Anda di halaman 1dari 7

HUBUNGAN SIKAP DAN POSISI KERJA DENGAN KEJADIAN LOW BACK PAIN

PADA PEKERJA PENCUCI MOBIL TEMPAT PENCUCIAN MOBIL AUTO


CLEAN CAR WASH MAKASSAR

FITRAH HANAFI / 111 2017 2069

Sub Departemen Kedokteran Okupasi, Departemen Kedokteran Komunitas, Fakultas


Kedokteran Universitas Muslim Indonesia

ABSTRAK

Latar Belakang : Low back pain adalah nyeri punggung bawah, nyeri yang dirasakan di
punggung bagian bawah, bukan merupakan penyakit ataupun diagnosis untuk suatu penyakit
namun merupakan istilah untuk sindrom nyeri yang dirasakan di area anatomi yang terkena
dengan berbagai variasi lama terjadinya nyeri. Dari hasil survey yang dilakukan terdapat
prevalensi terjadinya low back pain pada pekerja pencuci mobil.
Metode : Penelitian ini merupakan jenis observasional analitik dengan rancangan cross
sectional, dimana data antara variabel indeenden dan dependen akan dikumpulkan dalam
waktu yang bersaaan dengan desain pendekatan menggunakan walk through survey.
Penelitian dilakukan di Tempat pencucian mobil auto clean car wash makassar, Sedangkan
waktu penelitian dilakukan pada bulan Januari 2019. Teknik pengambilan sampel
menggunakan total sampling yang merupakan pekerja pencuci mobil di Tempat pencucian
mobil auto clean car wash Makassar yang bekerja pada shift pagi yaitu pukul 08.00 sampai
dengan 18.00 WITA. Variabel bebas dala penelitian ini yaitu usia, masa kerja, sikap kerja
dengan variabel terikat, yaitu keluhan subjektif pada punggung pekerja di tempat pencucian
mobil. Populasi dala penelitian ini adalah keseluruhan subjek atau seluru pekerja yang bekerja
pada shift pagi sebanyak 15 orang. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat
dan analisis bivariat dengan menggunakan uji chi square.

Hasil : Hasil penelitian menunjukkan pada jumlah responden sebanyak 15 responden terdapat
hubungan antara masa kerja dan posisi kerja terutama posisi kerja yang tidak ergonomis pada
pekerja di tempat pencucian mobil terhadap keluhan subjektif pada punggung atau Low Back
Pain. (p=0,02 dan p=0,031).
Kesimpulan : Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dengan pendekatan walk
thhrough survey, dari jumlah responden sebanyak 15 responden yang jumlah responden yang
mengalami keluhan subjektif pada punggung berupa nyeri pada punggung bawah sebanyak 3
responden (75%). Terdapat hubungan antara masa kerja pada pekerja di tempat pencucian
mobil dengan keluhan subjektif pada punggung (p=0,02). Terdapat hubungan antara posisi
saat pekerja yaitu posisi yang tidak ergonomis pada pekerja di tempat pencucian mobil dengan
keluhan subjektif pada punggung (p=0,031).
Keywords: masa dan posisi kerja, Low back pain, Pencuci Mobil

1
PENDAHULUAN diperkirakan angka prevalensi 7,6% sampai 37%.
Maslah nyeri punggung pada pekerja pada
Penyakit akibat kerja merupakan suatu penyakit umumnya dimulai pada usia dewasa muda
yang diderita pekerja dalam hubungan dengan dengan puncak prevalensi pada kelompok usia
kerja, baik faktor risiko karena kondisi tempat 25-60 tahun.5
kerja, peralatan kerja, material yang dipakai,
proses produksi, cara kerja, limbah perusahaan Berdasarkan hasil survey Departemen Kesehatan
dan hasil produksi.1 Salah satu penyakit akibat RI dalam profil kesehatan tahun 2005
kerja yang menjadi masalah kesehatan umu yang menunjukan bahwa sekitar 40,5% penyakit
terjadi di dunia dan mepengaruhi hampir seluruh yang diderita pekerja berhubungan dengan
populasi adalah Low Back Pain (LBP). LBP pekerjaannya, gangguan kesehatan yang
adalah nyeri punggung bawah, nyeri yang dialami pekerja menurut studi yang dilakukan
dirasakan di punggung bagian bawah, bukan terhadap 428 pekerja di 12 kabupaten/kota di
merupakan penyakit atau diagnosis untuk suatu Indonesia, umumnya berupa gangguan MSDs
penyakit namun merupakan istilah untuk nyeri (16%), kardiovaskuler (8%), gangguan syaraf
yang dirasakan di area anatomi yang terkena (6%), gangguan pernafasan (3%) dan gangguan
dengan berbagi variasi lama terjadinya nyeri.2 THT (1,5%).6
Nyeri punggung bawah tersebut merupakan
penyebab utama kecacatan yang mempengaruhi Peningkatan perkembangan industri dan adanya
pekerjaan dan kesejahteraan umum. Keluhan perubahan gaya hidup masyarakat terutama pada
LBP dapat terjadi pada setiap orang, baik jenis masyarakat ibukota yang lebih menyukai hal-hal
kelamin, usia, ras, status pendidikan dan profesi.3 yang praktis membawa efek positif pada usaha
penyedia jasa.jenis usaha penyedia jasa yang
Riset yang dilakukan badan dunia International berkembang dan semaikin menjamur di kalangan
Labour Organization (ILO) tentang kecelakaan masyarakat, salah satunya adalah usaha penyedia
kerja menunjukkan setiap hari rata-rata 6.000 jasa pencucian mobil atau dikenal dengan istilah
orang meninggal berkaitan dengan pekerjaan car wash. Hal ini memberikan konsekuensi
mereka. Angka ini berarti setara dengan satu semakin banyak orang yang bekerja di bidang
orang setiap 15 detik, atau 2,2 juta orang jasa pencucian mobil, sehingga semakin banyak
meninggal akinat sakit atau kecelakaan kerja. pula kemungkinan orang yang berisiko terkena
Sementara ity anggaran untuk kecelakaan dan penyakit akibat kerja, seperti penyakit kulit
penyekit akibat kerja yang terbanyak yaitu akibat kerja, ataupun penyakit muskuloskeletal.7
penyakit muskuloskeletal sebanyak 40%,
penyakit jantung 16%, kecelakaan 16%, dan 19 Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh
% penyakit saluran pernafasan.4 Diperkirakan Herry Koesyanto pada tahun 2012 tentang maa
setidaknya 70% manusia nderita sakit punggung, kerja dan sikap kerja duduk terhadap nyeri
baik kronis maupun sporadis. Di negara Inggris punggung, pada pekerja tenun Desa Wanerajan
dan melaporkan 17,3 juta orang Inggris pernah Utara dari 20 pekerja tenun 17 diantaranya
mengalami nyeri punggung pada suatu waktu dan mengalami nyeri di daerah punggung setelah
dari jumlah tersebut 1,1 juta mengalami bekerja selama sehari dan jam kerja dimulai dari
kelumpuhan akibat nyeri punggung. Di Indonesia pukul 08.00 sampai pukul 16.00 WIB dengan

2
waktu istirahat selama 1 jam pada pukul 12.00 – METODE
13.00 WIB dengan aktivitas kerja dilakukan
dengan posisi duduk. Posisi duduk yang terus- Penelitian ini merupakan jenis observasional
menerus berpotensi mengakibatkan keluhan analitik dengan rancangan cross sectional,
nyeri punggung. dimana data antara variabel indeenden dan
dependen akan dikumpulkan dalam waktu yang
Menurut Workplace Safety and Health Guideline bersaaan dengan desain pendekatan
(WSH) tentang Diagnosis dan manajeen dari menggunakan walk through survey. Penelitian
penyakit akibat kerja penyakit muskuloskeletal dilakukan di Auto clean car wash Makassar,
dalam hal ini LBP berhubungan dengan posisi Sedangkan waktu penelitian dilakukan pada
bekerja yang berulang dan waktu kerja yang tanggal 21 Januari 2019. Teknik pengambilan
lama, aktivitas mengangkat beban yang berat, sampel menggunakan total sampling yang
membawa atau mendorong, dan kelebihan beban merupakan pekerja pencuci mobil di Auto Clean
yang mendadak. Car Wash Makassar yang bekerja pada shift pagi
yaitu pukul 08.00 sampai dengan 18.00 WITA.
Berdasarkan hasil studi pendahuluan dan Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu usia,
uraian latar belakang diatas, dapat disimpulkan masa kerja, sikap kerja dengan variabel terikat,
bahwa masalah yang berkaitan dengan yaitu keluhan subjektif pada punggung pekerja di
muskuloskeletal pada pekerja fisik perlu tempat pencucian mobil. Populasi dalam
mendapatkan perhatian khusus karena dapat penelitian ini adalah keseluruhan subjek atau
menjadi masalah yang cukup serius. Oleh seluruh pekerja yang bekerja pada shift pagi
karena itu, penulis tertarik melakukan penelitian sebanyak 15 orang. Analisis data yang
mengenai “Hubungan Sikap dan Posisi Kerja digunakan adalah analisis univariat dan
dengan Low Back Pain pada Pekerja Pensusi analisis bivariat dengan menggunakan uji chi
Mobil di Tempat pencucian mobil master car square.
wash Makassar” yang bertujuan untuk
mengetahui jumlah pekerja yang mengalami HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
keluhan nyeri punggung atau LBP, mengetahui
hubungan antara masa kerja pekerja dengan Penelitian ini dilakukan Auto Clean car wash
keluhan LBP , serta hubungan antara sikap kerja Makassar. Dengan kata lain setiap pekerja
pekerja dengan keluhan LBP. pencuci mobil melakukan kegiatan mulai dari
pengarah mobil, pencucian mobil, sampai dengan
pengeringan.

3
Berdasarkan hasil penelitian, frekuensi responden Semakin lama kerja seseorang dapat
terbesar menurut usia adalah rentang usia 25-39 menyebabkan terjadinya kejenuhan pada daya
tahun dengan 11 responden. Pada karakteristik masa tahan otot dan tulang secara fisik maupun
kerja sebagian besar responden mempunyai masa psikis. Menurut Suwandi Rahardjo dalam
kerja ≥2 tahun, yaitu sejumlah 13 responden. jurnal nasional IX Ergonomi (2009) bahwa
Karakteristik responden terhadap sikap kerja berupa pekerja yang mempunyai masa kerja lebih
posisi berdiri, membungkuk, ataupun jongkok yang dari 4 tahun mempunyai risiko gangguan
tidak ergonomi dengan jumlah sebanyak 5 muskuloskeletal 2.775 kali lebih besar
responden. Karakteristik responden yang dibandingkan dengan pekerja dengan masa
mengalami keluhan nyeri punggung sebanyak 3 kerja < 2 tahun.8 Teori lain yang
responden, sedangkan 12 responden tidak dikemukakan oleh Tawaka (2004)
mengalami keluhan nyeri pada punggung. menyebutkan bahwa kerja dengan posisi
jongkok atau duduk terus-menerus
Berdasarkan hasil penelitian tentang hubungan mengakibatkan kontraksi otot cepat menjadi
antara masa kerja dengan keluhan nyeri punggung, statis dan the load pattern menjadi lebih kuat
terdapat hubungan antara masa kerja dengan dibandingkan dengan kontraksi yang dinamis.
keluhan subjektif pada punggung pekerja di tempat Pekerjaan yang monoton, ukuran sarana
pencucian mobil dengan p = 0,02. Jumlah responden pekerjaan, dan antropometri yang tidak sesuai
yang mengalami keluhan subjektif pada punggung dapat menyebabkan sikap kerja yang tidak
sebanyak 3 responden dari 15 responden dengan alamiah, memberikan beban kerja tambahan
masa kerja berisiko, dan 2 responden dari 5 dan akhirnya dapat menyebabkan keluhan
responden masa kerja tidak berisiko tidak subjektif.9
mengalami keluhan subjektif pada punggung. Hasil
ini sesuai dengan penelitian yang menyatakan Berdasarkan hasil seurvei tentang hubungan
bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara antara posisi kerja dengan keluhan nyeri
masa kerja dengan nyeri punggung pada pekerja punggung, terdapat hubungan antara posisi
pencuci mobil di master car wash Makassar dengan kerja dengan keluhan subjektif pada
nilai p=0,04 dan OR 7.6. punggung pekerja di tepat pencucian mobil
dengan p=0.031. jumlah responden yang
Masa kerja merupakan akumulasi aktivitas mengalami keluhan subjektif sebanyak 3
kerja seseorang yang dilakukan dalam jangka responden dari 5 responden yang
waktu yang panjang. Apabila aktivitas tersebut mengerjakan pekerjaannya dengan posisi
dilakukan terus-menerus akan mengakibatan yang tidak ergonomis. Hal ini sesuai dengan
gangguan pada tubuh. Tekanan fisik pada suatu teori yang dikemukakan pada penelitian
kurun waktu tertentu mengakibatkan tentang Pengaruh Posisi Kerja terhadap
berkurangnya kinerja otot, dengan gejala makin Kejadian LBP pada pekerja pencuci mobil di
rendahnya gerakan. Tekanan-tekanan akan master car wash Makassar yang
terakumulasi setiap harinya pada suatu masa mengemukakan bahwa secara umum posisi
yang panjang, sehingga mengakibatkan kerja berdiri atau membungkuk dalam waktu
memburuknya kesehatan yang disebut yang lama, terlebih dilakukan dalam posisi
kelelahan klinis. yang salah akan memicu terjadinya nyeri

4
punggung bawah atau LBP sekalipun posisi pendek dan kaku. Posisi duduk yang baik
berdiri masih mempunyai pergerakan yang yaitu tulang belakang menumpuk dengan baik
dapat meregangkan otot khususnya punggung sehingga dapat tegak dan rileks tanpa adanya
bagian bawah. ketegangan otot untuk menopang tulang
belakang.13,14,15
Posisi berdiri yang buruk, dengan
menempatkan serta mengunci panggul KESIMPULAN
mereka ke depan, dan diikuti dengan
pelengkungan tulang belakang yang Berdasarkan penelitian yang telah
berlebihan, yang meregangkan vertebra dilakukan dengan pendekatan walk
menimbulkan tekanan yang tidak diperlukan thhrough survey, dari jumlah responden
ke sendi-sendi panggul. Sikap berdiri seperti sebanyak 15 responden yang jumlah
ini juga dapat menegangkan otot punggung responden yang mengalami keluhan
bawah dan mengakibatkan otot punggung subjektif pada punggung berupa nyeri
bawah tegang menyebabkan tekanan pada pada punggung bawah sebanyak 3
cakram punggung bawah dan memperburuk responden.
peredaran darah pada punggung bawah. Bila 1. Terdapat hubungan antara masa kerja pada
dibandingkan dengan posisi berdiri yaitu pekerja di tempat pencucian mobil dengan
dengan posisi tulang belakang lurus dengan keluhan subjektif pada punggung (p=0,02).
menggunakan engsel panggul sebagai 2. Terdapat hubungan antara posisi saat
tumpuan, posisi kaki dengan kuda-kuda yang pekerja yaitu posisi yang tidak ergonomis
lebih baik, sikap ini akan meringankan beban pada pekerja di tempat pencucian mobil
punggung dalam menahan gaya gravitasi.10 dengan keluhan subjektif pada punggung
(p=0,031).
Posisi panggul anteversi menjaga otot
hamstring sehingga melindungi dari cidera, SARAN
dan menempatkan tulang ekor langsung di 1. Bagi perusahaan
dasar organ panggul sehingga memberikan a. Agar memberlakukan jam kerja yang
dukungan tulang yang kuat dibawahnya., dan sesuai dengan ketetapan yang buat
mampu berdiri dalam waktu lama tanpa harus Disnaker dalam UU No 13 tahun
mengganti kaki sebagai penumpu beban 2003, soal pengaturan pengaturan
tubuh.11,12 waktu kerja dan waktu istirahat yang
Posisi duduk atau jongkok yang buruk dimana seimbang.
posisi panggul buruk dan mengunci panggul, b. Diadakannya pemeriksaan kesehatan
terlebih apabila dilakukan dalam waktu yang berkala pada pekerja baik yang
lama, maka jaringan disekitarnya telah mengalami gangguan kesehatan
enyesuaikan diri dengan posisi yang tidak maupun tidak
seharusnya bekerja. Posisi seperti ini dapat c. Diadakan pelatihan ataupun edukasi
mengakibatkan otot dan ligamen pada tentang posisi bekerja yang ergonomi
pangkal paha serta otot hamstring cenderung pada setiap pekerja di perusahaan.

5
2. Bagi peneliti selanjutnya
Diharapkan pada faktor sekunder
yang berhubungan dengan penyakit
muskuloskeletal seperti Indeks Massa
Tubuh.

6
DAFTAR PUSTAKA of Orthopaedics and Fractures Eight
Edition. London: Arnold International
1. Buchari. Penyakit Akibat Kerja dan Students’ Edition.
Penyakit Terkait Kerja. Medan : 13. Putz, Reinhard & Pabst, Reinhard.
Universitas Sumatera Utara;2007 2006. Atlas Anatomi Manusia Sobotta
2. WHO. Low Back Pain : Bulletin Of The Jilid 1 dan 2. Jakarta: EGC.
World Health Organization 2003; 14. Salter, Robert B. 1999. Text Book of
81:671-6 Disorders and Injuries of the
3. WHO. Low Back Pain : Priority Musculoskeletal System Third Edition.
Medicines for Europe and The World USA: Lippincott Williams & Wilkins.
2013 update 2013 ;1 15. Snell, Richard S. 2010. Neuroanatomi
4. ILO. International Labour Organization Klinik. Jakarta: EGC.
for Company. 2003
5. Steven, J.L. 2005. Do psychological
factors increase the risk for back pain in
general population in both a cross
sectional and prospective analysis.
European journal of pain, 9(4) : 355
6. Departemen Kesehatan. Profil Masalah
Kesehatan tahun 2005. Jakarta. 2005
7. Djunaedi H, Lokananta MD. 2003.
Dermatitis kontak akibat kerja, Majalah
Kesehatan Masyarakat. Indonesia. 31(3).
27-33
8. Hendra & Rahardjo, S. 2009. Risiko
ergonomi dan keluhan muskuloskletal
disorder pada pekerja panen kelapa sawit.
Makalah disajikan dalam Prosiding
seminar Nasional Ergonomi IX
Semarang, 17-18 November 2009
9. Tarwaka et al. 2004. Ergonomi untuk K3
dan Produktivitas. UNIBA Press;
Surakarta.
10. Gokhale, Esther & Adams, Susan. 2008.
8 langkah untuk bebas nyeri punggung.
Yogyakarta : PT. Citra Aji Parama
11. Rasjad, Chairuddin. 2009. Pengantar
Ilmu Bedah Ortopedi. Jakarta: Yarsif
Watampone.
12. Solomon, Luis; Nayagam, Selvadurai &
Warwick, David J. 2001. Apley’s System

Anda mungkin juga menyukai