Konsep Lansia
Konsep Lansia
Correlation Elderly Excercise With Arthritis Pain On The Devrease Of Join Pain Of
Rheumatoid Arthritis Elderly In The Gurah Public Health Center Kediri City
TITIK JUWARIAH
STIKes Ganesa Husada Kediri
ABSTRAK
ABSTRACT
PENDAHULUAN
Artritis adalah penyakit kronis penduduk yang mengalami gangguan
yang belum diketahui secara pasti artritis di Indonesia tercatat 18,6 juta
penyebabnya, ditandai dengan (8,1% dari total penduduk yaitu 229 juta
kehilangan tulang rawan sendi secara jiwa). Sebanyak 29% di antaranya
bertingkat. Terdapat 2 kelompok artritis, melakukan pemeriksaan dokter, dan
yaitu artritis primer dan artritis sekunder. sisanya atau 71% mengonsumsi obat
Artritis primer disebabkan faktor genetik, bebas pereda nyeri. di Jawa Timur,
yaitu adanya abnormalitas kolagen. kejadian penyakit artritis sebesar 1,9
Sedangkan artritis sekunder adalah juta (5,1% dari semua penduduk
artritis yang berdasarkan adanya berjumlah 37 juta jiwa). di Kediri
kelainan endokrin, inflamasi, metabolik, ditemukan prevalensi artritis sebesar
pertumbuhan, mikro dan makro trauma, 36.104 kejadian (13,5% dari seluruh
imobilitas yang terlalu lama dan lain-lain. penduduk yaitu 267.435 jiwa)
Gambaran patologi kedua kelompok (Ambarwati, 2015). Dari dpuskemas
artritis tersebut tidak menunjukkan Gurah pada tahun 2016 terdapat 171
adanya perbedaan. Kelainan utama lansia yang mengalami nyeri sendi
pada artritis adalah kerusakan rawan akibat arthritis.
sendi, dapat diikuti dengan penebalan Artritis umumnya menyerang
tulang subkondral, pertumbuhan penderita berusia lanjut pada sendi-
osteofit, kerusakan ligamen dan sendi penopang berat badan, terutama
peradangan ringan sinovium, sehingga sendi lutut, panggul (koksa), lumbal dan
sendi bersangkutan membentuk efusi. servikal. Pada artritis primer /
Kondisi ini menyebabkan munculnya generalisata yang pada umumnya
nyeri yang sangat parah pada bersifat familial, dapat pula menyerang
persendeian karena munculnya efek sendi-sendi tangan, terutama sendi
inflamasi (Maharani, 2009). interfalang distal (DIP) dan interfalang
Artritis merupakan penyakit proksimal (PIP). Lutut merupakan sendi
sendi yang paling banyak ditemukan di yang paling sering dijumpai terserang
dunia, termasuk di Indonesia. Penyakit artritis dari sekian banyak sendi yang
ini menyebabkan nyeri dan disabilitas dapat terserang artritis. Artritis lutut
pada penderita sehingga mengganggu merupakan penyebab utama rasa sakit
aktivitas sehari-hari. di Inggris dan dan ketidakmampuan dibandingkan
Wales, sekitar 1,3 hingga 1,75 juta artritis pada bagian sendi lainnya
orang mengalami simtom artritis. di (Setyohadi, 2010). Nyeri pada artrithis
Amerika, 1 dari 7 penduduk menderita rematoid disebabkan karena pada sendi
artritis. Artritis menempati urutan kedua terjadi proses demineralisasi sehingga
setelah penyakit kardiovaskuler sebagai bentuk sendi tidak lagi mulus dan
penyebab ketidakmampuan fisik (seperti berakibat pada terjadinya inflamasi, hal
berjalan dan menaiki tangga) di dunia ini diperparah dengan berkurangnya
barat. Secara keseluruhan, sekitar 10 – aktifitas pada penderita atrithis
15% orang dewasa lebih dari 60 tahun remathoid. Salah satu penyebab
menderita artritis. Dampak ekonomi, terjadinya serangan nyeri pada
psikologi dan sosial dari artritis sangat penderita artritis adalah terjadinya
besar, tidak hanya untuk penderita, kekauan sendi akibat dari kurangnya
tetapi juga keluarga dan lingkungan pergerakan sendi sehingga flexibitasnya
(Setiwulan, 2011). berkurang.
Di Indonesia, artritis merupakan Dampak terjadinya nyeri pada
penyakit reumatik yang paling banyak sendi secara umum adalah mengurangi
ditemui dibandingkan kasus penyakit kualitas hidup penderita atrithis
reumatik lainnya. Berdasarkan data remathoid karena terbatasnya ruang
Badan Kesehatan Dunia (WHO), gerak, selain itu dapat memberikan
23 Pengaruh Senam Lansia Terhadap Penurunan Nyeri Sendi ... (Titik Juwariah)
diterima yang berarti ada pengaruh mengurangi resiko cidera sendi pada
senam lansia terhadap penurunan nyeri lansia. Senam lansia selain sebagai
sendi akibat artritis reumatoid pada bentuk upaya untuk meningkatkan
lansia di Puskesmas Gurah Kabupaten derajat lansia, juga akan mendorong
Kediri. terhadap peningkatan flesibilitas sendi-
Pada umumnya pada masa sendi pada anggota gerak tubuh.
lanjut usia ini orang mengalami Melalui senam lansia juga akan
penurunan fungsi kognitif dan diperoleh kondisi relaksasi sehingga
psikomotorik (Zainudin, 2012). Semakin dapat mendorong terhadap terjadinya
bertambahnya usia pada seseorang penurunan intensitas nyeri pada sendi
maka, seseorang akan kehilangan lutut. Efek lain yang diperoleh adalah
massa tulang pada laki-laki sebesar 20- meningkatnya fleksibilitas sendi dan
30% dan pada wanita sebesar 40-50%. mengurangi atropi pada otot-oto kaki.
Lansia cenderung mengalami Dampak dari kondisi ini adalah sendi
penurunan pada fungsi muskuloskeletal. akan lebih mudah digerakan sehingga
Fungsi kartilago sendi mengalami akan menyebabkan menurunnya
penurunan sehingga, kartilago akan intensitas nyeri walaupun tidak 100%
menipis dan mengakibatkan kekakuan dapat menghilangkan nyeri. Melalui
sendi. Kekakuan sendi apabila tidak senam juga dapat diperoleh kondisi
segera ditangani maka dapat peredaran darah yang lebih lancar
mengganggu mobilitas fisik pada lansia. sehingga dapat meningkatkan
Otot sendi apabila digunakan untuk pengiriman nutrisi untuk perbaikan
bergerak maka cairan sinovial akan sendi, walaupun proses regenerasi pada
bertambah dan meningkat sehingga, lansia berjalan lambat paling tidak
lansia melakukan aktivitas dengan baik. kondisi ini dapat mengurangi intensitas
Apabila otot sendi tidak digunakan untuk nyeri.
melakukan aktivitas maka, cairan
sinovial ini akan tetap sehingga, tidak SIMPULAN DAN SARAN
mengalami peningkatan (Sudoyo, 2006). Simpulan
Senam lansia idealnya dilakukan secara Hampir setengah responden
teratur oleh penderita saat artritis tidak sebelum melakukan senam lansia
sedang kambuh. Ketika pasien tengah memiliki nyeri artritis dalam kategori
mengalami kekambuhan, gerakan tubuh Nyeri sangat tidak tertahankan, yaitu 21
pada bagian yang tidak nyeri juga responden (31,3%) dari seluruh 67
berdampak positif. Misalnya ketika responden.
penderita tengah mengalami nyeri di Hampir setengah responden
area lengan, gerakan kaki memberi efek sesudah melakukan senam lansia
positif, demikian juga sebaliknya memiliki nyeri artritis dalam kategori
(Setyohadi, 2010). Nyeri berat, yaitu 18 responden (26,9%)
Hasil penelitian pengukuran dari seluruh 67 responden
skala nyeri sesudah diberikan terapi Ada pengaruh senam lansia
senam lansia ini sesuai dengan teori terhadap penurunan nyeri sendi akibat
yang telah disampaikan bahwa senam artritis reumatoid pada lansia di
lansia merupakan suatu latihan fisik Puskesmas Gurah Kabupaten Kediri
yang mempunyai pengaruh yang baik menggunakan uji willcoxon (p-value =
untuk meningkatkan kemampuan otot 0,000 < α = 0,05)
sendi. Kemampuan otot sendi apabila
sering dilatih atau digerakkan maka Saran
cairan sinovial pada sendi akan Bagi Responden diharapkan
meningkat. Cairan sinovial ini berfungsi dapat melaksanakan senam lansia
sebagai pelumas dalam sendi. secara teratur sehingga dapat menekan
Peningkatan cairan sinovial ini dapat intensitas nyeri yang terjadi. Namun
27 Pengaruh Senam Lansia Terhadap Penurunan Nyeri Sendi ... (Titik Juwariah)
Potter & Perry. 2010. Buku Ajar Setiowulan et. al. 2012. Kapita Selekta
Fundamental Keperawatan. Kedokteran. Jakarta : EGC.
Jakarta : Salemba Medika.
Setyohadi. 2010. Buku Ajar Ilmu
Prasetyo, Sigit Nian. 2011. Konsep dan Penyakit Dalam. Jakarta: Internal
Proses Keperawatan Nyeri. Publishing Pusat Penerbit Ilmu
Yogyakarta: Graha Ilmu. Penyakit Dalam Fakultas
Kedokteran. Universitas
Santosa. 2010. Pengaruh Senam Bugar
Sumatera Utara
Lansia Terhadap Kekuatan Otot
Wanita Lanjut Usia Tidak Terlatih Sugiyono, 2010. Metode Penelitian
di Yogyakarta. Jakarta : FKUI. Kualitatif, Kuantitatf R&D.
Bandung: Alfabeta.
Setiati. 2010. Konsep dan Proses
Keperawatan. Jakarta : EGC Wong, A. 2013. Manajemen Nyeri Pada
Lansia. New York: McGraw-Hill