TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa mampu mengenali gejala dan tanda klinik (termasuk gejala dini) yang khas
untuk cluster headache.
2. Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan fisik secara efektif.
3. Mahasiswa mampu menunjukkan kemampuan dalam pendekatan diagnostik
4. Mahasiswa mampu menunjukkan kecakapan dalam hal penalaran klinik.
5. Mahasiswa mampu membuat keputusan diagnostik dan terapetik yang tepat
ALGORITMA KASUS
1. Pengertian
Nyeri kepala klaster merupakan salah satu jenis nyeri kepala yang paling hebat dan
insidensnya jarang, mempunyai gambaran klinis yang khas yaitu periodesitas serta gejala
otonom, yang membedakan dengan bentuk nyeri kepala yang lain.
Sakit kepala cluster sering terjadi pada malam hari, membangunkan pasien dari tidur, dan
berulang setiap hari pada waktu tertentu yang sama untuk jangka waktu mingguan hingga
bulanan. Setelah itu akan ada jeda dimana pasien mungkin bebas dari sakit kepala cluster
selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun.
2. Anamnesis
Nyeri kepala yang hebat, nyeri selalu unilateral di orbita, supraorbita, temporal atau
kombinasi dari tempat-tempat tersebut, berlangsung 15–180 menit dan terjadi dengan
frekuensi dari sekali tiap dua hari sampai 8 kali sehari.
3. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Neurologi
4. Kriteria diagnostik
b. Nyeri hebat pada daerah orbita, supraorbita dan/atau temporal yang berlangsung antara
15-180 menit jika tidak ditangani.
5. Diagnosis Banding :
Migren
Neuralgia trigeminus
Temporal arteritis
6. Pemeriksaan Penunjang
CT Scan atau MRI Kepala + kontras atas indikasi bila didapatkan defisit neurologi, atau
bila diterapi belum membaik selama 3 bulan serta keluhan makin memberat.
c. Sumatriptan injeksi subkutan 6 mg, akan mengurangi nyeri dalam waktu 5-15
menit; dapat diulang setelah 24 jam. Kontraindikasi: penyakit jantung iskemik,
hipertensi tidak terkontrol. Sumatriptan nasal spray 20 mg (kurang efektif
dibanding subkutan). Efek samping: pusing, letih, parestesia, kelemahan di muka.
(A)
Farmakologi Profilaksis
a. Verapamil (pilihan pertama) 120–160 mg t.i.d-q.i.d, selain itu bisa juga dengan Nimodipin 240
mg/hari atau Nifedipin 40-120 mg/hari (A).
b. Steroid (80–90% efektif untuk prevensi serangan), tidak boleh diberikan dalam waktu lama.
50–75 mg setiap pagi dikurangi 10% pada hari ketiga (A).
f. Neuroleptik (Chlorpromazine).
h. Ergotamin tartrat 2 mg 2–3 kali per hari, 2 mg oral atau 1 mg rektal 2 jam sebelum serangan
terutama malam hari., dihydroergotamin, sumatriptan atau triptan lainnya. (Level B)
Kriteria diagnostik
b. Nyeri hebat pada daerah orbita, supraorbita dan/atau temporal yang berlangsung
antara 15-180 menit jika tidak ditangani.
DAFTAR TILIK
1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 5 tahun 2014 tentang Panduan
Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer, 2014.
3. Diagnosis dan Penatalaksanaan Nyeri kepala, Konsensus Nasional V Pokdi Nyeri Kepala
Perdossi, 2016.