Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH RONDE KEPERAWATAN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Keperawatan

Dosen Pengampu : Hirza Ainin Nur, S.Kep., Ns. M.Kep

Disusun Oleh Kelompok 3 :

1. Afrida Pertiwi 20171313


2. Kholishotun Ni’mah 20171320
3. M Arif Hidayat 20171328
4. Nifta Ainur Rohmah 20171334
5. Oktavita Sari 20171340
6. Silvia Anendya Putri 20171347
7. Vivin Yuliana 20171354

AKADEMI KEPERAWATAN KRIDA HUSADA KUDUS


Jl. Lingkar Raya Kudus – Pati KM. 5 Jepang Mejobo Kudus
Telp (0291)4248655

TAHUN AJARAN 2018/2019

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr Wb
Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini
dengan judul “Ronde Keperawatan”. Makalah ini di susun dalam rangka memenuhi tugas
mata kuliah Manajemen Keperawatan, Program D3 Keperawatan.
Dalam menyusun makalah ini, penulis banyak memperoleh bantuan serta bimbingan
dan berbagai pihak. OIeh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih
kepada dosen pembimbing Hirza Ainin Nur, S.Kep., Ns. M.Kep. Penulis menyatakan bahwa
dalam menyusun makalah ini masih jauh dan sempurna, untuk itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna sempurnanya makalah ini.
Penulis berharap semoga makalah inidapat bermanfaat bagi semuanya.

Waalaikumsalam Wr Wb

Kudus, 30 Maret 2019

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................................1

KATA PENGANTAR ................................................................................................2


DAFTAR ISI .............................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...............................................................................................4

B. Rumusan Masalah ...........................................................................................5

C. Tujuan ...........................................................................................................5

BAB II TINJAUAN TEORI

A. Pengertian Ronde Keperawatan .......................................................................6

B. Karakteristik Ronde Keperawatan ....................................................................6

C. Tujuan Ronde Keperawatan .............................................................................6

D. Manfaat Ronde Keperawatan ...........................................................................8

E. Kriteria Pasien ................................................................................................8

F. Peran Anggota Tim .........................................................................................8

G. Tipe-tipe Ronde Keperawatan ..........................................................................9

H. Tahapan Pelaksanaan Ronde Keperawatan ........................................................10

I. Kriteria Evaluasi Ronde Keperawatan ..............................................................11

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ...................................................................................................13

B. Saran ............................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................14


BAB I
PENDAHULUAN

BAB ILatar Belakang

Peningkatan mutu asuhan keperawatan sesuai dengan tuntutan masyarakat dan


perkembangan IPTEK, maka perlu pengembangan dan pelaksanaan suatu model asuhan
keperawatan professional yang efektif dan efisien. Metode keperawatan primer
merupakan salah satu metode pemberian pelayanan keperawatan dimana salah satu
kegiatannya adalah ronde keperawatan yaitu suatu metode untuk menggali dan
membahas secara mendalam masalah keperawatan yang terjadi pada pasien dan
kebutuhan pasien akan keperawatan yang dilakukan oleh perawat primer/associate,
konselor, kepala ruangan dan seluruh tim keperawatan dengan melibatkan pasien secara
langsung sebagai fokus kegiatan.
Manajemen adalah suatu upaya kegiatan untuk mengarahkan, mengkoordinasi,
mengarahkan dan mengawasi dalam mencapai tujuan bersama dalam sebuah
organisasi.Manajemen keperawatan adalah upaya staf keperawatan dalam memberikan
asuhan keperawatan, pengobatan, dan rasa aman kepada pasien, keluarga, serta
masyarakat. Manajemen sangat penting diterapkan di dalam ruangan agar semua
kegiatan tertata rapid an terarah, sehingga tujuan dapat dicapai bersama, yaitu
menciptakan suasana yang aman dan nyaman baik kepada sesama staf keperawatan
maupun pasien.
Dalam pelaksanaan manajemen terdapat model praktikkeperawatan professional
(MPKP ) yang di dalamnya terdapat kegiatan ronde keperawatan. Ronde keperawatan
adalah suatu kegiatan dimana perawat primer dan perawat asosiet bekerja sama untuk
menyelesaikan masalah klien, dank lien dilibatkan secara langsung dalam proses
penyelesaian masalah tersebut.
Ronde keperawatan diperlukan agar masalah klien dapat teratasi dengan baik,
sehingga semua kebutuhan dasar klien dapat terpenuhi.Perawat professional harus dapat
menerapkan ronde keperawatan, dan dapat mengaplikasikannya kelak saat bekerja.
(Nursalam, 2014)

BAB IIRumusan Masalah

Dari latar belakang di atas, dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut
1. Apa itu ronde keperawatan?
2. Bagaimana karakteristik ronde keperawatan?
3. Apa tujuan dari ronde keperawatan?
4. Apa manfaat ronde keperawatan?
5. Sebutkan tipe-tipe ronde keperawatan?
6. Bagaimana tahapan ronde keperawatan?
7. Apa peran anggota tim?
8. Apa saja kriteria evaluasi dalam ronde keperawatan?

BAB IIITujuan

Dari rumusan masalah di atas, maka dapat diambil tujuan dari penulisan makalah ini,
antara lain :
1. Mengetahui dan memahami pengertian ronde keperawatan.
2. Mengetahui dan memahami karakteristik ronde keperawatan.
3. Mengetahui tujuan ronde keperawatan.
4. Mengetahui manfaat ronde keperawatan.
5. Mengetahui dan memahami tipe-tipe ronde keperawatan.
6. Mengetahui dan memahami tahapan ronde keperawatan.
7. Mengetahui peran anggota tim.
8. Mengetahui kriteria evaluasi dalam ronde keperawatan.

BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Pengertian Ronde Keperawatan


Ronde Keperawatan adalah suatu tindakan yang dilaksanankan oleh perawat, di
samping klien dilibatkan untuk membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan akan
tetapi pada kasus tertentu harus dilakukan oleh perawat primer dan atau konselor, kepala
ruangan, perawat assosciate, dan perlu juga melibatkan seluruh anggota tim(Nursalam,
2014).
Ronde keperawatan merupakan proses interaksi antara pengajar dan perawat atau
siswa perawat dimana terjadi proses pembelajaran. Ronde keperawatan dilakukan oleh
teacher nurse atau head nurs dengan anggota stafnya atau siswa untuk pemahaman yang
jelas tentang penyakit dan efek perawatan untuk setiap pasien(Saleh, 2012).
Beberapa pengertian diatas dapat diambil kesimpulan ronde keperawatan adalah
suatu tindakan yang dilaksanankan oleh perawat, di samping klien dilibatkan untuk
membahas dan melaksanakan asuhan keperawatanuntuk pemahaman yang jelas tentang
penyakit dan efek perawatan untuk setiap pasien.

B. Karakteristik Ronde Keperawatan


Ronde keperawatan mempunyai beberapa karakteristik sebagai berikut ini (Nursalam,
2002):
1. Klien dilibatkan secara langsung.
2. Klien merupakan fokus kegiatan.
3. Perawat asosiet, perawat primer dan konsuler melakukan diskusi bersama.
4. Kosuler memfasilitasi kreatifitas.
5. Konsuler membantu mengembangkan kemampuan perawat asosiet dan perawat
primer untuk meningkatkan kemampuan dalam mengatasi masalah.

C. Tujuan Ronde Keperawatan


Tujuan dari pelaksanaan ronde keperawatan terbagi menjadi 2 yaitu: tujuan bagi perawat
dan tujuan bagi pasien. Tujuan ronde keperawatan bagi perawat menurut Armola et al.
(2010) adalah:
1. Melihat kemampuan staf dalam managemen pasien.
2. Mendukung pengembangan profesional dan peluang pertumbuhan.
3. Meningkatkan pengetahuan perawat dengan menyajikan dalam format studi kasus.
4. Menyediakan kesempatan pada staf perawat untuk belajar meningkatkan penilaian
keterampilan klinis.
5. Membangun kerjasama dan rasa hormat.
6. Meningkatkan retensi perawat berpengalaman dan mempromosikan kebanggaan
dalam profesi keperawatan.
Ronde keperawatan selain berguna bagi perawat juga berguna bagi pasien. Hal ini
dijelaskan oleh Clement (2011) mengenai tujuan pelaksanaan ronde keperawatan bagi
pasien, yaitu:
1. Untuk mengamati kondisi fisik dan mental pasien dan kemajuan hari ke hari.
2. Untuk mengamati pekerjaan staff.
3. Untuk membuat pengamatan khusus bagi pasien dan memberikan laporan kepada
dokter mengenai, missal: luka, drainasi, perdarahan, dsb.
4. Untuk memperkenalkan pasien ke petugas dan sebaliknya.
5. Untuk melaksanakan rencana yang dibuat untuk perawatan pasien.
6. Untuk mengevaluasi hasil pengobatan dan kepuasan pasien.
7. Untuk memastikan bahwa langkah-langkah keamanan yang diberikan kepada pasien.
8. Untuk memeriksakan kondisi pasien sehingga dapat dicegah, seperti ulcus
decubitus,foot drop, dsb.
9. Untuk membandingkan manifestasi klinis penyakit pada pasien sehingga
perawatmemperoleh wawasan yang lebih baik.
10. Untuk memodifikasi tindakan keperawatan yang diberikan.

Menurut Nursalam (2002), tujuan dari ronde keperawatan yaitu :


1. Menumbuhkan cara berfikir secara kritis.
2. Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berasal dari masalah
klien.
3. Meningkatkan validitas data klien.
4. Menilai kemampuan justifikasi.
5. Meningkatkan kemampuan dalam menilai hasil kerja.
6. Meningkatkan kemampuan untuk memodifikasi rencana perawatan.
7. Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis keperawatan.

D. Manfaat Ronde Keperawatan


1. Masalah pasien dapat teratasi.
2. Kebutuhan pasien dapat terpenuhi.
3. Terciptanya komunikasi keperawatan yang professional.
4. Terjalinnya kerjasama antar tim kesehatan.
5. Perawat dapat melaksanakan model asuhan keperawatan dengan tepat dan benar.

E. Kriteria Pasien
Menurut Nursalam (2014), mengatakan Pasien yang dipilih untuk dilakukan ronde
keperawatan adalah pasien yang memiliki kriteria sebagai berikut:
1. Mempunyai masalah keperawatan yang belum teratasi meskipun sudah dilakukan
tindakan keperawatan.
2. Pasien dengan kasus baru atau langka.

F. Peran Anggota Tim


Menurut Nursalam (2002), dalam ronde keperawatan setiap perawat memiliki
peran masing-masing diantaranya :
1. Perawat primer dan perawat assosciate
Dalam menjalankan pekerjaannya perlu adanya sebuah peranan yang bisa untuk
memaksimalkan keberhasilan, antara lain:
1. Menjelaskan keadaan dan data demografi klien.
2. Menjelaskan masalah keperawatan utama.
3. Menjelaskan intervensi yang belum dan yang akan dilakukan.
4. Menjelaskan tindakan selanjutnya.
5. Menjelaskan alasan ilmiah tindakan yang akan diambil.
2. Perawat primer lain atau konsuler
1. Memberikan justifikasi.
2. Memberikan reinforcement.
3. Menilai kebenaran dari suatu masalah, intervensi keperawatan serta tindakan yang
rasional.
4. Mengarahkan dan koreksi.
5. Mengintegrasikan teori dan konsep yang telah dipelajari.

G. Tipe-Tipe Ronde Keperawatan


Berbagai macam tipe ronde keperawatan dikenal dalam studi kepustakaan. Diantaranya
adalah menurut Close dan Castledine (2005) ada empat tipe ronde yaitu matrons’ rounds,
nurse management rounds, patient comfort rounds dan teaching nurse.
1. Matron nurse
Seorang perawat berkeliling ke ruangan-ruangan, menanyakan kondisi pasien
sesuai jadwal rondenya. Yang dilakukan perawat ronde ini adalah memeriksa standart
pelayanan, kebersihan dan kerapihan, dan menilai penampilan dan kemajuan perawat
dalam memberikan pelayanan pada pasien.
2. Nurse management rounds
Ronde ini adalah ronde manajerial yang melihat pada rencana pengobatan dan
implementasi pada sekelompok pasien. Untuk melihat prioritas tindakan yang telah
dilakukan serta melibatkan pasien da keluarga pada proses interaksi. Pada ronde ini
tidak terjadi proses pembelajaran antara perawat dan head nurse.
3. Patient comport nurse
Ronde ini berfokus pada kebutuhan utama yang diperlukan pasien di rumah
sakit. Fungsi perawat dalam ronde ini adalah memenuhi semua kebutuhan pasien.
Misalnya ketika ronde dilakukan dimalam hari, perawat menyiapkan tempat tidur
untuk pasien tidur.
4. Teaching rounds
Dilakukan antara teacher nurse dengan perawat atau mahasiswa perawat,
dimana terjadi proses pembelajaran. Teknik ronde ini biasa dilakukan oleh perawat
atau mahasiswa perawat.Dengan pembelajara langsung. Perawat atau mahasiswa
dapat langsung mengaplikasikan ilmu yang didapat langsung pada pasien.

H. Tahapan Pelaksanaan Ronde Keperawatan


Langkah-langkah yang diperlukan dalam ronde keperawatan adalah sebagai berikut:
Tahap Pra
PP

Penepatan pasien

2. Persiapan pasien :
Informed concent
Hasil pengkajian/
validasi data
Tahap Pelaksanaan Apa diagnosis keperawatan?
di Nurse Station
3. Penyajian Apa data yang mendukung?
Masalah Bagaimana intervensi yang
sudah dilakukan?
Apa hambatan yang ditemukan?
Tahap Pelaksanaan 4. Validasi data di Bed
Pasien
di kamar pasien
Diskusi PP-PP,
konselor, KARU

6. Kesimpulan
5. Lanjutan
dan
diskusi di
rekomendasi
nurse station
solusi
masalah
Keterangan :
1. Persiapan
a. Penetapan kasus minimal 1 hari sebelum waktu pelaksanaan ronde.
b. Menentukan tim ronde.
c. Mencari sumber atau literature.
d. Membuat proposal.
e. Pemberian informed consent dan pengkajian kepada klien/keluarga.
f. Diskusi : Apa diagnosis keperawatan?, Apa data yang mendukung?, Bagaimana
intervensi yang sudah dilakukan?, dan Apa hambatan yang ditemukan selama
perawatan?.

2. Pelaksanaan ronde
a. Penjelasan tentang klien oleh perawat primer dalam hal ini penjelasan difokuskan
pada masalah keperawatan dan rencana tindakan yang akan atau telah
dilaksanakan dan memilih prioritas yang perlu didiskusikan.
b. Diskusi antar anggota tim tentang kasus tersebut.
c. Pemberian justifikasi oleh perawat primer atau konselor/kepala ruangan tentang
masalah klien serta rencana tindakan yang akan dilakukan.
d. Tindakan keperawatan pada masalah prioritas yang telah dan yang akan
ditetapkan.
3. Pasca ronde
a. Mendiskusikan hasil temuan dan tindakan pada klien tersebut serta menetapkan
tindakan yang perlu dilakukan.
b. Evaluasi, revisi dan perbaikan.
c. Kesimpulan dan rekomendasikan penegakan diagnosis, intervensi keperawatan
selanjutnya.

I. Kriteria Evaluasi Ronde Keperawatan


Menurut Nursalam (2014), kriteria evalusi yang dapat diambil yaitu :
1. Struktur
a. Persyaratan administratif (informed consent, alat, dan lainnya).
b. Tim ronde keperawatan hadir di tempat pelaksanaan ronde keperawatan.
c. Persiapan dilakukan sebelumnya.
2. Proses
a. Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir.
b. Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai peran yang telah
ditentukan.
3. Hasil
a. Pasien merasa puas dengan hasil pelayanan.
b. Masalah pasien dapat teratasi.
c. Perawat dapat:
d. Menumbuhkan cara berpikir yang kritis.
e. Meningkatkan cara berpikir yang sistematis.
f. Meningkatkan kemampuan validitas data pasien.
g. Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis keperawatan.
h. Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berorientasi pada
masalah pasien.
i. Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan keperawatan.
j. Meningkatkan kemampuan justifikasi.
k. Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Ronde kepearwatan merupakan kegiatan yng bertujuan untuk mengatasi masalah
keperawatan yang berfokus pada pasien dan dilakukan oleh perawat. Dalam hal ini
pasien dilibatkan secara langsung dan pasien yang dipilih memeiliki kriteria pasien
dengan kasus baru atau langka, serta pasien yang mempunyai masalah keperawatan yang
belum teratasi meskipun sudah dilakuakan tindakan keperawatan. Ronde keperawatan
akan meninhkatkan keterampilan dan pengetahuan pada perawat, selain perawat dapat
mengevaluasi kegiatan yang telah diberikan pada pasien berhasil atau tidak. Melalui
ronde keperawatan, evaluasi kegiatan, rintangan yang dihadapi oleh perawat atau
keberhasilan dalam asuhan keperawatan dapat dinilai.
Ada berbagai empat macam tipe ronde keperawatan yang dikenal yaitu
matrons’rounds, nurse management rounds, patient comfort rounds dan teaching rounds.
Sedangkan untuklangkah – langkah keperawatan dapat dibagi menjadi pra ronde,
pelaksanaan ronde, serta pasca ronde. Adapun strategi ronde keperawatan yang efektif
dapat dilakukan dengan melakukan persiapan yang seksama, membuat perencanaan apa
yg akan dilakukan, orientasikan pada perawat tujuan yang ingin dicapai,
memprekenalkan diri pada tim, meninggalkan waktu untuk pertanyaan, serta melakukan
evaluasi pelaksnaan yang telah dilakukan..

A. Saran
Diharapkan para pembaca memperbanyak literatur dalam pembuatan makalah
agar dapat membuat makalah yang baik dan benar. Terutama litelatur yang berhubungan
dengan penatalaksaan yang lebih efektif mengenai ronde keperawatan karena di dalam
makalah ini pelaksanaan masih banyak kekurangan.

DAFTAR PUSTAKA

Nursalam. (2014). Manajemen Keperawatan : Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan


Profesional Edisi 4. Jakarta: Salemba Medika.

Saleh, Z. (2012). Pengaruh Ronde Keperawatan Terhadap Tingkat Kepuasan Kerja Perawat
Pelaksana Di Ruang Rawat Inap RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda.
Universitas Indonesia, 1-180.

Sitorus R. & Yulia. 2005. Modelpraktek Keperawatan Profesional Di Rumah Sakit Panduan
Implementasi. Jakarta: EGC.
Ratna Sitorus, 2005, Model Praktek Keperawatan Profesional Di Rumah Sakit. Jakarta:EGC.

Nursalam Dan Ferry Efendi. 2009. Pendidikan Dalam Keperawatan. Jakarta : Salemba
Medika.

Anda mungkin juga menyukai