Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN BIOTEKNOLOGI

PROSES PEMBUATAN TAHU

Disusun Oleh :

1. Aisyah Nurul Aini


2. Defri Angriawan
3. Fita Sari
4. Thomas Hidayat

Kelas : XII IPA 2

Guru Pembimbing : Marta Triyanti, S.Pd

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


PROVINSI BENGKULU
SMA NEGERI 04 REJANG LEBONG
TAHUN AJARAN 2018/2019
KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberkati kami sehingga karya tulis ini dapat diselesaikan. Kami juga ingin
mengucapkan terima kasih bagi seluruh pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan
karya tulis ini dan berbagai sumber yang telah kami pakai sebagai data dan fakta pada karya tulis
ini.

Kami mengakui bahwa kami adalah manusia yang mempunyai keterbatasan dalam
berbagai hal. Oleh karena itu tidak ada hal yang dapat diselesaikan dengan sangat sempurna.
Begitu pula dengan karya tulis ini. Kami melakukannya semaksimal mungkin dengan
kemampuan yang kami miliki.

Maka dari itu, kami bersedia menerima kritik dan saran dari pembaca yang budiman.
Kami akan menerima semua kritik dan saran tersebut sebagai batu loncatan yang dapat
memperbaiki karya tulis di masa yang akan datang.

Semoga dengan adanya karya tulis ini dapat memberikan hal yang bermanfaat dan
menambah wawasan bagi pembaca dan khususnya bagi penulis juga.

Curup, Maret 2019


DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................................................ii

Daftar Isi ........................................................................................................................................iii

Bab I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang Masalah ...............................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................1

1.3 Tujuan dan Manfaat ......................................................................................................1

Bab II Landasan Teori.....................................................................................................................3

2.1 Bioteknologi...................................................................................................................3

2.2. Tahu..............................................................................................................................3

2.3 Kedelai...........................................................................................................................4

2.4 Nilai Gizi dan Kandungan Tahu....................................................................................4

2.5 Manfaat Tahu.................................................................................................................4

Bab III Pembahasan.........................................................................................................................7

3.1 Alat dan Bahan...............................................................................................................7

3.2 Cara Pembuatan Tahu....................................................................................................7

3.3 Cara Menyimpanan Tahu...............................................................................................9

Bab IV Penutup..............................................................................................................................10

4.1 Kesimpulan .................................................................................................................10

4.2 Saran ...........................................................................................................................10

Daftar Pustaka ...............................................................................................................................11

Lampiran........................................................................................................................................12
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Bioteknologi adalah ilmu atau teknologi terapan yang menggunakan makhluk hidup
sebagai komponen penting dalam produksi produk atau barang atau jasa yang bermanfaat
bagi kehidupan manusia. Bioteknologi terbagi menjadi dua, yaitu bioteknologi konvensional
dan bioteknologi konvensional. Salah satu contoh bioteknologi konvensional atau tradisional
adalah tahu.

Kita sebagai warga orang Indonesia pastilah mengenal makanan yang diberi nama
Tahu, makanan yang popular dikalangan masyarakat mulai dari ekonomi bawah sampai
ekonomi atas, produk makanan yang dengan mudah dapat kita jumpai yang banyak
dijajakan warung-warung, restoran dan pasar. Tahu dapat dikatakan sebagai makanan
pokok yang murah, ekonomis, terjangkau oleh daya beli masyarakat dari segala lapisan dan
bernilai gizi tinggi.

Tahu pada umumnya diolah dengan cara digoreng dan dimakan dalam keadaan
hangat, seiiring berjalanya waktu tahu juga banyak diolah menjadi bermacam-macam
masakan, apakah itu dimasak secara sederhana atau istimewa. Bagi orang Indonesia tahu
bukanlah menjadi jenis makanan yang aneh atau asing, karena sudah dianggap sebagai
menu lauk wajib seperti hanlnyatempe, dan sedemikian merakyatnya sehingga tidak perlu
lagi menyebut bahwa makanan tersebut hanya cocok bagi keluarga golongan tidak mampu
saja.

Ditinjau dari segi kesehatan, tahu merupakan makanan yang menyehatkan dan
mengandung zat-zat yang bergizi. Karena bahan dasar untuk membuat tahu adalah kacang
kedelai, yang kita tahu bahwa kacang kedelai mengandung protein, karbohidrat, lemak, dan
zat-zat mineral seperti kalium, pospor, magnesium, serta vitamin anti beri-beri, satu
kilogram kedelai mengandung kurang lebih :

 Zat putih telur (protein) 300-400 gram (40%)


 Zat tepung (karbohidrat) 200-350 gram (35%)
 Minyak atau lemak 150-200 gram (20%)

Dengan melihat kandungan gizi yang terdapat pada kedelai sebagai bahan pokok
pembuat tahu maka sudah jelas bahwa tahu adalah makanan yang bermutu dan bernilai
tinggi serta cocok untuk pelengkap gizi untuk makanan sehari-hari.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah yang dimaksud dengan Bioteknologi?


2. Alat dan bahan apa saja yang diperlukan untuk membuat tahu ?
3. Jelaskan bagaimana proses pembuatan tahu ?
4. Bagaimana cara mempertahankan tahu agar lebih tahan lama ?
5. Sebutkan nilai gizi dan kandungan tahu !
6. Jelaskan manfaat dari tahu !

1.3 Tujuan dan Manfaat

1. Untuk mengetahui maksud dari bioteknologi.


2. Untuk menambah pemahaman tentang cara pembuatan tahu dengan baik dan benar.
3. Mengetahui alat dan bahan dalam pembuatan tahu dan cara mempertahankan tahu agar
lebih tahan lama.
4. Mengetahui nilai gizi, kandungan dan manfaat dari tahu.
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Bioteknologi
Bioteknologi berasal dari kata bios (hidup), teknos (penerapan) dan logos (ilmu).
Bioteknologi menurut OECD adalah penerapan prinsip ilmiah dan kerekayasaan untuk
pengolahan bahan dengan bantuan agen biologis untuk menyediakan barang dan jasa.
Bioteknologi adalah ilmu yang menerapkan prinsip ilmiah dan kerekayasaan
untuk penanganan dan pengolahan bahan mentah organik dan anorganik dengan bantuan
makhluk hidup seperti mikroorganisme, sel hewan, dan tumbuhan untuk meningkatkan
potensi makhluk hidup serta menghasilkan produk dan jasa bagi kepentingan hidup
manusia.
Bioteknologi terbagi menjadi dua, yaitu bioteknologi konvensional dan
bioteknologi modern.
Bioteknologi konvensional atau bioteknologi tradisional yaitu suatu penerapan
bioteknologi yang sudah digunakan sejak ilmu pengetahuan belum berkembang pesat,
bioteknologi konvensional terbatas pada peran organisme melalui fermentasi dalam
skala kecil dan proses pembuatannya masih sangat sederhana. Ia tidak bisa diproduksi
dalam jumlah yang sangat besar. Oleh karena itu, meskipun bisa diproduksi secara
massal melalui pabrik, tetapi tidak bisa diproduksi dalam jumlah besar.
Ada beberapa contoh penerapan bioteknologi konvensional, dalam kehidupan
sehari-hari dapat ditemui dalam pembuatan makanan atau bahan pangan seperti tape,
anggur, tauco, oncom, kecap, tempe, dan banyak lainnya.
Bioteknologi konvensional juga memiliki kelebihan dan kekurangan,
Bioteknologi konvensional menggunakan bahan yang harganya relatif murah dan mudah
didapat. Teknologi yang digunakan juga tergolong sederhana dan tidak memiliki
dampak negatif jangka panjang serta bisa meningkatkan nilai gizi makanan.
Dan kekurangan bioteknologi konvensional adalah tidak adanya perbaikan
masalah genetik dan tidak bisa mengatasi masalah genetik yang sudah ada sebelumnya.
Selain itu, proses bioteknologi juga sangat mudah dipengaruhi oleh kondisi alam, antara
lain suhu dan hama di lingkungan tersebut.
Lalu, bioteknologi modern adalah sejumlah teknik yang melibatkan manipulasi
gen, sel, dan jaringan hidup secara sengaja dengan cara yang dapat diprediksi dan
dikendalikan. Tujuannya untuk mengubah organisme atau menghasilkan jaringan
modern. Contoh bioteknologi modern seperti bayi tabung, produksi hormon
pertumbuhan manusia, antibiotik, vaksin malaria, hormon BST, hewan transgenik,
tanaman tahan hama, dan kalau Quipperian pernah dengar, yaitu domba Dolly.

2.2. Tahu
Tahu adalah makanan yang di buat dari kacang kedelai yang di fermentasikan dan
di ambil sarinya, sering kita mendengar istilah fermentasi. Fermentasi adalah terjadi
karena adanya aktifitas mikroba penyebab fermentasi pada substrat organik yang sesuai.
Dengan adanya fermentasi ini dapat menyebabkan terjadinya perubahan sifat bahan
pangan, sebagai akibat pemecahan kandungan-kandungan bahan pangan tersebut.
Dalam proses permentasi adalah kebalikan dari proses misalnya pemanasan,
pendingginan, penggeringan, iradiasi dan lain-lain yang ditujukan untuk mengurangi
jumlah mikroba, sedangkan fermentasi adalah memeperbanyak jumlah mikroba dan
meningkatkan metabolisme dalam makanan.
Pada awal mulanya fermentasi dikenal sebagai pemecah gula menjadi alkohol dan
CO2, tetapi banyak proses disebut fermentasi tidak selalu menggunakan substart gula
dan menghasilkan alkohol serta CO2, yaitu fermentasi yang menggunakan substratnya
berupa karbohidrat yang menjadi asam, contohnya yaitu pada pembuatan tahu, oncom,
tempe, dan kecap yang menggunakan substrat berupa karbohidrat.

2.3. Kedelai
Kedelai, atau kacang kedelai, adalah salah satu tanaman jenis polong-polongan
yang menjadi bahan dasar banyak makanan dari Asia Timur seperti kecap, tahu, dan
tempe. Berdasarkan peninggalan arkeologi, tanaman ini telah dibudidayakan sejak 3500
tahun yang lalu di Asia Timur. Kedelai merupakan sumber utama protein nabati dan
minyak nabati dunia. Penghasil kedelai utama dunia adalah Amerika Serikat.
Kedelai memiliki cita rasa manis dengan tekstur halus. Selain rasanya yang
nikmat, kacang kedelai juga mengandung protein tinggi. Dalam satu mangkuk kecil atau
100 gram kacang kedelai rebus mengandung sekitar 17 gram protein, 10 gram
karbohidrat, dan 173 kalori.
Nutrisi yang tidak kalah penting dalam kacang kedelai adalah kandungan
seratnya. Dalam 100 gram kacang kedelai juga mengandung 6 gram serat pangan.
Kandungan serat pangan ini diperlukan tubuh untuk menjaga kesehatan saluran cerna
dan membantu menurunkan kadar kolesterol.
Tidak hanya itu, kacang kedelai juga kaya akan vitamin dan mineral seperti
mangan, selenium, kalium, tembaga, fosfor, magnesium, zat besi, vitamin B6, Folat,
vitamin B2, vitamin B1, dan vitamin K yang baik bagi tubuh.

2.4. Nilai Gizi dan Kandungan Tahu


Makanan ini terbuat dari kedelai yang dihaluskan, 3 ons tahu (sekitar
ukuran smartphone) mengandung 120 kalori, 6 gram lemak dan 12 gram protein,
ditambah mineral seperti selenium, seng, besi, magnesium, dan kalium. Tahu juga
biasanya dikemas dalam larutan yang mengandung kalsium untuk mempertahankan
kesegaran, yang juga meningkatkan kandungan mineral pembentuk tulang.
Kunggulan tahu adalah bahwa makanan sehat ini memiliki rasa yang enak dan
mudah disajikan. Terdapat tahu yang bertekstur halus dan lebih padat. Keserbagunaan
ini memungkinkan tahu bisa dimasak menjadi sup, dipanggang, digoreng, atau
dihaluskan menjadi smoothies, puding, dan makanan beku.

2.5. Manfaat Tahu


1. Mengurangi resiko penyakit jantung Salah satu penyebab penyakit jantung adalah
tingginya kadar kolesterol. Secara umum, meningkatnya kadar kolesterol disebabkan
karena asupan makanan yang banyak mengandung lemak dan kolesterol jahat seperti
daging. Tahu bisa menjadi salah satu alternatif panganan untuk memerangi kolesterol
jahat. Karena mengandung asam lemak tak jenuh dan rendah kolesterol, tahu sangat
berkhasiat untuk menurunkan kolesterol jahat dalam tubuh. Asupan rutin protein
nabati yang terkandung dalam tahu dapat membantu menurunkan kolesterol jahat
tanpa menurunkan kandungan kolesterol baik yang bermanfaat bagi tubuh. Oleh
karena itu, tahu merupakan panganan yang sangat aman bagi kesehatan jantung kita.

2. Mengurangi resiko kanker Tahu mengandung senyawa isoflavon yang dapat


membantu mengurangi resiko kanker. Isoflavon merupakan zat yang umum dijumpai
pada makanan olahan kacang kedelai. Isoflavon sering juga disebut phytoestrogen.
Zat ini merupakan jenis flavonoid yang melindungi tubuh dari racun. Berdasarkan
peneletian tentang kanker, kandungan isoflavon dalam tahu tidak hanya dapat
membantu mencegah kanker payudara, tetapi juga memperlambat proses penuaan
pada perempuan. Isoflavon juga sangat berkhasiat untuk menurunkan kolesterol
jahat. Selain kanker, zat isoflavon (phytoestrogen) juga bagus untuk pengobatan
gejala menopause karena memiliki sifat yang mirip dengan estrogen. Mengkonsumsi
tahu dapat membantu wanita usia lanjut untuk mengurangi gejala-gejala menopause.

3. Tahu memiliki Sifat antikanker Tahu mengandung isoflavon yang bermanfaat dalam
mengurangi risiko terkena kanker. Penelitian tentang asupan kedelai dan kanker
endometrium menunjukka, bahwa konsumsi produk seperti tahu yang lebih tinggi
dapat mengurangi risiko kanker endometrium pada wanita pasca menopause. Studi
lain menunjukkan bahwa perempuan pasca-menopause yang menderita kanker paru-
paru, dapat hidup lebih lama dengan memasukkan tahu kedalam diet mereka.
4. Kandungan protein tahu yang tinggi Tubuh manusia membutuhkan protein agar
dapat berfungsi dengan baik. Protein tak hanya bisa didapat dari daging, banyak
protein nabati yang bisa kita dapat seperti pada tahu. Vegetarian bisa mendapatkan
protein dalam jumlah yang tepat tahu, atau produk kedelai dan sayuran lainnya. Juga
mengandung asam amino yang dibutuhkan agar kesehatan menjadi optimal.
Mengkonsumsi daging merah dapat memiliki implikasi kesehatan yang dapat
menyebabkan berbagai penyakit. Namun dengan mengkonsumsi tahu, kondisi
tersebut dapat dihindari.

5. Sumber protein untuk penderita asam urat Penelitian yang dilakukan untuk
mempelajari pengaruh tahu menunjukkan bahwa, tahu adalah sumber protein yang
baik, terutama untuk penderita rematik gout atau memiliki kadar asam urat yang
tinggi. Namun, orang-orang dengan rematik gout tidak boleh mgnkonsumsi tahu
secara berlebihan, maupun hasil dari olahan kedelai lainnya.

6. Rendah kolesterol Kadar kolesterol yang tinggi merupakan salah satu penyebab
penyakit yang terkait jantung. Banyak orang mencoba untuk menghindari jenis
makanan berlemak, seperti minyak goreng dan atau lemak banyak digunakan pada
hidangan keluarga. Tahu dapat mengurangi tingkat kolesterol dalam tubuh, karena
tahu akan menyerap minyak goreng dan cairan lain yang terakumulasi dalam tubuh
yang dapat menyebabkan penyakit. Dibandingkan dengan daging seperti daging sapi,
tahu memiliki tingkat yang rendah asam lemak jenuh daripada kadar asam lemak tak
jenuh. Tahu juga merupakan sumber lesitin dan asam linoleat yang yang baik, yaitu
yang membantu metabolisme tubuh dan mengikis kolesterol yang tersimpan dalam
tubuh.

7. Mencegah anemia Manfaat tahu bagi kesehatan termasuk mengurangi resiko anemia.
Sebuah studi yang dilakukan di Cina yang menyelidiki hubungan antara anemia dan
tahu menunjukkan, bahwa tahu terbukti menurunkan risiko anemia pada golongan
orang dewasa. Membantu mencegah anemia Tahu merupakan panganan yang kaya
akan zat besi. Zat besi merupakan unsur yang sangat penting untuk mengangkut
oksigen dari paru-paru ke jaringan dan berperan dalam proses pembentukan energi.
Kekurangan zat besi dapat menimbulkan anemia. Kebiasaan mengkonsumsi tahu
dapat memnuhi kebutuhan akan zat besi dan membantu mencegah anemia.

8. Tahu bermanfaat baik bagi kardiovaskular Asupan makanan yang tepat akan
memberikan peran yang sangat penting untuk menjaga kesehatan jantung. Konsumsi
rutin produk kedelai seperti tahu dapat menurunkan kadar kolesterol dan lemak jenuh
dalam tubuh, sehingga mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.

9. Sumber kalsium Tahu merupakan sumber kalsium yang baik. Kalisummerupakan


bahan kunci untuk pembentukan tulang. Hal ini tidak mudah untuk mendapatkan
nutrisi ini atau mineral dalam jumlah yang tepat. Inilah sebabnya mengapa asupan
Tahu dianjurkan, karena memiliki kandungan tinggi kalsium. Kurangnya kalsium
dalam tubuh dapat menyebabkan osteoporosis, efek penuaan lebih cepat karena
tulang rapuh dan minim pembentukan tulang baru. Setiap orang rentan terhadap efek
penuaan pada beberapa hal dalam hidup mereka, tetapi efek dari penuaaan ini dapat
diperlambat dengan melakukan beberapa langkah, salah satunya adalah dengan
memakan Tofu, yaitu yang akan membuat tulang kuat.

10. Tahu mengandung banyak zat besi Zat Besi adalah salah satu zat yang berperan
penting dalam memasok oksigen ke seluruh bagian tubuh. Ini secara tak langsung
adalah kegunaan dari hemoglobin, yang bertugas untuk mengangkut oksigen ke
setiap bagian dari tubuh . Hemoglobin ada dalam darah yang terbentuk oleh zat besi
yang ada dalam tubuh. Tahu merupakan sumber zat besi yang baik, dan dengan
demikian akan membantu dalam melaksanakan sirkulasi oksigen dalam tubuh.

11. Membantu menjaga kesehatan tulang Tahu juga sangat berkhasiat membantu
menjaga kesehatan tulang karena tahu kaya akan kandungan kalium dan kalsium
yang berperan penting dalam mendukung pembentukan tulang. Mengkonsumsi tahu
secara rutin dapat membantu mencegah penyakit-penyakit tulang seperti lemah
tulang dan osteoporosis. Seperti yang kita ketahui, kalsium merupakan unsur penting
dalam pembentukan tulang. Kekurangan kalsium dapat menyebabkan osteoporosis
dan efek penuaan lebih cepat karena tulang rapuh. Resiko osteoporosis dan efek
penuaan akibat kekurangan kalsium tersebut, dapat diperkecil dengan rajin
mengkonsumsi Tahu. Hasil studi farmakologi yang dilakukan oleh J. Chen
mengklaim bahwa isoflavon yang terkandung dalam tahu dapat bekerja sebagai
antikanker yang berpotensi untuk membunuh sel-sel tumor yang menyebabkan
penyakit tulang osteosarkoma. Namun, khasiat tersebut masih perlu diteliti lebih
lanjut.

12. Membantu menurunkan berat badan Bagi anda yang bermasalah dengan berat, tahu
bisa menjadi alternatif panganan anda. Tahu bisa menjadi salah satu menu diet
rendah kalori karena kandungan karbohidrat dan kalorinya rendah. Meski diet, anda
tetap bisa memenuhi kebutuhan protein anda dari panganan tahu. Tahu sangat cocok
untuk menu diet karena kaya akan protein nabati yang dapat memberi efek kenyang
lebih lama sehingga anda tidak akan cepat merasa lapar. Selain itu, anda juga bisa
mengolah tahu menjadi camilan sehat untuk menggantikan camilan anda yang
kurang baik untuk kesehatan.
BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Alat dan Bahan


Alat dan bahan pembuatan tahu :
 Kedelai
 Cuka
 Air
 Blender
 Baskom
 Kain blacu atau saringan

3.2. Cara Pembuatan Tahu


1. Meilih Kedelai
Agar tahu yang akan kita buat itu benar-benar memuaskan dan berkualitas baik,
maka kedelai yang akan kita olah pun harus kedelai yang nomor satu. Untuk
membuat, kedele putih (kuning) yang kita pakai. Kedelai ini haruslah yang bersih,
bijinya besar-besar, kulitnya halus dan bebas dari kerikil atau campuran lain-lain,
untuk memilih kedelai yang kita beli dipasar, dapat menggunakan penampi (tampah
jawa). Dan sortirlah kedelai tersebut.

2. Merendam Kedelai
Setelah memilih kedelai selesai, kemudian kedelai tersebut direndam dalam
baskom yang berisi air selama 6-7 jam, agar cukup empuk untuk diblender.
Setelah direndam kedelai tersebut akan mekar dan kulitnya akan mudah untuk
dilepas, perendaman ini dapat dilakukan sejak pagi hingga malam dapat segera
diproses dan pagi hari berikutnya tahu sudah siap dipasarkan.

3. Memblender Kedelai
Kedelai yang telah cukup empuk itu kemudian dipindahkan kedalam baskom
lainnya agar lebih mudah dan cepat mengambil kedelainya. Dengan menggunakan
gayung atau sendok besar kedelai rendaman itu sedikit demi sedikit dimasukkan
kedalam blender, kedelai diblender sampai halus dan menjadi bubur. Penggilingan
juga dapt dilakukan dengan mengguanakan mesin penggiling.
4. Perebusan Bubur Kedelai
Proses selanjutnya yang dilakukan adalah perebusan bubur kedelai tersebut.
Untuk merebus biasanya diperlukan wajan yang berukuran besar, atau membuat
tempat perebusan sendiri yang berukuran besar. Dalam perebusan perlu tambahan
air, perbandinganya satu takaran bubur kedelai dicamapur satu takaran air panas.
Api yang digunakan tidak boleh terlalu kecil, harus dijaga agar api tetap besar
sehingga bubur cepat mendidih. Bubur kedelai tersebut akan berbusa, agar busa
tersebut tidak tumpah maka bubur harus terus diaduk-aduk.
Untuk menimbulkan tahunya, cairan tersebut harus dicampuri dengan asam cuka.
Cuka ini tidak berbeda dengan air yang kita gunakan untuk membuat acar. Agar tahu
yang dihasilkan tidak asam, maka harus diperhitungakan sedemikian rupa ukuran
pencampuran asam cuka ini (1 botol asam cuka untuk dicampuri dengan lebih
kurang 36 liter air) tidak ada ukuran pasti tetapi sambil mencampur kita perhatikan
apakah dalam campuran itu telah timbul jonjot-jonjot (gumpalan putih) atau belum.
Kalu sudah tampak, itu berarti asam cukanya sudah cukup. Sambil menunggu agar
campuran tersebut menjadi dingin, dan jonjot-jonjot itu mengendap mulailah
dipersiapkan alat pencetaknya.
Ada kalanya sebagai tambahan campuran asam cuka, dapat juga dituangkan juga
air kelapa atau cairan whey yang telah dieramkan. Yang dimaksud cairan whey
adalah air yang berasal dari sari tahu bila tahunya sendiri telah menggumapl. Karena
sifatnya sebagai tambahan saja maka tidak usah digunakan terlalu banyak.
Seperti yang telah disebutkan dimuka selain asam cuka dapat juga digunakan batu
tahu sebagai pengantinya. Tetapi tahu yang dibuat dengan campuran batu tahu tidak
akan sepadat bila dibuat dengan asam cuka. Caranya pemakaian batu tahu ialah
dengan mencampurkan tumbukan halus batu tersebut kedalam bubur kedele yang
telah disaring. Akhirnya nanti akan timbul jonjot-jonjot putih, tetapi tidak segera
mengumpal. Itulah calon tahu air yang memang tidak sepadat tahu pada umumnya.

5. Menyaring Bubur
Bubur yang masih mendidih itu segera diturunkan dan disaring untuk
menyaringnya digunakan kain blacu atau saringan yang telah diletakkan dalam
sangkar bambo. Sangkar bamboo ini ditaruh dengan baik agar kuat menahan bubur
panas yang dituangkan dalam saringan tersebut. Setelah terasa cukup maka kain
blacu itu ditutupkan pada bubur dengan menyatukan ke empat ujung kain. Agar
bubur dapat disaring sekuat-kuatnya, diletakkan sebuah papan kayu pada kain itu,
lalu tekan diatasnya dan mengoyang-goyang supaya terperas semua air yang masih
ada pada bubur kedele. Hasil penyaringan ini berupa ampas tahu. Kalau perlu ampas
tahu diperas sekali lagi dengan menyiramkan air panas. Kalau air saringan ini sudah
tidak lagi, yaitu sudah menjadi bening, maka ampas tahu ini dapat dipindahkan
ketempat lain. Pekerjaan penyaringan ini dilakukan berkali-kali hingga bubur kedele
itu habis.

6. Pembentukkan Tahu
Setelah air tahu mulai berkurang maka ampas tahu harus ditekan oleh beban yang
berat agar dapat menghasilkan tahu yang padat dan terbentuk dengan baik. Agar
dapat menjadi tahu yang baik maka proses penekanan ini dilakukan lebih kurang
selama 30 menit. Setelah itu tahu siap untuk dipotong tahu berbentuk petak.

3.3. Cara Menyimpan Tahu


1. Buang air tahu
Sepertinya ini kesalahan yang paling sering dilakukan dalam menyimpan tahu.
Setelah membeli tahu, kamu langsung saja memasukkan tahu ke dalam kulkas.
Padahal hal itu yang membuat tahu kamu cepat basi dan asam.
Segera buanglah air yang selalu ada dalam kemasan tahu, lalu cuci bersih tahu
sampai lendir dan bau yang menempel hilang. Karena memiliki tekstur lembek dan
mudah rapuh, cuci tahu dengan pelan-pelan saja agar tidak hancur.
2. Ganti wadah tahu
Setelah air lamanya dibuang dan tahu dicuci, sebaiknya pindahkan tahu ke dalam
wadah baru yang bersih. Pilih wadah kedap udara, seperti Tupperware agar tahu bisa
tahan lebih lama. Fitur-fitur wadah ini sangat fungsional, membuatnya mudah
disimpan, menjaga kesegaran tahu lebih lama, dan mencegah terjadinya kontaminasi.
3. Rendam tahu dengan air bersih
Jangan pernah menyimpan tahu dalam keadaan kering. Isilah wadah tahu kamu
dengan air matang atau air minum saat akan disimpan. Jika memang berniat
menyimpan tahu cukup lama, pastikan untuk mengganti airnya secara berkala demi
menghindari keasaman pada tahu.
4. Rebus dengan air garam
Agar lebih awet, kamu juga bisa merebus tahu terlebih dahulu dengan
menambahkan sedikit garam pada air rebusannya. Rebus selama kurang lebih empat
menit, lalu ganti lagi dengan air baru saat akan disimpan. Biasanya dengan cara ini,
tahu akan bertahan selama kurang lebih seminggu.
5. Masukkan tahu ke dalam kulkas
Agar lebih tahan lama, simpan tahu dalam wadah tadi ke dalam kulkas. Pastikan
jika wadah tersebut tertutup dengan sempurna demi menghindari bakteri masuk.
Jangan lupa cuci kembali tahu saat akan digunakan.
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Tahu adalah salah satu makanan yang dibuat dengan proses fermentasi dengan
substrat berupa karbohidrat. Makanan yang mengalami proses fermentasi lebih memiliki
nilai gizi yang lebih tinggi dari bahan pokoknya. Karena selam proses fermentasi terjadi
pemecahan komponen-komponen yang kompleks menjadi zat-zat yang lebih sederhana
sehingga lebih mudah dicern.
Untuk menghasilkan mutu atau kualitas tahu yang baik harus memperhatikan
kualitas kedele yang digunakan karena akan kedele akan memepengaruhi cita rasa warna
dan aroma, selain dari bahan pokok juga dari cara pengolahan tahu yang harus diperhatikan
adalah pada saat penambahan asam cuka, whey dan batu tahu harus benar-benar
diperhatikan karena tidak adanya ukuran yang pasti dalam penggunaan asam cuka, banyak
sedikitnya asam cuka akan mempengaruhi keberhasilan dalam membuat tahu.

4.2 Saran

Untuk menghasilkan mutu atau kualitas tahu yang baik harus memperhatikan kualitas
kedele yang digunakan karen akan mempengaruhi cita rasa warna dan aroma dari tahu.
Selain dari bahan pokok juga dari cara pengolahan tahu yang harus diperhatikan adalah pada
saat penambahan asam cuka, whey atau batu tahu harus benar-benar diperhatikan karena
tidak adanya ukuran yang pasti dalam penggunaan asam cuka, banyak sedikitnya asam cuka
akan mempengaruhi keberhasilan dalam membuat tahu.
DAFTAR PUSTAKA

Abe.2010.Proses Pembuatan Tahu.http://polisafaris.blogspot.com. Diakses tanggal 02 Maret


2019

Ninna.2015.Proses Pembuatan Tahu.https://resepkoki.id. Diakses tangga; 02 Maret 2019

Anonim.2017.Proses Pembuatan Tahu.https://doktersehat.com. Diakses tanggal 02 Maret 2019

Anonim.2017.Proses Pembuatan Tahu.https://dokterairlangga.com. Diakses tanggal 02 Maret


2019

Wijaya, Cindy.2011. Proses Pembuatan Tahu.https://www.deherba.com. Diakses tanggal 02


Maret 2019

Anonim.2018.Proses Pembuatan Tahu.https://id.wikipedia.org. Diakses tanggal 04 Maret 2019

Anonim.2018.Proses Pembuatan Tahu. https://blog.ruangguru.com. Diakses tanggal 04 Maret


2019

Anonim.2018.Proses Pembuatan Tahu. https://www.quipper.com. Diakses tanggal 05 Maret


2019

Irnaningtyas.2018.Biologi untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta: Penerbit Erlangga.


LAMPIRAN

(Adonan Tahu)

(Tahu yang telah padat)

(Tahu yang telah dipotong-potong)

Anda mungkin juga menyukai