Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Statistik Pendidikan
Dosen Pengampu:
Siti Faridah, M.Pd,I
Disusun oleh:
Muhammad Shof Rijal Muttaqin (18110109)
Syarofina Idzni Lucksha (18110108)
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan hidayah-Nya lah
kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah yang sederhana ini dengan judul
“Perumusan dan Pengujian Hipotesis ”. Makalah ini disusun sebagai salah satu
pemenuhan tugas mata kuliah Statistik Pendidikan di Jurusan Pendidikan Agama
Islam UIN Maliki Malang tahun 2019.
Kami telah menyusun makalah ini dengan sebaik mungkin. Hal itu tidak
terlepas dari berbagai bantuan dari semua pihak. Baik bantuan berupa materi
maupun non materi. Oleh karena itu, ucapan terimakasih kami sampaikan kepada
semuanya yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini terutama kepada
Ibu Siti Faridah selaku dosen pengampu kami yang tiada henti-hentinya
memberikan ilmunya kepada kami semua.
Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak kekurangan, baik
dari bahasa yang digunakan maupun dari materi yang dibahas. Untuk itu, kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca guna memperbaiki makalah ini dan
sebagai pembelajaran kami untuk kedepannya.
Akhir kata, kami berharap makalah ini dapat memberikan manfaat dan
pengetahuan bagi para pembaca.
Tim Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i
DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
LAMPIRAN..................................................................................................................... 12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
latar belakang tersebut, maka makalah ini akan membahas mengenai
hakikat hipotesis hingga kekeliruan yang mungkin terjadi dalam pengujian
hipotesis.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Hipotesis
1
Supranto J, Statistik Teori dan Aplikasi, Jakarta : Erlangga 2001 , hal 124
3
a. Karena pemerintah melalui BULOG menganggap bahwa beras cuku,
maka diputuskan untuk tidak mengimpor beras.
b. Karena seorang pimpinan bank beranggapan bahwa penurunan suku
bunga deposito tidak mempengaruhi jumla tabungan deposito, maka
diputuskan untuk menurunkan suku bunga deposito.
c. Karena pemerintah melalui Departemen Pertambangan berpendapat
bahwa kenaikan harga minyak tidak mempengaruhi harga makanan,
maka diputuskan untuk menaikkan harga minyak.
4
a. Hipotesis harus memiliki hubungan. Yang berarti hipotesis
menyebutkan tentang hubungan-hubungan antar variable. Hipotesis
mengandung dua atau lebih variable yang dapat diukur.
b. Hipotesis sesuai dengan kenyatan. Artinya hipotesis harus benar –
benar sesuai dan tidak ada rekayasa didalamnya.
c. Hipotesis harus berhubungan dengan ilmu, serta sesuai dengan
tumbuhnya ilmu pengetahuan.
d. Hipotesis pasti dapat diuji, baik dengan akal maupun alat-alat
statistika. Alasannya juga bersifat deduktif. Maka agar dapat diuji,
hipotesis harus bersifat spesifik.
e. Hipotesis haruslah sederhana dan mudah dipahami, untuk
menghindari kesalah pahaman pengertian. Hipotesis juga harus
spesifik agar semakin kecil kesalahan – kesalahn yang akan terjadi
dan agar tidak masuknya hal – hal yang tidak penting didalamnya.
f. Hipotesis menerangkan tentang kenyataan.
1. Hipotesis riset
Hipotesis ini sering muncul dan digunakan oleh para peneliti untuk
mendampingi hipotesis nihil. Hipotesis riset merupakan gambaran
terhadap ide yang ada dalam pikiran si peneliti yang dikembangkan
dari hasil kajian teoritis. Peranan hipotesis riset adalah
mengakomodasi substansi ide dari kajian teoritis, jika hipotesis
pertama atau hipotesis nol gagal maka hipotesis riset akan tidak
ditolak.
5
hipotesis yang pernyataan yang mengungkapkan hubungan antara
dua variabel atau menunjukan perbedaan antar kelopmpok. Dalam
notasi hipotesis ini dituliskan dengan H1 atau Ha
B. Pengujian Hipotesis
Terdapat dua kemungkinan kesalahan dalam pengambilan
keputusan dalam pengujian hipotesis. Pertama yaitu, menolak hipotesis nol
yang benar, ini adalah kesalahan tipe I ( α eror ), dan yang kedua adalah tidak
menolak ( menerima ) hipotesis nol yang salah ( β eror ) .
Keputusan H0 benar H0 salah
Kesalahan tipe
Menerima H0
II ( β eror
kesalahan tipe I ( α
Menolak H0
eror )
6
“Bila H0 benar maka peluang memperoleh statistik uji yang relevan
adalah kecil dan bila yang peluangnya kecil ini terjadi, maka H0 ‘diragukan’
dengan kata lain ditolak.”
2
Abuzar Asra dan Slamet Sutomo, Pengantar Statistika II Panduan Bagi Mahasiswa, (Depok: PT
Raja Grafindo Persada), hlm 72
7
sampel, dan kalau yang diuji adalah proporsi populasi, maka statistic yang
digunakan adalah proporsi sampel.
Statistik σ : adalah deviasi standar dari statistic yang digunakan.
4. Tentukan daerah kritis atau daerah tolak yang digunakan untuk menerima
atau menolak H0.
5. Lakukan keputusan dan kesimpulan. Ini bisa dilakukan dengan
membandingkan nilai statistik uji dengan nilai table atau dengan
membandingkan nilai – P dengan tingkat signifikansi. Tolak nilai H0, jika
nilai mutlak statistik uji lebih besar dari nilai mutlak nilai tabel.
C. Contoh Soal
1. Suatu perusahaan menghasilkanpelat baja. Standarisasi pelat baja adalah:
panjang pelat baja 80cm dengan toleransi deviasi standar 7cm (ini adalah
nilai populasi). Perusahaan ini ingin menguji apakah produksi pelat baja
yang dihasilkan sekarang masih mengikuti standarisasi perusahaan. Maka
diambil sampel 100 pelat baja kemudian diukur, ternyata rata-rata panjang
pelat baja adalah 83 cm. Apakah panjang pelat baja yang dihasilkan
sekarang masih dianggap mengikuti standarisasi perusahaan?
8
4. Daerah kritis atau daerah tolak dengan α = 5% sebagaimana di
bawah ini:
𝑍𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 𝛼 = 𝑍2,5% = 1,96
2
Sehingga daerah kritis atau daerah tolak adalah daerah yang > 1,96
dan daerah yang < -1,96 (daerah yang diarsir)
5. Kesimpulan:
Karena Zhitung = 4, 29 berada di daerah tolak, atau nilai mutlak dari
Zhitung adalah lebih besar(>) dari nilai mutlak Ztabel, maka tolak H0.
Artinya panjang pelat baja berbeda secara signifikan dari 80 cm;
atau: panjang pelat baja memang sudah melebihi dari standar yang
ditetapkan, yaitu 80cm.
9
BAB III
PENUTUP
10
DAFTAR PUSTAKA
J, Supranto. 2001. Statistik Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta
Asra, Abuzar dan Slamet Sutomo. 2014. Pengantar Statistika II Panduan Bagi
Mahasiswa. Depok: PT Raja Grafindo Persada
11
LAMPIRAN
12