“SISTEM KOLOID”
OLEH
HUSNUL QHATIMAH
XI.IPA 4
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
susunan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun isi dari makalah ini yakni
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada berbagai pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari
bentuk penyusunan maupun materinya. Oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita semua.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………….... ii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………... 1
C. Tujuan Penulisan………...………………………………………………... 2
D. Manfaat Penulisan……………………………………………………….... 2
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………. 3
B. Jenis-Jenis Koloid……………………………………..………………….... 4
C. Sifat-Sifat Koloid……………………………………………………………8
A. Kesimpulan……………………………………………………………….. 17
B. Saran-saran……………………………………………………………….. 17
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….. 18
BAB I
PENDAHULUAN
mencakup berbagai bidang. Misalnya saja, makanan yang kita makan (dalam
berbentuk koloid, dan protoplasma dalam sel – sel makhluk hidup. Dalam
kehidupan sehari-hari ini, sering kita temui beberapa produk yang merupakan
campuran dari beberapa zat, tetapi zat tersebut dapat bercampur secara merata.
Misalnya saja saat kita membuat susu, serbuk atau tepung susu bercampur
secara merata dengan air panas. Kemudian, es krim yang biasa kita konsumsi,
lemari es agar tidak meleleh. Semua itu merupakan contoh sistem koloid.
terdispersi (tercampur) dalam udara, yaitu asap dan debu. Juga air yang
terdispersi dalam udara yang disebut kabut merupakan sistem koloid. Mineral
mencuci berfungsi untuk membentuk koloid antara air dengan kotoran yang
mobil yang menghasilkan cahaya warna merah juga merupakan sistem koloid.
B. Rumusan Masalah
D. Manfaat Penulisan
PEMBAHASAN
gelatin, dan putih telur sangat lambat atau tidak sama sekali menyebar. Zat
- Ostwald (1907)
Sistem koloid merupakan campuran heterogen antara dua atau lebih zat
partikel berukuran zat koloid (fase terdispersi) tersebar merata dalam zat lain
(penyebaran media).
Jadi, Koloid adalah suatu keadaan materi yang memiliki ukuran di antara
dalam suatu medium, dan menghasilkan sistem koloid. Partikel koloid yang
pembentuk campuran itu sudah menyatu dan sulit dibedakan. Hanya saja
Terdiri atas satu fasa Terdiri atas satu fasa Terdiri atas dua fasa
B. Jenis-Jenis Koloid
Sistem koloid tersusun atas fase terdispersi yang tersebar merata pada medium
pendispersi. Fase terdispersi maupun medium pendispersi dapat berupa gas, cair,
atau padat. Tetapi campuran gas dengan gas tidak membentuk sistem koloid, sebab
semua gas akan bercampur homogen dalam segala perbandingan. Sistem koloid
1. Sol
1) Sol padat dengan medium pendispersi padat, contoh paduan logam, gelas
2) Sol cair atau sol dengan medium pendispersi cair, contoh cat, tinta, tepung
3) Sol gas atau aerosol padat dengan mediumpendispersi gas, contoh asap,
debu di udara.
2. Emulsi
1) Emulsi padat atau gel dengan medium pendispersi padat, contoh keju,
mentega, agar-agar.
2) Emulsi cair atau emulsi dengan medium pendispersi cair, contoh susu,
3) Emulsi gas atau aerosol cair dengan medium pendispersi gas, contoh
3. Buih
1) Buih padat dengan medium pendispersi padat, contoh batu apung, karet
2) Buih cair atau buih dengan medium pendispersi cair, contoh buih sabun
Klasifikasi di atas dapat pula disusun dalam delapan pola penggolongan, yakni
Fase Fase
No Nama Koloid Contoh
Terdispersi Pendispersi
Sol padat,
8 Padat Padat Kaca berwarna, campuran
logam
Jika ditinjau dari tabel tersebut maka sistem koloid mencakup hampir semua materi
baik yang dihasilkan dari proses alam maupun yang dikembangkan oleh manusia.
dua macam, yaitu koloid liofob dan liofil. Koloid liofob memiliki kestabilan
rendah, sedangkan koloid liofil memiliki kestabilan tinggi. Liofob berasal dari
bahasa Latin yang artinya menolak pelarut, sedangkan liofil berarti menyukai
pelarut. Jika medium pendispersi dalam koloid adalah air maka digunakan
Koloid hidrofil relatif stabil dan mudah dibuat, misalnya dengan cara
pelarutan. Gelatin, albumin telur, dan gom arab terbentuk dari dehidrasi
gelatin dapat terbentuk kembali menjadi koloid sebab prosesnya dapat balik
Lumpur adalah koloid jenis hidrofob. Lumpur akan mengendap dalam waktu
relatif singkat. Namun, ada juga koloid hidrofob yang berumur panjang,
misalnya sol emas. Sol emas dalam medium air dapat bertahan sangat lama.
atau koloid hidrofil sering ditambahkan ke dalam sol logam yang bertujuan
yang dapat menstabilkan koloid hidrofob disebut koloid protektif atau koloid
pelindung. Koloid protektif bertindak melindungi muatan partikel koloid
dengan cara melapisinya agar terhindar dari koagulasi. Protein kasein bertindak
sebagai koloid protektif dalam air susu. Gelatin digunakan sebagai koloid
b) Jelifikasi (Gelatinasi)
Pada kondisi tertentu, sol dari koloid liofil dapat mengalami pemekatan
dan berubah menjadi material dengan massa lebih rapat, disebut jeli. roses
pembentukan jeli disebut jelifikasi atau gelatinasi. Contoh dari proses ini, yaitu
kosong yang dapat diisi oleh cairan atau medium pendispersi sehingga cairan
jaringan rantai pada jeli ini dinamakan swelling. Pembentukan jeli bergantung
pada suhu dan konsentrasi zat. Pada suhu tinggi, agar-agar sukar mengeras,
sedangkan pada suhu rendah akan memadat. Pembentukan jeli juga menuntut
mengandung medium air sekitar 95% membentuk cairan kental seperti lendir.
Jika kandungan airnya lebih rendah sekitar 90% maka akan lebih padat dan
Gejala ini dinamakan sinersis. Peristiwa sinersis dapat diamati pada agar-agar
yang dibiarkan lama. Jeli dapat dikeringkan sampai kerangkanya keras dan
dapat membentuk kristal padat atau serbuk. Jeli seperti ini mengandung banyak
pori dan memiliki kemampuan mengabsorpsi zat lain. Silikagel dibuat dengan
udara, seperti pada makanan kaleng, alat-alat elektronik, dan yang lainnya.
C. Sifat-Sifat Koloid
- Efek Tyndall
ke segala arah. Fenomena ini dapat juga digunakan untuk membedakan larutan
dengan koloid, sebab larutan tidak memiliki sifat menghamburkan cahaya dan
dapat menjelaskan buramnya dispersi koloid (minyak zaitun dan air dapat
tembus cahaya, namun jika keduanya dicampur akan membentuk koloid yang
- Gerak Brown
arah tegak lurus terhadap berkas cahaya dan latar belakang yang gelap, maka
tersebut bergerak secara acak ke segala arah. Gerakan acak ini disebut gerakan
Brown. Hal ini terjadi karena banyaknya tabrakan molekul pada satu sisi
- Adsorpsi
partikel yang dapat menarik atom-atom (molekul/ion) dari zat lain. Padatan
Contoh:
(i) Koloid Fe(OH)3 bermuatan positif karena permukaannya menyerap ion H+.
(ii) Koloid As2S3 bermuatan negatif karena permukaannya menyerap ion S2.
- Muatan koloid
Dikenal dua macam koloid, yaitu koloid bermuatan positif dan koloid
bermuatan negatif.
- Koagulasi koloid
membentuk koloid.
- Koloid pelindung
- Dialisis
ini dapat dilewati cairan tetapi tidak dapat dilewati koloid, sehingga koloid dan
- Elektroforesis
Ukuran partikel koloid berada di antara partikel larutan dan suspensi, karena
itu cara pembuatannya dapat dilakukan dengan memperbesar partikel larutan atau
memperkecil partikel suspensi. Maka dari itu, ada dua metode dasar dalam
dengan cara kimia (dekomposisi rangkap, hidrolisis, dan redoks) atau dengan
berukuran koloid.
Misalnya:
- Sol As2S3 dibuat dengan gaya mengalirkan H2S dengan perlahan-lahan melalui
larutan As2O3 dingin sampai terbentuk sol As2S3 yang berwarna kuning terang:
- Sol AgCl dibuat dengan mencampurkan larutan AgNO3 encer dan larutan HCl
b. Reaksi hidrolisis
memanaskan larutan FeCl3 atau reaksi hidrolisis garam Fe dalam air mendidih;
- Sol Al(OH)3 dapat diperoleh dari reaksi hidrolisis garam Al dalam air
mendidih;
Misalnya:
- Sol emas atau sol Au dapat dibuat dengan mereduksi larutan garamnya dengan
- Sol belerang dapat dibuat dengan mereduksi SO2 yang terlarut dalam air
- untuk membuat sol belerang yang sukar larut dalam air tetapi mudah larut
dalam alkohol seperti etanol dengan medium pendispersi air, belarang harus
terlenih dahulu dilarutkan dalam etanol sampai jenuh. Baru kemudian larutan
belerang dalam etanol tersebut ditambahkan sedikit demi sedikit ke dalam air
asetat.
2. Metode Dispersi
a. Cara Mekanik
berukuran koloid. Alat yang digunakan untuk cara ini biasa disebut
- Industri kimia rumah tangga untuk membuat pasta gigi, semir sepatu, deterjen,
dsb.
- Industri kimia untuk membuat pelumas padat, cat dan zat pewarna.
kasar atau dari suatu endapan / proses pendispersi endapan dengan bantuan
suatu zat pemeptisasi (pemecah). Zat pemecah tersebut dapat berupa elektrolit
Contoh:
- Beberapa zat mudah terdispersi dalam pelarut tertentu dan membnetuk sistem
logam, sperti Ag, Au, dan Pt. Dalam cara ini, logam yang akan diubah menjadi
loncatan listrik. Panas yang timbul akan menyebabkan logam menguap, uapnya
partikel kolid dengan proses uap logam, maka metode ini dikategorikan sebagai
metode dispersi.
d. cara ultrasonik
Cara ini hampir sama dengan cara busur Bredig, yaitu sama-sama
berfungsi dalam pembuatan sol logam. Kalau busur Bredig menggunakan arus
1. Pemutihan Gula
Gula tebu yang masih berwarna dapat diputihkan. Dengan melarutkan gula ke
dalam air, kemudian larutan dialirkan melalui sistem koloid tanah diatomae atau
koloid tersebut mengadsorpsi zat warna dari gula tebu sehingga gula dapat
berwarna putih.
2. Penggumpalan Darah
terjadi luka, maka luka tersebut dapat diobati dengan pensil stiptik atau tawas yang
mengandung ion-ion Al3+ dan Fe3+. Ion-ion tersebut membantu agar partikel
koloid di protein bersifat netral sehingga proses penggumpalan darah dapat lebih
mudah dilakukan.
3. Penjernihan Air
Air keran (PDAM) yang ada saat ini mengandung partikel-partikel koloid tanah
liat,lumpur, dan berbagai partikel lainnya yang bermuatan negatif. Oleh karena itu,
agar partikel koloid tersebut dapat dipisahkan. Hal itu dilakukan dengan cara
menambahkan tawas (Al2SO4)3.Ion Al3+ yang terdapat pada tawas tersebut akan
terhidroslisis membentuk partikel koloid Al(OH)3 yang bermuatan positif melalui
reaksi:
koloid tanah liat/lumpur dan terjadi koagulasi pada lumpur. Lumpur tersebut
gravitasi.
Air sungai mengandung partikel-partikel koloid pasir dan tanah liat yang
bermuatan negatif. Sedangkan air laut mengandung ion-ion Na+, Mg+2, dan Ca+2
yang bermuatan positif. Karena air sungai bertemu di laut, maka ion-ion positif
dari air laut akan menetralkan muatan pasir dan tanah liat. Sehingga terjadi
Gas atau udara yang dialirkan ke dalam suatu proses industry seringkali
pengotor ini, digunakan alat pengendap elektrostatik yang pelat logamnya yang
6. Agar-agar
sistem koloid yang disebut sol. Jika konsentrasi agar-agar rendah, pada keadaan
dingin, sol ini akan berwujud cair. Sebaliknya, jika konsentrasi agar-agar tinggi
pada keadaan dingin sol akan menjadi padat dan kaku. Keadaan seperti ini disebut
gel
7. Pektin
Pektin adalah teoung yang diperoleh dari buah papaya muda, apel, dan kulit
jeruk. Jika di dispersikan di dalam air, terbentuk sol yang kemudian memadat
Gelatin adalah tepung yang diperoleh dari hasil perebusan kulit atau kaki
binatang, misalnya sapi. Jika gelatin di dispersikan di dalam air, terbentuk suatu
sol yang kemudian memadat dan membentul gel. Gelatin banyak digunakan untuk
pembuatan makanan seperti jelly, atau permen yang kenyal (gummy candies)
9. Cairan Kanji
Tepung kanji yang dilarutkan di dalam air dingin akan membentuk suatu
suspensi. Jika suspensi dipanaskan terbentuk sol, dan jika konsentrasi tepung kanji
cukup tinggi, sol tersebut akan memadat sehingga membentuk gel. Suatu gel
Telur mentah merupakan suatu sistem koloid dengan fase terdispersi berupa
protein. Jika telur tersebut direbus, akan terjadi koagulasi sehingga telur tersebut
menggumpal.
fermentasi susu, akan terbentuk asam laktat yang menggumpal dan berasa asam.
15. Pembuatan Tahu
yaitu CaSO4.2H2O yang disebut batu tahu sehingga protein kedelai menggumpal
Lateks terbuat dari getah karet, salah satu sistem koloid. Pada pembuatan lateks,
getah karet digumpalkan dengan penambahan asam asetat atau asam format.
Asap atau debu yang dihasilkan dari suatu proses industry dapan mencemari
udara disekitarnya. Asap dan debu merupakan sistem koloid zat padat dalam
medium pendispersi gas(udara). Padatan dalam asap atau debu dapat diendapkan
Asap dan debu dilewatkan melalui cerobong yang didalamnya terdapat ujung-
elektroda mengakibatkan asap dan debu akan tertarik pada elektroda yang lainnya
dan mengendap. Endapan yang terbentuk dipisahkan secara berkala sehingga gas-
gas yang keluar dari cerobong sudah terbebas dari pastikel padatan yang
berbahaya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
dasar dalam pembuatan sistem koloid sol, yaitu: Metode kondensasi dan
Metode dispersi
B. Saran
Sebaiknya dalam memanfaatkan penerapan sistem koloid ini, kita harus tetap
berpegang teguh pada prinsip agar apapun yang nantinya akan kita lakukan
merugikan pihak lain. Dengan begitu semua pihak akan merasa diuntungkan
Foliatini. 2009. Buku Pintar Kimia SMA untuk Kelas 1, 2, & 3. Jakarta: PT
Wahyumedia
http://bakriekimia.blogspot.co.id/2012/05/pengertian-dan-jenis-sistem-koloid.html
http://iskabere.blogspot.co.id
http://thierydrizzle.blogspot.co.id/2014/11/makalah-kimia-manfaat-koloid-bagi.html
http://www.gurupendidikan.com/sifat-pengertian-sistem-koloid-menurut-para-ahli-
beserta-jenisnya
https://hengky11blog.wordpress.com/2014/02/04/kegunaan-koloid-dalam-kehidupan-
sehari-hari
https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_koloid