Anda di halaman 1dari 5

A.

Definisi
Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh plasmodium yang
menyerang eritrosit dan ditandai dengan ditemukannya bentuk aseksual di
dalam darah.
B. Etiologi
Malaria disebabkan oleh protozoa dan genus Plasmodium, yang selain
menginfeksi manusia juga menginfeksi binatang seperti golongan burung,
reptile dan mamalia.
Plasmodium terdiri dari 4 spesies:
1. Plasmodium folciparum menyebabkan malaria tropika (Maligna Malaria)
2. Plasmodium vivax menyebabkan malaria tertian (Bening Malaria)
3. Plasmodium malariae
4. Plasmodium ovale
C. Diagnosa Keperawatan
1. Hyperthermia berhubungan dengan proses infeksi.
2. Perfusi jaringan perifer tidak efektif berhubungan dengan kejang.
3. Risiko infeksi berhubungan dengan proses penyakit, imunitas menurun,
prosedur invasive.
4. Risiko kurang cairan berhubungan dengan intake cairan inadekuat.
5. Kurang pengetahuan keluarga tentang penyakit perawatan dan
penyakitnya berhubungan dengan terbatasnya kognitif, kurang paparan
terhadap informasi.
6. Cemas berhubungan dengan hipertermi, efek proses penyakit.

D. Intervensi

No Diagnosa Tujuan Intervensi


1 Hypertermi Setelah dilakukan tindakan Termoregulasi
b/d proses keperawatan selama….x 24 jam  Pantau suhu klien (derajat dan
infeksi menujukan temperatur dalan batas pola) perhatikan
normal dengan kriteria: menggigil/diaforsis
 Bebas dari kedinginan  Pantau suhu lingkungan,
 Suhu tubuh stabil 36-37 C batasi/tambahkan linen
tempat tidur sesuai indikasi
 Berikan kompres hangat
hindari penggunaan akohol
 Berikan minum sesuai
kebutuhan
 Kolaborasi untuk pemberian
antipiretik
 Anjurkan menggunakan
pakaian tipis menyerap
keringat.
 Hindari selimut tebal
2 Perfusi Setelah dilakukan tindakan keperawatan perawatan sirkulasi : arterial
jaringan tdk selama … jam perfusi jaringan klien insuficiency
efektive b.d adekuat dengan criteria :  Lakukan penilaian secara
kejang  Membran mukosa merah muda komprehensif fungsi sirkulasi
 Conjunctiva tidak anemis periper. (cek nadi
 Akral hangat priper,oedema, kapiler refil,
 TTV dalam batas normal temperatur ekstremitas).
 Evaluasi nadi, oedema
 Inspeksi kulit dan Palpasi
anggota badan
 Kaji nyeri
 Atur posisi pasien, ekstremitas
bawah lebih rendah untuk
memperbaiki sirkulasi.
 Berikan therapi antikoagulan.
 Rubah posisi pasien jika
memungkinkan
 Monitor status cairan intake
dan output
 Berikan makanan yang
adekuat untuk menjaga
viskositas darah
3 Risiko Deficit Setelah dilakukan askep .. jam terjadi Manajemen cairan
volume peningkatan keseimbangan cairan dg  Monotor diare, muntah
cairan b/d KH:  Awasi tanda-tanda
intake cairan  Urine 30 ml/jam hipovolemik (oliguri, abd.
inadekuat  V/S dbn Pain, bingung)
 Kulit lembab dan tidak ada  Monitor balance cairan
tanda-tanda dehidrasi  Monitor pemberian cairan
parenteral
 Monitor BB jika terjadi
penurunan BB drastis
 Monitor td dehidrasi
 Monitor v/s
 Berikan cairan peroral sesuai
kebutuhan
 Anjurkan pada keluarga agar
tetap memberikan ASI dan
makanan yang lunak
 Kolaborasi u/ pemberian
terapinya
4 Risiko infeksi Setelah dilakukan askep … jam infeksi Kontrol infeksi.
b/d terkontrol, status imun adekuat dg KH:  Batasi pengunjung.
penurunan  Bebas dari tanda dangejala  Bersihkan lingkungan pasien
imunitas infeksi. secara benar setiap setelah
tubuh,  Keluarga tahu tanda-tanda digunakan pasien.
prosedur infeksi.  Cuci tangan sebelum dan
invasive,  Angka leukosit normal. sesudah merawat pasien, dan
penyakitnya ajari cuci tangan yang benar.
 Lakukan dresing infus tiap hari
 Anjurkan pada keluarga untuk
selalu menjaga kebersihan
klien dan menjaga pantat
selalu kering u/ hindari iritasi.
 Tingkatkan masukkan gizi yang
cukup.
 Tingkatkan masukan cairan
yang cukup.
 Anjurkan istirahat.
 Berikan therapi antibiotik yang
sesuai, dan anjurkan untuk
minum sesuai aturan.
 Ajari keluarga cara
menghindari infeksi serta
tentang tanda dan
gejala infeksi dan segera untuk
melaporkan keperawat
kesehatan.
 Pastikan penanganan aseptic
semua daerah IV (intra vena).

Proteksi infeksi.
 Monitor tanda dan gejala
infeksi.
 Monitor WBC.
 Anjurkan istirahat.
 Ajari anggota keluarga cara-
cara menghindari infeksi dan
tanda-tanda dan gejala infeksi.
 Batasi jumlah pengunjung.
 Tingkatkan masukan gizi dan
cairan yang cukup
5 Kurang Setelah dilakukan askep … jam Mengajarkan proses penyakit
pengetahuan pengetahuan keluarga klien meningkat  Kaji pengetahuan keluarga
keluarga dg KH: tentang proses penyakit
berhubungan  Keluarga menjelaskan tentang  Jelaskan tentang patofisiologi
dengan penyakit, penyakit dan tanda gejala
kurang perlunya pengobatan dan penyakit
paparan dan memahami perawatan  Beri gambaran tentaang tanda
keterbatasan  Keluarga kooperativedan mau gejala penyakit kalau
kognitif kerjasama saat dilakukan memungkinkan
keluarga tindakan  Identifikasi penyebab penyakit
 Berikan informasi pada
keluarga tentang keadaan
pasien, komplikasi penyakit.
 Anjurkan klien untuk bedrest
dan jelaskan pentingnya
bedrest
 Diskusikan tentang pilihan
therapy pada keluarga dan
rasional therapy yang
diberikan.
 Berikan dukungan pada
keluarga untuk memilih atau
mendapatkan pengobatan lain
yang lebih baik.
 Jelaskan pada keluarga tentang
persiapan / tindakan yang akan
dilakukan
6 Cemas Setelah dilakukan tindakan perawatan Pengurangan kecemasan
berhubungan selama …. x 24 jam cemas hilang dengan  Bina hubungan saling percaya
dengan kriteria:  Kaji kecemasan klien/keluarga
hipertermi,  Klien tenang dan dapat  Kaji dan identifikasi serta
efek proses beristirahat luruskan informasi yang dimiliki
penyakit  klien mau berpartisipasi dalam klien mengenai hipertermi
setiap tidakan yang dilakukan  Berikan informasi yang akurat
tentang penyebab hipertermi
 Validasi perasaan klien dan
yakinkan klien bahwa
kecemasam merupakan respon
yang normal
 Diskusikan rencana tindakan
yang dilakukan berhubungan
dengan hipertermi dan
keadaan penyakit

Anda mungkin juga menyukai