Anda di halaman 1dari 5

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Secara umum isu diartikan sebagai fenomena atau kejadian yang
merupakan masalah. Masalah yang dikedepankan untuk ditanggapi, kabar yang
tidak jelas asal usulnya, serta tidak terjamin kebenarannya. Isu di kalangan
rumah sakit dapat berimplikasi kepada pelayanan. Rumah sakit diartikan
sebagai suatu fasilitas pelayanan kesehatan perorangan yang menyediakan
rawat inap dan rawat jalan, oleh karena itu pelayanan yang berkualitas
merupakan suatu keharusan dan mutlak dipenuhi oleh suatu rumah sakit. Salah
satu upaya dalam meningkatkan kualitas pelayanan terhadap masyarakat
adalah meningkatkan kinerja rumah sakit secara profesional dan mandiri.
Setiap rumah sakit dituntut untuk melakukan pelayanan yang optimal
kepada pengunjung, pasien dan keluarga pasien yang berada di Rumah Sakit
tersebut. Selain itu rumah sakit juga perlu melakukan evaluasi berkala guna
meningkatkan pelayanan dan kepuasan pengunjung rumah sakit. Penjelasan ini
selaras dengan visi RSPAD Gatot Soebroto yaitu Menjadi Rumah Sakit
Berstandar Kepresidenan, Yang Merupakan Kebanggaan Prajurit, Keluarga
besar TNI serta Masyarakat.
Smart governance (tata kelola pemerintah cerdas) diartikan sebagai tata
kelola kota yang pintar serta tata pamong pemerintah daerah daerah yang
cerdas dan mampu mengubah pola-pola tradisional dalam birokrasi, sehingga
menghasilkan business process yang lebih cepat, efektif, efisien, komunikatif
dan selalu melakukan perbaikan. Tata kelola pemerintahan cerdas bertujuan
untuk mewujudkan peningkatan kinerja pelayanan publik, kinerja birokrasi
pemerintah, dan kinerja efisiensi kebijakan publik.
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN yang bertujuan menghasilkan
ASN yang professional, memiliki nilai dasar, beretika profesi, bebas dari
intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme.
Smart ASN adalah ASN yang memiliki kompetensi dasar dalam
pembentukan karakter yang efektif, efisien dan inovatif, dan memiliki kinerja
yang bermutu dalam penyelenggaraan program pemerintah. Khusus nya dalam
program literasi digital, pilar literasi digital dan sampai implementasinya.
Selama berdinas di ruang rawat inap Perawatan Jantung Paviliun Soehardo
Kertohusodo Lantai 3RSPAD Gatot Soebroto terdapat beberapa isu yang
ditemukan oleh penulis. Pada kesempatan kali ini penulis ingin menganalisa
beberapa isu guna menemukan gagasan kreatif demi kemajuan ruang rawat
inap Perawatan Jantung Paviliun Soehardo Kertohusodo Lantai 3 RSPAD Gatot
Soebroto. Pada kesempatan ini penulis akan menggunakan metode APKL
(Aktual, Problematik, Khalayak, Layak) dilanjutkan dengan metode USG
(Urgency, Serousness, Growth), serta penggunaan metode fish bone untuk
menentukan prioritas masalah. Adapun dibuatnya tugas ini diperuntukan untuk
mengidentifikasi isu aktual, dengan Upaya mewujudkan Smart Governance.
Identifikasi yang dilakukan yaitu dilakukan dalam perspektif Manajemen ASN
dan Smart ASN.

B. PROFIL RUANG PERAWATAN JANTUNG PSK LANTAI 3


Penyakit jantung merupakan masalah Kesehatan global yang memiliki
beban yang signifikan. Terdapat 65 juta pasien di seluruh dunia yang
mengalami gagal jantung dengan jumlah yang diperkirakan akan meningkat di
masa depan (James et al., 2018). Di Indonesia, berdasarkan data registi InaHF
tahun 2018, angka mortalitas dalam 1 tahun mencapai 11,3%. Pemberian terapi
diuretic intravena merupakan salah satu terapi utama pada pasien yang dirawat
dengan gagal jantung dekompensasi.
RSPAD Gatot Soebroto memiliki salah satu layanan unggulan ruang rawat
inap Perawatan Jantung Paviliun Soehardo Kertohusodo Lantai 3. Saya adalah
salah satu perawat pelaksana di ruang tersebut.
Rawat Inap PSK 3 adalah bentuk layanan perawatan pada pasien dengan
penyakit jantung dan pembuluh darah dimana penderita tinggal atau menginap
sedikitnya satu hari, yang meliputi observasi, diagnosa, pengobatan,
keperawatan, rahabilitasi medik.
kesehatan jantung merupakan salah satu hal penting yang harus selalu di
jaga. Penyakit jantung banyak dialami pada masa sekarang ini dan memerlukan
perhatian khusus spesialis jantung untuk pemeriksaannya. Kasus yang dialami
oleh penderita penyakit jantung dapat bermacam-macam, seperti penyempitan
pembuluh darah koroner, penyempitan katup jantung dan penyakit yang
berhubungan dengan jantung lainnya.
PEMBAHASAN

A. IDENTIFIKASI MASALAH
Beberapa isu yang beredar di instansi tempat penulis bekerja, ruang rawat inap
Perawatan Jantung Paviliun Soehardo Kertohusodo Lantai 3 RSPAD Gatot
Soebroto yaitu:
1. Edema ekstremitas yang berkelanjutan pada pasien gagal jantung
dekompensasi
2. Tingginya perawatan berulang pada pasien gagal jantung
3. Peningkatan hari perawatan pasien (Length of Stay)

B. DAMPAK BILA ISU TIDAK SEGERA DISELESAIKAN


N DAMPAK APABILA ISU TIDAK
ISU
O DITANGANI
1. Edema ekstremitas yang a. Nakes terutama perawat akan mendapat
berkelanjutan pada pasien teguran dari atasan
gagal jantung b. Pasien tidak mendapatkan evaluasi dan
dekompensasi penanganan yang terbaik
c. Pasien tidak puas dan melaporkan ke
pihak luar atau becerita di social media
d. Menurunnya kepercayaan masyarakat
akan RSPAD Gatot Soebroto
2. Tingginya perawatan a. Perburukan kondisi pasien,
berulang pada pasien gagal meningkatnya morbiditas dan mortalitas
jantung pasien
b. Lama perawatan bertambah
c. Prognosis pasien lebih buruk
d. Penambahan biaya setiap kali episode
pasien rawat inap di level rumah saki
dan negara
3. Peningkatan hari perawatan a. Kondisi pasien dapat memburuk karena
pasien (Length of Stay) target status diuretic pasien belum
tercapai sehingga memperpanjang lama
N DAMPAK APABILA ISU TIDAK
ISU
O DITANGANI
rawat
b. Penambahan biaya perawatan

C. TAPISAN ISU METODE FISH BONE

MAN METODE
Informasi yang diberikan
Kemampuan komunikasi pasien dan keluarga
perawat dalam menggali terkadang tidak sesuai
informasi karena lupa

Belum ada instrumen Banyaknya pasien jantung


kolaboratif bersama dekompensasi yang dilakukan
Edema ekstremitas yang
keluarga pasien observasi balance cairan
berkelanjutan pada pasien
gagal jantung dekompensasi
MATERIAL MOTHER NATURE
D. GAGASAN KREATIF TERKAIT ISU
1. Isu
Edema ekstremitas yang berkelanjutan pada pasien gagal jantung
dekompensasi
2. Gagasan Kreatif
Memberikan lembar observasi cairan sederhana kepada keluarga pasien
agar bisa diisi
3. Kegiatan Mewujudkan Gagasan Kreatif
a. Mengkonsep pembuatan instrument observative kolaboratif berupa
booklet
b. Memberikan edukasi ke pasien dan keluarga dengan bahasa yang
sederhana dan mudah dipahami
c. Memberikan edukasi kepada keluarga pasien tentang pentingnya peran
keluarga dalam proses perawatan pasien
d. Menjadikan produk booklet sebagai buku saku pasien sebagai
pelengkap rekam medis pemantauan.

Anda mungkin juga menyukai