MAHASISWA :
KELAS A
DOSEN MATA KULIAH:
DR. IR. MUBASSIRANG PASRA, MT
Puji syukur ke hadirat Allah SWT. Karena atas rahmat-Nya penulis dapat
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr.
Ir. Mubassirang Pasra, MT sebagai dosen mata kuliah Etika Profesi & Aspek
Hukum Konstruksi, juga kepada semua pihak yang telah membantu sehingga
penulis miliki, namun penulis juga berusaha menyelesaikan makalah ini dengan
sebaik-baiknya. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN COVER..........................................................................................................i
KATA PENGANTAR.........................................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................4
BAB II ISI............................................................................................................................7
3.1 Kesimpulan...........................................................................................................14
3.2 Saran.......................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
Sekolah Olah Raga pada tingkat nasional. Oleh karena itu, Kemenpora
memandang perlu melanjutkan dan menyempurnakan pembanugnan proyek
pusat pendidikan pelatihan dan sekolah olahraga nasional di Hambalang,
Bogor. Selain itu juga untuk mengimplementasikan UU Nomor 3 Tahun 2005
tentang Sistem Keolahragaan Nasional.
4. APBN murni 2010 sebesar Rp 125 miliar yang telah diajukan pada tahun
2009
5. APBNP 2010 sebesar Rp 150 miliar
6. Pagu definitif APBN murni 2011 sebesar Rp 400 miliar
Pada 6 Desember 2010 keluar surat persetujuan kontrak tahun jamak dari
Kemenkeu RI nomor S-553/MK.2/2010. Pekerjaan pembangunan direncanakan
selesai 31 Desember 2012. Penerimaan siswa baru diharapkan akan dilaksanakan
tahun 2013-2014.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah dijelaskan pada bab II, maka dapat diperoleh
kesimpulan sebagai berikut :
1. Suatu bangunan baik sebagian maupun keseluruhan dinyatakan
mengalami kegagalan bila tidak mencapai atau melampaui nilai-nilai
kinerja tertentu (persyaratan minimum, maksimum dan toleransi)
yang ditentukan oleh Peraturan, Standar dan Spesifikasi yang
berlaku saat itu sehingga bangunan tidak berfungsi dengan baik.
2. Kegagalan Konstruksi yang terjadi pada kasus Hambalang dapat
diakibatkan oleh 2 hal, yaitu akibat kesalahan manusia dan akibat
kejadian alam yang tidak dapat diprediksi.
3.2 Saran
Diharapkan pada semua pihak terkait dalam bidang konstruksi,
khususnya kalangan kontraktor dan jasa konstruksi agar selalu
meningkatkan mutu dan kualitas saat pengerjaan proyek. Maupun dari sisi
desainer, arsitek dan perancang agar selalu melakukan konsolidasi dan
pengawasan secara berkala terhadap pihak-pihak terkait dilapangan, agar
kegagalan konstruksi yang dapat menimbulkan banyak korban kerugian
material dapat diminimalisir.
DAFTAR PUSTAKA
Tumilar, Steffie. 2006. Latar Belakang dan Kriteria dalam Menentukan “Tolak
Ukur” Kegagalan Bangunan. Seminar HAKI. Jakarta.
Syuhada, Mukoddas. 2009. Kegagalan Bangunan dan Kegagalan Konstruksi.
http://konsolidasi.wordpress.com/category/newsletter/
http://gouw2007.wordpress.com/2011/11/04/mengungkap-kegagalan-struktur/
http://manajemenproyekindonesia.com/?p=1303
http://m.bisnis.com/quick-news/read/20131110/17/185447/ini-kronologis-
lengkap-bancakan-proyek-hambalang
http://membualsampailemas.wordpress.com/2012/06/17/kronol
ogi-kasus-hambalang-hingga-16-juni-2012/