Anda di halaman 1dari 7

TUGAS INDIVIDU

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kegawatdaruratan Wisata Darat

OLEH :
Nama : Moh Irsyad A
NIM : 1707170
Semester : VII
Prodi : S1 Keperawatan (Transfer)

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA
SEMARANG
2019
Membuat Manajemen Resiko Berdasarkan Contoh Kasus Berikut

Kasus : Saat anda sedang bertugas sebagai perawat pariwisata di taman hiburan yang
mempunyai fasilitas wahana permainan darat dan air, anda di minta oleh pihak
managemen untuk melakukan menejemen resiko terkait dengan kesehatan dan
keselamatan wisatawan
Soal : Susunlah manajemen resiko sesuiai dengan situasi di atas.

Proses Managemen Resiko


1. Identify
Internal :
Kerusakan alat : Peralatan di wahana perlu diwaspadai kemungkinan terjadi
kerusakan berhubungan dengan lamanya digunakan
Pengolahan sampah : banyaknya pengunjung tentu akan meningkatkan produksi
sampah yang beresiko mempengaruhi kesehatan wisatawan
Sanitasi : sanitasi yang buruk akan berdampak buruk pada lingkungan
yang pada ahirnya akan mempengaruhi kesehatan dan minat
wisatawan
Fasilitas tempat istirahat :Terbatasnya fasilitas tempat istirahat yang akan
memberikan dampak buruk terhadap minat wisatawan,
berhubungan dengan keadaan fisik dan kebutuhan
pengunjung untuk beristirahat
Fasilitas pelayan kesehatan : Tidak tersedianya/ kurang baiknya fasilitas pelayanan
kesehatan mencerminkan kurangnya perhatian terhadap
kenyamanan/ jaminan akan kesehatan wisatawan yang
nantinya akan mengurangi minat wisatawan.
Eksternal :kegaduhan : Kegaduhan baik sesama pengunjung maupun pengunjung
dengan petugas mungkin terjadi, yang dapat diakibatkan oleh:
misalnya buruknya sistem antrian, suasana yang kurang
menyenangkan (sikap yang kurang ramah), dll
Terjatuh : Risiko terjatuh sering terjadi baik di wahana bermain air
maupun darat, contohnya karena permukaan yang licin
,permukaan berpasir, alat pengamanan yang tidak berfungsi
dengan baik

Tindak criminal :Tindak criminal seperti pencopetan, pelecehan seksual,


penculikan dll, bisa terjadi karena kurangnya pengamanan dari
petugas maupun dari kelalaian pengunjung
Kelelahan : kelelahan perlu di waspadai karena sering terjadi pada
wisatawan, terutama di tempat wahana permainan darat.
Hipotermi : Sering dialami oleh pengunjung/wisatawan wahana bermain air
yang jarang diantisipasi oleh petugas
Syncope : Mungkin saja terjadi karena kelelahan, terutama pada
wisatawan wahana bermain darat
Tenggelam : Mungkin saja terjadi pada wisatawan di wahana bermain air,
terutama pada anak-anak

2. Measure/ Quantity
mengukur risiko (measurement) dengan cara melihat sebarapa besar
terjadinya severity (kerusakan) dan probabilitas terjadinya risiko tersebut. Pada tahap ini sangat
penting untuk menentukan dugaan yang terbaik agar nantinya dapat memprioritaskan dengan baik
dalam implementasi perencanaan manajemen risiko.
a. Pengukuran dengan “tingkatan dampak dan likelihood ranking”
Tabel.1 Tingkatan dampak

Level Deskripsi Penjelasan Dampak


1 Insignificant Kerugian financial yang rendah, tidak ada kegagalan
Kerugian financial menengah, gangguan kecil pada fungsi proses
2 Minor
bisnis namun tidak signifikan
kerugian financial tinggi, penanganan perbaikan dibutuhkan,
3 Moderate penundaan aktivitas (proses tidak dapat dijalankan) untuk waktu
yang singkat
Kerugian financial yang besar, kehilangan kapabilitas operasional,
4 Major penundaan aktivitas (proses tidak dapat dijalankan) untuk waktu
yang lama
Kerugian financial luarbiasa, kegagalan >75% proses operasional
5 Catastrophic
atau pada sebagian besar unit bisnis
Tabel.2 Likelihood rangking

Level Probability Description

Mungkin terjadi hanya dalam keadaan luar biasa (misalnya sekali


1 Rare
dalam 10 tahun)
bisa terjadi pada beberapa waktu (misalnya sesekali dalam 5
2 Unlikely
tahun)
3 Possible mungkin terjadi pada beberapa waktu (misalnya setahun sekali)
4 Likely mungkin terjadi di sebagian besar keadaan (misalnya bulanan)
Diperkirakan terjadi di sebagian besar keadaan (misalnya setiap
5 Almost Certain
hari)

b. Matriks Analisa Risiko


Tabel.3 Matrik analisa resiko

E: Extreme risk
H: High risk
M: Moderate risk
L: Low risk
c. Analisa ranking risiko
Tabel.4 Prioritas resiko berdasarkan matriks
Level
No Risiko Level Dampak Matriks
Likelihood
1 Terjatuh 4 4 E
2 Fasilitas tempat istirahat 4 3 E
3 Tenggelam 3 4 H
4 Tindak criminal 3 3 H
5 Kegaduhan 2 4 H
6 Kerusakan alat 4 2 H
7 Pengolahan sampah 2 5 H
8 Sanitasi 3 3 H
9 Fasilitas pelayanan kesehatan 3 3 H
10 Kelelahan 1 5 H
11 Hipotermi 1 5 H
12 Syncope 2 3 M

3. Manage/Control
Penanganan risiko dapat meliputi :
 Menghindari resiko
 Mengurangi sumber resiko
 Merubah kemungkinan terjadi
 Merubah dampak
 Berbagi resiko dengan pihak lain

Penanganan resiko berdasarkan prioritas :


a. Terjatuh
Dengan mengurangi sumber resiko baik di wahana bermain air maupun darat yaitu: menjaga
permukaan tetap kering terutama saat/setelah hujan, membersihkan area sekitar wahana air
dengan rutin agar tidak ditumbuhi jamur yang menyebabkan lantai licin, meminimalkan
adanya pasir atau sejenisnya di permukaan kering.

b. Fasilitas tempat istirahat


Menyediakan fasilitas tempat beristirahat yang memadai dan nyaman, kususnya di tempat
wahana bermain kering
c. Tenggelam
Meningkatkan pengawasan di area bermain air/kolam kususnya terhadap anak-anak,
memberikan batasan dan rambu-rambu yang jelas dan mudah di ikuti di area kolam, kususnya
kedalaman air.

d. Tindak criminal
Menempatkan petugas keamanan di lokasi yang selalu ramai dan berikan edukasi tentang
waspada tindak criminal.

e. Kegaduhan
Meningkatkan sistem pelayanan dan menciptakan lingkungan yang nyamanan

f. Kerusakan alat
Melakukan perawatan dan pengecekan rutin terjadwal terhadap alat-alat wahana permainan,
serta melakukan penggantian jika diperlukan

g. Pengolahan sampah
Menambah jumlah tempat sampah, dan di tempatkan merata di setiap lokasi wahana bermain
baik darat maupun air, memberikan edukasi dan rambu-rambu yang jelas, mudah dimengerti
dan diikuti

h. Sanitasi
Memperbaiki sistem sanitasi dengan baik dan benar sesuai dengan peraturan / hokum yang
berlaku, rutin melakukan pemeliharaan, pembersihan, dan pengecekan

i. Fasilitas pelayanan kesehatan


Memberikan pelayanan yang memuaskan, respon yang cepat, sikap yang ramah terhadap
pengunjung, dan kemudahan akses. Serta bekerja sama dengan instansi terkait ( dinas
kesehatan, rumah sakit, puskesmas) untuk memberikan jaminan kesehatan kepada wisatawan

j. Kelelahan
Memberikan tempat untuk beristirahat yang nyaman di tempat-tempat yang memungkinkan
terjadinya kelelahan pada wisatawan, memberikan edukasi, bisa berupa papan niformasi
ataupun spanduk agar meminimalkan terjadinya kelelahan pada wisatawan dan memberi
pengetahuan pada wisatawan ,apa yang harus dilakukan agar tidak kelelahan dan ketika
merasa kelelahan.
k. Hipotermi
Memberikan pembekalan pada penjaga tempat wahana air tentang mengenali tanda-tanda
hipotermi agar segera penderita dapat menerima penanganan, memberikan edukasi dan
himbauan kepada wisatawan agar tidak terjadi hipotermi.
l. Syncope
Menempatkan petugas di setiap tempat wahana dengan lingkungan yang memungkinkan
wisatawan mengalami sinkop, meminimalkan factor yang mempengaruhi seseorang
mengalami sinkop dengan memodifikasi lingkungan yang nyaman dan pemberian edukasi
baik pada wisatawan maupun petugas

4. Monitor/ Evaluasi
Melakukan monitoring proses dari awal, dimulai dari identifikasi risiko dan pengukuran risiko
untuk mengetahui keefektifan respon yang telah dipilih serta untuk mengidentifikasi adanya risiko
baru yang mungkin akan muncul bahkan perubahan respon. Proses pemantauan dilakukan secara
terus menerus untuk memastikan proses berjalan dengan baik dan untuk mendeteksi secara dini
apabila ada resiko baru yang muncul. Selalu melaporkan hasil monitoring/pemantauan tidak
kurang tidak lebih, untuk di evaluasi kembali.

Anda mungkin juga menyukai