Askep Ayuk Margono Fixii
Askep Ayuk Margono Fixii
A. Pengkajian
Identitas Pasien :
Nama : Ny.S
Umur : 68 tahun
Agama : Islam
Alamat : Purbalingga
Pendidikan : SMP
Berat Badan : 45 kg
1. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama
Klien mengatakan merasa nyeri :
P : Nyeri pada seluruh bagian abdomen
Q : Seperti ditusuk-tusuk
R : Seluruh bagian abdomen
S : Skala nyeri 5
T : Hilang timbul
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Klien dibawa ke RSUD Prof Dr. Margono karena mengeluhkan
nyeri dan juga begah di seluruh bagian abdomen. Klien mengatakan
bahwa klien sudah seminggu tidak bisa BAB dan baru bisa BAB
sedikit setelah diberikan obat dulcolax supositoria 10 mg. Setelah
diberikan obat suppositoria klien dapat BAB namun hanya keluar
sedikit cair dan berwarna kuning kecoklatan.
c. Riwayat Penyakit Dahulu
Klien mengatakan dirinya belum penah menderita sakit yang
membuat dirinya di rawat di Rumah Sakit. Klien mengatakan
memiliki riwayat hipertensi.
d. Riwayat Penyakit Keluarga
Keluarga Klien mengatakan tidak ada anggota keluarga lain yang
mengalami penyakit serupa dengan klien. Tidak ada anggota keluarga
yang mempunyai penyakit menular dan keturunan seperti TBC, asma,
diabetes mellitus, dll.
2. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum : Baik
b. Kesadaran : Compos mentis (E4,V5,M6)
c. AMPLE
Alergi : Tidak ada
Medication : Amlodipine 5 mg p.o
Post illness :-
Last meal : pukul 04.00 WIB
Environment :-
d. Tanda Vital :
TD : 144/102 mmHg;
N : 92 x/mnt;
RR : 21 x/mnt
e. Pemeriksaan Fisik
Kepala : bentuk kepala mechochepal, kulit kepala nampak
bersih, tidak ada lesi, tidak ada nyeri tekan
Mata : konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, pupil
isokor 3/3
Telinga :bentuk simestris, tidak ada gangguan fungsi
pendengaran tidak
ada nyeri tekan
Hidung :Simetris, tidak ada secret, tidak ada nyeri tekan
Mulut : mulut klien bersih, tidak ada gigi palsu, gigi kotor,
mukosa
bibir kering, tidak terdapat stomatitis, skore
mallampati grade 1
Leher : tidak ada pembesaran tiroid , tidak ada
pembengkakan vena
jugularis, tidak ada nyeri tekan
Kulit : kering , tidak ada lesi, tidak ada bekas luka, turgor
kulit tidak
elastis
Dada
1) Paru-paru
Inspeksi : tidak ada retraksi dada, pergerakan dada kanan
dan
kiri sama, tidak ada lesi
Palpasi : ekspansi dada maksimal, tidak ada nyeri tekan
Perkusi : suara dull pada ICS ke1-3 dada sebelah kiri , serta
ICS
1- 4 pada dada kanan. Suara sonor pada ICS ke 4-6
dada kiri dan ICS 5-6 dada kanan
Auskultasi : suara nafas vesikuler
2) Jantung
Inspeksi : simetris, tidak tampak kardiomegali
Palpasi : tidak ada pergeseran ictus cordis, ictus cordis
teraba sama kanan dan kiri
Perkusi : tidak ada pelebaran batas jantung, suara redup
Auskultasi : suara jantung S1, S2, regular tidak ada suara
tambahan
Abdomen
Inspeksi : ada distensi abdomen
Auskultasi : bising usus 3x/menit
Perkusi : kuadran 1 dan 3 tympani sedangkan kuadran 2 dan
4 dull
Palpasi : terdapat nyeri tekan pada kuadran 2, kuadran 2 dan
4 teraba keras
Genitalia : terpasang kateter nomor 16 sejak tanggal 17
Desember
2018, jenis kelamin perempuan
Ekstremitas
1) Atas
Inspeksi : terpasang infus RL 20 tpm pada tangan sebelah
kiri,
tidak ada edema, tidak ada kelainan jari
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
2) Bawah
Inspeksi : tidak ada edema, tidak terdapat bekas luka
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
3. Pemeriksaan psikologis
Pasien mengatakan sedikit cemas, pasien belum pernah menjalani
pembedahan sebelumnya.
4. Kebutuhan Cairan
a. Monitoring cairan
Kebutuhan cairan pasien selama operasi yang harus terpenuhi
1) Rumus maintenance (M): 2cc x kgBB
2 ml x 45kg = 90 ml
2) Rumus pengganti puasa (PP):
Lama puasa (jam) x maintenance
8 jam x 90 ml = 720 ml
3) Rumus stress operasi (SO):
Jenis operasi (b/s/k) x BB
8 x 90ml = 720 ml
5. Pemeriksaan Penunjang
a. Hasil Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal
Darah Lengkap
17 Desember 2018
Hemoglobin 10.6 g/dL 11.7-15.5
Leukosit 7600 /uL 3600-11000
Hematokrit 35 35-47
Eritrosit 5.1 % 3.8-5.2
Trombosit 575.000 /uL 150.000-
440.000
MCV 70.1 fL 80-100
MCH 21.0 Pg 26-34
MCHC 22.3. % 32-36
Hitung Jenis
Basofil 0.4 % 0-1
Eosinofil 1.8 % 2-4
Limfosit 23.6 % 25-40
Monosit 10.5 % 2-8
Kimia Klinik
Albumin 2.40 g/dL 3,40-5.00
Kimia
14 Desember 2018
Hati
Bilirubin Total 0.44 mg/dL <1.0
Bilirubin Direk 0.13 mg/dL <0.2
Ginjal
Creatinin 0.7 mg/dL 0.6-1.4
Asam Urat 4.3 mg/dL 2.4-5.7
Kimia
13 Desember 2018
Hati
SGPT 8 U/L <31
Hematologi
19 Desember 2018
PT 11.3 detik 9.9-11.8
APTT 37.4 detik 26.4-37.5
Kimia Klinik
Albumin 2.37 g/dL 3.40-5.00
JAM TD N SPO2 RR
Mampu 1
menggerakkan dua
ekstremitas
Tidak mampu 0
menggerakkan
ekstremitas
2 Respirasi :
Mampu napas 2
dalam, batuk dan 1
tangis kuat
1
Sesak atau
pernapasan terbatas
0
Henti napas
3 Tekana darah :
Berubah sampai 2
20% dari prabedah 2
Berubah 20%-50% 1
dari prabedah
Sadar setelah 1
dipanggil
0
Tak ada tanggapan
terhadap rangsangan
5 Warna kulit : 1
Kemerahan 2
Pucat agak suram 1
Sianosis 0
Total 4
Pemantauan di ICU
Pasien di ICU dilakukan pemantauan tanda vital dan pengawasan post
operasi apakah ada tanda-tanda perdarahan, perubahan hemodinamik
akibat operasi dan anestesi, keluhan pasien post operasi.
JAM TD N SPO2 RR
B. Analisa Data
No. Tgl/Jam Data Masalah Etiologi
1. 19/12/18 Pre Anestesi Cemas Kurang
11.45 S : Pasien mengatakan pengetahuan
WIB belum tahu tentang masalah
proses/akibat anestesi pembiusan/
O: operasi
- Pasien tampak
gelisah
- Pasien tampak
takut
2. 19/12/18 Intra Anestesi Pola nafas Disfungsi
12.45 S:- tidak efektif neuromuskular
WIB O: dampak
- penurunan sekunder obat
ventilasi pelumpuh otot
- RR : 18 x/menit pernapasan/
- terpasang ETT obat general
- pasien di anestesi.
berikan muscle
relaxan
Rocuronium 35
mg
3. 19/12/18 S:- Resiko Vasodilatasi
12.50 O: gangguan pembuluh
WIB - N : 96x/menit keseimbangan darah dampak
- RR : 18 x/menit cairan dan obat anestesi
- akral dingin elektrolit
- bibir tampak
kering
4. 18/12/18 Post Anestesi Bersihan Mukus
14.00 S:- jalan nafas banyak,
WIB O: tidak efektif sekresi
- nafas spontan tertahan efek
- terdengar suara dari obat
ronchi. general
anestesi
C. Diagnosa Keperawatan
1. Cemas b.d kurang pengetahuan masalah pembiusan/ operasi ditandai
dengan pasien tampak gelisah, pasien tampak takut, pasien
mengatakan belum tahu tentang proses/akibat anestesi
2. Pola nafas tidak efektif b.d disfungsi neuromuskuler dampak sekunder
obat pelumpuh otot pernapasan/ obat general anestesi di tandai dengan
penurunan ventilasi, RR : 18 x/menit, terpasang ETT, pasien di berikan
muscle relaxan Rocuronium 35 mg
3. Resiko gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit b.d vasodilatasi
pembuluh darah dampak obat anestesi di tandai dengan N: 96x/menit,
RR: 18x/menit, akral dingin, bibir tampak kering.
4. Bersihan napas tidak efektif b..d mukus banyak tertahan efek dari obat
general anestesi di tandai dengan napas spontan, terdengar suara
ronchi.
D. Rencana dan Implementasi Keperawatan