Anda di halaman 1dari 19

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Partikel Elementer

Partikel elementer secara garis besar dapat dibedakan berdasarkan nilai spinnya atau
berdasarkan interaksi yang mempengaruhi. Berdasarkan perbedaan nilai spinnya
partikel dibedakan menjadi partikel fermion (spin pecahan) dan partikel boson (spin
bulat), sedangkan berdasarkan interaksi yang mempengaruhi partikel dibedakan
partikel hadron, yang dipengaruhi interaksi kuat, interaksi lemah dan interaksi
elektromagnetik, sedangkan partikel lepton dipengaruhi oleh interaksi lemah dan
interaksi elektromagnetik.

2.1.1 Fermion dan Boson

Suatu partikel dikatakan boson identitas jika memiliki spin bilangan bulat dan fungsi
fungsi gelombang dari kedua partikel tidak berubah ketika saling bertukaran, seperti
1⇔ 2
berikut ini ψ → ψ , demikian juga suatu partikel dikatakan sebagai fermion identitas
jika memiliki spin setengah bilangan bulat dan fungsi fungsi gelombang dari kedua
1⇔2
gelombang berubah ketika saling bertukaran seperti berikut ini ψ → − ψ . Berikut ini
fungsi gelombang yang diwakili ψ yang menggambarkan sifat identitas kesimetrian
partikel.
Fermion identitas = ψ (1,2) = - ψ (2,1) antisimetris (2.1)
Boson identitas = ψ (1,2) = ψ (2,1) simetris (2.2)

Universitas Sumatera Utara


Fungsi gelombang total dari pasangan partikel yang tidak bermuatan dapat
dirumuskan sebagai berikut:

ψ = α (ruang ) β ( spin) (2.3)

α (ruang ) = ψ (r ,θ , ϕ ) = X (r )Yl m (θ , φ )
(2l + 1)(l − m)! m (2.4)
α (ruang ) = ψ (r ,θ , ϕ ) = X (r ) Pl (cos θ )e imφ
4π (l + m)!

Dengan α menggambarkan gerakan orbital partikel 1 mengitari partikel lainnya dan


α dapat dirumuskan sebagai fungsi harmonik bola yang dirumuskan sebagai berikut:

α = Yl m (θ , φ ) (2.5)

Dengan θ dan φ adalah koordinat bola. Perubahan koordinat ruang antara partikel
satu dengan partikel lainnya (tanpa memperhatikan faktor spin) adalah sebagai
berikut:

θ → π −θ
(2.6)
φ →φ +π

Akan menghasilkan persamaan :

α (ruang ) = ψ (r , θ , φ ) = X (r )Yl m (θ , φ ) (2.7)

(2l + 1)(l − m)!


α (ruang ) = ψ (r ,θ , φ ) = X (r ) (−1) l Pl m (cos θ )e imφ (2.8)
4π (l + m)!

Pada persamaan (2.4) akibat faktor rotasi, maka akan terdapat faktor pengali (-1)l yang
diperlihatkan pada persamaan (2.8), jika l bernilai genap maka α bersifat simetris dan
sebaliknya jika nilai l bernilai ganjil maka α bersifat antisimetris. Demikian juga
dengan fungsi spin β akan bersifat simetris jika spin paralel dan bersifat antisimetris
jika spin antiparalel. Jika dihubungkan dengan persamaan (2.3) maka untuk boson

Universitas Sumatera Utara


identitas harus memenuhi α dan β bersifat simetris atau antisimetris sedangkan pada
fermion identitas α bersifat simetris dan β bersifat antsimetris atau sebaliknya. Jika
kedua partikel memiliki muatan, maka pers ( 2.3) menjadi :

ψ = α (ruang) β (spin) γ (muatan) (2.9)

Maka untuk boson identitas harus memiliki γ antisimetris dan untuk fermion identitas
maka γ harus simetris.

Umumnya materi tersusun atas fermion dan boson, lepton dan kuark juga
barion termasuk dalam keluarga fermion sedangkan pada keluarga boson terdapat
partikel meson serta foton

2.1.2 Lepton dan Hadron.

Dalam fisika partikel, jika ditinjau dari interaksi yang mempengaruhinya maka
partikel elementer dibedakan menjadi dua bagian yaitu lepton dan hadron.

Lepton berasal dari kata Yunani yang berarti partikel ringan atau zarah
ringan. Lepton memiliki keluarga sebagai berikut : e- (elektron) dan ν e (neutrino

elektron), µ − (muon) dan ν µ (neutrino muon), τ − (tau) dan ν τ (neutrino tau). Semua

lepton memiliki nilai spin ½ . Untuk lepton yang memiliki muatan yaitu ± e ,
sedangkan lepton netral atau lepton yang bermuatan 0, disebut neutrino yang memiliki
massa yang sangat kecil sekali. Lepton yang bermuatan memiliki dua interaksi yakni
interaksi lemah dan interaksi elektromagnetik, sedangkan neutrino hanya memiliki
satu interaksi yaitu interaksi lemah. Berikut adalah tabel mengenai keluarga lepton

Universitas Sumatera Utara


Tabel 2.1 Muatan dan Massa Lepton

Lepton Muatan (e) Massa (MeV/c2)


e- -1 0,51099892 ± 0,00000004
νe 0 <10-5

µ− -1 105,658369 ± 0,000009

νµ 0 <0,17

τ− -1 1776,99 ± 0,29

ντ 0 <18,2

Tidak seperti lepton, hadron mengalami tiga interaksi yakni interaksi kuat,
interaksi lemah dan juga mengalami interaksi elektromagnetik. Keluarga dari hadron
terdiri atas meson dan barion. Meson merupakan partikel yang tersusun dari pasangan
kuark dan antikuark, anggota dari meson sendiri terdiri dari meson bermuatan dan
meson netral atau bermuatan 0 yaitu antara lain partikel pion bermuatan ( π ± -meson)
dan pion netral ( π 0 -meson), partikel kaon ( K ± -meson dan K 0 -meson), serta partikel
η -meson yang bermuatan 0. Sedangkan barion merupakan partikel yang tersusun dari
tiga buah kuark, anggota dari barion yaitu nukleon yang terdiri atas proton dan
neutron. Barion yang lebih besar dari neutron disebut hiperon dan semuanya tak
mantap dengan waktu peluruhan kurang dari 10-9 detik. Empat kelas hiperon yaitu
Λ (lamda), Σ (sigma), Ξ (ksi) dan Ω (omega), berbagai hiperon dapat meluruh dengan
berbagai cara, tetapi hasil akhir selalu memuat proton dan neutron.

2.2 Kuark Flavour Pembentuk Barion

Nukleon terdiri atas proton dan neutron, sedangkan anti nukleon terdiri atas antiproton
dan antineutron. Hiperon pada awalnya didefinisikan sebagai partikel yang lebih berat
dari nukleon. Bagaimanapun juga seperti kita ketahui definisi ini tidak sepenuhnya
benar dan harus memenuhi syarat bahwa hiperon memiliki bilangan barion (B) 1,
sedangkan antihiperon memiliki bilangan barion -1, seperti halnya nukleon, hiperon
juga merupakan fermion yang mempunyai nilai spin pecahan.

Universitas Sumatera Utara


Meson didefinisikan sebagai partikel yang dipengaruhi interaksi kuat dan
mempunyai nilai bilangan barion 0, meson termasuk keluarga boson yang mempunyai
spin bulat. Partikel yang dipengaruhi interaksi kuat secara kolektif dikenal sebagai
hadron.

2.2.1 Barion

Dalam fisika partikel, barion termasuk keluarga partikel subatomik, anggota barion
yaitu proton dan neutron (secara kolektif keduanya disebut nukleon), serta sejumlah
partikel tidak stabil, yang lebih berat disebut hiperon. Istilah "barion" berasal dari
bahasa Yunani barys, yang berarti "berat", karena partikel ini lebih berat daripada
kelompok partikel yang lain. Barion merupakan bagian dari fermion berinteraksi kuat
- yaitu, partikel yang mengalami gaya nuklir kuat dan dijelaskan oleh statistik Fermi-
Dirac, yang berlaku untuk semua partikel mematuhi prinsip larangan Pauli. Hal ini
kontras dengan boson, yang tidak mematuhi prinsip larangan Pauli. Barion, bersama
dengan meson, merupakan keluarga partikel hadron, yang tersusun kombinasi kuark.
Partikel barion terdiri dari tiga kuark (qqq), sedangkan meson adalah partikel boson
yang terdiri dari kuark dan antikuark.

Selain nukleon (proton dan neutron), anggota lain dari keluarga barion adalah
partikel delta (Δ), partikel lambda (Λ), partikel sigma (Σ), partikel Ksi (Ξ) dan partikel
omega (Ω). Partikel delta dan resonansinya (Δ + +, Δ +, Δ 0, Δ -) terdiri dari kombinasi
kuark atas dan kuark bawah, dan meluruh menjadi partikel pion serta proton atau
neutron. Partikel lambda (Λ 0, Λ +
) tersusun atas satu kuark atas, satu kuark bawah
serta kuark pesona atau kuark aneh, pengamatan keberadaan kuark aneh ditemukan
pertama kali pada partikel lambda netral. Partikel sigma (Σ+, Σ 0, Σ-) tersusun atas satu
kuark aneh dan kombinasi kuark atas dan kuark bawah. Partikel sigma netral memiliki
komposisi kuark yang sama dengan partikel lambda netral (terdiri atas kuark atas,
kuark bawah, dan kuark aneh, uds ), dan begitu waktu peluruhannya jauh lebih cepat
daripada Σ +
(uus) atau Σ - (dds). Partikel Ksi (Ξ 0,
Ξ -), terdiri atas komposisi dua
kuark aneh dan kuark atas atau kuark bawah. Netral ksi, Ξ 0
(ssu), meluruh menjadi
lambda netral dan pion netral, yang akan meluruh menjadi sebuah elektron dan sebuah
positron, akan saling memusnahkan, sehingga tampak bahwa hasil peluruhan ksi

Universitas Sumatera Utara


adalah sebuah lambda yang memancarkan sinar gamma. Partikel omega minus (Ω -)
terdiri dari tiga quark aneh (sss), penemuan partikel ini telah diprediksi terlebih dahulu
keberadaannya oleh Gell-Mann yang hasil eksperimennya hampir sama dengan
perhitungan yang diprediksikan.

2.2.2 Kuark

Kuark merupakan partikel fundamental yang memiliki spin ½ , membangun partikel


yang mengambil tempat pada interaksi kuat yang disebut hadron. Barion dan meson
merupakan bagian dari hadron, meson tersusun atas kuark dan anti kuark q q ( )
sedangkan barion tersusun atas tiga kuark (qqq).
Kuark memiliki beberapa variasi atau cita rasa (flavour) yaitu antara lain kuark
atas (up quark, u), kuark bawah (down quark, d), kuark aneh (strange quark, s), kuark
pesona (charm quark, c), kuark dasar (bottom quark, b), dan kuark puncak (top quark,
t). Masing-masing kuark tersebut memiliki massa yang berbeda yaitu massa kuark atas
dan bawah (mu = md) 300 MeV/c2, massa kuark aneh = 500 MeV/c2, massa kuark
pesona adalah 1500 MeV/c2 sedangkan untuk kuark dasar adalah sekitar 4800 MeV/c2
serta untuk kuark puncak 15 GeV/c2.
Model kuark yang disusun oleh Gell-mann dengan menngunakan SU(3) yang
melibatkan tiga buah kuark yaitu kuark atas, kuark bawah dan kuark aneh. Pada barion
dengan kombinasi ketiga kuark ini akan menghasilkan sepuluh (decuplet) partikel
barion yakni pada spin 3/2 dan menghasilkan delapan (octet) partikel barion pada spin
½, yang tersusun secara simetri. Selanjutnya dengan ditemukannya kuark pesona pada
tahun 1974, maka model kuark ini menggunakan grup Lie SU(4), terdapat beberapa
partikel yang dihasilkan dengan kombinasi kuark ini, diantaranya adalah η c yang

( )
dibentuk dari kombinasi kuark pesona dan antikuark pesona cc yang memiliki
massa sekitar 2980 MeV/c2. Penemuan kuark pesona ini adalah generasi kedua.
Generasi pertama sebelumnya adalah kuark atas dan kuark bawah.
Generasi ketiga kuark adalah kuark dasar (b) dan kuark puncak (t). Kuark
dasar lebih dulu ditemukan oleh kelompok Fermilab melalui eksperimen yang
dihasilkan melelui reaksi :

Universitas Sumatera Utara


ρ + N → µ+ + µ− + X (2.10)

Dengan ρ adalah meson rho, µ + adalah muon positif, µ − adalah moun negatif, dan
X adalah partikel resonansi yang diperkirakan sebagai pasangan kuark dasar dan
antikuark dasar, N sendiri adalah inti platina. Kuark puncak ditemukan pada tahun
1995 juga oleh kelompok Fermilab. Model keenam kuark ini dibahas dengan
menggunakan Grup Lie SU(6).

2.2.3 Partikel K-Meson

Partikel K-meson (kaon) terbagi atas dua bagian yakni kaon netral dan kaon
bermuatan. Kaon bermuatan memiliki massa sekitar 494 MeV/c2 dan waktu peluruhan
1,2 x 10—8 detik dapat meluruh dengan beberapa cara. Kaon netral memiliki massa
lebih besar dari kaon bermuatan yakni sekitar 498 MeV. Berikut ini beberapa model
peluruhan partikel kaon positif yang disusun berdasarkan urutan terbesar peluang
terciptanya hasil peluruhan tersebut, yakni:

K + → µ + + υµ (2.11)
→π + +π 0
→π + +π + +π −
→ π 0 + e+ + υe
→ π 0 + µ + + υµ
→π + +π 0 +π 0

Untuk partikel kaon netral memiliki reaksi peluruhan sebagai berikut:

K0 →π + +π _ (2.12)

2.2.4 Λ - Hiperon

Penemuan Λ - Hiperon pertama kali diketahui melalui reaksi peluruhan:

Λ → pπ − (2.13)

Universitas Sumatera Utara


Dari reaksi diatas dapat dilihat bahwa reaksi tersebut menghsilkan proton dan pion
negatif, sedangkan massanya dapat dihitung dari persamaan berikut :

(E p + Eπ − ) = (Ρp + Ρπ − )
2 2
(2.14)

Dengan E dan P adalah total energi dan momentum partikel, massa yang diperoleh
dari reaksi tersebut yaitu (1115,60 ± 0,05) MeV/c2.

Waktu peluruhan yang didapat dari eksperimen tersebut yaitu (2,632 ± 0,020)
x 10-10 detik. Dalam keadaan bebas partikel ini juga dapat diperoleh dari reaksi
berikut:
Λ → nπ 0 (2.15)

Reaksi peluruhan ini didapat dengan mendeteksi pasangan pion netral dengan sinar
gamma. Selain itu partikel Λ dapat diperoleh melalui reaksi

Λ → nγ (2.16)

Dengan energi sinar gamma antara 32 sampai 134 MeV.

2.2.5 Σ ± - hiperon

Partikel ini pertama kali dijelaskan dari hasil observasi dalam emulsi nuklir pada sinar
kosmik yang meindentifikasi massa sekitar 1200 MeV/c2.

Model peluruhan yang biasa digunakan yaitu :

Σ + → pπ 0
Σ + → nπ + (2.17)
Σ − → nπ −

Universitas Sumatera Utara


Pada keadaan ini, model peluruhan ini meliputi lepton dan sinar gamma yang banyak
terjadi pada frekuensi sangat rendah, contoh model peluruhannya adalah:

` Σ + → pγ

→ ne +υ e
→ nµ +υ µ
(2.18)
→ nπ + γ
→ Λe +υ e

Sedangkan untuk hiperon sigma negatif yaitu:

Σ − → ne −υ e

→ nµ −υ µ
→ Λe −υ e (2.19)
→ nπ γ−

Perbedaan massa antara partikel hiperon sigma positif dengan hiperon sigma negatif
relatif kecil. Massa kedua partikel yaitu:

mΣ + = (1189,35 ± 0,06) MeV / c 2


mΣ − = (1197,34 ± 0,05) MeV / c 2

Sedangkan waktu peluruhan kedua partikel ini yaitu:

Σ + = (0,810 ± 0,013) x 10-10 detik


Σ − = (1,650 ± 0,030) x 10-10 detik.

2.2.6 Σ 0 - hiperon

Menurut Gell-Mann dan Nishijima, peluruhan partikel sigma netral ini diperoleh dari
reaksi berikut ini :

Universitas Sumatera Utara


Σ 0 → Λγ (2.20)

Peluruhan pada partikel sigma netral ini prosesnya dimungkinkan melalui interaksi
elektromagnetik, dari hasil eksperimen diperoleh waktu peluruhan sekitar 10-15 detik,
sedangkan massa partikel yang diperoleh yaitu 1193 MeV/c2 mendekati massa partikel
sigma negatif.

2.2.7 Ξ − - hiperon

Partikel ini akan meluruh menjadi pion negatif dan Λ - hiperon, reaksi peluruhannya
adalah sebagai berikut:

Ξ − → Λπ − (2.21)

Massa partikel Ksi negatif ini adalah (1321,32 ± 0,13) MeV/c2, sedangkan
waktu peluruhannya adalah (1,641 ± 0,016) x 10-10 detik.

2.2.8 Ξ 0 - hiperon

Partikel sigma netral diperoleh dari reaksi peluruhan sebagai berikut:

Ξ 0 → Λπ 0 (2.22)

Seperti halnya partikel ksi negatif, partikel ksi netral juga menghasilkan pion netral
dan Λ - hiperon.
Partikel ksi netral diperoleh dari produksi melalui reaksi berikut:

K − p → Ξ0K 0 (2.23)

Massa partikel ksi netral yang diperoleh dari hasil eksperimen yakni (1314,9
± 0,6) MeV/c2 dan waktu peluruhannya adalah (2,9 ± 0,1) x 10-10 detik

Universitas Sumatera Utara


2.2.9 Ω − -hiperon

Partikel ini diprediksi kehadirannya oleh Gell-Mann berdasarkan kesimetrian grup Lie
SU(3) pada partikel barion, massa yang diprediksi oleh Gell-Mann yaitu 1673
MeV/c2. Model peluruhan berdasarkan eksperimen yaitu dihasilkan reaksi seperti
berikut ini:

Ω − → Ξ −π 0
→ Ξ 0π −
(2.24)

→ ΛK

Partikel omega negatif ini merupakan hasil dari reaksi berikut:

K − p → Ω− K + K 0 (2.25)

Dari hasil eksperimen massa yang diperoleh tidak terlalu jauh meleset dari yang
diperkirakan oleh Gell-Mann yaitu (1672,45 ± 0,32) MeV/c2, sedangkan waktu
peluruhannya adalah (0,819 ± 0,027) x 10-10 detik.

2.3 Tipe Interaksi

Dalam ilmu fisika dikenal empat macam interaksi yaitu: interaksi kuat, interaksi
lemah dan interaksi elektromagnetik serta interaksi gravitasi.

Gaya tarik menarik antara dua massa dikenal dengan interaksi gravitasi,
sedangkan gaya yang dipengaruhi oleh suatu muatan listrik dalam medan
elektromagnetik dikenal sebagai interaksi elektromagnetik. Interaksi lemah terjadi
pada peluruhan yang dialami oleh peluruhan beta, sedangkan gaya yang mengikat
nukleon dan proton dalam inti disebut gaya inti yang menyebabkan terjadinya
peluruhan alpa, interaksi ini dikenal juga dengan interaksi kuat.

Universitas Sumatera Utara


Dalam fisika partikel interaksi gravitasi dapat diabaikan hal ini karena
interaksi ini tidak memiliki efek yang cukup berpengaruh yang disebabkan karena
konstanta kopling interaksi gravitasi 4,6 x 10-40, sehingga sangat kecil apabila
dibandingkan dengan konstanta sturuktur halus ( α ) yang tak berdimensi, harga α
diberikan sebagai berikut:

e2 1
α= = (2.26)
4πc 137,0360

Konstanta struktur halus dihasilkan pada interaksi kuat antara foton dan partikel
bermuatan.

Interaksi elektromagnetik bekerja pada partikel bermuatan, interaksi ini akan


menghasilkan gaya tarik-menarik dan tolak-menolak. Proses dasar interaksi
elektromagnetik diberikan sebagai berikut: e − → e − γ , terjadi pada saat elektron
datang pada titik puncak akan memancarkan suatu foton. Amplitudo pada proses
interaksi sebanding dengan muatan elektron, tepatnya α , dengan α adalah
konstanta struktur halus. Muatan listrik pada pada proses interaksi elektromagnetik,
yaitu kuat medan memainkan peranan pada interaksi kuat.

Pada interaksi lemah mempunyai peranan pada peluruhan partikel misalnya


pada peluruhan beta, peluruhan muon dan peluruhan pion. Proses dasar interasi lemah

yaitu: n → p + e − υ − yang mempunyai jarak 10-18 meter.

Pada interaksi kuat mempunyai peranan pada interaksi antar inti atom. Gaunge
boson pada interaksi kuat disebut gluon, sama seperti kuark yang membawa warna
muatan, gluon dapat berinteraksi diantara kuark. Kopling dasar dari interaksi kuat
adalah muatan elektron dan gluon, konstanta koplingnya yaitu αs ,
Dengan
gs
αs = ≈1 (2.27)

Universitas Sumatera Utara


Konstanta kopling kuat sekitar 100 kali dari konstanta struktur halus. Interaksi kuat
terjadi diatas 10-15 meter.

Jika terjadi interaksi maka akan ada didapati partikel perantara. Berikut ini
adalah tabel perbandingan keempat interaksi tersebut.

Tabel 2.2 Perbandingan Empat Tipe interaksi

Partikel Massa
Tipe interaksi Sumber Muatan Jarak (m)
perantara (GeV/c2)
G Gravitasi Massa 0 0 ∝
Muatan
γ Elektromagnetik 0 0 ∝
listrik
Muatan
G Kuat 0 0 10-15
warna
Muatan
W± Lemah 80,41 ±1 10-18
lemah
Muatan
Z0 Lemah 91,187 0 10-18
lemah

2.4 Teori Grup

Teori grup adalah suatu cabang dalam fisika yang mempelajari tentang simetri.
Simetri adalah sifat alami yang ada dalam fisika. Sifat simetri yang dimiliki suatu
sistem fisika dapat diketahui dari invariant tidaknya Lagrangian dan Hamiltonian
terhadap suatu transformasi. Ketika transformasi yang digunakan membentuk suatu
grup, maka akan lebih menguntungkan mempelajari sistem tersebut dengan
menggunakan teori grup.

Universitas Sumatera Utara


2.4.1 Definisi Grup

Suatu himpunan G dari transformasi g akan membentuk suatu grup, apabila memenuhi
ketentuan sebagai berikut:

1. Terdapat relasi tertutup (closure)

g1 ∈ G, g 2 ∈ G (2.28)
g1 g 2 = g ∈ G (2.29)

2. Terdapat relasi asosiatif, untuk semua g1 , g 2 , g 3 ∈ G

( g1 g 2 ) g 3 = g1 ( g 2 g 3 ) (2.30)

3. Memiliki elemen identitas e, yang juga anggota dari grup itu sendiri

ge = eg = g (2.31)
4. Memiliki elemen invers g-1 yang juga merupakan anggota dari grup itu
sendiri
gg −1 = g −1 g = e (2.32)

Sifat komutatif bukanlah suatu keharusan dalam grup, tapi apabila ada suatu grup
yang memiliki sifat komutatif dengan ab = ba (dengan a,b merupakan elemen dari
grup) maka grup tersebut adalah abelian, sedangkan grup yang memenuhi persyaratan
1 sampai 4 disebut grup abstrak.

2.4.2 Grup Lie

Grup kontinu memainkan peranan penting dalam fisika, mereka memiliki elemen grup
yang tak berhingga, berbeda dengan grup terbatas (finitie grup).

Universitas Sumatera Utara


Grup yang memilki elemen tak hingga dibagi menjadi dua jenis : diskrit dan
kontinu. Pada jenis diskrit elemen grupnya dapat dihitung. Sedangkan pada kontinu
elemen grupnya tidak bisa dihitung. Untuk dapat memahami jenis kontinu, maka perlu
dihubungklan dengan grup diskrit, karena aljabarnya diketahui dengan baik adalah
grup diskrit. Untuk keperluan tersebut maka diperkenalkan konsep ruang abstrak (grup
manifold), dimana setiap titik a berhubungan tepat dengan satu elemen grup g a .

a → ga (2.33)

Atau dapat dikatakan bahwa perkalian g c = g a g b akan mendefinisikan suatu fungsi

phi dari ruang abstrak, dengan:

c = φ (a; b) (2.34)

Dengan nilai a, b, c,... memiliki nilai diskrit

Suatu grup kontinu dimana elemen-elemen grupnya dapat dilabelkan sebagai


suatu kumpulan parameter real terhingga yang secara kontinu bervariasi maka tersebut
adalah grup Lie.

Ide dasar dari Shopus Lie adalah dengan menganggap suatu transformasi
terhingga dapat dari suatu urutan transformasi yang tak berhingga. Karena adanya
transformasi dengan tetangga terdekat, maka grup kontinu dapat dipelajari secara
keseluruhan dapat dilakukan dengan menggunakan transformasi infitesimal, dimana
struktur dari seluruh grup dapat ditentukan dengan mempelajari struktur lokal dekat
elemen identitas.

Maka dapat dituliskan

x = f ( x0 ; a) dan x = f (x;0) (2.35)

Universitas Sumatera Utara


Jika terdapat suatu transformasi

x + dx = f ( x0 ; a + da ) (2.36)

Diperkenalkan suatu parameter transformasi ∂a maka persamaan diatas dapat


dituliskan

x + dx = f ( x; ∂a ) (2.37)

Kemudian dapat dituliskan persamaan

 ∂f ( x; a )  σ
dx =  σ  ∂a (2.38)
 ∂a  a =0

Akan diperkenalkan suatu notasi baru

 ∂f ( x; a ) 
uσi ( x) =  σ  (2.39)
 ∂a  a =0

Maka kita dapat penulisan persamaan (2.38) dengan

dx i = uσi ( x)∂a σ (2.40)

2.4.3 Generator

Generator adalah suatu elemen yang sangat penting dari grup Lie. Misalnya terdapat
suatu fungsi F dari koordinat x i , yang memiliki transformasi infinitesimal
x i → x i + dx i akan mengubah F menjadi

∂F i ∂F
dF = dx = ∂a σ uσi = ∂a σ X σ F (2.41)
∂x i
∂x i

Universitas Sumatera Utara


Dengan

X σ = uσi (2.42)
∂x i

Parameter inilah yang disebut dengan operator infinitesimal atau generator dari
transformasi grup.
Generator dari grup memenuhi relasi komutasi sebagai berikut:

[X κ , X δ ] = cκδτ X τ (2.43)

τ
Dengan cκδ adalah struktur konstan dari grup.

2.4.4 Isospin

Isospin adalah sebuah aproksimasi dari grup Lie SU(2) yang berguna untuk
mengidentifikasi proton dan neutron. Jika proton dan neutron digambarkan sebagai
dua keadaan bebas dari partikel yang sama, hal itu lazim dalam menggambarkan dua
bentuk komponen vektor, spin up dan spin down dari sebuah sistem spin ½, seperti
terlihat pada keadaan dibawah ini:

1 0
p =  , n =   (2.44)
0 1

Lebih lanjut dapat dilihat bagian yang luas dari simetri yang sangat berguna untuk
menggolongkan keluarga partikel, sebagai berikut ini:

1 1 1 1
p= I = , I3 = , n= I = , I3 = − (2.45)
2 2 2 2

Dalam kerangka model kuark, gambaran fundamental dari simetri isospin cocok untuk
kuark atas dan kuark bawah, seperti berikut ini:

Universitas Sumatera Utara


1 1 1 1
u= , , d= ,− (2.46)
2 2 2 2

2.4.5 Grup Lie SU(2)

Bentuk yang paling sederhana dari aljabar Lie non-abelian terdiri dari tiga generator
yaitu τ k , dengan k = 1,2,3 dengan hubungan komutasi sebagai berikut:

[τ 1 ,τ 2 ] = iτ 3 (2.47)

[τ 2 ,τ 3 ] = iτ 1 (2.48)

[τ 3 ,τ 1 ] = iτ 2 (2.50)

Generator SU(2) adalah ½ dari matriks Pauli σ k , sehingga berlaku hubungan :

1
τk = σk (2.51)
2

dengan
0 1 0 − i
σ 1 =  ; σ 2 =  
1 0 i0 

1 0
σ 3 =  
 0 − 1

Generator – generator tersebut juga mengambil peranan dalam SU(3)

2.4.6 Grup Lie SU(3)

Dengan ditemukannya jenis kuark ketiga yang dikenal dengan kuark aneh (strange
quark, s), maka untuk menjelaskan konsep yang mempergunakan tiga kuark
diperlukan suatu landasan matematis yaitu Grup Lie SU(3) yang memiliki 8 generator.

Universitas Sumatera Utara


Dengan mengikuti kaidah seperti pada SU(2) maka dapat diperoleh sebagai
berikut:
1 1
u = I3 = ,Y = (2.52)
2 3
2
s = I 3 = 0, Y = − (2.53)
3
1 1
d = I 3 = − ,Y = (2.54)
2 3

2.4.7. Generator SU(3)

Generator SU(3) adalah sebagai berikut:


0 1 0  0 − i 0
   
λ1 = u d + d u =  1 0 0 ; λ 2 = −i (u d − d u ) =  i 0 0 ;
0 0 0  0 0 0
   

1 0 0 0 0 1
   
λ3 = uu − d d =  0 − 1 0 ; λ 4 = u s − su =  0 0 0 ;
0 0 0 1 0 0
   

0 0 − i 0 0 0
   
λ5 = −i (u s − su ) =  0 0 0 ; λ6 = d s + s d =  0 0 1 ;
i 0 0  0 1 0
   

0 0 0  1 0 0 
  1 1  
λ7 = −i (d s − s d ) =  0 0 − i ; λ8 = (u u + s s − 2d d ) = 0 1 0 
0 i 0  3 3 
  0 0 − 2

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai