Satuan Acara Penyuluhan Ca Bronko
Satuan Acara Penyuluhan Ca Bronko
A. BAHASAN
1. Topik : CA Bronko
2. Sub Topik : a. pengertian CA Bronko
1. Penyebab CA Bronko
2. Tanda dan gejala CA Bronko
3. Komplikasi pada CA Bronko
4. Cara mencegah terjadinya CA Bronko
5. Hari/tanggal : kamis 2019
6. Waktu : pukul 10.30 -11.15 WIB
7. Tempat : Ruang 28 RSSA Malang
8. Sasaran : Pasien dan Keluarga pasien
B. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 45 menit diharapkan sasaran
dapat memahami tentang CA Bronko
2. Tujuan instruksional Khusus
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 45 menit, diharapkan sasarn
dapat:
a. Menyebutkan kembali penegrtian CA Bronko
b. Menyebutkan kembali 2 dari 3 peneybab CA Bronko
c. Meneybutkan kembali 2 dari 7 tanda gejala CA Bronko
d. Menyebutkan kembali 2 dari 5 komplikasi pada CA Bronko
e. Menyebutkan kembali 2 dari 6 cara mencegah terjadinya CA Bronko
C. Materi
1. Pengertian CA Bronko
2. Penyebab CA Bronko
3. Tanda dan gejala CA Bronko
4. Komplikasi pada CA Bronko
5. Cara mencegah CA Bronko
D. Sumber Materi
Elizabeth, j. Corwin. 2008. Buku Saku Patofisiologis . Jakarta :ECG
Suyono, Slamet. 2001. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dlam. Jilid II. Edisi 3. Balai Penerbit
FKUI: Jakarta
Herdaman, Heather T. 2010. Diagnosa Keperawatan Definisi dan klasifikasi 2009
E. Metode dan Media
1. Metode
2. Ceramah
3. Tanya jawab
4. Media
5. Leaflet
F. Evaluasi
1. Bentuk test
2. Tanya jawab secara lisan
G. Tabel Kegiatan
MATERI PENYULUHAN
1. Pengertian
Karsinoma Bronkogenik adalah tumor ganas aru primer yang berasal dari saluran
nafas
2. Penyebab
Pengaruh rokok
Pengaruh industri
Pengaruh penyakit lain
Pengaruh genetik dan status imunologis
3. Klasifikasi
a. Karsinoma epidemoid (skuamosa)
b. Karsinoma sel kecil
c. Adenokarsinoma
d. Karsinoma sel besar
e. Gabungan adenokarsinoma dan epidemoid
4. Manifestasi klinis
a. Gejala awal : stridor lokal dan dipnea ringan yang mungkin disebabkan oleh
obstruksi bronkus
b. Batuk : kemungkinan akibat iritasi yang disebabkan oeh tumor. Batuk mulai
sebagai batuk kering tanpa membentuk sputum. Tetapi berkembang sampai
titik dimana dibentuk sputum yang kental dan porulen dalam berespon
terhadap infeksi skunder
c. Hipotesis : sputum bersemu darah karena sputum melalui permukaan tumor
yang mengalami ulserasi
d. Anoreksia :lelah dan kurangnya berat badan
5. Pemeriksaan penunjang
a. Radiologi
b. Bronkografi
c. Sitologi
d. Endoskopi
e. Biopsi
6. Penatalaksaan
a. Penatalaksanaan Non bedah : Terapi oksigen, terapi obat, kemoterapi,
imunoterapi, terapi radiasi
b. Penatalaksanaan pembedahan : Toraktomi eksplorasi, pneumonektomi
(pengangkatan paru), lobektomi (pengangkatan lobus paru),
7. Komplikasi
a. Esofagus , hilang 1 minggu sampai dengan 10 hari sesudah pengobatan
b. Pneumonitis, pada rontgent terlihat bayangan eksudat didaerah penyinaran