1. Definisi Penyakit gangguan pencernaan akibat peradangan yang
terjadi pada lambung dan usus. 2. Anamnesis a. Muntah b. Buang air besar cair c. sakit perut d. sumer sampai demam tinggi. 3. Pemeriksaan fisik a. Nyeri tekan abdomen b. bising usus meningkat c. menilai tanda dehidrasi. 4. Kriteria Diagnosis Sesuai dengan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. 5. Diagnosa Kerja Gastroenteritis. 6. Diagnosa Banding Appendisitis, pyelonefritis, intususepsi, keracunan makanan, intoleransi laktosa. 7. Pemeriksaan Penunjang Darah Lengkap (melihat jenis bakteri atau virus). 8. Tata Laksana A. Konservatif :
i. Tatalaksana dehidrasi.
ii. Zinc 1x 10- 20 mg.
iii. Anti emetik : ondansetron, domperidon dengan
dosis sesuai dengan BB.
iv. Anti piretik : paracetamol 10 mg/kg BB tiap 4 jam
jika suhu ≥ 38 o C.
v. Antibiotik.
9. Edukasi Edukasi tentang tanda- tanda dehidrasi.
(Hospital Health Promotion) Edukasi mengenai hygiene dan sanitasi. Edukasi nutrisi. 10. Prognosis Dubia ad bonam jika tidak terdapat komplikasi. 11. Tingkat Evidens - PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) MEDIS RSIA NUN SURABAYA 2018-2020
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :
0 /2 GASTROENTERITIS PADA ANAK
12. Tingkat Rekomendasi -
13. Penelaah Kritis - 14. Indikator Perawatan di rumah sakit selama 3 hari. 15. Kriteria KRS a. Keluhan muntah, BAB cair, panas, perut sakit hilang. b. Kesadaran Compos mentis dan Keadaan umum baik. c. Vital sign dalam batas normal 16. Kepustakaan a. World Health Organization. Kementerian kesehatan RI. pelayanan kesehatan anak di rumah sakit. Gedung Bina Mulia 1 lantai 9 kuningan. Jakarta.Cetakan 1 : 2009.
Ketua Komite Medik Ketua KSM Anak
(Danu Maryoto Teguh, dr., Sp., OG., (K).) (Rudi Irawan, Dr., dr., Sp., A., (K)., M., .Kes.)