Pendahuluan
jumlah penduduk keempat terbesar di dunia. Jumlah penduduk yang besar membawa
pendidikan dan budaya. Penduduk dengan golongan sosial, ekonomi, dan pendidikan
dengan gizi, penyakit menular, serta higienis sanitasi yang kurang. Sementara penduduk
dengan golongan sosial ekonomi dan pendidikan menengah ke atas, juga mempunyai
masalah kesehatan yang terkait dengan gaya hidup dan pola makan. Hal-hal seperti pola
Anamnesis
Anamnesis keluhan utama merupakan bagian paling penting dari anamnesis dan
keluhan utama yang menurut pasien paling penting. Anamnesis yang didapat harus
dicatat dan disajikan dengan kata – kata pasien sendiri, dan tidak boleh disamarkan
dengan istilah medis yang bisa mengaburkan sifat asli keluhan dan nuansa yang penting.
Jika tidak bisa didapatkan anamnesis yang jelas dari pasien, maka anamnesis harus
Cara anamnesis yang baik juga antara lain dengan cara biarkan pasien berbicara
asalkan pembicaraannya diarahkan oleh pemeriksa, mengajukan yang lebih spesifik, dan
memfokuskan perhatian pada masalah utama.1Keluhan utama dari seorang laki-laki usia
29 tahun adalah mual, muntah, tidak bisa makan sejak 3 hari smrs dan BAK seperti teh
pekat 1 hari smrs. Yang perlu ditanyakan adalah apa isi muntahnya (apakah makanan atau
cairan saja), warna muntah, muntahnya menyembur atau biasa saja, apakah pasien pernah
atau infeksi hepatitis), adakah gejala lain (nyeri abdomen, demam, penurunan berat
(misalnya penurunan berat badan, nyeri punggung), penyakit hati kronis (misalnya
pembengkakan abdomen akibat asites), atau hepatitis infeksi. Jika pasien mengalami
ikterus tanyakan kapan pertama kali memperhatikan adanya ikterus dan oleh siapa.1
Riwayat penyakit dahulu ( RPD ) juga adalah bagian penting dari anamnesis.
Penting untuk mencatat semua masalah medis yang pernah timbul sebelumnya dan terapi
yang pernah diberikan. Mencatat informasi ini secara kronologis juga sangat bermanfaat.
Jika belum dibahas saat anda membicarakan keluhan utama, RPD spesifik mungkin perlu
diselidiki. Adakah riwayat ikterus sebelumnya? Adakah riwayat hepatitis virus yang
diketahui? Adakah riwayat penyakit hati kronis atau keganasan? Adakah riwayat
transfuse darah? Adakah riwayat anestesi (terutama halotan)? Adakah riwayat batu
2
empedu yang diketahui atau pernah mengalami kolesistektomi? Pertimbangkan semua
pengobatan, termasuk yang diresepkan, obat terlarang, dan obat alternative, sebagai
Riwayat sosial penting untuk memahami latar belakang pasien, pengaruh penyakit
yang mereka derita terhadap hidup dan keluarga mereka. Apakah psien pernah/sering
makan makanan di pinggir jalan? Apakah pasien adalah seorang peminum alkohol?1
Riwayat keluarga juga penting untuk mencari penyakit yang pernah diderita oleh
kerabat pasien karena terdapat konstribusi genetik yang kuat pada berbagai penyakit.
Gilbert).1
Pemeriksaan Fisik2
1. Inspeksi
Langkah kerja :
Lakukan inspeksi secara sistematis, bila perlu bandingkan bagian sisi tubuh
pasien.
3
2. Palpasi
Adalah pemeriksaan dengan perabaan, menggunakan rasa propioseptif ujung jari dan
tangan.
Cara kerja :
Cuci tangan
3. Perkusi
Adalah pemeriksaan dengan cara mengetuk permukaan badan dengan cara perantara
Cara Kerja :
Luruskan jari tengah kiri , dengan ujung jari tekan pada permukaan yang akan
diperkusi.
4
Lakukan ketukan dengan ujung jari tengah kanan diatas jari kiri, dengan lentur
4. Auskultasi
stetoskop.
Dari pemeriksaan fisik ditemukan ada ikterik di sklera dan kulit. Pada palpasi
terdapat pembesaran hati 1 jari di bawah arcus costa dan 2 jari di bawah processus
xiphoideus dengan konsistensi lunak, tepi tajam, permukaan rata, nyeri (+). Tidak ada
Pemeriksaan Penunjang3
Serologi
serologi mengukur respon imunologis penjamu terhadap suatu infeksi. Adanya antibodi
IgM atau kenaikan titer IgG setelah 10-14 hari (titer akut dan konvalesen) bisa dianggap
5
kadang bisa mencapai 100 kali dari harga atas normal. Kadar SGPT umumnya lebih
terutama yang tidak terkonjugasi (bilirubin indirek). Pada bentuk yang lebih ringan,
khususnya pada anak-anak bisa didapatkan tidak adanya peningkatan bilirubin serum
yang nyata. Peningkatan bilirubin bisa didapatkan dalam beberapa hari setelah penurunan
kadar aminotransferase serum. Jaudience nyata (bilirubin> 20 mg/dl) yang menetap lebih
dari satu minggu pada hepatitis virus akut bisa merupakan tanda gagal hati berat dan
Kadar albumin serum umumnya tidak menurun, kecuali pada kasus subakut yang
lebih berat setelah minggu pertama penyakit. Perubahan hemositometri yang sering
didapatkan selama perjalanan hepatitis akut. Leucopenia, netropenia, dan limfopenia bisa
didapatkan pada fase awal infeksi, kemudian akan diikuti dengan relatif limfositosis
Lebih dari separuh pasien dengan hepatitis virus akut dapat mengalami
glikogen hati dan sering diperberat oleh asupan makanan yang kurang akibat mual dan
muntah.
Diagnosis Banding
6
Hepatitis akut B
Hepatitis akut B disebabkan oleh virus hepatitis B. Masa inkubasi 15-180 hari
(rata-rata 60-90 hari). Viremia berlangsung selama beberapa minggu sampai bulan setelah
infeksi akut. Sebanyak 1-5% dewasa, 90% neonatus,dan 50% bayi akan berkembang
menjadi hepatitis kronik dan viremia yang persisten. Infeksi persisten dihubungkan
dengan hepatitis kronik, sirosis, dan kanker hati. Distribusi di seluruh dunia yaitu
pravelensi carrier di USA<1%, di Asia 5-15%. HBV ditemukan di darah, semen, secret
servikovaginal, saliva, cairan tubuh lainnya. Cara transmisinya melalui darah, hubungan
peralatan medis yang terkontaminasi, penggunaan bersama pisau cukur dan silet, tato,
akupuntur, tindik, penggunaan sikat gigi bersama kontak dari mulut ke mulut),
maternal-neonatal, maternal-infant.4,5
laboratorium:6
atau kulit HBV. Jika hasil tes HBsAg positif artinya individu tersebut
menghilang dalam 3 bulan. Bila hasil menetap setelah lebih dari 6 bulan
B. Jika tes anti HBsAg positif artinya individu itu telah mendapat vaksin
HBV, atau pernah mendapat immunoglobulin, atau juga bayi yang mendapat
7
kekebalan dari ibunya. Anti HBsAg yang positif pada individu yang tidak
terifeksi HBV.
3. HBeAg (antigen HBV) merupakan antigen e HBV yang berada dalam darah.
Bila positif menunjukkan virus sedang replikasi dan infeksi terus berlanjut.
hepatitis B kronik .
4. Anti HBeAg merupakan antibodi terhadap antigen HBeAg yang dibentuk oleh
tubuh. Apabila anti HBeAg positif artinya HBV dalam keadaan fase non-
replikatif.
5. HBcAg (antigen core HBV) merupakan antigen core (inti) HBV. HBcAg
sampai berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Antibodi ini ada dua tipe yaitu
IgM dan IgG. Kalau IgM meningkat artinya infeksi akut, kalau IgG positif
dengan IgM negatif menunjukkan infeksi kronis atau pernah terinfeksi HBV.
Diagnosis Kerja
Hepatitis akut A
endemisitas tinggi di Negara berkembang. HAV diekskresi di tinja oleh orang yang
terinfeksi selama 1-2 minggu sebelum dan 1 minggu setelah awitan penyakit. Viremia
muncul singkat (tidak lebih dari 3 minggu), kadang-kadang sampai 90 hari pada infeksi
8
yang membandel atau infeksi yang kambuh. Ekskresi feses yang memanjang (bulanan)
antara anggota keluarga. Kejadian luar biasa dihubungkan dengan sumber umum yang
digunakan bersama, makanan terkontaminasi dan air. Transmisi melalui transfuse darah
sangat jarang.4,5
Gejala Klinis3
Perjalanan klinis hepatitis virus akut hampir sama semuanya tanpa melihat
etiologinya. Secara klasik, hepatitis virus akut simptomatis menunjukkan gambaran klinis
3. Masa Ikterik: didahului urin berwarna coklat, sclera kuning, kemudian seluruh
badan, puncak ikterus dalam 1-2 minggu, hepatomegali ringan yang nyeri tekan.
4. Masa peyembuhan: ikterus berangsur kurang dan hilang dalam 2-6 minggu,
Patogenesis
9
Patogenesis belum sepenuhnya dimengerti, diduga virus replikasi di GIT lalu
sitotoksik, karena pada biakan sel HAV tidak menimbulkan CPE (Cyitopatic effect).7
Etiologi7
Hepatitis A disebabkan oleh virus hepatitis tipe A. HAV merupakan anggota khas
berukuran 27-32 nm dengan kesimetrisan seperti kubus, mengandung genom RNA untai-
tunggal linear. Hanya dikenali satu serotipe. Tidak ada reaktivitas silang antigenic dengan
HAV stabil terhadap eter 20%, asam (pH 1,0 selama 2 jam), dan panas (60oC
bulan setelah dikeringkan serta disimpan dalam suhu 25oC dan kelembapan relatif 42%
Epidemiologi8
Hepatitis virus akut merupakan urutan pertama dari berbagai penyakit hati di
seluruh dunia. Penyakit tersebut atau gejala sisanya bertanggung jawab atas 1-2 juta
kematian setiap tahunnya. Di Indonesia berdasarkan data yang berasal dari rumah sakit,
hepatitis A masih merupakan bagian terbesar dari kasus-kasus hepatitis akut yang dirawat
yaitu berkisar dari 39,8-68,3%. Lebih dari 75% anak dari berbagai benua Asia, Afrika,
10
Komplikasi
Hepatitis virus akut dapat memberikan komplikasi berupa: kolestasis, gagal hati
Terapi infeksi HAV adalah konservatif dan suportif. Tidak ada terapi spesifik.
1. Rawat jalan, kecuali pasien dengan mual atau anoreksia berat yang akan
menyebabkan dehidrasi.
Pencegahan
Penyebaran secara fecal- oral, pencegahan masih sulit karena adanya carrier dari
virus tipe A yang sulit ditetapkan. Virus ini resisten terhadap cara-cara sterilisasi biasa,
termasuk klorinasi. Sanitasi yang sempurna, kesehatan umum, dan pembuangan tinja
yang baik sangat penting. Virus dikeluarkan di tinja mulai sekitar 2 minggu sebelum
ikterus.9
Vaksin HAV yang dibuat tidak aktif dengan formalin, diciptakan dari virus yang
diadaptasi dengan kultur sel, diberi lisensi oleh Amerika Serikat pada tahun 1995. Vaksin
11
ini aman, efektif, dan dianjurkan penggunaannya pada orang yang berusia di atas 1 tahun.
Vaksinasi rutin terhadap semua anak sekarang dianjurkan, begitu pula dengan vaksinasi
dan pengguna obat-obatan. Sampai semua kelompok yang rentan berisiko mendapat
Prognosis
Infeksi HAV akan sembuh komplit tanpa sekuele. Sebanyak 95-99% dewasa sehat
Kesimpulan
Hepatitis A disebabkan oleh HAV. Penularan HAV sering terjadi secara fecal-oral
melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi feses yang mengandung HAV.
Gejala yang ditimbulkan pada umumnya sama dengan hepatitis akut yang lain seperti
demam, malaise, mual, muntah, anoreksia, warna urin seperti teh pekat. Untuk
laboratorium. Tidak ada pengobatan spesifik untuk mengobati hepatitis akut A ini,
tindakannya berupa tindakan suportif yaitu dengan mengistirahatkan pasien secara total
Daftar Pustaka
12
1. Gleadle J. At glance anamnesis dan pemeriksaaan fisik. Jakarta: Erlangga Medical
Longo DL, Barunwald E, Hauser SL, Jameson JL, editor. Harrison’s Principle of
2008.hal. 31.
7. Jawetz, Melnick, Adelberg. Mikrobiologi kedokteran. Edisi 25. Jakarta: EGC;
2012.hal.491.
8. Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S, editors. Buku ajar ilmu
13