Anda di halaman 1dari 8

Rheumatoid Arthritis

Definisi

Rheumatoid arthritis adalah suatu peradangan kronis sistemik yang menyerang berbagai jaringan,
dimana bersifat sistemik, progresif dan mengenai sendi serta jaringan ikat sendi secra simetris

Epidemiologi

• 2,5x lebih sering menyerang perempuan daripada laki-laki

• Insidens meningkat dengan bertambahnya usia dan puncaknya antara usia 40-60 tahun

• Faktor resiko

- Jenis kelamin

- Usia
- Genetik

- Merokok

Etiologi

Penyebab penyakit Reumatoid Arthritis belum diketahui secara pasti

Diduga :

• Faktor genetik

- Ada gen HLA-DR  penting dalam pengaturan reabsorpsi tulang pada penyakit RA

• Faktor infeksi

- Oleh virus EBV(mimikri molecular)  merubah respon sel T

• Faktor hormonal

- Estrogen

- Progesteron

• HSP (Heat Shock Protein)

- Protein yang diproduksi oleh sel di semua spesies sebagai respon terhadap stress

Manifestasi klinis

• Gejala konstitusional

- Lelah

- Anoreksia

- Berat badan menurun

- Demam

• Poliarthritis simetris

• Kekakuan di pagi hari(morning stiffnes)

• Arthritis erosif

• Deformitas

- Pada tangan  pergeseran ulnar atau deviasi jari, sublukasi sendi metakarpofalangeal,
deformitas boutonniere dan leher angsa
- Pada kaki  terdapat protursi (tonjolan) kaput metatarsal yang timbul sekunder dari subluksasi
metatarsal

• Nodul – nodul rheumatoid

• Manifestasi ekstra artikular  menyerang organ-organ lain di luar sendi


Manifestasi Arikular Rheumatoid Arthritis

Stadium I ( S.Sinovitis) • Awal :

- Kongesti vascular

- Infiltrasi lapisan
subsinovial

- Proliferasi sinovial (oleh


limfosit dan sel plasma

• Lanjut :

- Penebalan struktur
kapsul sendi

- Efusi pada sendi dan


pembungkus tendo

Stadium II (S.Destruksi ) • Inflamasi jadi kronik

• Destruksi sendi dan


tendo

• Kerusakan tulang rawan


sendi

Stadium III (S. Deformitas) • Ankilosis

• Erosi tulang + destruksi


sendi  instabilitas dan
deformitas tulang
Pemeriksaan penunjang

• Pemeriksaan penunjang yang dapat membantu menegakkan diagnosis, yaitu :

1. Pemeriksaan cairan sinovial

2. Warna kuning sampai putih dengan derajat kekeruhan yang menggambarkan peningkatan
jumlah leukosit

3. Leukosit 5.000 -50.000/mm3 , menggambarkan adanya proses inflamasi yang didominasi oleh
neutrofil (65%)
4. Reumatoid factor postif, kadarnya lebih tinggi dari serum dan berbanding terbalik dengan cairan
synovium

5. 5. Px. Darah tepi

6. Leukosit : normal atau meningkat

7. Anemia normositik atau mikrositik

8. 6. Px. Kadar sero-immunologi

9. Rheumatoid factor + IgM kurang dari 75% penderita ; 95% + pada penderita dengan nodul
subkutan

10. Anti CCP antibodi positif telah dapat ditemukan pada arthritis rheumatoid dini

Pemeriksaan Laboratorium

1. Laju Endap Darah (LED)

Menunjukan adanya peningkatan laju endap darah dan faktor reumatoid yang positif sekitar 70 %

2. C- Reactive Protein (CRP)

Akan menunjukan hasil yang positif, atrosentesis akan memperlihatkan cairan sinovial yang keruh,
berwarna mirip susu atau kuning gelap dan mengandung banyak sel inflamasi, seperti leukosit dan
komplemen

3. Rheumatoid Factor

Hasil yang positif menunjukkan bahwa kemungkinan besar pasien menderita rheumatoid arthritis

4. Antinuclear Antibody (ANA)

Pemeriksaan ini umumnya dilakukan untuk menyingkirkan ada tidaknya penyakit autoimun lainnya

Gambaran Radiologis

• Tahap awal biasanya tidak ditemukan kelainan, kecuali pembengkakan jaringan lunak

• Setelah sendi mengalami kerusakan yang lebih berat, terlihat penyempitan ruang sendi krn
hilangnya rawan sendi

• Terjadi erosi tulang pada tepi sendi dan penurunan densitas tulang
Penatalaksanaan

• Farmakologi

- NSAID

- DMARDs

• Nonfarmakologi

- Edukasi kepada pasien

- Istirahat

- Latihan latihan fisik yang spesifik

- Alat-alat pembantu adaptif

Anda mungkin juga menyukai