2.1.1 Mutasi
tanggung jawab, dan status ketenaga kerjaan tenaga kerja ke situasi tertentu
tingkatan.
(pemerintahan) tersebut.
11
12
perusahaan.
baik dalam bentuk jabatan yang lebih tinggi ataupun antar instansi dengan di ikuti
oleh perubahan gaji ataupun tingkatan maupun tidak di ikuti oleh perubahan gaji
atau tingkatan.
mutase dapat dipergunakan dalam suatu organisasi yang secara garis besar dapat
1. Mutasi Vertikal
posisi/ pekerjaan yang lebih tinggi atau rendah. Beberapa jenis mutase
vertical adalah:
A. Promosi
B. Demosi
1. Menurut Triguno (2003) budaya kerja adalah suatu fasalah yang didasari
oleh pandangan hidup sebagai nilai-nilai yang menjadi sifat, kebiasaan dan
seseorang tidak akan terlepas dari budaya yang ada dalam perusahaan. Pada
pada nilai-nilai yang dimiliki dan perilaku yang menjadi kebiasaan. Nilai-
15
menjadi keyakinan pada diri pelaku kerja atau organisasi. Nilai-nilai yang
seseorang tidak akan terlepas dari budaya yang ada dalam perusahaan. Pada
1. Kebersamaan
anggota baru organisasi diberi nilai-nilai budaya yang perlu dianut secara
2. Intensitas
nilai-nilai inti budaya kerja. Derajat intensitas bisa merupakan suatu hasil
3. Pengarahan
dan harapan tersebut jelas tercantum dalam visi, misi dan tujuan perusahaan.
4. Integrasi
5. Dukungan Manajemen
6. Kontrol
norma yang berlaku dalam suatu perusahaan. Untuk itu diperlukan sejumlah
suatu perusahaan.
7. Identitas
perusahaan.
8. Sistem Imbalan
sistem imbalan yang didasarkan atas senioritas dan pilih kasih, akan
berakibat tenaga kerja yang punya kemampuan dan keahlian dapat berlaku
pasif dan frustasi. Kondisi semacam ini dapat berakibat kinerja perusahaan
menjadi terhambat.
atau kritik yang tejadi bisa dijadikan sebagai media untuk melakukan
perusahaan.
Adapun indikator dalam budaya kerja menurut Ndraha (2012:209) adalah sebagai
berikut
jawab, berhati hati, teliti, cermat, kemauan yang kuat untuk mempelajari
sebaliknya.
19
bahwa kinerja atau prestasi kerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan
seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau kritesia yang telah
kepadanya
Kesimpulannya Kinerja Karyawan adalah prestasi kerja atau hasil kerja baik
dari kualitas dan kuantitas yang dicapai karyawan per satuan periode waktu dalam
kepadanya.
lain:
1. Faktor kemampuan
makai a akan lebih mudah mencapai kinerja yang diharapkan. Oleh sebab
2. Faktor motivasi
tujuan kinerja adalah menyusun sasaran yang berguna tidak hanya evaluasi kinerja
pada akhir periode, tetapi juga untuk mengelola proses kerja selama periode
kegiatan kearah tertentu dari pada lainnya. Simamora menyatakan bahwa dalam
kinerja itu harus dilihat proses dan hasil, jadi tidak hanya hasilnya saja.
Penilaian kinerja sebuah organisasi itu sangat perlu baik pada proses
maupun hasil, baik pada karyawan maupun bagi organisasi, dalam hal ini adalah
karyawan itu sudah memenuhi harapan atau sebaliknya, sehingga dengan penilaian
21
pembahasan
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
penenmpatan karyawan yang bijak maka kinerja dari karyawan mungkin akan
lebih baik lagi karena dengan melakukan mutasi akan menghilangkan jenuh
23
dari aktifitas pekerjaan yang selalu berulang setiap harinya dan jika
perubahan posisi pegawai dari suatu jabatan ke jabatan lain baik secara vertikal
maupun horizontal dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja
pegawai dalam suatu organisasi atau instansi. Mutasi sendiri dimaksudkan agar
yang berhubungan dengan proses pemindahan fungsi, tanggung jawab, dan status
kerja dan prestasi kerja yang semaksimal mungkin. Dalam perspektif empiris,
Untuk itu maka diperlukan suatu konsep manajemen untuk mengontrol seluruh
mengelola serta mengawasi cara kera manusia itu sendiri agar diperoleh hasil yang
24
optimal, baik dalam bentuk barang atau jasa secara produktif dan efisien. Hal ini
yang berkualitas, dalam hal ini tenaga kerja sebagai suatu sumber daya manusia
pelatihan dan pendidikan yang mendukung kinerja dalam berkarir. Selain itu untuk
Prosedur (SOP)
Mutasi (XI)
Indikator :
1. Mutasi Vertikal
2. Mutasi Horizontal
Malayu S.P. Hasibuan
Kinerja Karyawan (Y)
(2012:104) Indikator :
1. Penjualan Kartu Halo
2. Kecakapan dalam
Budaya Kerja (X2) menghadapi komplen
Indikator : pelanggan
1. Sikap terhadap 3. Nilai kepuasan
pekerjaan pelanggan
2. Perilaku pada (Telkomsel, Grapari )
waktu bekerja
Ndraha (2012:209)
Gambar 2.2
Paradigma Penelitian “ Pemetaan Kinerja Karyawan Melalui Mutasi dan
Budaya Kerja
2.3 Hipotesis
25
Menurut Prof. Dr. S. Nasution, Hipotesis adalah dugaan tentang apa yang kita amati
H1: Mutasi secara Parsial diduga berpengaruh terhadap kinerja pegawai pada pada
H2 : Budaya Kerja diduga berpengaruh pada kinerja karyawan pada PT. Telkomsel