Anda di halaman 1dari 5

TUGAS MATA KULIAH

POTENSI LINGKUNGAN dan POTENSI


SUMATERA
Dosen : Antusias Nurzukhrufa,ST.M.T

Oleh:

Anggota Kelompok :

Naufal Rifqi Musyaffa 119410023 (Gubernur)

Ibna Fithri Hamidah 1191200950 ( Sekda )

Rovema Fawazz Sulaiman Hutasuhut 119210108 ( Kadis Lingkungan )

Anugrah Mario Tamba 119120161 ( Kadis Pendidikan )

Faiz Ziyaad Almuchlish 119300064 ( Kadis Ketahanan Pangan )

Tsaqif Alfaridzhi 119190110 ( Kadis Ekonomi Industri )

Jerry Hamid Fauzian 119160105 ( Kadis Energi )

INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA


2019
Pembahasan Solusi
Berdasarkan isu yang ada bahwa di Provinsi Sumatera Selatan itu
angka persentase kemiskinan Seumatera Selatan itu melebihi
tingkat kemiskinan nasional, pendapatan perkapita Sumatera
Selatan terbilang lebih kecil dibandingkan dengan daerah lain, dan
angka keparahan kemiskinan terbilang tinggi. Kota Pagar Alam
Provinsi Sumatera Selatan bahwa tingkat kemiskinannya itu
merupakan yang terendah di daerah Sumatera Selatan yaitu dengan
mencapai angnka 9,64 persen pada tahun 2016.
Solusi dari isu ekonomi yang terdapat di Provinsi Sumatera Selatan.

 Menjaga stabilitas makro ekonomi


Stabilitas ekonomi makro merupakan faktor fundamental
untuk menjamin pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan
(sustainable economic growth). Upaya untuk menjaga
stabilitas ekonomi makro tersebut dilakukan melalui langkah-
langkah untuk memperkuat daya tahan perekonomian
domestik terhadap berbagai gejolak yang muncul, baik dari
dalam maupun dari luar negeri. Upaya tersebut juga disertai
dengan program kegiatan pembangunan yang dalam
pelaksanaannya diharuskan menyertakan langkahlangkah
untuk mengendalikan laju inflasi, stabilitas nilai tukar, serta
tingkat bunga yang rendah. Upaya tersebut menghadapi
tantangan yang berat, seperti tingginya harga beberapa bahan
makanan dan harga minyak internasional. Stabilitas ekonomi
yang membaik didukung oleh langkahlangkah penguatan
dalam sektor keuangan yang mendorong kegiatan ekonomi
tumbuh lebih cepat. Untuk meningkatkan kinerja dan sekaligus
kesinambungan sektor keuangan sebagai sumber pendanaan
pembangunan, kebijakan sektor keuangan diarahkan pada
upaya menjaga ketahanan industri jasa keuangan, peningkatan
fungsi intermediasi dana masyarakat, serta pengembangan
system jaring pengaman sektor keuangan.
Dan juga di tataran makro, pemerintah mendorong
pertumbuhan ekonomi inklusif, menjaga stabilitas makro
ekonomi, stabilitas harga , menciptakan lapangan kerja
produktif, dan menjaga iklim investigasi.
 Menciptakan Lapangan Kerja Produktif
Di Indonesia dalam menciptakan lapangan kerja yang
produktif itu pada saat ini memiliki tiga permasalahan utama
yaitu angka pengangguran yang sangat tinggi, dampak
terburuk dari pada kaum muda dan perempuan, dan
penurunan pekerja sektor formal.
I. MENCIPTAKAN PERTUMBUHAN YANG TINGGI MELALUI
PENINGKATAN IKLIM INVESTASI
Untuk menciptakan lapangan kerja baru, Indonesia harus
mampu mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi.
Kecendurungan di masa lalu menunjukkan bahwa
dibutuhkan pertumbuhan ekonomi sekitar 4,5-5,5 persen
untuk memberikan pekerjaan pada para pencari kerja
baru, sesuai dengan tingkat upah yang berlaku pada saat
itu. Artinya dibutuhkan pertumbuhan ekonomi yang lebih
tinggi untuk menyerap pengangguran yang telah ada dan
menurunkan angka pengangguran. Jalan terbaik untuk
menggerakan pertumbuhan ekonomi tidak lain ialah
dengan meningkatkan iklim investasi dan memperbaiki
daya saing Indonesia di pasar internasional.
Meningkatkan iklim investasi Hasil survei menunjukkan
bahwa selain stabilitas makroekonomi, investor juga
menyoroti masalah kebijakan yang tidak pasti dan
korupsi. Selain itu regulasi masalah tenaga kerja juga
seringkali menjadi perhatian utama. Peningkatan
investasi membutuhkan serangkaian reformasi
struktural, termasuk menurunkan tingkat korupsi,
memperbaiki sistem dan administrasi perpajakan,
mendorong terciptanya kepastian hukum serta
menyediakan infrastruktur yang memadai. Sudah barang
tentu reformasi semacam ini membutuhkan waktu yang
cukup panjang agar dapat memberikan hasil yang
optimal. Namun demikian, dengan memperkenalkan
kebijakan-kebijakan yang kredibel serta mengambil
langkah-langkah yang menunjukkan komitmen pada
reformasi, akan mendorong kepercayaan dan
meningkatkan investasi secara lebih cepat. Memperbaiki
daya saing Daya saing ekspor Indonesia bergantung pada
kebijakan perdagangan yang terus menjaga keterbukaan,
disamping menciptakan fasilitasi bagi pembentukan
struktur ekspor yang sesuai dengan ketatnya kompetisi
dunia. Dalam jangka pendek, Indonesia dapat mendorong
ekspor dengan mengurangi berbagai biaya yang terkait
dengan ekspor itu sendiri serta meningkatkan akses
kepada pasar internasional. Kebijakan yang dapat dipakai
untuk mengontrol biaya-biaya tersebut diantaranya i)
Menjaga kestabilan dan daya saing nilai tukar ii)
Memastikan peningkatan tingkat upah yang moderat
sejalan dengan peningkatan produktifitas iii) Akselerasi
proses restitusi PPn dan restitusi bea masuk impor bagi
para eksportir dan iv) Meningkatkan kemampuan fasilitas
pelabuhan dan bandara dan infrastruktur jalan untuk
mengurangi biaya transportasi.
 Menjaga Regulasi Perdagangan.
Menjaga regulasi perdangan dapat manggulangi atau menstabilkan
harga pangan dan juga dapat menjaga aturan tentang perdangan.
 Meningkatkan Produktifitas Sektor Unggul
 Mengembangkan Infrastruktur
Pengembangan infrastruktur secara baik dan efisien dapat menciptakan
sebuah lapangan kerja yang baru bagi masyarakat dan juga dapat
mengurangi angka dari kemiskinan. Seperti pendekatan yang dilakukan
adalah dengan melakukan pembangunan Infrastruktur PUPR Berbasis
Masyarakat (IBM). Salah satu program IBM adalah Pengembangan
Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW), yang merupakan
pembangunan infrastruktur terutama jalan akses penghubung antar
desa guna menunjang kegiatan sosial ekonomi masyarakat sebagai
pelaku utama dari proses perencanaan, pelaksanaan serta pemeliharaan
berdasarkan potensi wilayah.

Anda mungkin juga menyukai