Anda di halaman 1dari 35

ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN.

DIRUANG AMETHYST 2 DENGAN DIAGNOSA MEDIS SUSP HEPATITIS A

DIRUMAH SAKIT PERMATA CIREBON

DISUSUN OLEH :

ERMA NURMAWATI

NIS : 171810022

SMK YPIB CIREBON

Jl. Widarasari III Tuparev – Cirebon

Telepon (0231) 873279


ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN.S

DIRUANG AMETHYST 2 DENGAN DIAGNOSA MEDIS SUSP HEPATITIS A

DIRUMAH SAKIT PERMATA CIREBON

( laporan ini diajukan untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran


produktif )

DISUSUN OLEH :

ERMA NURMAWATI

NIS : 171810022

SMK YPIB CIREBON

Jl. Widarasari III Tuparev – Cirebon

Telepon (0231) 8732795


LEMBAR PENGESAHAN

Asuhan Keperawatan pada An.S dengan diagnosa medis S.usp Hepatitis A


diruang Amethyst 2 dirumah sakit Permata Cirebon telah dikonsultasikan dan
mendapat persetujuan dari pembimbing pada tanggal 1 April 2019.

Mengesahkan

Pembimbing Ruangan Pembimbing Akademik

Meta Afiani,AMK Widiya Irawati Amd.Kep,SKM

Mengetahui,

Kepala Sekolah

Dewi Pranita Motik S.pd


DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN............................................................. i
DAFTAR ISI.................................................................................... ii
KATA PENGANTAR..................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................ 1
1.1 Latar Belakang.......................................................................... 1
1.2 Tujuan....................................................................................... 1
1.2.1 Tujuan Umum............................................................... 1
1.2.2 Tujuan Khusus.............................................................. 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..................................................... 2
2.1 Definisi Penyakit........................................................................ 2
2.2 Etiologi Penyakit........................................................................ 2
2.3 Tanda dan gejala........................................................................ 2
2.4 Pathofisiologi............................................................................. 3
2.5 Penata laksanaan,pengobatan dan penunjang diagnostik........... 3
BAB III PEMBAHASAN................................................................ 6
3.1 Pengkajian................................................................................... 6
3.1.1 Biodata Pasien................................................................... 6
3.1.2 Biodata Penangung jawab................................................. 6
3.2 Keluhan utama............................................................................ 6
3.3 Daftar riawat penyakit................................................................. 7
3.3.1 Daftar riwayat penyakit keluarga....................................... 7
3.3.2 Daftar riwayat penyakit dahulu......................................... 7
3.3.3 Daftar riwayat penyakit sekarang...................................... 7
3.4 Kondisi umum.................................................................................... 9
3.5 Pemeriksaan fisik................................................................................ 9
3.6 Data penunjang dan diagnostik........................................................... 9
3.7 ADL (Aktifitas Dailyving).................................................................. 9
3.8 Analisa data......................................................................................... 10
3.9 Matrikulasi.......................................................................................... 12
3.10 Catatan perkembangan...................................................................... 15
BAB IV SAP (Satuan Acara Penyuluhan).................................................. 17
BAB V PENUTUP........................................................................... 19
LAMPIRAN LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadiran Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga Laporan
Asuhaan Keperawatan penyakit S.usp Hepatitis A ini terselesaikan.

Asuhan Keperawatan ini berisi tentang berbagai Informasi hal-hal penyakit


S.usp Hepatitus A yang dapat dipelajari oleh pembaca. Harapan kami,semoga Asuhan
Keperawatan ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca serta
penulis

Karena keterbatasan pengetahuan,kami yakin masih banyak kekurangan dalam


Asuhan Keperawatan ini. Baik kata maupun bahasa. Oleh karena itu,kami sangat
mengharapkan Saran dan kritik yang membangun dan pembaca demi perbaikan Asuhan
Keperawatan yang akan datang.

Cirebon, April 2019


BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pada kesempatan ini saya mengambil kasus S.usp Hepatitis A dengan presentasi
angka kejadian dalam kurun waktu tiga bulan kebelakang didapat data presentasi
diruang Amethyst 2 dirumah sakit Permata Cirebon.

Bulan % Kejadian / Kapasitas Ruangan Total


Januari 0/5 0%
Februari 1/5 20%
Maret 0/5 0%

Kasus dengan S.usp Hepatitis A kami ajukan untuk dipertanggung jawabkan dan
dengan penuh harapan untuk dapat bermanfaat bagi kami dan pembaca umum
lainnya.
1.2. Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Laporan Asuhan keperawatan ini bertujuan untuk mengetahui sejauh
mana proses keperawatan penanganan pasien dengan penyakit spesifik
s.usp Hepatitis A
1.2.2 Tujuan khusus
 Untuk dapat memahami apa itu S.usp Hepatitis A
 Untuk mengetahui bagaimana cara penanganan pasien S.usp Hepatitis
A
 Untuk dapat menerapkan Asuhan Keperawatan sesuai dengan
kebutuhan pasien S.usp Hepatitis A
 Untuk dapat menegakan diagnosa keperawatan berdasarkan prioritas
sampai dengan evaluasi
 Untuk dapat mengetahui bagaimana cara penanganan oasien saat
dirumah sakit
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Penyakit

 Menurut WHO Hepatitis A adalah penyakit hati yang disebabkan oleh virus
hepatitis A. Virus ini menyebar terutama melalui makanan atau air yang
terkontaminasi dengan tinja orang yang terinfeksi
 Menurut dr. Maerianti Hepatitis A adlah penyakit yang disebakan oleh virus
hepatitis tipe A dan menyerang sel-se hati manusia
 Menurut kementrian kesehatan Hepatitis A adalah masalah kesehatan
masyarakat didunia termasuk di Indonesia,yang terdiri dari hepatitis A,B,C,D
dan E. Hepatitis A dan E sering muncul sebagai kejadian luar biasa, ditularkan
secara fecal oral dan biasanya berhubungan dengan perilaku hidup bersih dan
sehat,bersifat akut dan dapat sembuh dengan baik.
 Menurut DA Wicaksono Hjepatitis A adalah proses peradangan difus pada sel
hati.Infeksi virus hepatitis A dapat menyebabkan berbagai macam
komplikasi,diantaranya adalah hepatitis fulminant,autoimun hepatitis. Hepatitis
A tidak pernah menyebabkan penyakit hati kronik.
 Menurut dr. Tania Savitri hepatitis A adalah satu dari sekian banyak ancamn
kesehatan utama didunia. Berdasarkan hasil riset kesehatan RI tahun
2014,diperkirakan 10 dari 100 orang Indonesia terinfeksi hepatitis B atau C.

2.2 Etiologi Penyakit

Etiologi Hepatitis A adalah virus hepatitis A ( HAV) yang diklasifikasikan sebagai


hepatovirus. Virus ini berasal dari Famili picornavirdae yang berbentuk single-
stranded,berpolar positif ,berdiameter sekitar 28 nm dan dapat dilihat menggunakan
mikroskop elektron. Virus ini adalah virus icosahedral tanpa pembungkus luar atau
non-enveloved icosahedral. Hepatitis A virus dapat bertahan hidup selama bertaun-
tahun dan virus ini tahan terhadap situasi asam dengan pH 3,0, pengeringan dan suhu
tinggi 56 c, serendah minus 20 c.
2.3 Tanda dan Gejala

 Kelelahan
 Mual dan muntah
 Neri terutama area hati
 Hilang nafsu makan
 Demam ringan
 Nyeri sendi
 Menguningnya kulit dan mata

2.4 Pathofisiologi

Antibodi Gejala
Virus Penginfeksi

Inkubasi Reflikasi Proses imun Inflamasi Faktor Inflamasi

Hepatosit rusak Fungsi terganggu

Bilirubin direk Darah

Jaringan
Ginjal

Ikterik
Bilirubin urine
meningkat
2.5 Penatalaksanaan,Pengobatan,dan Penunjang Diagnostik
 Pengobatan dan penatalaksanaan
Tidak ada pengobatan dan lenunjang untuk virus Hepaytitis A ( HAV)
pengobatan diberikan secara suportif bukan langsung kuratif. Medikasi yang
mungkin dapat diberikan melipiuti analgesik, antimetik,vaksin,dan
imunpglobin. Pencegahan baik sebelum atau setelah terpavar HAV menjadi
lebih penting. Tidak ada pengobatan yang spesifik untuk hepatitis A,sebab
infeksinya sendiri biasanya akan sembuh sendiri. Pemberian farmakoterapi
adalah untuk mengurangi morbilitas dan mencegah komplikasi. Farmakoterapi
atau obat-obatan yang bisa digunakan adalah antipiretik,analgesik atau
penghilangan demam dan rasa sakit antimetik atau anti muntah vaksin dan
imunoglobulin tidak ada terapi yang tersedia. Rawat inap diindikasikan untuk
pasien dengan dehidrasi yang signifikan karena muntah atau untuk mereka
dengan hepatitis fulminan. Tetapi pada keadaan lainnya yang berat dimana
terjadi komplikasi kekurangan cairan akibat muntah yang berlebihan dan terus
menerus sehingga terjadi komplikasi kekurangan cairan danh elektrolit
disarankan untuk dilakukan perawatan ditumah sakit.
 Penunjang Diagnostik
 IgM Anti-HAV
IgM Anti- HAV adalah antibodi terhadap virus HAV yang spesifik.
Pemeriksaan ini dilakukan untuk memastikan diagnosis HA. IgM
mulai terbentuk pada 5-10 hari sebelum onset gejala,atau minggu
pertama setelah terpapar virus HA,dan kadarnya akan terus
meningkat. Konsentrasi akan menurun secara perlahan setelah minggu
ke-5,sehingga tidak terdeteksi dalam waktu 6 bulan pada kebanyakan
penderita. Namun, ada pula kasus-kasus pasien yang IgM anti- HAV
nya positif hingga lebih dari satu tahun setelah terkena infeksi.
Pemeriksaan ini memiliki sensitifitas yang tingi,
sederhana,ekonimis,dan dilakukan kebersamaan dengan pemeriksaan
IgC anti-HAV.
 IgG Anti HAV
IgG Anti-HAV adalah antibodi terhadap virus HA sebagai imunitas
penderita untuk seumur hidupnya.IgG mulai terbentuk setelah minggu
ke-2 sejak terpapar virus HA,dan kadarnya akan terus meningkat
hingga beberapa minggu dan menetap seumur hidup.
 Tes Asam Nukleat
Tes Asam Nukleat merupakan gold standard umtuk diagnosis stadium
viremia terhadap infeksi hepatitis. Tes ini dapat menentukan
keberadaan virus HA dalam sempel yang berbeda,seperti
spesimenklinis,semepel yang diambil dan lingkungan dan makanan .
 Kadar Serum Bilirubin
Umumnya kadar bilirubin serum akan meningkat pada hepatitis A
(HA). Kadar normal serum bilirubin total adalah <1
mg/dl,peningkatan kadar bilirubin total akan menimbulkan gejala
ikterus setelah melebihi 2,5 mg/dl
 Tes Fungsi Hati
Karena adanya kerusakan sel-sel hati,tes fungsi hati akan menunjukan
kelainan pada hepatitis A. SGOT akan meningkat melebihi 37 U/L
sedangkan SGPT akan meningkat melebihi 47 U/L.
 Kultur Feses
Kultur feses mungkin perlu dilakukan untuk menetukan carrier bila
dilihat dari teori maslow untuk penanganan dari segi keperawatan.
Bila dilihat dari teori maslow untuk penanganan dari segi
keperawatan.

Aktualisasi diri : Beri pelayanan maksimal agar pasien merasa dekat.


Harga diri : Menghargai pasien tanpa membeda-bedakan
Cinta mencintai : Beri perhatian saat memberikan obat.
Aman nyaman : Beri obat antinyeri
Fisiologis,biologis: pasien diinstruksikan untuk bedres total.
BAB III
PEMBAHASAN ASKEP
3.1 Pengkajian
3.1.1 Biodata Pasien
Nama : An.S
Tempat,tanggal lahir : Cirebon,27 Januari 2019
Umur : 15 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Status Material : Belum Menikah
Alamat : Blok.pejagalan Tengahtani Batembat
Nomer Mendrek : 063-343
Diagnosa Medis : S.usp Hepatitis A
Tanggal Masuk : 4 Februari 2019
Tanggal Pengkajian : 6 Februari 2019
Tanggal Keluar : 7 Februari 2019
3.1.2 Biodata Penanggung jawab
Nama : Ibu Setiana
Umur : 37 tahun
Hubungan Dengan Paisen : Ibu kandung
Alamat :Blok.pejagalan Tengahtani Batembat
Nomer yang bisa dihubungi : 082111175216
3.2 Keluhan Utama
Demam,mual,tidak nafsu makan.
3.3 Daftar Riwayat Penyakit
3.3.1 Daftar Riwayat Penyakit Keluarga
Menurut pengakuan keluarga dalam silsilah keluarganya tidak ada yang
mengalami penyakit yang sama dengan pasien dan dalam keluarganya
baru pasien yang mengalami perawatan dirumah sakit.
3.3.2 Daftar Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien sebelumnya belum pernah memiliki riwayat penyakit yang sama
seperti yang diderita saat ini,dan belum pernah mengalami perawatan
dirumah sakit.
3.3.3 Daftar Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke IGD pada tanggal 4 februari 2019 diantar oleh pihak
keluarga dengan keluhan mual, tidak nafsu makan,demam. Didapat
hasil observasi di IGD terkait untuk vital sign: TD: 100/60 MmHg, N:
100*/menit, R: 24*/menit. Akan tetapi, untuk suhu tidak mengarah
kepada demam didapat hasil observasi 36,9o C setelah pengkajian data
ulang pada tanggal 6 Februari 2019 pukul 14.00 WIB didapat TD:
100/70 MmHg, N: 82*/menit, R: 24*/menit, S: 36,5oc. Namun,saat
palpasi bagian abdomen terasa sedikit massa karena ada peradangan
terutama pada daerah hepar,dokter ada instruksi pemeriksaan diagnostik
untuk SGPT,SGOT,Bilirubin dan hasil pemeriksaan pasien terdiagnosa
S.usp Hepatitis A.
3.4 Kondisi Umum

Pertama Pengkajian Saat Pengkajian Sesudah Pengkajian


Compos Mentis Compos Mentis Compos Mentis
Tampak Kusam Tampak Kusam Tampak Lebih Segar
TD: 100/60 MmHg TD: 100/60 MmHg TD: 100/70 MmHg
N: 92*/menit N: 92*/menit N: 82*/menit
R: 24*/menit R: 24*/menit R: 24*/menit
S: 36,6oc S: 36,9oc S: 36,5oc
3.5 Pemeriksaan Fisik
 Kepala
Kondisi kepala : Bersih
Kondisi umum : Normal
Bentuk kepala : Simetris
Nyeri tekan : Tidak ada
Kelainan : Tidak ada kelainan
 Mata
Konjungtiva : Anemi
Skelera : Ikterik
Nyeri tekan : Ada
Kelainan : Adanya kelainan,mata kuning
 Hidung
Kondisi bulu hidung : Normal
Bentuk hidung : Simetris
Kelainan fungsi hidung : Tidak ada kelainan
 Mulut
Fungsi Pengecap : Tidak normal, terasa faal
Kondisi gigi : Lengkap
Kondisi bibir : pucat
Kelainan : Adanya kelainan, fungsi pengecap tidak
normal
 Telinga : Normal
Fungsi pendengar : Normal,terbukti dapat menjawab setiap
pertanyaan yang diajukan perawat
Kelainan : Tidak ada kelainan

 Leher
Bentuk : Simetris
Kelaianan : Tidak ada kelainan
 Intergumen ( kulit )
Tekstur : Kering
Warna : Tampak Ikterik
 Dada dan paru-paru
Bunyi dada : Normal
Respirasi : 24*/menit
Bentuk dada : Simetris
Kelainan : Tidak ada kelainan
 Abdomen ( perut )
Bentuk : An.simetris
Bising usus : > 12*/menit
Nyeri tekan : Ada,terdapat nyeri daerah hati
 Refleks
Fungsi Refleks Patella : Refleks lemah, karena adanya virus masuk
Fungsi Refleks babysky : Refleks lemah, karena adanya virus masuk
Fungsi Refleks bisep : Refleks lemah, karena adanya virus masuk
Fungsi Refleks trisep : Refleks lemah, karena adanya virus masuk
Keterangan : Terpasang infus RL
 Status
Status emosional : pasien menerima penyakit yang diderita.
Status Sosial : Banyak yang menjenguk pasien dan
memberi motivasi agar pasien sembuh
Status Spiritual : Pasien beragama islam dan menyakini
bahwa penyakitnya akan sembuh. Namun,
selama perawatan belum pernah terlihat
melaksanakan ibadah,cuman sekali-kali
pasien tampak berdo’a.

3.4 Data Penunjang dan Diagnostik

Data penunjang 4 Februari 2019:

Jenis Pmeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan


HEMATOLOGI
Hemoglobin 13,8 12,8- 16,8 g/dl
Hematokrit 43,9 33-45 %
Leukosit 5.500 4500-13.000 sd/mm2
Trombosit 238.000 154.000-442.000 sd/mm2
KIMIA DARAH
FA AL HATI
SGOT 67* < 47
SGPT 218* <39
Bilirubin Total 2,99* <1,0

Data Penunjang 06 Februari 2019

Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan


URINALIS
Warna Kuning Kuning
Kekurangan Jernih Jernih
BJ 1,015 1,005-1,025
PH 6,5 4,7-7,5
Ni trit Negatif Negatif
Protein Negatif Negatif
Kiton Negatif Negatif
Blood Negatif Negatif
Glukosa Negatif Negatif
Leukosit Eskcrase Negatif Negatif
Bilirubin Negatif Negatif
Uribilnogen Normal Normal
SEDIMEN URINE
Eritrosit 0-1 0-1
Leukosit 0-1 0-5
Icristal Negatif Negatif
Epitel Positif Positif
Jamur Negatif Negatif
Bakteri Negatif Negatif
Silinder Negatif Negatif
3.7 ADL ( Aktivitas Dailyving )

NO URAIAN DIRUMAH DIRUMAH SAKIT


1 Nutrisi
Makanan
- Jenis 3*/hari 3*/hari
- Porsi Nasi Bubur
- Kelainan Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
Minum
- Jenis Kopi,es,air putih Air putih
- Banyakmya 8 gelas/hari 3 gelas/hari
2 Eliminasi
Fecal/BAB
- Kontensitas Khas feses Belum pernah BAB saat
dilakukan pengkajian
- Kelainan Khas feses
Urine/BAK
- Kontensitas Khas urine Kuning,pekat dan keruh
- Kelainan Tidak ada Adanya kelainan
3 Pola Istirahat
- Lamanya tidur 8 jam/hari 6 jam/hari
- Mulai dari 20.00-05.00 22.00- 04.00
pukul
- Kelainan Nyenyakt Sering terjaga
3.8 Analisa Data

NO URAIAN DATA ETIOLOGI ( Penyebab) SYTOM ( Data )


1 Gangguan aman Virus DS: pasien mengatakan sakit
nyaman sehubungan pada perut sebelah kanan atas
dengan sering DO: - pasien tampak
terganggu. kesakitan pada saat palpasi
bagian abdomen
- Pasien tampak gelisah
- TTV saat pengkajian:
- TD: 100/70 MmHg
- N: 82*/menit
- R: 24*/menit
- S: 36,5oc
- BU: > 12*/menit
- SGOT: 67 UL/L
- SGPT: 218 UL/L
- Bilirubin: 2,99 mg/dl
- Nyeri tekan pada saat
bagian abdomen
2 Gangguan nutrisi Tidak nafsu makan DS: pasien mengatakan tidak
kurang dari kebutuhan nafsu makan
DO: - pasien hanya
menghabisakan 5 sendok
makan
- TD: 100/70 MmHg
- N: 82*/menit
- R: 24*/menit
- S: 36,5oc
- BU: > 12*/menit
3 Gangguan pola istirahat Sering terjaga DS: Pasien mengeluh susah
tidur
DO:- pasien tampak lemah
- Waktu tidur 6 jam
- Konjungtiva: anemi
- Skelera: Ikterik
3.9 Martikulasi

No Uraian Data Tujuan Intervensi Implementasi Evaluasi


1 Gangguan aman nyaman Setelah dilakukan - Kaji skala nyeri - Mengkaji skala nyeri S: pasien mengatakan nyeri
sehubungan dengan sering pemriksaan 3*24 jam - Ajukan kepada - Menganjurkan pada perut sudah mulai
terganggu. diharapkan gangguan pasien melakukan kepada pasien berkurang
DS: pasien mengatakan sakit yang dialamipasien teknik relaksasi melakukan teknik O: Nyeri sedang skala 4
pada bagian perut sebelah teratasi dengan kriteria: dalam relaksasi dalam A: Masalah teratasi
kanan atas - Sakit perut pada - Kolaborasi dengan sebagian.
DO:- pasien nampak merasa pasiem tim medis dalam - Berkolabosi dengan P: Lanjutkan therapy
kesakitan pada saat palpasi berkurang pemeberian obat tim medis dalam
bagian abdomen - Skala 0 analgesik pemberian obat
- Pasien nampak - Pasien tampak analgesik
gelisah tenang
- Nyeri yang dialami
pada skala 4
- TD: 100/70 MmHg
- N: 82*/menit
- R: 24*/menit
- S: 36,5oc
- Bentuk abdomen:
An.simetris
- BU: >12*/menit
- Nyeri tekan: terdapat
myeri tekan terutama
dihati.
2 Gangguan nutrisi kurang dari Setelah dilakukan - Kolaborasi dengan - Berkolaborasi dengan S: pasien mengatakan
kebutuhan. pemeriksaan,kebutuhan keluarga agar pasien keluarga agar pasien sudah mulai nafsu makan
DS:- pasien mengatakan nutrisi tercukupi dengan makan dengan makan dengan O: Porsi makan tidak
tidak nafsu makan. kriteria: menu/porsi sedikit menu/porsi sedikit dihabiskan
- Pasien mengatakan - Posi makan tapi sering tapi sering A: Masalah teratasi
hanya menghabiskan dihabiskan - Kolaborasi dengan - Berkolaborasi dengan sebagian
5 sendok makan - Berat badan tim gizi untuk tim gizi untuk P: lanjutkan therapy
DO: stabil menyediakan menyediakan maknan
-TD:100/70MmHg - Lepas infusan makanan yang yang menarik dan
-N: 82*/menit menarik dan hangat hangat sesuai kondosi
- R:24*/menit sesuai kondisi pasien pasien
- S: 36,5oc - Kolaborasi dengan - Berkolaborasi dengan
- Terpasang infus RL pasien pemberian pasien pemberian
- Intergumen vitamin penambah vitamin penambah
- Tekstur: Kering nafsu makan nafsu makan
- Warna: Tampak ikterik

3 Ganggauan pola istirahat Setelah dilakukan - Kaji pola tidur - Mengkaji pola tidur S: pasien sudah mulai tidur
tidur sehubungan dengan pemeriksaan,dengan - Beri penjelasan - Memberi penjelasan nyenyak
sering terganggu. kriteria: tentang pentingnya tentang pentingnya O: pasien tampak lemah
DS: pasien mengeluh susah - Pasien bisa tidur istirahat istirahat A: masalah mulai teratasi
tidur dan sering terbangun nyenyak - Ciptakan lingkungan - Ciptakan lingkungan P: observasi intervesi dan
DO: - pasien tampak lemah - Pasien tampak pasien yang tenang psien yang tenang implementasi
- Waktu tidur 6 jam segar - Batasi jumlah - Membatasi jumlah
- Konjungtiva: anemi - Waktu tidur 8 pengunjung pengunjung
- Skelera: ikterik jam/hari
- Kelainan mata: - Tidak anemi
tampak kuning - Skelera:
- Hasil Hb: 13,8 an.ikterik
- Bilirubin:2,99 - Bilirubin
- SGPT: 218 kembali normal
- SGOT:67
3.10 Catatan Perkembangan

Saat pengkajian 4 februari 2019 6 februari 2019 7 februari 2019 Keterangan

1 Gangguan DS: pasien Masih merasa sakit TD:100/60MmHg TD:100/60 MmHg TD:100/70MmHg S: nyeri sudah mulai
aman nyaman mengatakan sakit pada area hati N: 92*/menit N:92*/menit N: 82*/menit berkurang
berhubungan pada bagian perut R: 24*/menit R: 24*/menit R:24*/menit O:Nyeri dalam skala
dengan nyeri sebelah kanan atas S: 36,6oc S: 36,9oc S:36,5oc 0
DO: -pasien -Anemi -An.simetris -An.inemi A:Masalah sudah
mengatakan -Skelera: ikterik -skelera: ikterik -skelera: An.ikterik teratasi
merasakan -Terdapat nyeri -nyeri sudah -Nyeri sudah P: Pasien diijinkan
kesakitan pada saat tekan terutama berkurang berkurang untuk pulang
palpasi pada bagian daerah hati -Terpasang infus RL - Instruksi dokter
abdomen -Terpasang infus ujntuk lepasa infus
-Pasien nampak RL
gelisah
-Nyeri yang dialami
pada skala sedang 4
-TD: 100/70
MmHg
-N: 82*/menit
-R: 24*/menit
-S:36,5oc
-Bentuk abdomen:
An.simetris
-BU: >12*/menit
-Nyeri tekan:
terdapat nyeri
terutama pada hati
2 Gangguan DS: Masih tidak nafsu TD:100/60MmHg TD:100/60 MmHg TD:100/60 MmHg S:Pasien sudah nafsu
nutrisi kurang -pasien mengatakan makan N: 92*/menit N:92*/menit N:92*/menit makan
dari kebutuhan tidak nafsu makan R: 24*/menit R: 24*/menit R: 24*/menit O:Porsi makan
-Pasien mengatakan S: 36,6oc S: 36,9oc S: 36,9oc dihabiskan
hanya -Intergumen( kulit) - Intergumen( kulit) -Intergumen A: Masalah teratasi
menghabiskan 5 -Tekstur: kering - Tekstur:lembab -Tekstur: Normal P: Pasien diijinkan
sedok makan -Warna: Tampak - Warna:Sudah -warna: sudah tidak untuk dipulangkan
ikterik sedikit tidak ikterik ikterik
DO: -Bilirubin: 2,99 -Bilirubin: Negatif -Bilirubin : Negatif
TD:100/70MmHg -Warna urine: -Warna -Warna urine:
-N: 82*/menit kuning pekat,keruh urine:Kuning kuning
- R:24*/menit
- S: 36,5oc
-Terpasang infus
RL
-Intergumen( kulit)
Tekstur: kering
Warna: Tampak
ikterik

3 Gangguan pola DS: pasien Sering terjaga TD:100/60MmHg TD:100/60 MmHg TD:100/60 MmHg S: pasien sudah
istirahat tidur mengeluh susah N: 92*/menit N:92*/menit N:92*/menit mulai tidur nyenyak
sehubungan tidur dan sering R: 24*/menit R: 24*/menit R: 24*/menit O: Pasien sudah
dengan sering terbangun S: 36,6oc S: 36,9oc S: 36,9oc nampak lebih segar
terganggu DO: -pasien tampak -konjungtiva :anemi -Konjungtiva: -konjungtiva: A: Masalah teratasi
lemah -Skelera:ikterik An.anemi An.Anemi P:Pasien dijinkan
-waktu tidur 6jam untuk pulang
- -kelaianan mata: -skelera: sudah tidak - skelera: sudah
Konjungtiva:Anemi tampak kuning ikterik tidak ikterik
-Bilirubin: 2,99 -kelainan mata: - kelainan mata:
sudah mulai tidak tidak kuning
kuning - Bilirubin: Ngeatif
-Bilirubin: Ngeatif
BAB IV

SAP ( Satuan Acara Penyuluhan )

Bidang study: Kesehatan

Pokok Bahasan: Cara Penanganan Dini Penyakit Hepatitis A

Sub Pokok Bahasan: Menu Makananan Yang Sesuai Dengan Penyakit Hepatitis A

1. Hepatitis A
Virus Hepatitis A biasa terdapat pada kotoran para penderitanya. Virus ini
dapat hidup pada air atau es batu. Cara penyebaran virus ini adalah karena
meminum air yang tercemar VHA. Bisa juga karena mengkonsumsi makanan
yang tidak dimasak dengan benar sehingga virus ini tetap hidup pada makanan
atau karena orang yang mempersiapkan makanan tidak terbiasa cuci tangan
terlebiih dahulu,padahal mungkin saja pada tangannya terdapat virus hepatitis
A.
2. Pemilihan Bahan Makanan Bagi Penderita Hepatitis A
- Hindari makanan yang dapat menimbulkan gas,seperti timun, ubi,
singkong, merah, kol, sawi, lobak, nangka, durian dan lain-lain.
- Hindari makanan yang telah diawetkan seperti sosis, ikan asin, kornet
dan lain-lain.
- Pilihlah bahan makanan yang kandungan lemaknya tidak banyak seperti
daging, yang tidak berlemak, ikan segar, ayam tanpa kulit.
- Sebaiknya pilih sayur-sayuran yang sedikit mengandung serat seperti
bayam, wortel, labu siam, kacang panjang muda, buncis muda,daun
kangkung, dan sebagainya.
- Bumbu-bumbu jangan terlalu merangsang.contoh salam,laos, kunyit,
bawang merah, bawang putih dan ketumbar boleh dipakai jangan terlalu
banyak.
- Hindari makanan yang terlalu berlemak seperti usus, otak, sum-sum,
dan santan kental.
- Hindari penggunaan kelapa, minyak kelapa, minyak hewan, margarin
dan mentega.
3. Contoh Menu Makanan
- Waktu Makan Pagi
Nasi tim
Telur bumbu kuning
Tumis Wortel
- URT Nasi tim : 3sdm
Kalori: 70,3
Protein: 1,3 g
Lemak : 0,1 g
Karbohidrat: 15,4 g
- URT Telur bumbu kuning: 1/2 btr
Kalori: 46,2
Protein: 3 g
Lemak: 2,5 g
Karbohidrat: 3.5 g
- URT Tumis wortel: 2 sdm
Kalori: 20,4
Protein: 0,2 g
Lemak: 1,9 g
Karbohidrat: 0,9
- Selingan
Teh hangat
Kue dadar gulung
- URT Teh hangat: 240 ml
Kalori: 31
Protein: 0
Lemak:0
Karbohidrat: 7.7
- URT Kue dadar gulung: 1 bh
Kalori: 144.5
Protein: 28 g
Lemak:4.2 g
Karbohidrat: 24.1
- Makan Siang
Nasi tim
Ikan bumbu kecap
Pepaya
BAB V

PENUTUP

Kejadian luar biasa Hepatitis A termasuk bencana non alam. Penularan Hepatitis A
terutama secara oral-fecal. Penyebaran virus Hepatitis A terkait kuat dengan
lingkungan yang buruk. Pencegahan hepatitis A dari faktor lingkungan yaitu dengan
menciptakan lingkungan yang sehat berupa rumah dan bangunan dengan sanitasi dan
higene yang baik. Sedangkan pencegahan dari faktor individu yaitu dengan menjalani
pola hidup sehat dan bersih. Selama masa pengobatan,penderita hepatitis A dapat
diberikan diet hati yang tinggi karbohidrat dengan sumber makanan berlemak dan
bergas yang dibatasi.
LAMPIRAN-LAMPIRAN

 Jadwal konsul ASKEP ( Asuhan Keperawatan)


 Kamis, 14 maret 2019
 Senin, 18 maret 2019
 Rabu ,20 maret 2019
 Minggu, 7 April 2019
 Senin, 2 April 2019
 Kamis, 4 April 2019
 Jumat, 5 April 2019
 Foto saat Prakerin di Rumah sakit Permata Cirebon
DAFTAR PUSTAKA

Akbar H.N,2007 Hepatitis A in: Buku Ajar Ilmu Penyakit Hati.1st ed. Jakarta: jayabadi
pp.201-4.

Almaster S.,2010. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Griffin K., 2008. Crash course : Immunology and Haematology. 3rd ed. USA: Mosby
Elsevier pp.20-60.

Anda mungkin juga menyukai