php/dedikasi/issue/view/584
ABSTRACT
Tujuan program pengabdian ipteks bagi masyarakat yang dilaksanakan di
Kelompok pembudidaya ikan “Sumber Rejeki” dan “Cinta Alam” Desa Bletok
Kecamatan Bungatan Kabupaten Situbondo adalah untuk meningkatkan
pengetahuan dan ketrampilan mitra terkait manajemen kualitas air dan teknik
pembuatan pakan ikan mandiri. Metode yang digunakan adalah pendidikan,
pelatihan, dan pendampingan manajemen kualitas air dan cara pembuatan pakan
ikan mandiri berbasis potensi wilayah. Berdasarkan hasil kegiatan diketahui bahwa
keterlibatan dan partisipasi aktif mitra sangat tinggi dalam setiap pelaksanaan
program meliputi aplikasi pengelolaan kualitas air, pembuatan pakan ikan, dan
penerapan cara pembenihan ikan yang baik (CPIB). Sehingga evaluasi secara
menyeluruh dilokasi usaha mitra menunjukan bahwa kegiatan pelatihan, dan
pendampingan memberikan dampak positif bagi usaha mitra.
pembudidaya ikan mengalami kerugian dan sehingga produksi ikan air tawar
hasil produksi yang kurang maksimal. meningkat.
Kondisi mitra tersebut, harus segera 2. Pelatihan manajemen kualitas air, dan
mendapat solusi melalui inovasi teknologi pembuatan pakan ikan mandiri berbasis
tepat guna yang dapat merubah pola pikir dan potensi wilayah mitra dengan tahapan.
wawasan pembudidaya ikan, dari penerapan a. Pengelolaan kualitas air
sistem budidaya ikan secara semi intensif b. Pengendalian hama dan penyakit
menuju pada penerapan sistem budidaya ikan ikan
secara intensif yang ramah lingkungan c. Manajemen pemberian pakan ikan
dengan memperhatikan kualitas dan kuantitas 3. Pendampingan pada mitra pembenih ikan
hasil produksi ikan. tentang proses manajemen kualitas air,
dan pembuatan pakan ikan mandiri
berbasis potensi wilayah mitra.
METODE PENELITIAN
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kerangka Pemecahan Masalah
Keberhasilan pelaksanaan program Iptek
Kerangka pemecahan masalah yang
bagi Masyarakat (IbM) yang dilakukan oleh
digunakan dalam program pengabdian ini
Tim Jurusan Perikanan UMM dapat
adalah:
diketahui melalui evaluasi secara menyeluruh
1) Melakukan per survey pada mitra terkait
terhadap pelaksanaan kegiatan IbM
penerapan manajemen kualitas air, dan
diantaranya keikutsertaan mitra secara aktif
teknik pembuatan pakan ikan mandiri.
dalam tahapan pemecahan masalah, dan
2) Melakukan pelatihan, dan pendampingan
meningkatnya pengetahuan serta ketrampilan
secara teoritis maupun praktis pada mitra
mitra terkait manajemen kualitas air, dan
program dengan membuat penerapan
pengelolaan induk ikan lele, produksi pakan
teknologi, dan percontohan manajemen
ikan mandiri, dan penggunaan probiotik
kualitas air dan pembuatan pakan ikan
ramah lingkungan. Adapun tahapan kegiatan
mandiri berbasis potensi wilayah mitra.
meliputi yaitu :
3) Melakukan sosialisasi pada masyarakat
pembudidaya ikan tentang penerapan
Pelatihan manajemen kualitas air dan
manajemen kualitas air, dan pembuatan
pembuatan pakan ikan.
pakan ikan mandiri.
Secara umum materi pelatihan
4) Melakukan evaluasi terhadap
menyampaikan materi tentang pentingnya
keberhasilan program baik secara fisik
manajemen atau pengelolaan kualitas air, dan
maupun respon mitra program, dan
kesehatan ikan terutama dalam upaya
masyarakat setempat.
pencegahan penyakit pada pemeliharaan
benih ikan lele. Kualitas air memegang
Metode Yang Digunakan
peranan penting dalam kegiatan budidaya
Kegiatan pengabdian ipteks bagi ikan, pengaruh dari pengelolaan kualitas air
masyarakat ini, menggunakan metode yang kurang tepat dapat mengakibatkan
pendidikan, pelatihan, dan pengabdian. timbulnya permasalahan penyakit seperti
Adapun tahapan metode yang digunakan infeksi bakteri, dan jamur bahkan dalam
adalah sebagai berikut: kondisi tertentu dapat memicu serangan virus
1. Pendidikan tentang cara menejemen bagi ikan sehingga terjadi kematian massal
kualitas air, dan pembuatan pakan ikan dan mengakibatkan kegagalan panen.
mandiri berbasis potensi wilayah mitra
Melalui kegiatan pelatihan tim pengabdi bahan baku pakan yang telah tersedia
memberi memberikan gambaran, dan contoh dilokasi mitra seperti limbah cangkah udang,
dampak yang dihasilkan dari penggunaan dan ikan rucah yang dapat dimanfaatkan
bahan kimia tanpa memperhatikan dosis sebagai bahan baku pembuatan pakan ikan
yang tepat diantaranya dapat menyebabkan yaitu silase.
terjadinya resistensi penyakit, dan
pencemaran air. langkah selanjutnya Pendampingan manajemen budidaya
memberikan pentunjuk praktis dosis ikan air tawar.
penggunaan bahan kimia dalam pengelolaan Metode pendampingan mengedepankan
kualitas air yaitu klorin 2 ppt/m3, kalium diksusi interaktif dilokasi usaha. Sehingga
permanganat 0,25 ppt/m3. Selain hal tersebut, permasalahan yang terjadi dapat segera
upaya melakukan perbaikan mutu kualitas air dicarikan solusi secara bersama. Hasil
dengan mengoptimalkan fungsi filter fisik pendampingan awal menunjukan sistem
yaitu peran zeolit, karbon aktif, dan filter budidaya yang digunakan sebagian besar
pasir, untuk menguraikan unsur amoniak, masih menggunakan sistem budidaya ikan
nitrat, dan phospat. semi intensif. Hal ini, menjadi perhatian, dan
Tahap selanjutnya adalah pelatihan cara sekaligus peluang bagi tim dan mitra agar
pencegahan hama, dan penyakit ikan kegiatan budidaya ikan dapat menerapkan
terutama dalam penggunaan probiotik ramah sistem budidaya ikan secara intensif, dengan
lingkungan, dan pemanfaatan tanaman tetap menjaga kualitas media budidaya sesuai
herbal. Beberapa tanaman herbal yang dapat kebutuhan benih ikan, agar produksi benih
mencegah terjadinya serangan penyakit ikan dapat terus berlangsung dan mampu
adalah tanaman kunyit, bawang putih, daun memenuhi target produksi.
pepaya, dan buah mengkudu. Informasi ini
sangat penting untuk diketahui oleh mitra
atau pembudidaya ikan, karena dengan dosis
yang tepat tanaman herbal mampu
meningkatkan sistem imun atau kekebalan
tubuh pada ikan, sehingga mampu mencegah
terjadinya serangan penyakit.