Anda di halaman 1dari 11

JURNAL BELAJAR

KEANEKARAGAMAN HEWAN (KH)


Dosen Pengampu Dr. Hj. Sri Endah Indriwati, M.Pd
dan Bagus Priambodo, S.Si., M,Si., M.Sc.

Hari, tanggal : Kamis-Jumat, 25 & 26 Oktober 2018


Nama/ NIM : Via Agustina/ 170341615085
Kelas :B
Prodi : S1 Pendidikan Biologi
Topik : 1. Mengidentifikasi dan mempelajari subfilum
Pisces.
Tujuan : 1. Untuk memahami dan mengetahui subfilum Pisces.

I. Konsep belajar

Elasmobranchii Holochepali
\

Pisces

Dipnoi Teleostomi

II. Bukti Belajar


● Perkuliahan kali ini diisi dengan pengamatan dan persentasi subfilum Pisces.
● Pisces berasal dari bahsa latin, artinya ikan. Hewan yang termasuk pisces
adalah vertebrata ‘’ berdarah dingin’’ (poikilotherm), artinya suhu tubuh
tergantung pada suhu lingkungan, bernafas dengan menggunakan insang, dan
tempat hidup didalam air. Terdapat 30.000 sampai 40.000 spesies ikan yang
yang beranekaragam dalam hal bentuk, kebiasaan hidup, ukuran dan tempat
hidupnya. Terdapat ikan yang memiliki endoskeleton yang berupa tulang
rawan dan ada pula yang berupa tulang keras.
● Klasifikasi Pisces terdiri atas Elasmobranchii, Holocephali, Dipnoi,
Teleostomi.
● Habitatnya di air tawar, atau air asin. Vertebrata berdarah dingi
(poikilotherm). Kulitnya ditutupi oleh sisik, sisik dermal atau lempeng
tulang. Pada uumnya berbentuk ramping atau gelendong pipih tetapi ada
yang memanjang seperti ular dan ada yang berbentuk pipih dorsoventral.
Memiliki sirip tunggal dan berpasangan yang disokong oleh jari-jari keras
atau lemah. Sirip dorsal, caudal dan anal adalah sirip yang tunggal
sedangkan sirip pectoral dan ventral adalah sirip berpasangan. Nostril
berpasangan namun tidak berhungan dengan faring kecuali pada ikan paru-
paru. Sungut hanya dimiliki oleh beberapa ikan yan termasuk teleostomi.
Endoskeleton berupa tulang keras atau tulang rawan. Organ respirasi
berupa insang, namun ada beberpa ikan yang memiliki organ respirasi
tambahan. Terdaat operculum kecuali pada anggota kelas elasmobranchi.
Celah insang berjumlah tidak lebih dari tujuh pasang, umumnya berjumlah
lima pasang. Memiliki gelembung renang, namun pada beberapa ikan
kemudian gelembung tersebut menghilang. Gurat siis berkembang dengan
baik. Jantung hanya terdiri dari satu ventrikel dan satu atrium. Memiliki
sepuluh pasang saraf kranial. Jenis kelaminnya terpisah. Ginjal bertipe
mesonefros. Gonad mempunyai saluran.
● Habitat ikan tersebar merata dari daerah kutub sampai daerah ekuator, dari
permukaan sampai kedalaman lebih dari 3650 meter. Tempat hidupnya
bermacam meliputi, perairan terbuka, dasar perairan berlumpur atau
berbatu atau berpasir, dalam celah batu karang, teluk, muara sungai,
sungai air tawar maupun asin, air goa, dan sumber air panas.
● Rangka dibedakan atas eksoskeleton dan endoskeleton. Eksoskeleton
berupa sisik dan jari sirip, endoskeleton berupa cranium, columna
vertebralis, cinggulum thoracicum.
● Sisik Cyprinus bertipe sikloid, bentuknya sirkuler atau ovoid, sisik pada
ikan yang lain yaitu stenoid, ganoid atau placoid (pada ikan tulan rawan).
Susunan sisik seperti susunan genting pada atap rumah yaitu bagian caudal
sisik tertentu menutupi bagian cranial sisik yang terletak di belakangnya.
Sisik ini terbentuk dari lapisan dermis.

Bentuk sisik
 Tulang tempurung kepala terdiri atas beberapa tulang, antara lain:
premaxilla, maxilla, dentary, articulare, dan angulare (penyusun rahang
bawah); arcus hyoid sebagai penyokong lidah, arcus branchalis sebagai
peyokong insang.
 Columna vertebralis tersusun atas vertebrea (ruas tulang belakang).
Columna vertebralis terdiri atas dua daerah yaitu cranial dan caudal.
Vertebrae cranial terdiri atas centrium, neurophophsys, arcus neuralis,
haemaphophysis, arcus haemalis. Vertebrae caudal sama dengan vertebrae
cranial hanya saja arcus haemalisnya yang bersatu membentuk duri kearah
ventral yang disebut spina haemalis.
 Ruas tulang belakang yang menyusun columna vertebralis berhubungan
dengan perantaraan persendian. Terdapat beberapa tipe persendian yaitu
Amphicoel, procoel, opistocoe, dan amphiplatyal.

 Otot ikan berupa otot yang bersegmen yang disebut dengan myomer yang
tersusun saling menutupi mulai dari caput sampai dengan pinna caudalis.
Batas antara myomer adalah garis zigzag. Pada batas ini terdapat lapisan
jaringan ikat yang disebut myocommata. Otot didaerah truncus dan cauda,
terdapat septum horizontal dan diatas otot ini terdapat otot epaksial
sedangkan dibawahnya erdapat otot hipaksial.
 Sistem pencernaan makanan dapat dibedakan atas saluran pencernaan
(untuk menyalurkan makanan mekanik maupun kimiawi dan menyerap
sari makanan. Bagian organ pencernan yaitu cavum oris, faring,
eshophagus, ventriculuc, intestinum, anus. Kelenjar makanan terdiiri atas
hepar, vesica fellea, pankreas. Hati (hepar), bentuknya besar, berwarna
merah kecokelat-cokelatan, letaknya di bagian depan rongga badan dan
meluas mengelilingi usus. Kantong empedu (vesica fellea), bentuknya
bulat bila berisi penuh, berwarna kehijau-hijauan, terletak pada bagian
depan dari hati, mempunyai saluran yang disebut ductus cysticus yang
bermuara pada usus. Kantung empedu berfungsi untuk menampung dan
menyimpan empedu (bilus) dan mencurahkannya ke dalam usus bila
diperlukan. Empedu berguna untuk mencernakan lemak. Suatu kelenjar
pencernaan lain yang disebut pankreas tidak ditemukan pada ikan karena
bersifat mikroskopis. Limpa atau lien berwarna merah tua, melekat pada
mesentrium di antara usus dan gonad, tidak masuk ke dalam sistem
pencernaan melainkan termasuk dalam sistema reticulo-endothelia.
 Perbedaan antara struktur alat pencernaan ikan tulang rawan dengan ikan
tulang sejati yakni untuk ikan tulang rawan: Mulut rerletak di bagian
bawah (ventral) dengan lidah dan rahang. Rahang tertutup oleh gigi. Alat
pencernaan lengkap mulai dari mulut, faring, esofagus, lambung, usus,
rektum, dan kloaka. Untuk ikan tulang sejati: Mulut berahang dan
memiliki gigi dan lidah. Alat pencernaan lengkap mulai dari mulut,
faring, esofagus, lambung, usus, dan kloaka. Antara lambung dengan usus
dipisahkan oleh katup.
 Sistem pernafasan pada ikan menggunakan insang, berjumlah 4 pasang.
Tiap insang terdiri atas arcus branchialis, gill raker (penyaring air
pernafasan), hemibranchia. Pada tiap archus branchialis menempel dua
hemibranchia, yang disebut dengan holobranchiae. Hemibranchia ini
mengandung kapiles darah sehingga disinilah terjadi pertukaran gas.
Mekanisme pernafasan dibedakan atas dua tahap yaitu tahap inspirasi dan
ekspirasi. Alur pernafasan: Air masuk ke rongga mulut → mulut menutup
→ air ditekan dengan bantuan otot – otot pada buccal cavity & pharynx →
menuju ke insang untuk di serap O2-nya oleh filamen branchialis →
kemudian dibuang keluar.
 Sistem pernafasan pada ikan yang bertulang keras yaitu memiliki
operculum (tutup insang), pada ujung posterior operculum terdapat
lembaran selaput yang disebut Membrana Branchiotegalis, merekatkan
operculum dengan kulit. Setelah pengambilan oksigen oleh insang, air
akan keluar melalui lubang diujung operculum.

Sistem pernafasan pada ikan bertulang keras

Bagian insang
 Sistem pernapasan pada ikan tulang rawan yaitu tidak memiliki
operculum. Ada celah disamping / lateral kepala → keluarnya air dari
rongga mulut setelah respirasi. Septum branchialisnya panjang

Sistem pernafasan pada ikan tulang rawan


Perbandingan antara sistem pernafasan ikan tulang rawan dan keras.
 Sistem peredaran darah terdiri atas jantung, dan pembuluh darah. Jantung
terletak pada posisi ventro caudal insang yang berfungsi memompa darah
ke seluruh tubuh. Jantung dibungkus oleh selaput pericardium yang terdiri
atas 2 lapis yaitu pericardium parietal (luar) dan pericardium visceral
(dalam). Bagian jantung sinus venosus, atrium, ventrikel, dan bulbus
arteriosus.
 Pembuluh darah berfungsi mengedarkan darah ke seluruh tubuh. Ada
beberapa pembuluh darah dalam tubuh pisces : Aorta ventralis yang
menuju ke kranial dan memberi cabang pada insang disebut arteri
branchialis. Arteri branchialis bercabang-cabang menjadi kapiler halus
untuk pertukaran gas yang kemudian menyatu dan bermuara di Aorta
dorsalis. Aorta dorsalis berjalan ke caudal melalui arcus haemalis
kemudian bercabang-cabang menjadi : Arteri coeliaca, arteri mesenterica,
arteri renalis.
 Pada ikan terdapat dua kelompok kerja system saraf, yaitu system saraf
pusat dan system saraf otonom. Sistem saraf pusat berupa jaringan saraf
yang menjalin seluruh tubuh erakar dalam otak maupun sum-sum tulang
belakang. Otak memiliki 2 fungsi utama yaitu : Menerima input dan
menginterpretaskan informasi dari semua organ reseptor, menghasilkan
output berupa perintah untuk koordinasi semua bagian badan sebagai
impuls saraf dan hormon.
 Sistem saraf otonom berupa susunan saraf otonom terdiri atas saraf simatis
dan parasimpatis. Saraf otonom memilik fungsi yaitu : Mengatur kegiatan
jantung dan pembuluh darah dan mengatur kerja kelenjar-kelenjar. Saraf
simpatis aktif apabila tubuh memerlukan energi dan saraf parasimpatis
aktif apaila tubuh sedang istirahat.

III. Relevansi
Berikut merupakan relevansi saya dalam mengikuti perkuliahan
No Sebelum Sesudah
1 Saya belum memahami dan ● Saya telah memahami dan
mengetahui klasifikasi dari mengetahui klasifikasi dari subfilum
subfilum Pisces. Pisces yaitu Elasmobranchii,
Holocephali, Dipnoi, Teleostomi.
2 Saya belum memahami dan Saya telah mengetahui sistem rangka
mengetahui bagaimana sistem subfilum Pisces yaitu rangka dibedakan
rangka dari subfilum Pisces. atas eksoskeleton dan endoskeleton.
Eksoskeleton berupa sisik dan jari sirip,
endoskeleton berupa cranium, columna
vertebralis, cinggulum thoracicum.
3. Saya belum mengetahui organ dan Saya sudah mengetahui organ dan
kelenjar dari sistem pencernaan kelenjar dari sistem pencernaan subfilum
pada subfilum Pisces. Pisces yaitu Bagian organ pencernan
yaitu cavum oris, faring, eshophagus,
ventriculuc, intestinum, anus. Kelenjar
makanan terdiiri atas hepar, vesica fellea,
pankreas.

4. Saya belum mengetahui tipe sisik Saya sudah mengetahui tipe sisik pada
pada subfilm Pisces. subfilum Pisces yaitu sikloid, stenoid,
ganoid dan placoid.

IV. Identifikasi Masalah


1. Bagaimana proses pencernaan pada subfilum pisces?
Jawab: Sistem pencernaan makanan dapat dibedakan atas saluran
pencernaan (untuk menyalurkan makanan mekanik maupun kimiawi dan
menyerap sari makanan. Bagian organ pencernan yaitu cavum oris,
faring, eshophagus, ventriculuc, intestinum, anus. Kelenjar makanan
terdiiri atas hepar, vesica fellea, pankreas. Hati (hepar), bentuknya besar,
berwarna merah kecokelat-cokelatan, letaknya di bagian depan rongga
badan dan meluas mengelilingi usus. Kantong empedu (vesica fellea),
bentuknya bulat bila berisi penuh, berwarna kehijau-hijauan, terletak
pada bagian depan dari hati, mempunyai saluran yang disebut ductus
cysticus yang bermuara pada usus. Kantung empedu berfungsi untuk
menampung dan menyimpan empedu (bilus) dan mencurahkannya ke
dalam usus bila diperlukan. Empedu berguna untuk mencernakan lemak.
Suatu kelenjar pencernaan lain yang disebut pankreas tidak ditemukan
pada ikan karena bersifat mikroskopis. Limpa atau lien berwarna merah
tua, melekat pada mesentrium di antara usus dan gonad, tidak masuk ke
dalam sistem pencernaan melainkan termasuk dalam sistema reticulo-
endothelia.
2. Bagaimana fungsi clasper pada ikan hiu berkelamin jantan?
Jawab: clasper pada ikan hiu berfungsi sebagai alat kopulasi, yaitu
untuk menyalurkan sperma kepada saluran hiu betina.
3. Bagaimana perbedaan gaya hidup dari ikan pari dengan ikan hiu?
Jawab: Ikan pari memiliki sirip pektoral atau sirip gajah yang
digunakan untuk memudahkan dalam bergerak didalam air,
sedangkan ikan hiu memiliki spirakel yang digunakan untuk
memperkecil gaya gesekan pada air.

V. Elemen yang menarik


Pada pertemuan kali ini mahasiswa dari Offering B 2017
melakukan pengamatan dan mempresentasikan materi tentang subfilum
Pisces. Perkuliahan kali ini sangat menyenangkan dikarenakan Diskusi
yang dilaksakan tidak membuat jenuh dan berjalan dengan lancar, semua
mahasiswa offering B aktif dalam diskusi ini. Sistem pembelajaran ini
berjalan dengan tertib dikarenakan sudah mengetahui peraturan pada mata
kuliah ini. Selain materi yang disajikan tiap kelompok juga di lengkapi
dengan materi tambahan dari dosen model, sehingga membuat materi lebih
mudah difahami.

VI. Refleksi Diri (Umum) dan Pengalaman Belajar


Saya telah memahami klasifikasi dan ciri dari subfilum Pisces.
Menurut saya strategi pembelajaran sudah baik, dikarenakan dikusi
yang biasanya membuat jenuh sekarang menjadi menarik, akan tetapi saat
perpindahan waktu pengamatan sedikit rincu atau kurang tersruktur.
Sehingga masih perlu diberikan evaluasi. Pemberian tugas yang banyak
akan memberatkan mahasiswa, dikarenakan mahasiswa mengerjakan tugas
dan kurang mempelajari materi yang akan dipelajari pada waktu
berikutnya.
Keunggulan : diskusi berjalan dengan tertib, materi lebiih mudah
difahami.
Kekurangan : tugas yang diberikan terlalu banyak.
Harapan kedepannya, evaluasi terhadap pembelajaran dilakukan sehingga
pembelajaran akan berjalan dengan baik dan memperoleh hasil yang
maksimal.
VII. Refleksi Diri
Perkuliahan yang di rancang oleh dosen model sangat membantu saya dalam
memahami materi dan juga penjelasan yang diberikan mudah difahami. Akan
tetapi saya sedikit keberatan dengan pembelajaran kali ini, dikarenakan tugas yang
diberikan banyak. Kita belajar hanya untuk menyelesaikan tugas, bukan untuk
memahami pembelajaran yang akan diberikan sehingga ketika masuk perkuliahan
kurang mempunyai bekal pembelajaran dari rumah. Selanjutnya harapannya
pembelajaran ini dapat diperbaiki sistemnya sehingga esensi pembelajaran dapat
tercapai.

DAFTAR RUJUKAN
Campbell, N.A & Reece. 2008. Biologi edisi 8 jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Indriwati, Sri E., Rahayu, Sofya E., Masjhudi, Ibrohim. 2016. Keanekaragaman
Hewan. Malang : Jurusan Biologi Universitas Negeri Malang.
Indriwati, Sri Endah. 2018. Keanekaragaman Kordata Tingkat Rendah. Malang:
LP3 UM.

Anda mungkin juga menyukai