Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

BIOLOGI UMU
“DASAR-DASAR EKOLOGI”

Dosen Pembimbing:
Dra. Hj. Noorhidayati, M.Si
Dra. St. Wahidah Arsyad, M.Pd
Riya Irianti, M.Pd

Oleh : Kelompok VIII


Marlina 1610121220011
Zakiah Arsyad 1610121120014
Diana Lestari A1C413213
Tri Puji Astuti 1610121220026
Ema Hainun Hadhiedae 1610121320002
Heru Kurniawan 1610121210008

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
2017
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, yang telah melimpahkan segala


rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Shalawat
serta salam kita limpahkan kepada junjungan Nabi Agung, Nabi Muhammad
SAW yang kita tunggu-tunggu syafaatnya nanti di hari akhir. Kami ucapkan
terima kasih kepada Ibu Dra. Hj. Noorhidayati, M.Si, Ibu Riya Irianti, M.Pd dan
Ibu Dra. St. Wahidah Arsyad, M.Pd selaku dosen pengampu Biologi Umum
yang telah memberikan banyak ilmu dan pengarahan.
Akhir kata kami mohon maaf apabila ada banyak kesalahan pada
penulisan kata-kata serta kalimat. Oleh karena itu, kami meminta kritik dan saran
untuk lebih membangun dan menambah ilmu. Selanjutnya kami berharap dari
makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua. Aamiin.

Banjarmasin, 21 Februari 2017

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
Halaman Sampul........................................................................................... i
Kata Pengantar.............................................................................................. ii
Daftar Isi....................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1
A. LATAR BELAKANG...................................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH................................................................. 1
C. TUJUAN PENULISAN................................................................... 2
D. BATASAN MASALAH................................................................... 2
E. MANFAAT PENULISAN............................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................. 3
A. PENGERTIAN EKOLOGI DAN RUANG LINGKUP EKOLOGI 3
1. Ruang Lingkup Ekologi.............................................................. 3
2. Dinamika Populasi...................................................................... 5
3. Interaksi antara Ekologi Populasi............................................... 5
B. MACAM-MACAM EKOSISTEM.................................................. 6
1. Air............................................................................................... 6
2. Air Laut....................................................................................... 6
3. Darat........................................................................................... 7
C. RANTAI MAKANAN, ALIRAN DAN TRANSFER ENERGI..... 7
D. PIRAMIDA EKOLOGI.................................................................... 9
1. Piramida Biomassa..................................................................... 10
2. Piramida Energi.......................................................................... 10
3. Piramida Jumlah......................................................................... 10
E. DAUR BIOGEOKIMIA................................................................... 11
1. Daur Karbon............................................................................... 11
2. Daur Nitrogen............................................................................. 12
3. Daur Air (Hidrogen dan Oksigen) ............................................. 13
4. Daur Fosfor................................................................................. 13
F. SUKSESI EKOLOGI....................................................................... 14
1. Suksesi Primer............................................................................ 14

iii
2. Suksesi Sekunder........................................................................ 15
BAB III PENUTUP...................................................................................... 16
A. KESIMPULAN................................................................................ 16
B. SARAN............................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 17

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Secara sederhana, ilmu ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari
ekosistem. Kata ekologi berasal dari kata Oikos yang berarti rumah atau tempat
tinggal dan Logos berarti ilmu. Pertama kali kata ekologi diperkenalkanoleh Ernst
Haecckel (1866) dengan pengertian: Ekologi adalah disiplin ilmu yang
mempelajari seluk beluk ekonomi alam, suatu kajian mengenai hubungan
anorganik serta lingkungan organik di sekitarnya yang kemudian pengertian ini
diperluas, menjadi kajian mengenai hubungan timbal balik antara makhluk hidup
dengan lingkungannya. Ekologi sering disebut sebagai ilmu dasar lingkungan.
Berdasarkan pengertian di atas, sebenarnya ekologi meliputi studi tentang
populasi tanaman dan binatang, tanaman dan komunitas hewan dan ekosistem.
Ekosistem menggambarkan jaringan hubungan antara organism pada skala
yang berbeda organisasi. Pemenuhan kebutuhan manusia dapat terpenuhi karena
adanya pemanfaatan lingkungan yang berbentuk pengelolaan lingkungan hidup.
Melalui pengelolaan lingkungan hidup, terjadi hubungan timbal balik antara
lingkungan biofisik dengan lingkungan sosial. Ini berarti sudah berkaitan dengan
konsep ekologi, terutama tentang konsep hubungan timbal balik antara lingkungan
biofisik dengan lingkungan sosial. Dengan demikian, apabila membicarakan
lingkungan hidup, maka konsep ekologi akan selalu terkait, sehingga
permasalahan lingkungan hidup adalah permasalahan ekologi.

B. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang yang telah dikemukakan maka dapat diambil beberapa
masalah yang akan dibahas antara lain:
1. Apa pengertian ekologi dan ruang lingkup ekologi?
2. Bagaimana pendeskripsian tetang populasi, komunitas, dan ekosistem?

1
3. Apa saja macam-macam ekosistem dan Apakah yang dimaksud dengan
rantai makanan dan bagaimana rantai makanan dan jaring makanan dalam
hubungannya dengan aliran energi dan transfer energi?
4. Bagaimanakah piramida ekologi dalam ekosistem?
5. Bagaimana siklus biogeokimia dalam ekosistem?
6. Apa pengertian suksesi ekologi dengan contohnya?

C. TUJUAN PENULISAN
Maksud dan tujuan dalam penyusunan makalah ini, diantaranya:
1. Menjelaskan pengertian ekologi dan ruang lingkup ekologi.
2. Mendeskripsikan tentang populasi, komunitas, dan ekosistem (ciri,
struktur, dinamika dan interaksi).
3. Menjelaskan macam-macam ekosistem dan menjelaskan serta
menggambarkan rantai makanan dan jaring makanan dalam hubungannya
dengan aliran energi dan transfer energi.
4. Mengambarkan piramida ekologi dalam ekosistem.
5. Mengambarkan piramida ekologi dalam ekosistem.
6. Menjelaskan pengertian suksesi ekologi dengan contohnya.

D. BATASAN MASALAH
Penulis membatasi makalah ini dengan beberapa batasan yaitu: Pengertian
ekologi dan ruang lingkup ekologi, pemahaman tentang populasi, komunitas, dan
ekosistem, serta macam-macam ekosistem, rantai mkanan dan jarring makanan
dalam hubungan aliran energi dan transfer energi, piramida ekologi dalam
ekosistem, siklus biogeokimia dalam ekosistem, dan pengertian suksesi ekologi
dengan contohnya.

E. MANFAAT PENULISAN
Manfaat dari penulisan ini, untuk lebih mengetahui masalah yang
berhubungan dengan ekologi beserta ruang lingkupnya, rantai makanan, aliran
energi, piramida ekologi, siklus biogeokimia, dan suksesi ekologi.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN EKOLOGI DAN RUANG LINGKUP EKOLOGI


Istilah ekologi pertama kali diperkenalkan oleh Ernnst Haeckel, seorang
ahli biologi bangsa Jerman, pada tahun 1869. Ekologi berasal dari bahasa Yunani
Oikos yang berarti rumah atau tempat tinggal dan logos yang berarti ilmu/telaah.
Oleh karena itu, ekologi berarti ilmu tentang rumah (tempat tinggal) mahluk
hidup.
Secara lebih spesifik Haeckel mendefinisikan ekologi sebagai ilmu tentang
hubungan timbale balik antara makhluk hidup dengan lingkungan biotik dan
abiotiknya. Sekitar tahun 1900, ekologi diakui sebagai ilmu dan berkembang terus
dengan cepat, apalagi saat dunia sangat peka dengan masalah lingkungan dalam
mengadakan dan memelihara mutu peradaban dunia. Ekologi merupakan cabang
ilmu yang mendasari dan selalu berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Hal
tersebut dikarenakan prinsip-prinsip ekologi dapat menerangkan dan memberikan
ilham dalam mencari jalan untuk mencapai kehidupan yang lebih layak.
Difinisi ekologi klasik yang sampaikan oleh Oddum (1963). Oddum
menyatakan bahwa ekologi adalah kajian mengenai struktur dan fungsi alam.
1. Ruang Lingkup Ekologi
Ruang lingkup ekologi meliputi beberapa unit dalam spectrum biologi.
Unit-unit lingkup ekologi tersebut berturut-turut dari kecil ke besar adalah ekologi
individu, ekologi populasi, ekologi komunitas, ekologi ekosistem, ekologi bentang
alam, dan ekologi global (Reece: 327).
Secara ringkas, ruang lingkup ekologi dapat digambarkan melelui
spektrum biologi, yang menggambarkan aras-aras organisasi kehidupan sebagai
berikut:

3
a. Protoplasma adalah zat hidup dalam sel dan terdiri atas senyawa organik
yang kompleks, seperti lemak, protein, dan karbohidrat.
b. Sel adalah satuan dasar suatu organism yang terdiri dari protoplasma dan
inti yang terkandung dalam membran. Membran merupakan komponen
yang menjadi pemisah dari satuan dasar lainnya.
c. Jaringan adalah kumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang
sama, misalnya jaringan otot.
d. Organ atau alat tubuh merupakan bagian dari suatu organism yang
mempunyai fungsi tertentu, misalnya kaki atau telinga pada hewan, dan
daun atau akar pada tumbuhan.
e. Sistem organ adalah kerja sama antara struktur dan fungsi yang harmonis,
seperti kerja sama antara mata dan telinga, antara mata dan tangan, dan
antara hidung dengan tangan.
f. Organism adalah suatu benda hidup, jasad hidup, atau makhluk hidup.
g. Populasi adalah kelompok organism yang sejenis yang hidup dan beranak
pada suatu daerah tertentu. Contohnya populasi rusa di pulau Jawa,
populasi banteng di Ujung Kulon, populasi badak di Ujung Kulon, dan
populasi ayam kampong di Jawa Barat.
Tiga karakteristik fundamental suatu populasi adalah densitas, disperse,
dan demografika.
1) Densitas adalah Jumlah individu per satuan luas atau volume misalnya,
jumlah bakteri Escherecia coli per millimeter.
2) Disperse adalah Pola penjarakan antara individu dalam perbatasan
populasi.
3) Demografika adalah Bidang yang mempelajari statistika vital populasi
dan perubahan statistika tersebut seturut waktu.
h. Komunitas adalah semua populasi dari berbagai jenis organism yang
menempati suatu daerah tertentu. Di daerah tersebut setiap populasi
berinteraksi satu dengan lainnya. Misalnya populasi rusa berinteraksi
dengan populasi harimau di Pulau Sumatra atau populasi ikan mas
berinteraksi dengan populasi ikan mujair.

4
i. Ekosistem adalah tatanan kesatuan secara utuh menyeluruh antara segenap
unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi. Ekosistem merupakan
hubungan timbal balik yang kompleks antara makhluk hidup dengan
lingkungannya, baik yang hidup maupun yang tak hidup (tanah, air,
uadara, atau kimia fisik) yang secara bersama-sama membentuk suatu
sistem ekologi.
j. Biosfer adalah lapisan bumi tempat ekosistem beroperasi. Lapisan biosfer
kira-kira 9000 m di atas permukaan bumi, beberapa meter di bawah
permukaan tanah, dan beberapa ribu meter di bawah permukaan laut.
2. Dinamika Populasi
Karena terganggu oleh kondisi-kondisi lingkungan yang berubah secara
berkala semua populasi akan dan sudah menunjukkan fluktuasi ukuran. Banyak
populasi yang mengalami siklus naik turun dengan drastis dipengaruhi oleh
interaksi kompleks antara faktor-faktor biotik dan abiotik. Sebuah metapopulasi
adalah sekelompok populasi yang ditautkan oleh imigrasi dan emigrasi, contohnya
imigrasi dan emigrasi menautkan populasi bajing tanah belding dengan populasi-
populasi lain dari spesies tersebut yang semuanya membentuk metapopulasi
(Reece: 368).
Seperti halnya suatu individu, suatu populasi pun mempunyai ciri-ciri
biologi, antara lain: Mempunyai struktur dan organisasi tertentu, yang sifatnya ada
yang konstan dan ada pula yang berfluktuasi dengan berjalannya waktu.
Ontogenetik, mempunyai sejarah kehidupan (lahir, tumbuh, berdiferensiasi,
menjadi tua, dan mati). Dapat dikenal dampak lingkungan dan memberikan
respon terhadap perubahan lingkungan. Mempunyai hereditas. Terintegrasi oleh
faktor-faktor hereditas oleh faktor-faktor herediter (genetik) dan ekologi.
3. Interaksi antara Ekologi Populasi
Beberapa hubungan dalam kehidupan suatu organism adalah interaksinya
dengan individu-individu dari berbagai spesies lain dalam komunitas. Interaksi
antar spesies mencangkup kompetisi, predasi, hebivori, dan simbiosis (termasuk
paratisme, mutualisme, dan komensalisme).

5
- Kompetisi: Apabila populasi menempati habitat yang sama. Bila dalam
kompetisi tersebut ada salah satu yang kalah maka yang kalah akan mati
atau menyingkir dari area tempat tinggalnya.
- Predasi: Interaksi antara spesies yang salah satu spesiesnya predator,
pembunuh, dan memangsa spesies lain.
- Hebivori: Ahli ekologi menggunakan istilah hebivori untuk mengacu pada
interaksi di mana organisme memakan bagian tumbuhan atau alga.
- Simbiosis: Sewaktu individu dari dua atau lebih spesies hidup dalam
kontak langsung dan akrab dengan satu sama lain, hubungan mereka
disebut simbiosis. Sebagian ahli biologi mendefinisikan simbiosis secara
sempit, sebagai sinonim untuk mutualisme yaitu interaksi yang
menguntungkan kedua spesises.

B. MACAM-MACAM EKOSISTEM
Berikut contoh macam-macam ekosistem, yaitu:
1. Air
Ekosistem air terbagi menjadi dua: Air tawar lentik yaitu Ekosistem air
tawar lentik adalah ekosistem pada air yang tidak berarus, contohnya pada
ekosistem danau, waduk. Dan Air tawar liotik yaitu Ekosistem air tawar liotik
adalah ekosistem pada air yang berarus, contohnya pada sungai.
2. Air Laut
a. Zona litoral. Ciri: Berada di tepi laut atau pantai, Menyediakan tempat
bagi kebanyakan ikan dan udang, kepiting untuk membesarkan anak-
anaknya, dan biasanya dikelilingi oleh daratan yang membentuk hutan
bakau.
b. Zona Laut dangkal. Ciri: Terbentuk oleh koloni rangka hewan
coelenterata, berperan sebagai daerah perkembangbiakan ikan dan
ekosistem yang mudah rusak pleh polusi, pencemaran, dll.
c. Zona pelagik. Ciri: Merupakan wilayah laut terbuka, terdiri dari 2
wilayah kedalaman yang berbeda, yaitu zona fotik dan zona afotik dan

6
Zona Plagik berada pada kedalaman 76.000 m dari permukaan laut,
sehingga tidak ada cahaya matahari.
3. Darat
a. Hutan hujan tropis. Ciri Umum : Umumnya terletak di daerah
katulistiwa, keanekaragaman ekosistem Tinggi, curah hujan tinggi
(200-450 cm pertahun) dan mendapat sinar matahari sepanjang tahun.
b. Savanna. Ciri Umum : Kering, terletak di daerah tropis dan sub tropis,
didominasi padang rumput yang luas, semak dan pohon yang
berpencar, didominasi oleh serangga, herbivora dan karnivora. Dan
Savana Afrika merupakan bioma padang rumput yang dikenal dengan
satwa liar. Ada banyak pohon, beberapa daerah bahkan lebih padat
daripada hutan. Savannah Afrika dipenuhi dengan berbagai binatang.
c. Gurun. Ciri Umum : Gurun adalah bioma yang sangat kering, curah
hujan sangat rendah (± 25 cm pertahun), didominasi tumbuhan berupa
semak, tumbuhan sukulen, dan rumput-rumputan.
d. Tundra. Ciri umum : Didominasi oleh tumbuhan konifer, terletak di
daerah sub tropis atau pegunungan, musim dingin yang panjang,
musim panas pendek, hewan yang hidup antara lain rusa, srigala, dll.
e. Taiga. Ciri umum : Memiliki musim dingin yang sangat panjang,
didominasi oleh lumut-lumutan, rumput-rumputan, dan perdu. Dan
Cuaca di musim panas dapat mencapai lebih dari 100 derajat
Fahrenheit. Sementara di musim dingin suhu bisa turun sampai sekitar
negatif 80 derajat. Karena suhu rata-rata tahunan adalah dibawah titik
beku, ada semacam permafrost permanen.

C. RANTAI MAKANAN, ALIRAN DAN TRANSFER ENERGI


Komunitas dari suatu ekosistem berinteraksi satu sama lain dan juga
berinteraksi dengan lingkungan abiotiknya. Interaksi tersebut terjadi sebagai
usaha untuk kelangsungan hidup organisme. Aktivitas ini memerlukan energi.
Energi untuk berbagai kegiatan diperoleh dari bahan organik, sehingga disebut
sebagai energi kimia. Bahan organik dalam komponen biotik awalnya terbentuk

7
dengan bantuan energi cahaya matahari dan elemen organik, seperti karbon dan
nitrogen. Bahan organik ini ditransfer dari suatu organisme ke organisme lain.
Perpindahan energi kimia dan elemen berlangsung melalui interaksi makan dan
dimakan. Peristiwa makan dan dimakan antar organisme dalam suatu ekosistem
membentuk struktur trofik, yang terdiri dari beberapa tingkat trofik.
Contoh ke-1 rantai
makanan di darat adalah
Tumbuhan akan menyerap dan
menggunakan sinar matahari
untuk memproduksi atau
menghasilkan makanan dalam
bentuk gula, dan akan
disimpan dalam dalam biji,
Gambar 1.
batang, buah, dan tempat
penyimpanan yang lainnya. Tikus (Konsumen tingkat I), yaitu hewan herbivora
atau pemakan tumbuhan akan memakan tumbuhan tersebut. Lalu tubuh tikus
mengubah sejumlah makanan menjadi energi untuk aktivitasnya dan
bereproduksi. Ular (Konsumen tingkat II), yaitu hewan karnivora atau pemakan
daging akan memakan tikus. Tikus merupakan makanan atau sumber energi untuk
ular, suapa ular tetap bertahan hidup. Burung Elang (konsumen tingkat III atau
konsumen puncak) akan memakan ular. Elang memakan ular untuk menggunakan
energi yang tersedia dari ular agar dapat bertahan hidup. Saat burung elang mati,
ia kemudian membusuk. Pada proses pembusukan tersebut ia akan diuraikan oleh
mikroorganisme seperti bakteri kemudian akan diserap lagi oleh tanah tempat
tanaman seperti rerumputan tumbuh. Contoh rantai makanan di air atau laut
adalah Phytoplankton (Produsen), di dalam ekosistem perairan Phytoplankton
berperan sebagai produsen karena kemampuannya bisa berfotosintesis,
membentuk cadangan makanan (amylum). Ikan (Konsumen tingkat I), yaitu
hewan yang memakan phytoplankton, lalu tubuh ikan akan mengubah
makannanya menjadi energi untuk kelangsungan hidupnya. Anjing laut
(Konsumen tingkat II), anjing laut memakan ikan, karena ikan merupakan salah

8
satu sumber makannanya. Paus pembunuh (konsumen tingkat III atau konsumen
puncak), akan memakan anjing laut. Paus pembunuh memakan anjing laut untuk
menggunakan energi yang tersedia dari ular dapat bertahan hidup.
Jaring makanan memiliki
tingkat trofik dan posisi trofik.
Spesies tanaman membentuk spesies
basal tingkat pertama. Spesies basal
juga dikenal sebagai produsen; ini
adalah sumber daya spesies di mana
konsumen utama atau predator
utama memakan pada jaring ini.
Predator utama tidak memakan
makhluk hidup lain selain produsen
utama dalam jaring makanan. Gambar 2.
Spesies basal dapat baik terdiri dari
autotrof atau detritivor yang juga mencakup bahan organik yang membusuk dan
mikroorganisme terkait dan bahan tanaman. Autotrof menangkap bentuk energi
cahaya matahari dan menghasilkan energi melalui proses fotosintesis. Yang
lainnya mendapatkan energi dari oksidasi kimia senyawa anorganik.

D. PIRAMIDA EKOLOGI
Piramida ekologi adalah piramida yang menggambarkan jumlah berat dan
energi mulai dari produsen sampai konsumen puncak. Piramida ini dibuat dengan
satu asumsi bahwa pada saat terjadi peristiwa makan dan dimakan telah terjadi
perpindahan energi dari makhluk hidup yang dimakan ke makhluk hidup
pemakannya. Piramida ekologi ini berfungsi untuk menunjukkan gambaran
perbandingan antar trofik pada suatu ekosistem. Pada tingkat pertama ditempati
produsen sebagai dasar dari piramida ekologi, selanjutnya konsumen primer,
sekunder, tersier sampai konsumen puncak. Ada 3 jenis piramida ekologi:

9
1. Piramida Biomassa
Piramida-piramida jumlah pada
ekosistem-ekosistem yang berbeda tidak
dapat dibandingkan satu dengan yang
lain. Hal tersebut karena pada
masingmasing ekosistem, individu-
individu yang terlibat di dalamnya tidak
sama. Oleh karena itu, muncul yang
Gambar 3. Piramida Biomassa
disebut piramida biomassa. Piramida
biomassa berfungsi menggambarkan perpaduan massa seluruh organisme di
habitat tertentu yang diukur dalam gram.
2. Piramida Energi
Piramida biomassa terkadang tidak
memberi informasi aliran energi yang cukup
pada ekosistem tertentu. Oleh karena itu,
piramida energi dibuat berdasarkan penelitian
yang mendalam mengenai aliran energi dan
mampu memberikan gambaran akurat Gambar 4. Piramida Energi
mengenai aliran energi. Dalam piramida
energi terdapat pengurangan energi dalam tiap tingkat trofik yang terjadi karena
beberapa makanan tidak dicerna sempurna
menjadi energi. Hanya bagian tertentu dari
makanan yang dapat dimakan dan hanya
sebagian makanan yang disimpan dalam tubuh
karena sisanya digunakan sebagai energi.
3. Piramida Jumlah
Dalam rantai makanan, organisme pada
tingkatan trofik rendah memiliki jumlah
individu lebih banyak. Makin tinggi tingkat
trofik, makin sedikit jumlah individunya dalam
Gambar 5. Piramida Jumlah
ekosistem. Jika jumlah individu per satuan luas

10
untuk masing-masing tingkatan tropik digambarkan dalam histogram, akan
membentuk semacam piramida yang disebut piramida jumlah.

E. DAUR BIOGEOKIMIA
Daur Biogeokimia adalah perpindahan unsur-unsur kimia melalui makhluk
hidup dan lingkungan abiotik (tanah dan air). Daur biogeokimia ini berfungsi
untuk mengatur keseimbangan ekosistem. Artinya, keseimbangan ekosistem
tergantung pada pengulangan yang terjadi secara berputar pada unsur-unsur kimia
tertentu. Unsur-unsur kimia yang dapat mengalami daur biogeokimia
meliputi karbon, nitrogen, hidrogen, dan oksigen, serta fosfor.
1. Daur Karbon
Daur dimulai dari CO yang terkandung di udara dan larut dalam air akan
membentuk persediaan unsur karbon (C) anorganik dan asal unsur C organik.
Tanaman akan menyerap unsur karbon dalam bentuk CO di udara sebagai bahan
dasar pada proses fotosintesis. Di dalam proses tersebut, karbon yang terdapat
dilingkungan abiotik masuk ke lingkungan biotik dan karbon dari lingkungan
biotik akan kembali lagi ke lingkungan abiotik pada proses respirasi. Unsur
karbon dari respirasi dalam bentuk CO atau dalam bentuk lain sebagai sisa-sisa
metabolisme. Sisa-sisa tanaman
yang mati dan bahan organik
yang lain akan diuraikan oleh
pengurai dan unsur karbon
dilepas ke udara dan air sebagai
CO. Karbon selalu bergerak
dari cadangan anorganik ke
sistem hidup dan kembali lagi.
Senyawa CO hasil pembakaran
Gambar 6. Daur Karbon
bahan bakar fosil setengahnya
tetap berada dalam atmosfer dan sisanya larut dalam air laut. Kadarnya di udara

11
juga meningkat melalui oksidasi bahan organik. Aktivitas manusia meningkatkan
kadar CO hingga mencapai 15%. Hal itu akan berdampak pada pengaturan suhu
bumi (efek green house).
2. Daur Nitrogen
Cadangan nitrogen anorganik berupa gas N yang menyusun sekitar 78%
udara. Namun gas N mempunyai aktivitas biologis yang kecil. Gas ini memasuki
tubuh organisme, kemudian keluar lagi tanpa berperan peneting dalam proses
kehidupan. Beberapa bakteri, ganggang hijau biru, dan jamur dapat menguraikan
N untuk menyintesis bahan yang dapat digunakan oleh organisme lain dlaam
jumlah kecil. Fiksasi Nitrogen oleh mikroorganisme mampu menyediakan
nitrogen untuk sejumlah penghuni ekosistem bumi dalam jumlah besar. Selalu
terjadi pelepasan N dari tanah atau air kembali ke udara. Hal itu dapat terjadi
karena ada bakteri yang melakukan proses denitrifikasi yang mengubah amonia
menjadi N dan melepaskannya.
Dalam daur nitrogen lima tahap
yang melibatkan makhluk hidup.
Pada gambar terlihat bahwa nitrogen
di udara (N) akan berubah menjadi
amonia (NH3) (1), tahap ini disebut
fiksasi nitrogen oleh bakteri
Rhizobium yang terdapat pada bintil
akar tanaman kacang-kacangan.
Gambar 7. Daur Nitrogen
Amonia akan berubah menjadi nitrat
(NO) oleh bakteri nitrifikasi di dalam tanah. Perubahan amonia menjadi nitrat
disebut tahap nitrifikasi (2). Sebenarnya, amonia tidak secara tiba-tiba berubah
menjadi nitrat. Namun, pada awalnya amonia akan diubah menjadi nitrit (NO-)
terlebih dahulu oleh bakteri Nitrosomonas dan Nitrosococcus. Selanjutnya, bakteri
Nitrobacter akan mengubah nitrit menjadi nitrat (NO3). Tahap ketiga pada daur
nitrogen yaitu tahap asimilasi (3). Pada tahap ini nitrogen akan diserap oelh
tumbuhan, kemudian akan diasimilasi menjadi protein dan asam amino. Apabila
tanaman tersebut mati, ikatan nitrogen akan pecah dan oleh bakteri amonia akan

12
diubah menjadi amonia kembali, tahap ini disebut amonifikasi (4). Nitrogen
dalam bentuk nitrat (NO-) dapat langsung tereduksi menjadi gas nitrogen (N).
Tahap perubahan bentuk nitrogen yang terjadi akibat adanya bakteri denitrifikasi
ini disebut tahap denitrifikasi (5).
3. Daur Air (Hidrogen dan Oksigen)
Air hujan yang jatuh di tanah akan segera menguap kembali ke udara. Air
yang mengalir dan tidak segera
menguap ada yang diserap oleh
tanaman atau diminum hewan.
Sisanya mengalir di permukaan
tanah menjadi sungai, danau, dan
ada yang menembus lapisan tanah
menjadi mata air. Air permukaan
akan mengalir ke laut. Evaporasi
Gambar 8. Daur Air
berasal dari aliran air, sungai,
danau dan laut, hewan serta tanaman. Proses penguapan air (evaporasi) yang
dilepas kemballi ke udara dari vegetasi atau tanaman berupa air yang terperangkap
tajuk, seperti air hujan atau air embun. Selain itu, juga berasal dari air sisa
metabolisme yang dicapai melalui proses transpirasi. Pada hewan, sisa-sisa
metabolisme (sisa respirasi dari keringat) akan menguap melalui proses transpirasi
menuju udara. Sementara itu, tumbuhan melakukan evapotranspirasi yaitu
penguapan dari sisa respirasi. Energi evaporasi sebagian berasal dari radiasi
matahari. Daur air tidak pernah berhenti menuju bumi sebagai hujan dan kembali
ke atmosfer melalui evaporasi, kemudian kembali lagi ke bumi melallui hujan
untuk memberikan supply kebutuhan air bagi kehidupan bumi. Daur ini
merupakan faktor utama yang mengubah suhu bumi serta mengangkut berbagai
unsur kimia dalam ekosistem.
4. Daur Fosfor
Daur fosfor merupakan daur yang lebih sederhana dibandingkan daur
karbon atau daur nitrogen. Pergerakan fosfor dalam daur fosfor tidak terdapat
pada atmosfer. Daur fosfor terjadi diawali dari daratan hingga sedimen dilautan.

13
Air akan membawa fosfor yang
terdapat dibatuan dalam bentuk
fosfat (PO43). Fosfat akan diserap
oleh tumbuhan dan digunakan
untuk sintesis zat organik, misal
asam nukleat. Hewan akan
memperoleh fosfat dari tumbuhan
yang dimakannya. Selanjutnya,
apabila tumbuhan atau hewan
tersebut mati, fosfat akan
Gambar 9. Daur Fosfor
dirombak oleh dekomposer
menjadi fosfat kembali. Fosfor adalah satu-satunya unsur utama dalam pupuk
komersial. Fosfor banyak tersedia dalam karang. Di alam, jumlah fosfor yang
tersedia lebih rendah dari nitrogen dengan perbandingan P : N adalah 1 : 23.
Manusia melakukan penggalian untuk mempercepat perpindahan mineral fosfor
dari karang ke organisme air.

F. SUKSESI EKOLOGI
Suksesi adalah perubahan atau perkembangan suatu komunitas melalui
tahap-tahap tertentu. Terdapat dua tipe suksesi, yaitu suksesi primer dan suksesi
sekunder. Perkembangan ekosistem menuju kedewasaan dan keseimbangan
dikenal sebagai suksesi ekologis atau suksesi. Suksesi terjadi sebagai akibat dari
modifikasi lingkungan fisik dalam komunitas atau ekosistem. Proses suksesi
berakhir dengan sebuah komunitas atau ekosistem klimaks atau telah tercapai
keadaan seimbang (homeostatis). Di alam ini terdapat dua macam suksesi, yaitu
suksesi primer dan suksesi sekunder.
1. Suksesi Primer
Suksesi primer adalah munculnya suatu komunitas baru pada suatu daerah
yang sebelumnya tidak terdapat komunitas. Suksesi primer terjadi bila komunitas
asal terganggu yang mengakibatkan hilangnya komunitas asal secara total
sehingga di tempat komunitas asal terbentuk habitat baru. Contoh suksesi primer

14
yang terdapat di Indonesia adalah terbentuknya suksesi di Gunung Krakatau yang
pernah meletus pada tahun 1883. Di daerah bekas letusan gunung Krakatau mula-
mula muncul pioner berupa lumut kerak (liken) serta tumbuhan lumut yang tahan
terhadap sinar matahari dan kekeringan. Tumbuhan perintis itu mulai mengadakan
pelapukan pada daerah permukaan lahan, sehingga terbentuk tanah sederhana.
Bila tumbuhan perintis mati maka akan mengundang datangnya pengurai.
2. Suksesi Sekunder
Suksesi sekunder adalah pembentukan suatu ekosistem yang telah rusak ke
keadaan awalnya sebelum
terganggu. Suksesi ini dapat
terjadi karena kebakaran,
perusakan oleh manusia, dan
gempa bumi. Proses suksesi
sekunder ini lebih cepat
dibandingkan dengan suksesi
primer. Hal ini dikarenakan
pada suksesi sekunder tidak
Gambar 10.
diperlukan lagi adanya
tahapan pembentukan komunitas pionir.Suksesi sekunder terjadi bila suatu
komunitas mengalami gangguan, baik secara alami maupun buatan. Keterangan
gambar suksesi sekunder diatas adalah Sebuah kolam kecil terbentuk di dekat
pesisir pantai dan memiliki penghalang (barrier) berupa pasir pantai. Setelah dua
tahun, tumbuh formasi suatu vegetasi tumbuhan. Setelah 50 tahun kemudian,
tumbuhan yang tumbuh adalah pohon-pohon yang berukuran besar. Sedimen yang
dihasilkan sangat besar sehingga kolam menjadi dangkal. Setelah 150-250 tahun
kemudian, kolam tersebut menjadi komunitas baru, yaitu padang rumput.

15
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Istilah ekologi pertama kali diperkenalkan oleh ernnst haeckel, seorang
ahli biologi bangsa jerman, pada tahun 1869. Ekologi berasal dari bahasa yunani
oikos yang berarti rumah atau tempat tinggal dan logos yang berarti ilmu/telaah.
Jadi, ekologi berarti ilmu tentang rumah (tempat tinggal) mahluk hidup. Secara
ringkas, ruang lingkup ekologi dapat digambarkan melelui spektrum biologi, yang
menggambarkan aras-aras organisasi kehidupan yaitu makromolekul,
protoplasma, sel, jaringan, organ tubuh, sistem organ, organisme, populasi,
komunitas, ekosistem dan biosfer. Banyak populasi yang mengalami siklus naik
turun dengan drastis dipengaruhi oleh interaksi kompleks antara faktor-faktor
biotik dan abiotik. Beberapa hubungan dalam kehidupan suatu organism adalah
interaksinya dengan individu-individu dari berbagai spesies lain dalam komunitas.
Interaksi antar spesies mencangkup kompetisi, predasi, hebivori, dan simbiosis
(termasuk paratisme, mutualisme, dan komensalisme). Perpindahan energi kimia
dan elemen berlangsung melalui interaksi makan dan dimakan. Peristiwa makan
dan dimakan antar organisme dalam suatu ekosistem membentuk struktur trofik.
Piramida biomassa terkadang tidak memberi informasi aliran energi yang cukup
pada ekosistem tertentu. Oleh karena itu, piramida energi dibuat berdasarkan
penelitian yang mendalam mengenai aliran energi dan mampu memberikan
gambaran akurat mengenai aliran energi. Suksesi adalah perubahan atau
perkembangan suatu komunitas melalui tahap-tahap tertentu. Terdapat dua tipe
suksesi, yaitu suksesi primer dan suksesi sekunder

B. SARAN
Penulis bersedia menerima kritik dan saran yang positif dari pembaca.
Penulis akan menerima kritik dan saran tersebut sebagai bahan pertimbangan yang
memperbaiki makalah ini di kemudian hari. Semoga makalah berikutnya dapat
penulis selesaikan dengan hasil yang lebih baik lagi.

16
DAFTAR PUSTAKA

Aryulina, Ph.d, Diah dkk. 2010. Biology 1B For Senior High School Grade X.
Jakarta: Erlangga.

Reece, Campbell dkk. 2002. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 3. Jakarta: Erlangga.

Kasmat Yusuf. 2013. Pengertian Ekologi.


http://kasmatyusufgeo10.blogspot.co.id/2013/05/pengertian-ekologi-dan-
ruang-lingkupnya.html (diakses 22 Februari 2017)

17

Anda mungkin juga menyukai