DISUSUN OLEH :
ERMA NURMAWATI
NIS : 171810022
DISUSUN OLEH :
ERMA NURMAWATI
NIS : 171810022
Mengesahkan
Mengetahui,
Kepala Sekolah
LEMBAR PENGESAHAN............................................................. i
DAFTAR ISI.................................................................................... ii
KATA PENGANTAR..................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................ 1
1.1 Latar Belakang.......................................................................... 1
1.2 Tujuan....................................................................................... 1
1.2.1 Tujuan Umum............................................................... 1
1.2.2 Tujuan Khusus.............................................................. 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..................................................... 2
2.1 Definisi Penyakit........................................................................ 2
2.2 Etiologi Penyakit........................................................................ 2
2.3 Tanda dan gejala........................................................................ 2
2.4 Pathofisiologi............................................................................. 3
2.5 Penata laksanaan,pengobatan dan penunjang diagnostik........... 3
BAB III PEMBAHASAN................................................................ 6
3.1 Pengkajian................................................................................... 6
3.1.1 Biodata Pasien................................................................... 6
3.1.2 Biodata Penangung jawab................................................. 6
3.2 Keluhan utama............................................................................ 6
3.3 Daftar riawat penyakit................................................................. 7
3.3.1 Daftar riwayat penyakit keluarga....................................... 7
3.3.2 Daftar riwayat penyakit dahulu......................................... 7
3.3.3 Daftar riwayat penyakit sekarang...................................... 7
3.4 Kondisi umum.................................................................................... 9
3.5 Pemeriksaan fisik................................................................................ 9
3.6 Data penunjang dan diagnostik........................................................... 9
3.7 ADL (Aktifitas Dailyving).................................................................. 9
3.8 Analisa data......................................................................................... 10
3.9 Matrikulasi.......................................................................................... 12
3.10 Catatan perkembangan...................................................................... 15
BAB IV SAP (Satuan Acara Penyuluhan).................................................. 17
BAB V PENUTUP........................................................................... 19
LAMPIRAN LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadiran Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga Laporan
Asuhaan Keperawatan penyakit S.usp Hepatitis A ini terselesaikan.
PENDAHULUAN
Kasus dengan S.usp Hepatitis A kami ajukan untuk dipertanggung jawabkan dan
dengan penuh harapan untuk dapat bermanfaat bagi kami dan pembaca umum
lainnya.
1.2. Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Laporan Asuhan keperawatan ini bertujuan untuk mengetahui sejauh
mana proses keperawatan penanganan pasien dengan penyakit spesifik
s.usp Hepatitis A
1.2.2 Tujuan khusus
Untuk dapat memahami apa itu S.usp Hepatitis A
Untuk mengetahui bagaimana cara penanganan pasien S.usp Hepatitis
A
Untuk dapat menerapkan Asuhan Keperawatan sesuai dengan
kebutuhan pasien S.usp Hepatitis A
Untuk dapat menegakan diagnosa keperawatan berdasarkan prioritas
sampai dengan evaluasi
Untuk dapat mengetahui bagaimana cara penanganan oasien saat
dirumah sakit
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut WHO Hepatitis A adalah penyakit hati yang disebabkan oleh virus
hepatitis A. Virus ini menyebar terutama melalui makanan atau air yang
terkontaminasi dengan tinja orang yang terinfeksi
Menurut dr. Maerianti Hepatitis A adlah penyakit yang disebakan oleh virus
hepatitis tipe A dan menyerang sel-se hati manusia
Menurut kementrian kesehatan Hepatitis A adalah masalah kesehatan
masyarakat didunia termasuk di Indonesia,yang terdiri dari hepatitis A,B,C,D
dan E. Hepatitis A dan E sering muncul sebagai kejadian luar biasa, ditularkan
secara fecal oral dan biasanya berhubungan dengan perilaku hidup bersih dan
sehat,bersifat akut dan dapat sembuh dengan baik.
Menurut DA Wicaksono Hjepatitis A adalah proses peradangan difus pada sel
hati.Infeksi virus hepatitis A dapat menyebabkan berbagai macam
komplikasi,diantaranya adalah hepatitis fulminant,autoimun hepatitis. Hepatitis
A tidak pernah menyebabkan penyakit hati kronik.
Menurut dr. Tania Savitri hepatitis A adalah satu dari sekian banyak ancamn
kesehatan utama didunia. Berdasarkan hasil riset kesehatan RI tahun
2014,diperkirakan 10 dari 100 orang Indonesia terinfeksi hepatitis B atau C.
Kelelahan
Mual dan muntah
Neri terutama area hati
Hilang nafsu makan
Demam ringan
Nyeri sendi
Menguningnya kulit dan mata
2.4 Pathofisiologi
Antibodi Gejala
Virus Penginfeksi
Jaringan
Ginjal
Ikterik
Bilirubin urine
meningkat
2.5 Penatalaksanaan,Pengobatan,dan Penunjang Diagnostik
Pengobatan dan penatalaksanaan
Tidak ada pengobatan dan lenunjang untuk virus Hepaytitis A ( HAV)
pengobatan diberikan secara suportif bukan langsung kuratif. Medikasi yang
mungkin dapat diberikan melipiuti analgesik, antimetik,vaksin,dan
imunpglobin. Pencegahan baik sebelum atau setelah terpavar HAV menjadi
lebih penting. Tidak ada pengobatan yang spesifik untuk hepatitis A,sebab
infeksinya sendiri biasanya akan sembuh sendiri. Pemberian farmakoterapi
adalah untuk mengurangi morbilitas dan mencegah komplikasi. Farmakoterapi
atau obat-obatan yang bisa digunakan adalah antipiretik,analgesik atau
penghilangan demam dan rasa sakit antimetik atau anti muntah vaksin dan
imunoglobulin tidak ada terapi yang tersedia. Rawat inap diindikasikan untuk
pasien dengan dehidrasi yang signifikan karena muntah atau untuk mereka
dengan hepatitis fulminan. Tetapi pada keadaan lainnya yang berat dimana
terjadi komplikasi kekurangan cairan akibat muntah yang berlebihan dan terus
menerus sehingga terjadi komplikasi kekurangan cairan danh elektrolit
disarankan untuk dilakukan perawatan ditumah sakit.
Penunjang Diagnostik
IgM Anti-HAV
IgM Anti- HAV adalah antibodi terhadap virus HAV yang spesifik.
Pemeriksaan ini dilakukan untuk memastikan diagnosis HA. IgM
mulai terbentuk pada 5-10 hari sebelum onset gejala,atau minggu
pertama setelah terpapar virus HA,dan kadarnya akan terus
meningkat. Konsentrasi akan menurun secara perlahan setelah minggu
ke-5,sehingga tidak terdeteksi dalam waktu 6 bulan pada kebanyakan
penderita. Namun, ada pula kasus-kasus pasien yang IgM anti- HAV
nya positif hingga lebih dari satu tahun setelah terkena infeksi.
Pemeriksaan ini memiliki sensitifitas yang tingi,
sederhana,ekonimis,dan dilakukan kebersamaan dengan pemeriksaan
IgC anti-HAV.
IgG Anti HAV
IgG Anti-HAV adalah antibodi terhadap virus HA sebagai imunitas
penderita untuk seumur hidupnya.IgG mulai terbentuk setelah minggu
ke-2 sejak terpapar virus HA,dan kadarnya akan terus meningkat
hingga beberapa minggu dan menetap seumur hidup.
Tes Asam Nukleat
Tes Asam Nukleat merupakan gold standard umtuk diagnosis stadium
viremia terhadap infeksi hepatitis. Tes ini dapat menentukan
keberadaan virus HA dalam sempel yang berbeda,seperti
spesimenklinis,semepel yang diambil dan lingkungan dan makanan .
Kadar Serum Bilirubin
Umumnya kadar bilirubin serum akan meningkat pada hepatitis A
(HA). Kadar normal serum bilirubin total adalah <1
mg/dl,peningkatan kadar bilirubin total akan menimbulkan gejala
ikterus setelah melebihi 2,5 mg/dl
Tes Fungsi Hati
Karena adanya kerusakan sel-sel hati,tes fungsi hati akan menunjukan
kelainan pada hepatitis A. SGOT akan meningkat melebihi 37 U/L
sedangkan SGPT akan meningkat melebihi 47 U/L.
Kultur Feses
Kultur feses mungkin perlu dilakukan untuk menetukan carrier bila
dilihat dari teori maslow untuk penanganan dari segi keperawatan.
Bila dilihat dari teori maslow untuk penanganan dari segi
keperawatan.
Leher
Bentuk : Simetris
Kelaianan : Tidak ada kelainan
Intergumen ( kulit )
Tekstur : Kering
Warna : Tampak Ikterik
Dada dan paru-paru
Bunyi dada : Normal
Respirasi : 24*/menit
Bentuk dada : Simetris
Kelainan : Tidak ada kelainan
Abdomen ( perut )
Bentuk : An.simetris
Bising usus : > 12*/menit
Nyeri tekan : Ada,terdapat nyeri daerah hati
Refleks
Fungsi Refleks Patella : Refleks lemah, karena adanya virus masuk
Fungsi Refleks babysky : Refleks lemah, karena adanya virus masuk
Fungsi Refleks bisep : Refleks lemah, karena adanya virus masuk
Fungsi Refleks trisep : Refleks lemah, karena adanya virus masuk
Keterangan : Terpasang infus RL
Status
Status emosional : pasien menerima penyakit yang diderita.
Status Sosial : Banyak yang menjenguk pasien dan
memberi motivasi agar pasien sembuh
Status Spiritual : Pasien beragama islam dan menyakini
bahwa penyakitnya akan sembuh. Namun,
selama perawatan belum pernah terlihat
melaksanakan ibadah,cuman sekali-kali
pasien tampak berdo’a.
3 Ganggauan pola istirahat Setelah dilakukan - Kaji pola tidur - Mengkaji pola tidur S: pasien sudah mulai tidur
tidur sehubungan dengan pemeriksaan,dengan - Beri penjelasan - Memberi penjelasan nyenyak
sering terganggu. kriteria: tentang pentingnya tentang pentingnya O: pasien tampak lemah
DS: pasien mengeluh susah - Pasien bisa tidur istirahat istirahat A: masalah mulai teratasi
tidur dan sering terbangun nyenyak - Ciptakan lingkungan - Ciptakan lingkungan P: observasi intervesi dan
DO: - pasien tampak lemah - Pasien tampak pasien yang tenang psien yang tenang implementasi
- Waktu tidur 6 jam segar - Batasi jumlah - Membatasi jumlah
- Konjungtiva: anemi - Waktu tidur 8 pengunjung pengunjung
- Skelera: ikterik jam/hari
- Kelainan mata: - Tidak anemi
tampak kuning - Skelera:
- Hasil Hb: 13,8 an.ikterik
- Bilirubin:2,99 - Bilirubin
- SGPT: 218 kembali normal
- SGOT:67
3.10 Catatan Perkembangan
1 Gangguan DS: pasien Masih merasa sakit TD:100/60MmHg TD:100/60 MmHg TD:100/70MmHg S: nyeri sudah mulai
aman nyaman mengatakan sakit pada area hati N: 92*/menit N:92*/menit N: 82*/menit berkurang
berhubungan pada bagian perut R: 24*/menit R: 24*/menit R:24*/menit O:Nyeri dalam skala
dengan nyeri sebelah kanan atas S: 36,6oc S: 36,9oc S:36,5oc 0
DO: -pasien -Anemi -An.simetris -An.inemi A:Masalah sudah
mengatakan -Skelera: ikterik -skelera: ikterik -skelera: An.ikterik teratasi
merasakan -Terdapat nyeri -nyeri sudah -Nyeri sudah P: Pasien diijinkan
kesakitan pada saat tekan terutama berkurang berkurang untuk pulang
palpasi pada bagian daerah hati -Terpasang infus RL - Instruksi dokter
abdomen -Terpasang infus ujntuk lepasa infus
-Pasien nampak RL
gelisah
-Nyeri yang dialami
pada skala sedang 4
-TD: 100/70
MmHg
-N: 82*/menit
-R: 24*/menit
-S:36,5oc
-Bentuk abdomen:
An.simetris
-BU: >12*/menit
-Nyeri tekan:
terdapat nyeri
terutama pada hati
2 Gangguan DS: Masih tidak nafsu TD:100/60MmHg TD:100/60 MmHg TD:100/60 MmHg S:Pasien sudah nafsu
nutrisi kurang -pasien mengatakan makan N: 92*/menit N:92*/menit N:92*/menit makan
dari kebutuhan tidak nafsu makan R: 24*/menit R: 24*/menit R: 24*/menit O:Porsi makan
-Pasien mengatakan S: 36,6oc S: 36,9oc S: 36,9oc dihabiskan
hanya -Intergumen( kulit) - Intergumen( kulit) -Intergumen A: Masalah teratasi
menghabiskan 5 -Tekstur: kering - Tekstur:lembab -Tekstur: Normal P: Pasien diijinkan
sedok makan -Warna: Tampak - Warna:Sudah -warna: sudah tidak untuk dipulangkan
ikterik sedikit tidak ikterik ikterik
DO: -Bilirubin: 2,99 -Bilirubin: Negatif -Bilirubin : Negatif
TD:100/70MmHg -Warna urine: -Warna -Warna urine:
-N: 82*/menit kuning pekat,keruh urine:Kuning kuning
- R:24*/menit
- S: 36,5oc
-Terpasang infus
RL
-Intergumen( kulit)
Tekstur: kering
Warna: Tampak
ikterik
3 Gangguan pola DS: pasien Sering terjaga TD:100/60MmHg TD:100/60 MmHg TD:100/60 MmHg S: pasien sudah
istirahat tidur mengeluh susah N: 92*/menit N:92*/menit N:92*/menit mulai tidur nyenyak
sehubungan tidur dan sering R: 24*/menit R: 24*/menit R: 24*/menit O: Pasien sudah
dengan sering terbangun S: 36,6oc S: 36,9oc S: 36,9oc nampak lebih segar
terganggu DO: -pasien tampak -konjungtiva :anemi -Konjungtiva: -konjungtiva: A: Masalah teratasi
lemah -Skelera:ikterik An.anemi An.Anemi P:Pasien dijinkan
-waktu tidur 6jam untuk pulang
- -kelaianan mata: -skelera: sudah tidak - skelera: sudah
Konjungtiva:Anemi tampak kuning ikterik tidak ikterik
-Bilirubin: 2,99 -kelainan mata: - kelainan mata:
sudah mulai tidak tidak kuning
kuning - Bilirubin: Ngeatif
-Bilirubin: Ngeatif
BAB IV
Sub Pokok Bahasan: Menu Makananan Yang Sesuai Dengan Penyakit Hepatitis A
1. Hepatitis A
Virus Hepatitis A biasa terdapat pada kotoran para penderitanya. Virus ini
dapat hidup pada air atau es batu. Cara penyebaran virus ini adalah karena
meminum air yang tercemar VHA. Bisa juga karena mengkonsumsi makanan
yang tidak dimasak dengan benar sehingga virus ini tetap hidup pada makanan
atau karena orang yang mempersiapkan makanan tidak terbiasa cuci tangan
terlebiih dahulu,padahal mungkin saja pada tangannya terdapat virus hepatitis
A.
2. Pemilihan Bahan Makanan Bagi Penderita Hepatitis A
- Hindari makanan yang dapat menimbulkan gas,seperti timun, ubi,
singkong, merah, kol, sawi, lobak, nangka, durian dan lain-lain.
- Hindari makanan yang telah diawetkan seperti sosis, ikan asin, kornet
dan lain-lain.
- Pilihlah bahan makanan yang kandungan lemaknya tidak banyak seperti
daging, yang tidak berlemak, ikan segar, ayam tanpa kulit.
- Sebaiknya pilih sayur-sayuran yang sedikit mengandung serat seperti
bayam, wortel, labu siam, kacang panjang muda, buncis muda,daun
kangkung, dan sebagainya.
- Bumbu-bumbu jangan terlalu merangsang.contoh salam,laos, kunyit,
bawang merah, bawang putih dan ketumbar boleh dipakai jangan terlalu
banyak.
- Hindari makanan yang terlalu berlemak seperti usus, otak, sum-sum,
dan santan kental.
- Hindari penggunaan kelapa, minyak kelapa, minyak hewan, margarin
dan mentega.
3. Contoh Menu Makanan
- Waktu Makan Pagi
Nasi tim
Telur bumbu kuning
Tumis Wortel
- URT Nasi tim : 3sdm
Kalori: 70,3
Protein: 1,3 g
Lemak : 0,1 g
Karbohidrat: 15,4 g
- URT Telur bumbu kuning: 1/2 btr
Kalori: 46,2
Protein: 3 g
Lemak: 2,5 g
Karbohidrat: 3.5 g
- URT Tumis wortel: 2 sdm
Kalori: 20,4
Protein: 0,2 g
Lemak: 1,9 g
Karbohidrat: 0,9
- Selingan
Teh hangat
Kue dadar gulung
- URT Teh hangat: 240 ml
Kalori: 31
Protein: 0
Lemak:0
Karbohidrat: 7.7
- URT Kue dadar gulung: 1 bh
Kalori: 144.5
Protein: 28 g
Lemak:4.2 g
Karbohidrat: 24.1
- Makan Siang
Nasi tim
Ikan bumbu kecap
Pepaya
BAB V
PENUTUP
Kejadian luar biasa Hepatitis A termasuk bencana non alam. Penularan Hepatitis A
terutama secara oral-fecal. Penyebaran virus Hepatitis A terkait kuat dengan
lingkungan yang buruk. Pencegahan hepatitis A dari faktor lingkungan yaitu dengan
menciptakan lingkungan yang sehat berupa rumah dan bangunan dengan sanitasi dan
higene yang baik. Sedangkan pencegahan dari faktor individu yaitu dengan menjalani
pola hidup sehat dan bersih. Selama masa pengobatan,penderita hepatitis A dapat
diberikan diet hati yang tinggi karbohidrat dengan sumber makanan berlemak dan
bergas yang dibatasi.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Akbar H.N,2007 Hepatitis A in: Buku Ajar Ilmu Penyakit Hati.1st ed. Jakarta: jayabadi
pp.201-4.
Almaster S.,2010. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Griffin K., 2008. Crash course : Immunology and Haematology. 3rd ed. USA: Mosby
Elsevier pp.20-60.