Disusun Oleh :
NAMA : MUHAMMAD FIQRAN AL YASIR
NIM : D1A1 17 322
ii
DAFTAR ISI
Hal.
Halaman Judul.....................................................................................................
Kata Pengantar .................................................................................................... ii
Daftar Isi.............................................................................................................. iii
Bab I Pendahuluan .............................................................................................. 1
A. Latar Belakang ........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................... 2
C. Tujuan ..................................................................................................... 2
D. Kegunaan................................................................................................. 2
Bab II Keorganisasian ......................................................................................... 3
Profil Perusahaan CV. Pemuda Tani ................................................................... 3
Bab III Kerangka Pemecahan Masalah ............................................................... 4
A. Ilmu Dasar ............................................................................................... 4
B. Ilmu Terapan ........................................................................................... 5
C. Analisis Situasi dan Penyusunan Rencana .............................................. 11
Bab IV Analisis Usaha Tani ................................................................................ 14
A. Pengelolahan Lahan ................................................................................ 14
B. Persiapan Tanam ..................................................................................... 14
C. Perawatan Tanaman (3 bulan setelah tanam) .......................................... 14
D. Perawatan Tanaman (6 bulan setelah tanam) .......................................... 15
E. Perawatan Tanaman (9 bulan setelah tanam) .......................................... 15
F. Biaya Perawatan Tahun ke-II .................................................................. 15
G. Biaya Perawatan Tahun ke-III ................................................................ 16
H. Biaya Penanggulangan hama dan penyakit selama 36 bulan .................. 16
I. Total Biaya sampai tahun ke-III.............................................................. 16
J. Produksi Pepaya ...................................................................................... 16
K. Untuk penanggulangan hama dan penyakit (30 hari sekali/bulan) ......... 17
L. Harga Pepaya (asumsi harga terendah) ................................................... 17
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pepaya merupakan tanaman yang banyak dibudidayakan di Indonesia.
Masyarakat Indonesia biasa menanam tanaman ini di pekarangan atau di tegalan.
Namun, pada umumnya masyarakat menanam tanaman ini hanya sebatas
digunakan untuk memenuhi kebutuhan sayur atau buah dalam rumah tangga.
Pepaya California merupakan salah satu varietas pepaya yang baru naik
daun. Pepaya unggul hasil persilangan ini kini banyak dinikmati masyarakat.
Pepaya yang berukuran mungil ini dianggap lebih praktis dan lebih sehat.
Mungkin karena teksturnya yang lembut, membuatnya mudah untuk disendoki
saat mengkonsumsinya, sehingga lebih sehat karena tidak tersentuh banyak
tangan. Ukurannya yang mungil mempunyai daya tarik sendiri dan langsung bisa
habis dengan sekali santap. Pepaya California memiliki keunggulan tersendiri.
Buahnya lebih manis, tahan lama, dan bisa dipanen lebih cepat
dibandingkan pepaya varietas lain.
Harga jual buah pepaya California yang melangit dan cenderung stabil
membuat tanamn ini banyak dilirik petani untuk dijadikan bisnis. Bayangkan saja
buah ini bisa mencapai harga Rp. 8000,- per kilonya. Budidaya pepaya
california ini tentu akan lebih menarik dan menguntungkan. Karena buah ini
tergolong baru untuk beberapa pasar daerah. Jadi untuk tingkat kompetisi pasar
bisa dibilang masih rendah dan harga yang ditawarkan pasar juga cenderung
stabil. Budidaya pepaya california bagi kita yang punya lahan yang cukup luas,
tentunya akan menjadi sumber penghasilan yang cukup tinggi.
Sistem budidaya yang mudah membuat setiap orang bisa melakukannya.
Petani cukup menanam bibit, merawat dan memanen buahnya. Bayangkan untuk
1 tanaman pepaya mampu menghasilkan 70-80 buah pepaya dengan berat total
sebesar 85 kg/tanaman. Jumlah tersebut jika dirupiahkan dengan harga terendah
mencapai Rp. 140.000 – Rp. 160.000. jika petani menanam 1200 tanaman per ha
1
berapa keuntungan yang akan didapat. Dan pepaya California ini memiliki masa
produktif selama 3 tahun.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam proposal ini, yaitu :
1. Bagaimanakah cara bertanam varietas unggul pepaya California?
2. Bagaimanakah cara agar tanaman Horikultura khususnya buah pepaya dapat
menghasilkan produk yang optimum ?
3. Apa kendala petani dalam budidaya pepaya California? dan bagaimana
solusinya?
C. Tujuan
Tujuan dari penyusunan proposal ini yaitu:
1. Untuk mengetahui cara budidaya papaya California.
2. Agar dapat mengetahui cara menghasilkan produk yang optimum dari
teknologi-teknologi yang sudah diparaktekkan oleh petani sukses dalam hal
budidaya ini.
3. Dapat menjawab keluhan petani dan dapat memberi solusi dari masalah
tersebut.
D. Kegunaan
Penyusunan proposal ini diharapkan dapat:
1. Memberikan ilmu bagi kelompok kami tentang budidaya pepaya California.
2. Memberikan pengetahuan bagi kelompok tentang cara berbudidaya dan cara
peningkatan hasil yang optimum.
3. Memberikan manfaat pada kelompok lain tentang cara budidaya pepaya
California.
2
BAB II
KEORGANISASIAN
Misi :
1. Mengusahakan pertanian yang organik untuk menjaga kelestarian lingkungan,
menjaga dan meningkatkan keseimbangan biologis ekosistem pertanian.
2. Menciptakan produk unggulan yang dapat diterima masyarakat luas.
3. Memberdayakan petani binaan yang mandiri serta memiliki etos kerja tinggi.
4. Memanfaatkan teknologi sederhana untuk mengatasi persoalan yang ada
dalam budidaya.
5. Bermitra dengan petani dalam pengembangan produk.
6. Menjalin kerjasama dengan distributor-distributor pasar, seperti supermarket
ataupun toko buah.
Tujuan :
Membuka lapangan pekerjaan dan memperbaiki perekonomian petani.
Keluaran :
Menghasilkan produk hortikultura yang berkualitas, segar dan aman dikonsumsi.
Motto :
Berani dan Lari atau Takut dan Kukut
3
BAB III
KERANGKA PEMECAHAN MASALAH
A. Ilmu Dasar
Dalam ilmu dasar ini, akan membahas mengenai sejarah tanaman pepaya,
taksonomi, morfologi, dan syarat tumbuh. Untuk lebih jelasnya sebagai berikut:
1. Sejarah
Walaupun tanaman pepaya banyak ditemui di Indonesia, tetapi pepaya
bukan tanaman asli Indonesia. Berdasarkan beberapa literatur tanaman pepaya
berasal dari Meksiko dan Kosta Rika. Tanman ini kemudian menyebar ke
berbagai negara mulai abad ke-16, melalui pedagang Spanyol dan pelancong
Portugis. Daerah penyebaran tersebut diantaranya Floridia, Hawai, India, Afrika
Selatan, Asia dan Australia. Dalam perkembangannya pada abad ke-17 tanaman
ini menyebar ke daerah tropis hingga lautan Pasifik.
Pepaya California sebenarnya hasil pemuliaan tanman dari Pusat Kajian
Buah-buahan Tropika Institut Pertanian Bogor (PKBT-IPB) dengan naman IPB-9
atau Calina. Pepaya ini berukuran kecil berbentuk lebih lonjong dengan bobot
rata-rata 1,3 kg per buah. Tanaman ini dapat tumbuh subur sepanjang tahun (tanpa
mengenal musim) di Indonesia.
2. Taksonomi
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Class : Magnoliopsida
Ordo : Violales
Family : Caricaceae
Genus : Carica
4
3. Morfologi
Pepaya merupakan tanman berbatang tunggal dan tumbuh tegak. Batang tidak
berkayu, slindris, berongga dan berwarna putih kehijauan. Tanman perdu. Tinggi
tanaman berkisar antara 2-10 meter, dengan perakaran yang kuat. Tidak
mempunyai percabangan. Daun spiral menutupi ujung pohon. Daunnya termasuk
tunggal, bulat, ujung meruncing, pangkal bertoreh, tepi bergerigi, berdiameter 25-
75 cm. pertulangan daun menjari dan panjang tangkai 25-100 cm. Daun pepaya
berwarna hijau. Bunga pepaya berwarna putih dan berbentuk seperti lilin.
Berdasarkan keberadaan bunganya, pepaya termasuk monodioecious yaitu
berumah tunggal. Ada bunga jantan, betina dan sempurna.
4. Syarat Tumbuh
Tanaman dapat tumbuhpada dataran rendah dan tinggi 700 – 1000 mdpl,
curah hujan 1000 – 2000 mm/tahun, suhu udara optimum 22 – 26 derajat C dan
kelembaban udara sekitar 40% dan angin yang tidak terlalu kencang sangat
baik untuk penyerbukan. Tanah subur, gembur, mengandung humus dan harus
banyak menahan air, pH tanahyang ideal adalah netral dengan pH 6 -7.
B. Ilmu Terapan
Dalam ilmu terapan budidaya tanaman pepaya mencakup beberapa poin,
yaitu:
1. Pembibitan
Pada proses pembibitan, mencangkup beberapa tahapan yaitu:
a. Persyaratan Bibit/Benih
Biji-biji yang digunakan sebagai bibit diambil dari buah-buah yang telah
masak benar dan berasal dari pohon pilihan. Buah pilihan tersebut di belah
dua untuk diambil biji-bijinya. Biji yang dikeluarkan kemudian dicuci bersih
hingga kulit yang menyelubungi biji terbuang lalu dikeringkan ditempat yang
teduh. Biji yang segar digunakan sebagai bibit. Bibit jangan
diambil dari buahyang sudah terlalu masak/tua dan jangan dari pohon yang sudah
tua.
5
b. Penyiapan Benih
Kebutuhan benih per hektar 60 gram (± 2000 tanaman). Benih direndam
dalam larutan ATONIK 2 cc/liter selama 1-2 jam, ditiriskan dan
ditebari Natural GLIO kemudian disemai dalam polybag ukuran 20 x 15
cm. Media yang digunakan merupakan campuran 2 ember tanah yang di ayak
ditambah 1 ember pupuk kandang yang sudah matang dan diayak ditambah 50
gram TSP dihaluskan.
d. Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian
Pada persemaian biji-biji ditaburkan dalam larikan (barisan) dengan jarak 5
– 10 cm. Biji tidak boleh dibenam dalam-dalam, cukup sedalam biji,
yakni 1 cm. Denganpemeliharaan yang baik, biji-biji akan tumbuh sesudah 3
minggu ditanam. Semprotkan Atonik dicampur EM4 sesuai dosis anjuran
interval 1 minggu sekali.
e. Pemindahan Bibit
Bibit-bibit yang sudah dewasa, sekitar umur 2 – 2,5 bulan dapat
dipindahkan pada permulaan musim hujan.
6
a. Pembentukan Bedengan
Bentuk bedengan berukuran lebar 200 – 250 cm, tinggi 20 – 30
cm, panjang secukupnya, jarak antar bedengan 60 cm. Buat lubang ukuran 50 x 50
x 40 cm di atas bedengan,dengan jarak tanam 2 x 2,5 m.
b. Pengapuran
Apabila tanah yang akan ditanami pepaya bersifat asam (pH kurang dari 5),
setelah diberi pupuk yang matang, perlu ditambah ± 1 kg Dolomit dan biarkan 1-2
minggu.
c. Pemupukan
Sebelum diberi pupuk, tanah yang akan ditanami pepaya harus dikeringkan
satu minggu, setelah itu tutup dengan tanah campuran 10 kg pupuk kandang yang
telah matang dicampur dengan PUPUK PETRO ORGANIK 5 kg ditambah NPK
2 ons.
3. Teknik Penanaman
Dalam teknik penanaman juga memiliki beberapa faktor yang harus
diperhatikan, yaitu sebagai berikut :
a. Pembuatan Lubang Tanam
Lubang tanam berukuran 50 x 50 x 50 cm, yang digali secara berbaris.
Biarkan lubang-lubang kosong agar memperoleh cukup sinar matahari. Setelah itu
lubang-lubang diisi dengan tanah yang telah dicampuri dengan pupuk kandang 2 –
3 blek. Jika pupuk kandang tidak tersedia dapat dipakai EM4
dengan cara disiramkan ke lubang tanam dosis 1 sendok makan/10 lt air sebelum
tanam. Lubang – lubang yang ditutupi gundukan tanah yang cembung dibiarkan
2-3 hari hingga tanah mengendap. Setelah itu baru lubang-lubang siap ditanami.
Lubang-lubang tersebut di atas dibuat 1-2 bulan penanaman.
Apabila biji ditanam langsung ke kebun, maka lubang – lubang pertanaman
harus digali terlebih dahulu. Lubang-lubang pertanaman untuk biji-biji harus
selesai ± 5 bulan sebelum musim hujan.
7
b. Cara Penanaman
Tiap-tiap lubang diisi dengan 3-4 buah biji. Beberapa bulan kemudian akan
dapat dilihat tanaman yang jantan dan betina atau berkelamin dua.
4. Pemeliharaan Tanaman
Pemeliharaan tanaman dimulai dari penjarangan dan penyulaman, penyiangan,
pembubunan dan pemupukan. Untuk lebih jelasnya sebagai berikut :
a. Penjarangan dan Penyulaman
Penjarangan tanaman dilakukan untuk memperoleh tanaman betina
disamping beberapa batang pohon jantan. Hal ini dilakukan pada waktu tanaman
mulai berbunga.
b. Penyiangan
Kebun pepaya sama halnya dengan kebun buah-buahan lainnya,
memerlukan penyiangan (pembuangan rumput). Kapan dan berapa kali kebun
tersebut harus disiangi tak dapat dipastikan dengan tegas, tergantung dari keadaan.
c. Pembubunan
Kebun pepaya sama halnya dengan kebun buah-buahan lainnya,
memerlukan pendangiran tanah. Kapan dan berapa kali kebun tersebut harus
disiangi tak dapat dipastikan dengan tegas, tergantung dari keadaan.
d. Pemupukan
Pohon pepaya memerlukan pupuk yang banyak, khususnya pupuk
organik, memberikan zat-zat makanan yang diperlukan dan dapat menjaga
kelembaban tanah.
8
agar tanaman mendapatkan nutrisi yang cukup untuk meningkatkan kualitas dan
kuantitas pertumbuhan tanaman. Cara pemberian pupuk untuk tanaman pepaya
California yaitu sebagai berikut :
a. Tiap minggu setelah tanam beri pupuk kimia, 50 gram ZA, 25 gram Urea, 50
gram TSP dan 25 gram KCl, dicampur dan ditanam melingkar.
b. Satu bulan kemudian lakukan pemupukan kedua dengan komposisi 75 gram
ZA, 35 gram Urea, 75 gram TSP, dan 40 gram KCl.
c. Saat umur 3-5 bulan lakukan pemupukan ketiga dengan komposisi 75 gram
ZA, 50 gram Urea, 75 gram TSP, 50 gram KCl.
d. Umur 6 bulan dan seterusnya 1 bulan sekali diberi pupuk dengan 100 gram
ZA, 60 gram Urea, 75 gram TSP, dan 75 gram KCl.
e. Siramkan EM4 ke lubang tanam dengan dosis 1 sendok makan/10 liter air
setiap 1-2 bulan sekali. Lakukan penyemprotan campuran insetisida,
fungisida, ZPT dan Pupuk Daun dengan dosis dsesuai anjuran setiap 1-2
minggu sekali setelah tanam sampai umur 2-3 bulan.
f. Setelah umur 3 bulan semprot dengan POC NASA 3 – 4 tutup
ditambah HORMONIK dosis 1 – 2 tutup / tangki.
g. Penyemprotan hati – hati pada saat berbunga agar tidak kena bunga yang
mekar atau lebih aman bisa disiramkan
9
belakang perut, bersungut dan kaki panjang. Kutu dewasa, ada yang bersayap
dan tidak. Merusak tanaman dengan cara menghisap cairan dengan pencucuk
penghisap yangpanjang di bagian mulut. Pengendalian : semprot
dengan Natural BVR atau PESTONA secara bergantian
10
pada ujungnya berbentuk setengah kerucut yang berguna untuk menjaga agar
buah tersebut tidak jatuh pada saat dipetik).
c. Periode Panen
Panen dilakukan setiap 4 hari sekali
Faktor Internal
Kekuatan Perawatan yang sederhana, tidak harus dilakukan setiap hari.
Tidak begitu banyak hama dan penyakit dalam budidaya papaya
California ini. Selain itu, harga jual pepaya California relatif
stabil dan buah bisa tahan lama.
Faktor Eksternal
Peluang Lahan pertanian di Indonesia yang masih cukup luas, minat
konsumen terhadap pepaya California juga semakin tinggi.
Banyak petani yang melirik usaha ini, namun belum tahu cara
budidaya yang benar dan kurangnya modal yang dimiliki untuk
memulai usaha.
Tantangan Belum banyak petani yang membudiyakannya, sehingga tingkat
persaingan masih rendah. Keadaan iklim yang berubah dengan
cuaca yang tidak menentu akan berpengaruh pada budidaya
tanaman pepaya California ini.
11
Tabel penyusunan rencana untuk usaha budidaya tanama pepaya
California:
12
2. Analisi Operasional
a. Tempat usaha
Lahan bertempat di Sleman, Bantul, Gunung Kidul, Kulon Progo
b. Pengawasan kualitas
Menjaga kualitas produk dengan menerapkan teknologi sederhana yang tepat
Mengklasifikasikan mutu produk dengan cara sortasi
c. Romosi
Pemasaran via on-line
Pemasangan label pada produk
Dititipkan di toko buah
3. Metode Pelaksanaan
a. Pengumpulan data
Cara menjalankan organisasi
Mengumpulkan informasi tentang cara budidaya pepaya California
Mengumpulakan informasi tentang kondisi lahan yang akan digunakan untuk
budidaya
Mengumpulkan informasi tentang kondisi peluang pasar
b. Survey tempat budidaya
c. Survey alat dan bahan yang diperlukan dalam budidaya
d. Survey transportasi dari tempat pemasaran ke tempat budidaya
e. Cara budidaya
f. Penanganan pasca panen
13
BAB IV
ANALISI USAHA TANI
B. Persiapan tanam
a. Pembelian bibit 1521 Polybag ( Rp 2.000,- / lembar)
= Rp 3.042.000,-
b. Pembelian pupuk kandang 1521 karung ( Rp 5.000,- /karung)
= Rp 7.605.000,-
c. Upah borong penaburan pupuk kandang 1521 karung (Rp 500,- /karung)
= Rp 760.500,-
d. Pembelian pupuk dasar NPK 400 Kg (Rp 2.000,- / Kg)
= Rp 800.000,-
e. Upah tanam 40 H.K.W (Rp 15.000,- / H.K.W)
= Rp 600.000,-
Jumlah biaya awal Rp 16.289.000,-
14
c. Upah menabur pupuk NPK 40 H.K.W (Rp 15.000,- / H.K.W)
= Rp 600.000,
Jumlah biaya Untuk bulan ke - 3 Rp 2.700.000,-
15
G. Biaya perawatan tahun ke III
a. Pembelian pupuk kandang 1521 karung ( Rp 5.000,- /karung)
= Rp 7.605.000,-
b. Upah borong menabur pupuk kandang 1521 karung (Rp 500,- /karung)
= Rp 760.500,-
c. Perawatan rutin ( lihat no 3 ) 4 Aplikasi x Rp 2.140.000,-
= Rp 8.560.000,-
Jumlah biaya tahun ke III Rp 16.925.500,-
J. Produksi papaya
a. Tahun I ( buah pertama )
1 pohon = 30 Kg x 1521 pohon = 45.630 Kg x Rp 2.500,- =Rp 114.075.000,-
b. Tahun II ( buah kedua )
1 pohon = 20 Kg x 1521 pohon = 30.420 Kg x Rp 2.500,- = Rp 76.050.000,-
c. Tahun III ( buah ketiga )
d. 1 pohon = 15 Kg x 1521 pohon = 22.815 Kg x Rp 2.500,- = Rp 57.037.500,-
JUMLAH = Rp 247.162.500,-
Jumlah berat total 98.865 kg
Hasil panen Rp 247.162.500,
Modal Rp 77.176.500,
Keuntungan Rp 169.986.500,
BEP Harga Jual (Total biaya/Jumlah hasil produksi) Rp 780,-
Keterangan :
a. Harga pupuk kandang / karung ( 60 Kg ) Rp 5.000,-
b. Harga pupuk NPK ( ponska ) / Kg Rp 2.000,-
16
c. Harga Dithane ( Fungisida ) / Kg Rp 75.000,-
d. Harga Supracide ( Insectisida ) / Kg Rp 220.000,-
e. Harga Gandasil ( Pupuk daun ) / 500 Gram Rp 28.000,-
f. H.K.W ( Hari Kerja Wanita ) Kerja setengah hari Rp 15.000,-
g. H.K.P ( Hari Kerja Pria ) Kerja setengah hari Rp 25.000,-
17
Buah Afkir : - Buah cacat / bengkok / bulat
- Berat buah dibawah 0,6 Kg / Buah
Total Pendapatan = 98.865 kg X Rp.2.500,-
= Rp 247.162.500,-
Keuntungan Bersih = Total Pendapatan – Total Biaya
= Rp 247.162.500,- – Rp 77.176.500,-
= Rp 169.986.500,-
Penerimaan usaha
BEP untuk volume produksi = Biaya Total : Harga Jual
= Rp 77.176.500,- : Rp 2.500,-
= 30.870,6 kg
18