Disusun Oleh :
Nim : 2017’1354
Kelas/Semester : 2B/ 3
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahnya serta memberikan perlindungandan kesehatan sehingga saya dapat menyusun
makalah “Fungsi Manajemen Keperawatan“Dimana makalah ini sebagai salah satu syarat
untuk memenuhi tugas Manajemen Keperawatan.
Saya menyadari sepenuhnya bahwa selama penyusunan makalah ini saya banyak menemui
kesulitan dikarenakan keterbatasan yang ada dan keterbatasan saya sendiri. Dengan adanya
kendala dan keterbatasan yang saya miliki maka saya berusaha semaksimal mungkin untuk
menyusun makalah dengan sebaik-baiknya.
Atas segala bantuannya baik moral maupun tenaga,serta pikirannya. Sebagai saya menyadari
bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu saya mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi perbaikan yang lebih baik dimasa yang
akan datang.
Akhirnya semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca dan
pendengar pada umumnya, Amin.
2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. KESIMPULAN ……………………………………………………………………11
B. SARAN …………………………………………………………………………….11
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Manajemen didefinisikan sebagai proses menyelesaikan pekerjaan melallui orang
lain untuk mencapai tujuan organisasi dalam suatu lingkungan yang berubah. Manajemen
juga merupakan proses pengumpulan dan mengorganisasi sumber-sumber dalam mencapai
tujuan (melalui kerja orang lain) yang mencerminkan dinamika suatu organisasi. Tujuan
ditetapkan berdasarkan misi, filosofi dan tujuan organisasi. Proses manajemen meliputi
kegiatan mencapai tujuan organisasi melalui perencanaan organisasi, pengarahan dan
pengendalian sumber daya manusia, fisik dan teknologi. Semua perawat yang terlibat dalam
manajemen keperawatan dianggap perlu memahami misi, filosofi dan tujuan pelayanan
keperawatan serta kerangka konsep kerjanya.
Manajemen keperawatan mempunyhai lingkup manajemen operasional untuk
merencanakan, mengatur dan menggerakan karyawan dalam memberikan pelayanan
keperawatan sebaik-baiknya pada pasien melalui manajemen asuhan keperawatan. Agar
dapat memberikan pelayanan keperawatan sebaik-baiknya pada pasien, diperlukan suatu
standar yang akan digunakan baik sebagai target maupun alat pengontrol pelayanan tersebut.
Kemajuan bidang teknologi dan ilmu pengetahuan, telah memperluas peran dan fungsi
keperawatan.
Selain itu, telah terjadi pula perubahan mendasar pada manajemen keperawatan dan
penggunaan sumber daya yang represif menuju kependayagunaan sumber daya yang bersifat
proaktif.Pelaksanaa manajemen sumberdaya proaktiflebih ditekankan pada tejaminnya
aktivitas kolaborasi dan keterbukaan dalam setiap kegiatan untuk mencapai tujuan.
B. TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui dan memahami definisi manajemen keperawatan
2. Mengetahui dan memahami prinsip – prinsip manajemen keperawatan
3. Mengetahui dan memahami fungsi-fungsi manajemen keperawatan
4. Mengetahui dan memahami ruang lingkup manajemen keperawatan
C. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu manajemen keperawatan?
2. Apa saja prinsip-prinsip manajemen keperawatan
3. Apa fungsi-fungsi manajemen keperawatan?
4. Bagaimana ruang lingkup manajemen keperawatan?
BAB II
PEMBAHASAN
MANAJEMEN KEPERAWATAN
6
C. FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN
1. Fungsi Perencanaan
Perencanaan adalah keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara
matang hal-hal yang akan dikerjakan dimasa mendatang dalam rangka pencapaian
tujuan yang telah ditetapkan (Siagian, 1990). Sedangkan menurut Fayol didalam
Swansburg (2000) mendefinisikan bahwa yang dimaksud dengan manajemen adalah
membuat suatu rencana untuk memberikan pandangan kedepan. Perencanaan
merupakan fungsi manajemen yang penting karena mengurangi risiko pembuatan
keputusan yang kurang tepat atau membantu mengantisipasi jika suatu proses tidak
berjalan sebagaimana mestinya. Perencanaan juga dapat menolong pekerja-pekerja
mencapai kepuasan dalam bekerja.selain itu perencanaan juga membantu
penggunaan waktu yang efektif.
Dalam suatu perencanaan dibutuhkan suatu pengetahuan yang mengacu kepada
proses, unsur, dan standar dari suatu perencanaan. Selain hal tersebut juga perlu
didalami ilmu pengetahuan dan keterampilan tentang pelaksanaan perencanaan
sehingga perencanaan yang akan dilakukan dapat berjalan sesuai dengan tujuan awal.
Suatu perencanaan yang baik harus berdasarkan pada sasaran, bersifat sederhana,
mempunyai standar dan bersifat fleksibel, seimbang, dan menggunakan sumber-
sumber yang tersedia lebih dahulu (Swansburg, 2000).Dengan menjalankan prinsip-
prinsip yang ada dalam perencanaan ini, maka diharapkan tujuan dapat tercapai
dengan efektif baik dalam penggunaan sumber daya manusia maupun sumber daya
material.
Dalam manajemen keperawatan, perencanaan dimulai dengan kegiatan
menentukan tujuan, mengumpulkan data, menganalisis dan mengorganisasiukan
data-data yang akan digunakan untuk menentukan kebutuhan asuhan keperawatan
dan menentukan sumber-sumber untuk memenuhi kebutuhannya. Selain itu
perencanaan juga membantu untuk menjamin bahwa klien dapat menerima
pelayanan yang mereka inginkan serta mereka butuhkan.Selain itu sumber daya yang
digunakan dapat digunakan seefektif dan seefisien mungkin.
2. Fungsi Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah pengelompokan aktivitas-aktivitas untuk tujuan
mencapai objektif, menentukan cara untuk pengorganisasian aktivitas yang tepat
dengan unit lainnya baik secara vertikal maupun horisontal yang bertanggungjawab
untuk mencapai objektif organisasi (Swansburg, 2000).
Prinsip-prinsip pengorganisasian diantaranya adalah prinsip rantai komando,
kesatuan komando, rentang kontrol, dan spesialisasi.Prinsip rantai komando
menggunakan hubungan dalam alur yang hirarkis dalam alur autokratis dari atas
kebawah.Komunikasi terjadi sepanjang rantai komando dan cenderung satu arah.
Sedangkan dalam prinsip kesatuan komando memiliki satu pengawas, satu
pemimpin, dan satu rencana untuk kelompok aktifitas dengan objektif yang sama.
Prinsip rentang kontrol menyatakan bahwa individu harus menjadi pengawas yang
mengawasi secara efektif dalam hal jumlah, fungsi maupun geografi.Prinsip
spesialisasi menampilkan satu fungsi kepemimpinan tunggal.
3. Fungsi Pengarahan
Menurut Douglas didalam Swansburg (2000), pengarahan adalah pengeluaran
penugasan, pesanan dan instruksi yang memungkinkan pekerja memahami apa yang
diharapkan darinya dan pedoman serta pandangan pekerja sehingga ia dapat bekerja
dan berperan secara efektif dan efisien untuk mencapai objektif organisasi. Pada
pengarahan yang harus dipertimbangkan adalah komunikasi dalam hubungan
interpersonal.
Pengarahan itu dapat terjadi apabila seorang pemimpin mendapatkan masukan
yang optimum dari bawahannya untuk kepentingan semua masalah oleh karena itu
seorang pemimpin harus benar-benar mengerti keterbatasan bawahannya.
Di dalam manajemen keperawatan, yang dimaksud dengan pengarahan adalah
tindakan fisik dari manajemen keperawatan, proses interpersonal dimana personil
keperawatan mencapai objektif keperawatan (Swansburg, 2000). Sebagai seorang
pemimpin dalam manajemen keperawatan, ia harus mempunyai kemampuan untuk
membujuk bawahan bersama-sama bekerja keras untuk mencapai tujuan yang
diinginkan dalam pelayanan keperawatan.untuk mencapai hal tersebut pimpinan
keperawatan seharusnya telah dibekali ilmu dasar yang kuat tentang kebijaksanaan
organisasi, tujuan, program-program baru dan rencana untuk perubahan. Selain itu
pimpinan keperawatan juga harus mempunyai perilaku yang dapat diterima secara
sosial, kualitas personal yang dapat diterima bawahan, keterampilan dalam
memimpin, serta kemampuan komunikasi interpersonal yang baik.Jika semua ini ada
pada seorang pimpinan keperawatan maka pengarahan yang efektif dapat
dilaksanakan sehingga dukungan bawahan untuk mencapai tujuan manajemen
keperawatan optimal. Secara operasional keefektifan pengarahan dapat dilihat dari
8
kesamaan komando dan terciptanya tanggung jawab bawahan secara penuh kepada
satu pimpinan.
4. Fungsi Pengendalian
Pengendalian adalah pemeriksaan untuk melihat apakah segala sesuatunya
terjadi sesuai rencana yang telah disepakati, instruksi yang telah dikeluarkan, serta
prinsip-prinsip yang telah ditentukan, yang bertujuan untuk menunjukkan
kekurangan dan kesalahan agar dapat diperbaiki dan tidak terjadi lagi (Fayol dalam
Swansburg, 2000).
Pengontrolan dilakukan sesuai fakta yang ada. Bila isu muncul sebaiknya satu
sama lain bertemu dan menenangkan mereka melalui kontak langsung. Untuk
merangsang kerja sama, perlu peran serta sejak semula. Proses pengontrolan dapat
digambarkan dengan salah satunya membuat standar bagi semua dasar-dasar
manajemen dalam istilah-istilah yang diterima serta hasil yang dapat diukur yang
ukuran ini harus dapat mengukur pencapaian dan tujuan yang ditentukan.
Kontrol termasuk koordinasi sejumlah kegiatan, pembuatan keputusan yang
berhubungan dengan perencanaan dan kegiatan organisasi, serta informasi dari
pengarahan dan pengevaluasian setiap kinerja petugas. Kron dan Gray dalam
Swansburg (2000) menunjukkan bahwa kontrol menggunakan pengevaluasian dan
keteraturan. Karakteristik suatu sistem kontrol yang baik adalah harus menunjukkan
sifat dari aktivitas, melaporkan kesalahan-kesalahan dengan segera, memandang ke
depan, menunjukkan penerimaan pada titik-titik kritis, objektif, fleksibel,
menunjukkan pola organisasi, ekonomis, dapat dimengerti, dan menunjukkan
tindakan perbaikan.
Manajer perawat akan merealisasikan cara terbaik dalam menjamin kualitas
pelayanan keperawatan yang diberikan di ruangan-ruangan untuk menegakkan
filosofi, standar pelayanan, dan tujuan-tujuan.
9
Kegiatan perawat pelaksana meliputi:
1. Menetapkan penggunakan proses keperawatan
2. Melaksanakan intervensi keperawatan berdasarkan diagnose
3. Menerima akuntabilitas kegiatan keperawatan yang dilaksanakan oleh perawat
4. Menerima akuntabilitas untuk hasil – hasil keperawatan
5. Mengendalikan lingkungan praktek keperawatan
Seluruh pelaksanaan kegiatan ini senantiasa di inisiasi oleh para manajer
keperawatan melalui partisipasi dalam proses manajemen keperawatan dengan
melibatkan para perawat pelaksana. Berdasarkan gambaran diatas maka lingkup
manajemen keperawatan terdiri dari:
1. Manajemen operasional
Pelayanan keperawatan di rumah sakit dikelola oleh bidang keperawatan yang terdiri
dari tiga tingkatan manajerial, yaitu:
a) Manajemen puncak
b) Manajemen menengah
c) Manajemen bawah
Tidak setiap orang memiliki kedudukan dalam manajemen berhasil dalam
kegiatannya.Ada beberapa faktor yang perlu dimiliki oleh orang – orang tersebut
agar penatalaksanaannya berhasil. Faktor – faktor tersebut adalah
a) Kemampuan menerapkan pengetahuan
b) Ketrampilan kepemimpinan
c) Kemampuan menjalankan peran sebagai pemimpin
d) Kemampuan melaksanakan fungsi manajemen
e) Manajemen asuhan keperawatan
Manajemen asuhan keperawatan merupakan suatu proses keperawatan yang
menggunakan konsep – konsep manajemen didalamnya seperti perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian atau evaluasi.
(Agus Kuntoro, hal:4)
10
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Manajemen keperawatan adalah proses pelaksanaan pelayanan keperawatan
melalui upaya staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan, pengobatan
dan rasa aman kepada pasien, keluarga dan masyarakat. (Gillies, 1989)
Manajemen keperawatan sangat berpengaruh dalam proses keperawatan,
karena proses manajemen keperawatan dalam aplikasi di lapangan berada sejajar
dengan proses keperawatan sehingga keberadaan manajemen keperawatan
dimaksudkan untuk mempermudah pelaksanaan proses keperawatan. Dengan
manajemen yang baik otomatis playanan keperawatan dapat diberikan dengan baik
juga.
B. SARAN
Kita sebagai perawat hendaklah menerapkan atau mengaplikasikan
manajemen keperawatan dengan efektif dalam setiap melakukan proses keperawatan,
sehingga dalam memberikan pelayanan bisa dilakukan secara optimal.
Manajemen keperawatan dikatakan baik apabila dalam satu tim bisa berpatisipasi
secara aktif.
11
DAFTAR PUSTAKA