Anda di halaman 1dari 1

Regulatory Toxicology and Pharmacology

Pharmaceutical : Designing studies to reduce animal use, while maximizing human translation.
toxicology
Tujuan : Penggunaan hewan yang sesuai dalam studi toksikologi, dengan tujuan yang
terus menerus tidak hanya meningkatkan nilaI produktif.
Abtraks : Efaluasi keamanan bahan kimia dan farmasi membutuhkan kombinasi
imformasi dari berbagai sumber minsalya in vitro dan in vivo untuk
memberikan penilaian resiko terhadap kesehatan manusia dan lingkungan.
Para penulis telah mengidentifikasi informasi kepada manusia untuk
penggunaan hewan di bidang utama antara lain : (1). Mempercepat
pengambilan metode in vitro (2). Mengoptimalkan desain penelitian tikus
dalam perkembangan biologis (3). mengkonsolidasikan pendekatan dalam
toksikologi deve lopmental dan reproduktif.
Introduction

Pendahuluan evaluasi keamanan bahan kimia farmsi baru membutuhkan studi peraturan
pada hewan untuk dilindungi, kegunaan model hewan untuk prediksi keselamatan harus teratur
ditinjau dalam pemahaman ilmiah dan teknikal. Teknik ini memungkinkan senyawa untuk dipilih
dalam pengujian hewan,pengganti,penyempurnaan,dan pada awalnya dideksripsikan pada tahun
1959 (Rusell and Burch 1959).

1. Predicting human toxicology using in vitro methods ; can we accelerate progress?


Mendefinisikan proses untuk mengatur penerimaan atau alternatif termasuk kebutuhan untuk
studi validasi tormal pada beberapa kesempatan tetapi bukti validitas keilmuan pada orang
lain.
2. Safety pharmacology : incorporating new science into practice : pada tahun 2001 yang
memberikan ion-ion rekomendasi khusus pelaksanaan studi farmakologi keselamatan untuk
pria obat-obatan, yang membahas penyelidikan nonklinis dari potensi repolarisasi jantung.
3. Tes pengembangan dan keamanan reproduksi mengkonsolidasikan peluang dalam lingkungan
saat ini pedoman untuk toksisitas perkembangan dan reproduksi. Antara lain ICH adalah
untuk menghasilkan pedoman yang menggunakan lebih sedikit hewan sambil tetap
memberikan evaluasi dan hasil dari paparan terhadap obat siklus kehidupan reproduksi.
4. Penggunaan model tikus untuk penilaian keamanaan biologi yaitu panduan ICH S6
mencangkup pemilihan spesies dalam uji praklinis biologi dan mendefinisikan spesies hewan
yang relevan secara farmakologi aktif.
5. Penggunaan animal untuk program pengujian kimia cukup besar karena sifat yang
komprehensif dari kerangka kerja peraturan tempat memastikan perlindungan kesehatan
manusia dan lingkungan.
6. Diskusi para ilmuan untuk mengetahui topik pengunaan hewan dianggap pengembangan obat
lebih efisien sambil meminimalkan penggunaan hewan. Khusus dengan bidang toksikologi
prediktif in vitro dimana perlukan suatu pergeseran dalam bagaimana metode-metode in vitro
dipersepsikan. Yang dimana kita perlu memastikan bahwa model hewan yang digunakan
dalam penelitian ini mempunyai penilaian terintegrasi.

Anda mungkin juga menyukai