SKRIPSI
Diajukan Untuk
Oleh
SALATIGA
2016
I
Dra. Urifatun Anis, M.Pd.I
Dosen IAIN Salatiga
NOTA PEMBIMBING
Lamp : 4 eksemplar
Hal : Pegajuan Naskah Skripsi
Saudara Zahra Ridho Hasanah
Kepada Yth.
Dekan FTIK
Ditempat
Assalamu‟alaikum.Wr.Wb.
Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka
bersama ini kami kirimkan naskah skripsi saudara:
Nama : Zahra Ridho Hasanah
NIM : 111-12-128
Jurusan : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Judul : NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER SURAT AL-
AN‟AM AYAT 151-153 DAN PENERAPANNYA
DALAM PAI
Demikian ini kami mohon skripsi saudara tersebut di atas supaya segera di
munaqosyahkan. Demikian agar menjadi perhatian.
Wassalamu‟alaikum. Wr.Wb.
II
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
NIM : 111-12-128
Jurusan : Tarbiyah
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya
saya sendiri, bukan jiplakan dari karya orang lain. Pendapat atau temuan orang
lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik
ilmiah.
III
KEMENTERIAN AGAMA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
Jalan Lingkar Salatiga Km. 2 Telepon: (0298) 6031364 Salatiga 50716
Website: tarbiyah.iainsalatiga.ac.id Email:tarbiyah@iainsalatiga.ac.id
---------------------------------------------------------------------------------------------------
SKRIPSI
Disusun oleh
NIM: 111-12-128
IV
MOTO
ِإ َّن َم َع ْالعُس ِْر يُس ًْرا,فَإ ِ َّن َم َع ْالعُس ِْر يُس ًْرا
V
PERSEMBAHAN
VI
KATA PENGANTAR
kepada junjungan Nabi Agung Muhammad SAW yang telah menuntut umatnya
Skripsi ini penulis susun dalam rangka memenuhi tugas dan melengkapi
syarat guna untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan. Adapun judul skripsi ini
Penulis skripsi ini dapat selesai tidak lepas dari berbagai pihak yang telah
1. Bpk. Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. Selaku Rektor IAIN Salatiga yang telah
2. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag. Selaku ketua jurusan Tarbiyah yang telah
3. Ibu Dra. Urifatun Anis, M.Pd.I Selaku pembimbing yang telah dengan
4. Segenap Bapak dan Ibu Dosen serta karyawan IAIN Saltiga yang telah
VII
5. Ayah dan ibuku yang selalu mendo‟akan dalam hidupku.
Semoga amal mereka diterima sebagai amal ibadah oleh Allah SWT serta
Penulis menyadari dan mengakui bahwa penulis skripsi ini masih jauh dari
pengetahuan penulis. Oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun
Amin-amin ya robbal‟alamin
VIII
ABSTRAK
Kata Kunci: Nilai Pendidikan Karakter , QS. Al-An‟am ayat 151-153, Penerapan
dalam PAI.
Krisis karakter dan watak anak saat ini mengalami dekadensi moral,
dengan semakin jauhnya pendidik dan peserta didik, orang tua dan anak dari
pendidikan yang berlandaskan Al-Qur‟an. Melihat carut-marutnya kondisi moral
bangsa, pendidikan karakter menjadi alternatif utama untuk mengatasi
permasalahan tersebut. Dengan begitu pendidikan karakter menjadi sebuah tema
yang urgen pelaksanannya bagi pembangunan bangsa sebab karakter menjadi
tolok ukur keberhasilan suatu bangsa.
Berdasarkan latar belakang tersebut rumusan masalah penelitian ini adalah
1) Apa saja nilai-nilai pendidikan karakter yang terkandung dalam Q.S AlAnām
ayat 151-153?, 2) Bagaimana menerapkan nilai-nilai pendidikan karakter tersebut
dalam Pendidikan Agama Islam?.
Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan yang menggunakan
pendekatan maudlu‟i. Pengumpulan datanya menggunakan metode dokumentasi.
Analisis data dilakukan dengan teknik analisis isi dan analisis semiotik.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat nilai-nilai pendidikan karakter
dalam Q.S. Al-An‟am ayat 151-153. Nilai-nilai tersebut adalah: 1) takwa, kasih
sayang, tanggung jawab, cinta damai, peduli sosial, dan adil. Nilai takwa yang
terdapat pada karakter religius merupakan karakter yang kompleks. Tidak hanya
sebatas penyembahan terhadap Allah, tetapi juga berimplikasi pada karakter yang
lain. 2) Nilai-nilai pendidikan karakter tersebut dapat diterapkan tidak hanya
dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam di kelas, tetapi juga lewat
lingkungan pendidikannya yaitu sekolah, serta pendidiknya. Dalam pendidikan
karakter beberapa model yang dapat dipakai antara lain model tadzkirah,
istiqomah, iqra-fikir-dzikir dan refleksi.
IX
DAFTAR ISI
X
ayat 151-153 dalam Pendidikan Agama Islam..............................73
BAB V: PENUTUP
A. Kesimpulan..............................................................................86
B. Saran.........................................................................................86
C. Penutup ....................................................................................87
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................89
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
LAMPIRAN
XI
BAB I
PENDAHULUAN
didik agar peserta didik mampu mengenal, peduli dan menginternalisasi nilai-nilai
Hariyanto, 2011: 46). Dengan begitu pendidikan karakter menjadi sebuah upaya
untuk mengubah manusia menjadi lebih baik dalam pengetahuan, sikap dan
keterampilan.
building) karena dengan pendidikan karakter inilah yang akan membuat Indonesia
menjadi bangsa yang besar, maju dan jaya, serta bermartabat” (Muchlas Samani
juga menegaskan bahwa misi utamanya dalam mendidik manusia adalah untuk
2013: 30).
1
Akan tetapi dalam prakteknya, pendidikan lebih banyak diorientasikan
untuk mengasah otak yang menghasilkan lulusan yang pintar, padahal sisi lain
yang harus mendapat perhatian penuh adalah mencerahkan dan menyucikan hati,
pendidikan nasional belum mengarah, bahkan makin jauh dari tujuan yang telah
dirumuskan dalam UU Sisdiknas tahun 2003 (pasal 3), (Darmiyati Zuchdi, 20011
:80). Seperti Saat ini di Indonesia peran pendidikan dalam membentuk manusia
yang bertakwa masih jauh dari harapan. Dan upaya pemerintah belum mampu
penjual dan pembeli juga adalah orang-orang yang berstatus siswa. Mereka
menjadi pengedar dan sekaligus juga pengguna. Kehidupan yang rusak seperti ini
kerap kali disertai dengan berbagai pesta yang berujung pada tindakan moral di
kalangan remaja. Anak-anak remaja ini tidak lagi mempertimbangkan rasa takut
sejenis sering kali sulit diatasi oleh pihak sekolah sendiri, sampai-sampai
merupakan tindakan kriminal yang bisa merenggut nyawa. Dan disamping itu etos
kerja yang buruk, rendahnya disiplin diri dan kurangnya semangat untuk bekerja
2
keras, keinginan untuk memperoleh hidup yang mudah tanpa kerja keras, nilai
materialism menjadi gejala yang umum dalam masyarakat. Daftar ini masih bisa
siswa lainnya, kecurangan dalam ujian, dan berbagi tindakan yang tidak
agar nilai-nilai karakter yang diajarkan mampu mengkristal dalam diri peserta
kekejian moral yang terjadi, seperti kasus korupsi, suap-menyuap, bahkan saling
membunuh hanya untuk mendapatkan suatu jabatan ataupun harta, padahal dalam
Q.S Al-Anām ayat 151 ditekankan adanya keharusan manusia untuk menghindari
kebejatan moral, baik terhadap Allah maupun sesama manusia (M. Quraish
3
diamanatkannya dapat diterapkan pada setiap situasi dan kondisi. Nilai-nilai itu
menjadi petunjuk, pemisah antara yang hak dan batil, serta jalan bagi setiap
Al-Qur‟an sebagai sumber ajaran Islam, juga membawa cerita masa lalu
seperti kisah para nabi. Dalam Q.S. Al-Anām ayat 151-153 memiliki kandungan
sepuluh wasiat Allah yang diwasiatkan kepada nabi Musa (M. Quraish Shihab,
yang dilatar belakangi oleh adanya perbedaan agama, seperti yang terjadi dalam
kasus Ambon.
Sepuluh wasiat Allah dalam Q.S. Al-Anām ayat 151-153 tertulis dalam
bentuk larangan. Dalam kajian Islam larangan memiliki cakupan luas, dimana
larangan itu bisa bersifat terbatas atau tak terbatas. Dalam pembahasan akhlak
kalimat-kalimat larangan yang dijumpai dalam nash lebih bersifat tak terbatas,
artinya larangan tersebut berlaku tanpa dibatasi waktu. Dalam hal ini penulis
melihat bahwa dalam surat Al-Anām ayat 151-153 terkandung nilai-nilai karakter
Maka dari itu diharapkan pendidik dan orang tua mencontoh serta dapat
mengaplikasikan dalam mendidik anak. Apalah arti seorang anak pintar dan
cerdas tapi tidak memiliki hati nurani, angkuh, sombong, tidak mensyukuri
nikmat Allah, durhaka kepada kedua orang tua dan menganggap orang lain tidak
4
ada apa-apanya. Pendidik dan orang tua diharapkan mampu untuk mencontoh
pendidikan karakter yang terdapat dalam Al-Qur‟an surat Al-an‟am ayat 151-153.
penelitian dengan judul Nilai Pendidikan Karakter Surat Al-Anām Ayat 151-
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja nilai-nilai pendidikan karakter yang terkandung dalam Q.S AlAnām
ayat 151-153?
5
D. Kegunaan Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
Qur‟an.
E. Metode Penelitian
data.
1. Jenis Penelitian
oleh ilmuan masa lalu maupun sekarang (Kaelan, 2005: 250) Jenis
6
deskriptif berupa kata-kata, catatan yang berhubungan dengan makna, nilai
dan pengertian. Dalam skripsi ini Peneliti menganalisis muatan isi dari
objek penelitian yang berupa dokumen yaitu teks tafsir Q.S. Al-an‟am ayat
151-153.
2. Pendekatan Penelitian
2012: 50). Dalam hal ini yang diungkap adalah pendidikan karakter dalam
3. Objek Penelitian.
a. Primer
b. Sekunder
7
buku, jurnal, artikel, maupun karya ilmiah lainnya. Beberapa sumber
yang penulis gunakan sebagai data sekunder antara lain: buku, jurnal,
dokumen. Dokumen disini bisa berupa buku, surat kabar, majalah, jurnal,
atau pun internet yang relevan dengan tema penelitian ini (Nyoman Kutha
Ratna, 2010:235)
tekstual dalam studi pustaka melalui interpretasi terhadap isi pesan suatu
F. Penegasan Istilah
Dalam hal ini yang menjadi objek penelitian adalah nilai-nilai pendidikan
karakter Surat Al-An‟am ayat 151-152 dan aplikasi dalam PAI. Adapun istilah-
8
1. Nilai
diberikan kepada orang lain dan kenyataan atau hukuman bahwa makin
banyak nilai diberikan kepada orang lain, makin banyak pula nilai serupa
yang dikembalikan dan diterima oleh orang lain (Abdul Majid, 2013: 42).
kategori, yaitu nilai nurani dan nilai memberi. Nilai nurani adalah nilai
yang ada dalam diri manusia kemudian berkembang menjadi perilaku serta
nilai memberi adalah nilai yang perlu dipraktikan atau diberikan yang
seperti: setia, dapat dipercaya, hormat, sopan, cinta, kasih sayang, peka,
2. Pendidikan
9
dilakukan oleh seseorang (pendidikan) terhadap seseorang (anak didik) agar
3. Krakter
Secara bahasa, karakter berasal dari bahasa Yunani, charassein, yang artinya
Dalam pandangan Islam Karakter sama dengan akhlak (Abdul Majid, 2013:
iv). Karakter adalah kumpulan tata nilai yang menuju pada suatu sistem,
kata Charassein yang artinya „mengukir corak yang tetap dan tidak
terhapus. karakter adalah cara berfikir dan berperilaku yang menjadi ciri
khas tiap individu untuk hidup bekerja sama, baik dalam keluarga,
4. Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter adalah hal positif apa saja yang dilakukan guru
10
perbuatan berdasarkan nilai-nilai etik seperti respek, keadilan, kebajikan
2013: 43-44)
pendidikan watak, atau pendidikan budi pekerti yang memiliki tujuan untuk
baik-buruk, memelihara apa yang baik, dan mewujudkan kebaikan itu dalam
Pendidikan karakter adalah “ciri khas” yang dimiliki oleh suatu benda atau
individu. Ciri khas tersebut adalah “asli” dan mengakar pada kepribadian
terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama lingkungan maupun
11
mengimani, bertakwa dan berakhlak mulia dalam mengamalkan ajaran
agama Islam dari sumber utamanya dari Al-Qur‟an dan Hadis, melalui
2011: 20)
sistem yang melandasi pemikiran, sikap, perilaku dan upaya sadar dan
G. Sistematika Penulisan
Anām ayat 151-153 dan aplikasi dalam PAI ini dibagi dalam tiga bagian, yaitu
12
bagian awal, bagian inti dan bagian akhir. Bagian awal terdiri dari halaman
sampai bagian penutup yang tertuang dalam bentuk bab-bab sebagai satu
kesatuan. Pada skripsi ini penulis menuangkan hasil penelitian dalam empat
bab. Pada tiap bab terdapat sub-sub bab yang menjelaskan pokok-pokok
Pendidikan Karakter dalam Q.S Al- An‟am ayat 151-153 dan aplikasi Nilai-
13
Bab V, adalah penutup yang berisi kesimpulan dari hasil penelitian,
saran dan kata penutup. Selanjutnya dibagian akhir skripsi ini terdiri atas daftar
14
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
1. Nilai
makin banyak nilai diberikan kepada orang lain, makin banyak pula
nilai serupa yang dikembalikan dan diterima oleh orang lain (Abdul
kategori, yaitu nilai nurani dan nilai memberi. Nilai nurani adalah nilai
dll. Sedangkan nilai memberi adalah nilai yang perlu dipraktikan atau
15
diberikan yang kemudian akan diterima sebanyak yang diberikan,
cinta, kasih sayang, peka, tidak egois, ramah, baik hati, adil, dll.
2. Pendidikan Karakter
a. Pengertian Karakter
16
dilakukan atau kebiasaan.Karakter juga diartikan watak, yaitu sifat
pendidikan watak.
17
Secara akademis, pendidikan karakter dimaknai sebagai
di Sekolah”, yaitu:
18
2) Untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan dan hasil
kompetensi kelulusan.
multikultural.
pergaulan dunia.
a. Pengertian PAI
19
Pendidikan Agama Islam ialah upaya sadar dan terencana
Islam adalah suatu usaha untuk membina dan mengasuh peserta didik
َ ِْ ) َٔ ََّل ت َ ْم َسثُٕا َيب َل ْان َيتِ ِيى ِإ ََّّل ثِبنَّ ِتي151( ٌَُٕصب ُك ْى ثِ ِّ نَعَهَّ ُك ْى تَ ْع ِمه
ي َّ َٔ
عب ِإ ََّّل
ً ف ََ ْف ِ شدَُِّ َٔأَ ْٔفُٕا ْان َك ْي َم َٔ ْان ًِيصَ اٌَ ِث ْبن ِمع
ُ ّْظ ََّل َُ َك ِه ُ َ ع ٍُ َحتَّى يَ ْجهُ َغ أ
َ أ َ ْح
َّ ُٔ ْظ َع َٓب َٔ ِإذَا لُ ْهت ُ ْى فَب ْع ِدنُٕا َٔنَ ْٕ َكبٌَ ذَا لُ ْسثَى َٔ ِث َع ْٓ ِد
اَّللِ أ َ ْٔفُٕا ذَ ِن ُك ْى
ُ ُِٕاطي ُي ْعت َ ِمي ًًب فَبت َّ ِجع ِ ) َٔأ َ ٌَّ َْرَا151( ٌَٔصب ُك ْى ِث ِّ نَ َعهَّ ُك ْى تَرَ َّك ُس
ِ ص َس َّ َٔ
20
ٌَُٕصب ُك ْى ِث ِّ نَ َعهَّ ُك ْى تَتَّم
َّ َٔ ظ ِجي ِه ِّ ذَ ِن ُك ْى ُّ َٔ ََّل تَت َّ ِجعُٕا ان
َ عجُ َم فَت َ َف َّسقَ ِث ُك ْى
َ ٍْ ع
)151(
21
h. Agar berkata yang jujur.
landasan moral, dan etik dalam proses pembentukan jati diri bangsa.
22
memahami, menginternalisasi dan mengaktualisasikannya melalui proses
ke dalam silabus dan RPP melalui berbagai cara antara lain mengkaji SK
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
23
memuat antara lain pendidikan agama termasuk salah satunya pendidikan
agama Islam”
mengamalkan ajaran agama Islam dari sumber utamanya kitab suci Al-
Islam diberikan pada sekolah umum dan sekolah agama, baik negeri atau
24
(kurikulum KTSP) terfokus pada aspek Al-qur‟an, Hadits, Fiqh, Tauhid
dan Tarikh.
Islam dapat dilihat dalam dua sisi, yakni materi dan proses pembelajaran.
mengenai isi dan bahan pelajaran PAI serta cara yang digunakan dan
segenap kegiatan yang dilakukan oleh guru agama untuk membantu siswa
dalam memahami.
25
BAB III
DESKRIPSI PEMIKIRAN
َ ِْ ) َٔ ََّل ت َ ْم َسثُٕا َيب َل ْان َي ِت ِيى ِإ ََّّل ِثبنَّ ِتي151( ٌَُِٕث ِّ َن َعهَّ ُك ْى تَ ْع ِمه
َ ي أ َ ْح
ع ٍُ َحتَّى
عب إِ ََّّل ُٔ ْظ َع َٓب َٔإِذَا لُ ْهت ُ ْى ِ شدَُِّ َٔأَ ْٔفُٕا ْان َك ْي َم َٔ ْان ًِيصَ اٌَ ثِ ْبن ِمع
ُ ّْظ ََّل َُ َك ِه
ً ف ََ ْف ُ َ يَ ْجهُ َغ أ
ُّ اطي ُي ْعت َ ِمي ًًب فَبت َّ ِجعُُِٕ َٔ ََّل تَت َّ ِجعُٕا ان
عجُ َم َفتَفَ َّسقَ ِث ُك ْى ِ ) َٔأ َ ٌَّ َْرَا151(
ِ ص َس
(152) Dan janganlah kamu dekati harta anak yatim, kecuali dengan cara
yang lebih bermanfa`at, hingga sampai ia dewasa. Dan sempurnakanlah
takaran dan timbangan dengan adil. Kami tidak memikulkan beban
26
kepada seseorang melainkan sekedar kesanggupannya. Dan apabila kamu
berkata, maka hendaklah kamu berlaku adil kendatipun dia adalah
kerabat (mu), dan penuhilah janji Allah. Yang demikian itu diperintahkan
Allah kepadamu agar kamu ingat,
(153) Dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus,
maka ikutilah dia; dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain),
karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya. Yang
demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu bertakwa.
enam kali. Nama ini adalah satu-satunya nama untuknya yang dikenal
turun sekaligus. bahwa surah ini diantar oleh tujuh pulah ribu malaikat
Abu Abdullah Muhammad ibnu Ya 'qub Al-Hafiz dan Abul Fadl, yaitu Al-
kemudian bersabda:
27
َ ظ ْٕ َزح ُ اْآلَ َْ َعب ِو َي َع َٓب َي ْٕ ِكبت ِيبٍَ اْن ًَبَلَ َِ َكب ِخ
ظبدَّ َيبب َثبيٍَْ ا ن َبب ُ ُ ظ ْٕ َزح ْ ََُ ِص ن
ُ ت
Ibrahim ibnu Nailah, dari Ismail ibnu Umar , dari Yusuf ibnu Atiyyah, dari
Ibnu Aun, dari Nafi' , dari Ibnu Umar yang mengatakan bahwa Rasulullah
ظب ْجعُ ٌَْٕ ا َ ْنفًبب ِيبٍَ اْن ًَبَلَ َِ َكب ِخ ِ َٔ ًظ ْٕ َزح ُ اْآلَ َْعَب ِو ُج ًْهَخ
َ َٔ ً احدَح
َ شيَّعَ َٓب َّ َعه
ُ ي ْ ََُ ِص ن
َ ت
yang menurut mereka turun setelah Nabi saw. Berhijrah ke Madinah, yaitu
ayat 90 s/d 93 dan 150 s/d 153, kendati ada riwayat yang hanya menyebut
dua ayat, yaitu ayat 90 dan 91. Riwayat lain bahkan menyatakan hanya
satu ayat, yaitu ayat 90. Tetapi yang di riwayat-riwayat itu mengandung
28
seluruh ayat surah ini turun sekaligus, padahal persoalan yang
sejarah, bukan juga persoalan yang berhubungan dengan hawa nafsu yang
turunnya seluruh ayat surah ini sekaligus pastilah mempunyai dasar yang
yang demikian banyak tentang turunnya surah ini sekaligus karena riwayat
Tidak ada surah panjang lain yang yang turun sekaligus kecuali
diketahui apa yang dinamai sebab nuzul tiidak harus dipahami dalam arti
29
sebab nuzul itu terjadi pada periode turunya Al-Qur`an, baik terjadi
menginformasikan bahwa surah ini turun diwaktu malam, dan bahwa bumi
turunya surah ini sekaligus. Apalagi, seperti tulis al-Biqa`i, tujuan utama
ajaran Islam.
Allah swt. Yang mewujudkan dan mematikan, dan dia juga yang
binatang dan sebagainya. Inilah yang diisyaratkan oleh namanya, yakni al-
an`am.
30
antaranya. Pakar ini menulis bahwa surah-surah Makkiyah berkisar pada
dengan Pencipta alam dan kehidupan. Uraian surah ini tulisannya tidak
maupun di bumi.
Quthub juga menggaris bawahi nama surah ini, yakni al-An`am. Oleh
tertanam hakikat yang diajarkan oleh agama ini; yaitu bahwa hak
Dari sini pula maka wajar jika ia turun sekaligus, tidak bertahap.
31
Memang, prinsip-prinsip ajaran agama tidak ditetapkan Allah swt.
lebih jika ketetapan yang dituntut itu tidak sejalan dengan kebiasaan
selama ini. Itulah sebabnya, dalam bidang hukum Al-Qur`an sering kali
pun.
bentuk perintah berbakti, yakni dan berbuat baiklah secara dekat dan
melekat kepada kedua orang ibu bapak secara khusus dan istemewa
32
dengan berbuat kebaktian yang banyak lagi mantap atas dorongan rasa
kamu menduga bahwa bila mereka lahir kamu akan memikul beban
tambahan. Jangan khawatir atas diri kamu. Bukan kamu sumber rezeki,
sarana rezeki kepada kamu sejak saat ini dan juga kami akan siapkan
kepada kedua orang tua dan membunuh, kini dilarangnya secra umum
berzina, baik yang tampak diantranya, yakni yang kamu lakukan secara
Kelima disebut secara khusus satu contoh yang amat buruk dari
kekejian itu, yakni dan jangan kamu membunuh jiwa yang memang
benar, yakni berdasarkan ketetapan hukum yang jelas. Demikian itu yang
33
diperintahkan-Nya, yakni oleh tuhan dan nalar yang sehat kepada kamu
kepada kaum musrikin, seakan-akan ayat ini berkata kepada mereka: kini
kalian yang sangat buruk itu. Datang dan dengar apayang sebenarnya
perbedaannya.
yang hati atau lidahnya mengikuti apa yang terhidang dari lambang-
lambang bacaan huruf demi huruf, bagian demi bagian, dari apa yang
dibacanya.
terlebih dahulu segala yang dipertuhan dan tidak wajar disembah, baru
yang wajib disembah. Bukankah kita berkata: ( ) َّلإنّ إَّلّ هللاla llaha illa
34
Allah/ tidak ada tuhan selain Allah? Disamping itu, ayat ini disampaikan
Allah, yang pada awal ayat ini dijanjikan untuk disampaikan kepada
memberi nikmat kepada pihak lain, dan kedua perbuatan baik. Karena itu
kata ihsan lebih luas dari sekedar “memberi nikmat atau nafkah”.
Maknanya lebih tinggi dan dalam dari kandungan makna “adil” karena
atau memberi semua hak orang lain, sedang ihsan adalah memberi lebih
banyak daripada yang harus anda beri dan mengambil lebih sedikit dari
yang seharusnya anda ambil. Karena itu pula, rasul saw. Berperan kepada
Daud).
35
Quraish Shihab juga kemukakan bahwa al-Qur‟an menggunakan
kata penghubung bi ketika berbicara tentang bakti kepada ibu dan bapak
penggunaan ( )لli yang berati untuk dan ( )إنىila berarti kepada untuk
ٍ ) ٔلدأ حعٍ ثي إذأخسجُى يٍ انعّجwa qad ahsana biidz akhrajani min as-aijn/
dia (Allah) telah berbuat baik kepadaku ketika Dia membebaskan aku
material, idiom yang digunakan adalah li dan, dengan demikian, ayat ini
36
Firman-Nya: janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena
kemiskinan. Kami akan memberi rizki kepada kamu dan kepada mereka
semakin terpuruk dalam kesulitan hidup akibat lahirnya anak. Karena itu,
dilahirkan, yakni melalui lanjutan ayat itu dan kepada mereka, yakni anak-
baru dalam bentuk kekhawatiran. Karena itu dalam ayat tersebut ada
adalah kemiskinan yang boleh jadi akan dialami oleh anak. Maka, untuk
bahwa kami-lah yang akan memberi rezeki kepada mereka, yakni anak-
jaminaan serupa kepada ayah dengan adanya kalimat dan juga kepada
kamu.
37
Penggalan ayat diatas dapat juga dipahami sebagai sanggahan buat
mereka yang menjdikan kemiskinan apa pun sebabnya sebagai dalih untuk
termasuk dalam larangan ini atau tidak merupakan salah satu diskusi antar
ّ
( نحك حسو هللا إَّلّ ثب
ّ ) انتّىallati harrama Allahu illa bi al-haqq yang
benar. Terjemahan ini terpijak pada kata harrama yang dipahami dalam arti
syariat seluruh agama sejak kelahiran manusia dipentas bumi ini. Dapat juga
kata harrama, yang dikaitkan dengan jiwa manusia oleh ayat diatas,
dipahami dalam arti yang dijadikan terhormat oleh Allah. Penggalan ayat ini
mendukung nilai-nilai hak asasi manusia yang juga merupakan salah satu
Ayat ini dan ayat-ayat berikut menyebutkan aneka hal yang haram
terhadap Allah dan terhadap manusia jauh lebih penting daripada diskusi
38
berkepanjangan menyangkut hukum halal dan haram, dan bahwa
haq.
Ayat yang lalu telah menyebut lima wasiat Allah yang merupakan
tentang nyawa. Ini karena harta adalah sesuatu yang nilainya sesudah nilai
nyawa.
mendekati harta kaum lemah, yakni anak-anak yatim. Ini sangat wajar
kelemahannya. Dan karena itu pula, larangan ini tidak sekedar melarang
39
Ayat ini dimulai dengan larangan ke enam yang mengatakan: dan
janganlah kamu dekati apalagi menggunakan secara tidak sah harta anak
secara baik itu berlanjut hingga ia, yakni anak yatim itu, mencapai
kelola sendiri.
dampak ucapanmu yang baik atau yang buruk adalah kerabat –mu sendiri.
jangan melanggar janji yang kamu ikat dengan dirimu, orang lain, atau
kamu terus-menerus ingat bahwa itulah yang terbaik untuk kamu semua.
40
merupakan larangan mendekati sesuatu yang dapat merangsang jiwa atau
Hubungan seks seperti perzinaan maupun keika istri sedang haid, demikian
pula perolehan harta secara batil, memiliki rangsangan yang sangat kuat
mendekatinya.
yang bertransaksi .karena itu ,ia bukan sekadar berarti adil,apabila jika ada
41
qisth, bukan sekedar bi al-`adll dengan adil. Memang diatas penulis
dengan adil. Ini karena sangat sulit bagi penulis menemukan padanan kata
yang tepat untuk kata qisth itu dalam bahasa indonesia atau bahasa asing.
yang benar-benar mencapai kadar adil yang pasti, tetapi kendati demikian,
susun dalam bentuk redaksi personal pertama, dalam hal ini adalah Allah
swt, padahal ayat-ayat sebelumnya dalam redaksi orang ketiga. Hal ini,
Allah swt. sebagai anugrah, juga untuk menunjukkan bahwa apa yang
Allah swt. Bahwa ayat ini merupakan perintah kepada penjual atau
pemberi barang karena pembeli atau penerima tidak selalu awas, apabila
saat disertai keinginan yang besar untuk memperoleh barang itu. Juga
42
benar, dan itu bisa saja bermakna positif atau negatif, serius atau canda:
kedua, salah dan ini ada yang disengaja (bohong) ada juga yang tidak
disengaja (keliru); dan ketiga, omong kosong. Ini ada yang dimengerti
tetapi tidak berfaidah dan ada juga yang tidak dimengerti sama sekali.
apabila dalam ayat ini mengisyaratkan bahwa ada kemampuan dalam diri
manusia untuk diam dan tidak mengucapkan sesuatu apabila dia takut
tidak berucap sepatah pun kalau ucapan itu tidak benar dan tidak adil. “
siapa yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, hendaknya dia
mengucapkan kata-kata yang baik atau diam saja” (HR. Bukhori dan
ayat yang lalu adalah yang di haramkan Allah swt. Yakni yang dilarang
menampakkan sesuatu yang haq, tetapi dalam saat yang sama ia adil, dan
43
Ayat ini ditutup dengan wasiat kesembilan, yaitu perintah
memenuhi (` ) عٓد هللاahd Allah/janji Allah. Rangkaian kedua kata ini dapat
berarti apa yang ditetapkan Allah atas kamu menyangkut perjanjian, yang
dalam hal ini adalah syariat agama; bisa juga dalam arti apa yang telah
kamu janjikan kepada Allah untuk melakukannya dan yang telah kamu
akui, atau bisa jadi juga ia berarti perjanjian yang Allah perintahkan untuk
Allah swt. Dan juga dapat ditampung oleh redaksi tersebut. Bahwa ia
dinamai perjanjian Allah karena perjanjian itu disaksikan oleh Allah lagi
disebut oleh kedua ayat sebelumnya, yaitu dan bahwa ini, yakni
secara keseluruhan adalah jalan-Ku yang lapang lagi lurus, maka ikutilah
yang lain yang bertentangan dengan jalan-Ku ini karena jalan-jalan itu
menceraiberaikan kamu dari jalan-Nya yang lurus lagi lapan itu. Yang
44
diwasiatkan kepada kamu agar kamu bertaqwa sehingga terhindar dari
Kata ( صبساط
ّ ) انash-shirat terambil dari kata ( ) ظبسطsaratha, dan
karena huruf ( ) ضsin dalam kata ini bergandengan dengan huruf () ز,
zirat asal katanya sendiri bermakna menelan. Jalan yang lebar dinamai
pejalan.
lain adalah yang pertama mengandung makna jalan luas dan lebar serta
ketujuan. Sedang sabil adalah jalan kecil atau lorong. Sabil ada yang
bertemu dengan shirath, ada juga yang tidak sehingga perjalan tidak
sabilillah, puasa, berjhad, belajar dan mengaja, dan ilmu yang bermanfaat,
kegiatan sosial yang berguna, dan lain-lain kebajikan, jika ditinjau secara
berdiri sendiri, ia adalah sabilillah. Karena itu, semua apa yang dinamai
45
Semua jalan Allah, baik yang dinamai Shirath maupun yang
dinamai sabil, tentu direstui-Nya. Tetapi ingat! Ada jalan-jalan, atau dalam
istilah ayat di atas subul, yang bertentangan dengan jalan Allah. Semua
jalan itu bukan saja kecil bagian lorong-lorong, tetapi ia juga menyesatkan.
yang menyesatkan karena jalan itu bukan saja menyesatkan dari shirathi
(jalan-ku), yakni jalan Allah swt. Yang luas, lebar lagi lurus itu, tetapi
bahkan menyesatkan dari sabilihi, yakni jalan-Nya yang kecil pun. Kalau
merupakan jaminan. Tetapi, jika jalan itu adalah jalan sempit yang
menyesatkan, maka pasti anda tidak akan sampai ke tujuan. Kalau anda
hanya berpuasa, atau hanya berhaji, ia sabilillah, tetapi kalau hanya itu
yang anda lakukan, ketahuilah bahwa itu bukan jaminan sampai ke ash-
kalimat itu.
46
Ketiga ayat diatas menekankan bahwa kesepuluh tuntunan Allah
yang serasi antar-perurutan wasiat demi wasiat. Masalah ini cukup banyak
pertama dari rangkaian ayat ini, yang dimulai dengan larangan syirik
ditegakkan guna tegaknya semua hal yang di haramkan Allah bagi siapa
saja yang bermaksud berserah diri kepada-Nya dan memeluk agama Islam.
tua, dengan larangan membunuh anak, atas dasar bahwa keduanya adalah
47
hubungan kekeluargaan antar generasi sepanjang masa, dan ini berada
segala macam kekejian dan dosa yang nyata dan tersembunyi. Sayyid
kejahatan”pembunuhan”.
seorang sama dengan membunuh semua orang sebagaimana bunyi QS. Al-
Maidah (5):32, dan zina adalah pembunuhan satu jiwa. Demikian terlihat
wasiat-wasiat ini mendukung solidaritas sosial, dan atas dasar ini wajar
48
berikutnya datang membimbing manusia agar mengucapkan kebenaran
atas dasar keteguhan berpegang pada tali Allah dan, karena itu, wasiat
ketiga ayat di atas memiliki penutup yang berbeda. Lima wasiat pertama
memahami.
pesan menyangkut perintah dan larangan yang sangat jelas dan terang.
dan lain-lain kekejian yang disebut disana. Manusia yang di anugerahi akal
tidak akan melangkahkan kaki ke arah sana, kecuali jika telah dipengaruhi
oleh hawa nafsunya. Karena itu, ayat ini menekankan bahwa cukup dengan
menggunakan akal yang sehat. Karena itu, ayat tersebut ditutup dengan
agar kamu memahami. pesan-pesan ayat itu sangat agung lagi mulia,
49
paling agung dan mulia pada diri manusia, sejalan dengan agung dan
Ayat 152 ditutup dengan ( ٌَٔ )نَ َعهَّ ُكب ْى تَبرَ َّك ُسla`llakum tadzakkarun/ agar
ayat ini megundang manusia mengingat bagaimana jika hal tersebut terjadi
oleh ayat itu adalah hal-hal yang sulit dan memerlukan penalaran sehingga
Apalagi yang dapat tersisa dari kebajikan satu masyarakat bila yang kuat
atau besar tidak lagi menyayangi yang lemah atau kecil, bila terjadi
kecurangan dalam timbangan dan takaran, atau bila tidak ada lagi
kepastian dan keadilan hukum? Karena itu, ayat ini ditutup dengan kalimat
wasiat yang dikandung ayat 152 adalah amat buruk. Pesan ayat itu
50
menelusuri jalan itu dan tidak menoleh ke jalan-jalan lain sehingga dapat
yaitu ta`qilun, karena akal adalah “tali” yang mengikat sesuatu sehingga
sebab dan akibat. Hasil penggunaan akal adalah terus menerus awas dan
ingat, sedang mereka yang terus awas dan ingat akan terhindar dari
bencana dan siksa, dan itulah makna serta hasil akhir yang diharapkan atau
itu:”marilah kujelaskan kepada kalian apa saja yang Allah swt haramkan
51
bagi kalian berdasarkan dalil, bukan yang kalian haramkan berdasarkan
orangtua. Dengan demikian, hak kedua orang tua mengiringi hak-Nya swt.
dan juga mereka, sedangkan kalian tidak bisa memberi rezeki kepada
mereka.
tersembunyi.
Ini yang diwajibkan oleh Allah swt bagi kalian, semoga kalian
untuk kebaikan anak-anak yatim itu sendiri. Hendaknya hal itu dilakukan
52
dengan sebaik-baiknya, tanpa merusak sedikitpun. Ketika mereka telah
mencapai usia balig berperilaku baik, berikanlah semua harta itu kepada
mereka.
jangan sampai kalian mengurangi takaran dan timbangan, karena hal itu
takaran dan timbangan, lalu terjadi kekurangan tanpa sengaja maka hal ini
sehingga ucapan kalian senantiasa adil, tidak zalim dan tidak mengandung
salah seorang karib kerabat kalian sekalipun, karena tidak ada nepotisme
dalam kebenaran.
juga antara kalian dan sesama manusia, karena tidak ada pembatalan
kesudahan segala perkara, supaya kondisi kalian tetap baik dan ucapan
53
Kesepuluh : pesan yang terakhir adalah meniti jalan yang lurus,
yaitu Agama Allah swt yang lurus. Maka ikutilah agama itu, karena
oleh Allah swt dan ditunjukkan oleh Rasulullah saw. Tujuannya adalah
lain, agar kalian tidak binasa dalam kegelapan. (`Aidh al-Qarni, 2008: 649-
652).
BAB IV
PEMBAHASAN
َ ش َيب
ظ َٓ َس ِ َٕ َق َ َْح ٍُ َ َْس ُشلُ ُك ْى َٔ ِإيَّب ُْ ْى َٔ ََّل ت َ ْم َسثُٕا ْانف
َ اح ٍ ت َ ْمتُهُٕا أ َ ْٔ ََّلدَ ُك ْى ِي ٍْ ِإ ْي ََل
(151) “Katakanlah: “Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh
Tuhanmu, yaitu: janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia,
berbuat baiklah terhadap kedua orang ibu bapa, dan janganlah kamu
membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan. Kami akan memberi
rezki kepadamu dan kepada mereka; dan janganlah kamu mendekati
perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di antaranya maupun
yang tersembunyi, dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan
Allah (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar”.
Demikian itu yang diperintahkan oleh Tuhanmu kepadamu supaya kamu
memahami (nya).
54
1. Larangan Berbuat syirik
diterima oleh orang tersebut sebagai hukuman atas kejehatan terbesar yang
beribadah ( berdo‟a) kepada selain Allah baik dalam bentuk do‟a ibadah
Allah, seprti berdo‟a kepada selain Allah di samping berdoa kepada Allah,
kepada yang tidak berhak, dan itu merupakan kedzaliman yang palig
55
besar. Syirik di katakan dosa yang paling besar dan kedzaliman yang
mengalami kematian.
kepercayaan bahwa Nabi Isa a.s anak Tuhan, percaya pada dukun,
kegiatan.
56
d. Syirkul-addah, ini adalah percaya pada tahayul. Sebagai contoh,
percaya bahwa angka 13 itu adalah angka sial sehingga tidak mau
Di lihat dari sifat dan tingkat sanksinya syirik dapat dibagi menjadi
dua, yaitu:
57
dan sebagainya dan larangan berbuat syirik adalah awal wasiat yang
Salah satu ayat tentang keharusan taat kepada orang tua dalam surat Al-
berfirman:
berbuat baiklah terhadap kedua orang ibu bapa ( QS.Al-An‟am ayat 151)
Quraish Shihab berkata: Ihsan ke-pada orang tua adalah berbuat baik dan
Ibnu Katsir Rahimahullah berkata: "Oleh karena itu, birrul walidain (berbuat
baik kepada kedua orang tua) disertai dengan ibadah kepada Allah SWT,
َ ْ َٔثِ ْبن َٕا ِندَي ٍِْ إِحyakni dan hendaknya kemu berbuat
maka Dia berfirman: عبًَب
baik kepada kedua orang tua. Demikian pula firman Allah SWT pada ayat
lain:
58
3. Larangan membunuh anak.
Susungguhnya kasih sayang orang tua terhadap anaknya adalah fitrah yang
lebihan, menetapkan pada hati dan jiwa orang tua rasa kasih dan sayang
berbunyi:
takut kelaparan dan Allah SWT juga menjelaskan bahwa hal itu meru-
َ عهَب ْي ُك ْى أ َ ََّّل ت ُ ْش ِبس ُكٕا ثِب ِّ شَب ْيئًب َٔثِ ْبن َٕا ِنبدَي ٍِْ إِ ْح
عببًَب َٔ ََّل َ لُ ْم تَعَبنَ ْٕا أَتْ ُم َيب َح َّس َو َزثُّ ُكب ْى
َ ش َيبب
ظ َٓ َبس ِ َٕ َق َ َْح ٍُ َ َْس ُشلُ ُك ْى َٔإِيَّب ُْ ْى َٔ ََّل ت َ ْم َسثُٕا ْانف
َ اح ٍ ت َ ْمتُهُٕا أ َ ْٔ ََّلدَ ُك ْى ِي ٍْ إِ ْي ََل
ِّ صبب ُك ْى ِثب
َّ َٔ ك ذَ ِن ُكب ْى ْ اَّللُ ِإ ََّّل ِث
ِ ّ ببن َح َّ ط انَّتِبي َح َّبس َو
َ طبٍَ َٔ ََّل ت َ ْمتُهُبٕا انبَُّ ْف
َ ِي ُْ َٓب َٔ َيبب َث
ber-buat baiklah terhadap kedua orang ibu bapa, dan janganlah kamu
59
Karena itu, larangan membunuh anak-anak merupakan salah satu wasiat
yang dikandung ayat mulia ini. Ibnu Katsir Rahimahullah berkata: "Orang
tua dan kakek sama memiliki kebaikan dan kasih sayang terhadap anak-
takut kemiskinan.
hanya agar tidak mendapat cela (aib), maka Allah melarang hal itu
60
Kesimpulannya adalah janganlah membunuh anak karena haram
hukumnya dan.jangan takut miskin karena anak karena Allah lah yang
adalah segala sesuatu yang sangat keburuk dan keji berupa dosa atau
maksiat.
(ٍ“ )يبظٓس يُٓب ٔيب ثطbaik yang nampak diantaranya maupun yang
sembunyi”
menampak darinya yang samar atau yang yang berkaitan dengan lahir
Namun terlepas dari perbedaan tersebut. Hal yang pasti bahwa seluruh
61
Al Qur‟an Al Karim telah menyebutkan tentang haramnya
ِّ بَّللِ َيب نَ ْى يُُ ِ َّص ْل ِث ِ ّ اَّللِ َيب ََّل ْان َح
َّ ك َٔأ َ ٌْ ت ُ ْش ِس ُكٕا ِث َ ظ ْه
َ طبًَب َٔأ َ ٌْ تَمُٕنُٕا
َّ ع َهى ُ
dan keji dan orang yang melakukan fahisyah akan dibenci oleh Allah.
62
Dalam surat Al-An'am, Allah SWT berfirman:
ۖ ً ُِى ْ تَى َاىىِنلَ ْوِّ أَتْى ُ َنىىِن َحىْمَم َمي ُْى ْىْ َعلَى ْىْ ُْ ْْ ۖ أَّْل تُ ْشى ِمُروِّ ِى ِ َشىْْىاًِن ۖ َوِِبلْ َوِّلِى َ نْ ِو إِ ْح َسىىِن
ِ وَّل تَى ْقتُىلُىوِّ أَوَّلَ ُرىىْ ِنىو إِنى َىل ٍ ۖ ََْنىو نَىىم ُِ ُْْ وإِ َّْياىْ ۖ وَّل تَى ْقم ىوِّ ِّلْ َفىو
ِّح َ َنىىِن ظَ َهى َىم َ َُ َ ْ ُ َ ْ ُ ْ ُ ْ ْ ْ ْ َ
syariat Allah.
63
Sungguh agama Islam sangat keras tentang larangan
kecil.
عب ِإ ََّّل ُٔ ْظ َع َٓب َٔ ِإذَا لُ ْهت ُ ْى فَب ْع ِدنُٕا َٔنَ ْٕ َكبٌَ ذَا ِ َٔ ْان ًِيصَ اٌَ ِث ْبن ِمع
ُ ّْظ ََّل َُ َك ِه
ً ف ََ ْف
kerabat (mu), dan penuhilah janji Allah. Yang demikian itu diperintahkan
ِ ِْان َيت
1. يى َٔ ََّل ت َ ْم َسثُٕا َيب َل
Dan janganlah kamu dekati harta anak yatim
Yatim menurut bahasa berarti tidak punya ayah. Kata jamak dari
yatim adalah aitam atau yatama. Dalam istilah syariat, kata Al-Jauhari,
64
yatim itu ketia-daan orang tua dari pihak ayah sedangkan dalam binatang
dan janganlah kamu dekati apalagi menggunakan secara tidak sah harta
anak yatim, kecuali dengan cara yang terbaik shingga dapat menjamin
secara baik itu berlanjut hingga ia, yakni anak yatim itu, mencapai
kelola sendiri.
berfirman: "jangan kamu menukar yang baik dengan yang buruk," dan
jangan dekati untuk mengurus pun harta itu. Kalau kita rasa kita tidak
mengurus harta itu, maka jangan coba-coba untuk mengurus harta itu
Sebagai contoh, kalau kita ini jenis orang yang memang sibuk dengan
kerja lain, maka tentunya kita tidak mampu untuk menjadi pengurus untuk
65
harta itu. Maka lebih baik untuk kita berikan kepada orang lain yang dapat
menguruskannya.
Allah melarang kita dekati harta anak yatim kerana bila kita hampir
dengan harta itu akan jadi mudah untuk kita mencurinya, atau termakan
Anak yatim adalah anak yang kematian ayah sebelum dia baligh.
Dia dalam keadaan yang lemah. Seorang anak yang kecil dan belum baligh
tidak diberikan untuk pegang harta peninggalan ayahnya. Kalau dia yang
pegang di takutkan ada yang mencuri, terkena tipu dan sebagainya. Maka,
sepatutnya ada orang yang dewasa yang menjaga hartanya baagi pihaknya.
hukumnya haram dan tidak boleh memelihara dan menjaga harta anak
yatim kecuali orang yang dapat menjaga hukum Allah SWT, yang akan
mengawasinya.
66
Dan sempurnakanlah takaran apabila kamu me-nakar dan timbanglah
dengan neraca yang benar. Itulah yang lebih utama (bagimu) dan
lebih baik akibatnya. (QS. Al Isra‟:35)
Apabila digunakan perkataan ٌَ ْان َكيْب َم َٔ ْان ًِيبصَ اbermaksud setiap cara
setiap kali, tapi kalau dicampur semua, maka lama kelamaan banyak juga
Allah berfirman:
67
“Dan apabila kamu berkata, maka hendaklah kamu berlaku adil kendatipun
dia adalah kerabat (mu),”(QS. Al An‟am: 152)
Nya "dan apabila kamu berkata maka hendaklah berlaku adil." Yakni
berbicara, katakanlah yang benar di antara mereka dan berlaku adillah dan
dan hukum itu kerabatmu. Dan janganlah sampai kerabat dekat dan teman
dekat yang kamu adili dengan orang lain melalaikan kamu dari
mengatakan yang benar dalam apa yang kamu tetapkan terhadap mereka.
Ibnu Katsir berkata: Allah SWT menyuruh ber-laku adil dalam perbuatan dan
Allah SWT juga menyuruh berlaku adil terhadap setiap orang disetiap
perbaikan (islah) antara manusia harus cenderung dan bersikap jeli dalam
ٍ ِ ِ ِ ِْ
ْ ُنو َوناُوِّ إِ ْن َجِنءَ ُر ْْ َِنسق ِاَىٍََإ َىتَىََىْىاُوِّ أَ ْن تُصَُْوِّ َِى ْوًنِن ِبَ َهِنلَة َىت
صَِ َُوِّ َعلَ َنِن َ ََّي أَنىي َهِن ِّلذ
ي ِِ
َ َى َا ْلتُ ْْ َ َن
Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepa-damu orang fasik
membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu
tidak menim-pakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa
68
mengetahui keadaannya yang menyebabkan ka-mu menyesal atas
perbuatanmu.(QS.Al-Hjurat:6)
berita orang fasik dan agar berhati-hati darinya sehingga tidak menetapkan
dari kebenaran dan keadilan, tanpa cenderung kepada hawa nafsu atau
meminta dari kita agar kita selalu bersama kejujuran dalam segala ucapan,
seperti apapun hubungan kita dengan orang yang kita bersaksi untuknya
Allah SWT dan Rasul-Nya. Allah SWT telah menyuruh kita untuk
69
Imam Al-Qurthubi berkata: "dan penuhilah janji Allah," adalah
bersifat umum terhadap semua apa yang dijanjikan Allah kepada hamba-
Nya dan mungkin bermaksud semua apa diakadkan antara dua insan dan
akad atau janji itu dinisbatkan kepada Allah SWT dari segi keharusan
Adapun dalil dan argumentasi yang menunjuk-kan atas hal tersebut adalah
Isra: 34)
70
telah diteguhkan karena sumpah yang dimaksud juga termasuk dalam
berjanji harus ditepati dan dipenuhi karena berjanji adalah hutang dan
ْ عب
ٍب ُّ اطي ُي ْعبت َ ِمي ًًب فَبببت َّ ِجعُُِٕ َٔ ََّل تَت َّ ِجعُببٕا ان
َ عبجُ َم فَتَفَب َّبسقَ ِث ُكب ْى ِ َٔأ َ ٌَّ َْبرَا
ِ صب َبس
kamu bertakwa.
suci, atau Islam yang bijak, atau syariat yang lurus, atau agama yang
Dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus,
71
Qurais Shihab mengatakan bahwa yang dimaksud dengan jalan-Nya
adalah jalan dan agama-Nya yang Dia ridhai untuk hamba-Nya. Musta-
adalah surga.
terdahulu, baik akidah, ilmu pengetahuan, amal, maupun cara dan gaya
hidup.
mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat. (QS.
Al-Fatihah: 6-7)
72
B. Aplikasi Nilai-Nilai Pendidikan Karakter dalam Q.S Al-An’am ayat 151-
Islam dapat dilihat dalam dua sisi, yakni materi dan proses pembelajaran.
pendidikan karakter.
Islam
Dari kelima aspek materi dalam PAI ini dapat dimasukkan delapan
a. Religius
73
Merupakan sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran
b. Jujur
pekerjaan
c. Toleransi
pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dengan dirinya.
d. Disiplin
e. Kerja keras
dengan sebaik-baiknya.
f. Kreatif
dalam melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari
g. Mandiri
Sikap dan perilaku yang tidak mudah bergantung pada orang lain
74
h. Demokratis
Cara berpikir, bersikap dan bertindak yang menilai sama hak dan
didengar.
j. Semangat kebangsaan
kelompoknya.
l. Menghargai prestasi
m. Bersahabat/komunikatif
75
n. Cinta damai
o. Gemar membaca
p. Peduli lingkungan
q. Peduli sosial
Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan kepada orang
r. Tanggung jawab
3. Perencanaan Pembelajaran
76
menghargai orang lain, disiplin, amanah, sabar dan lain sebagainya
4) Melaksanakan pembelajaran
Kelas/Smt : ……………………………………........
Pertemuan : …………………………………………
Waktu : ……………………………………………...
II.Kemampuan Dasar/Tujuan
77
Kompetensi Dasar : ………………………..
Indikator : ………………………..
Riview :
Overview :
Presentasion,
Tabel 2.1
- Amanah (dipercaya)
- Disiplin
- Amanah (dipercaya)
- Disiplin
- Amanah (dipercaya)
- Disiplin
78
IV. Bahan/Media/Alat
dan rasa butuh terhadap nilai-nilai akhlak mulia. Dalam tahapan ini
yang menjadi sasaran guru adalah dimensi emosional siswa, hati, atau
jiwa, bukan bagi akal, rasio dan logika. Guru menyentuh emosi siswa
mampu berkata kepada dirinya sendiri, “Iya, saya harus seperti ini...”
79
atau “Saya perlu mempraktikkan akhlak ini...” untuk mencapai tahapan
cinta, dan kasih sayang, adil serta murah hati dan seterusnya. Selama
selama itu pula kita memiliki setumpuk pertanyaan yang harus selalu
dicari jawabannya. Contoh atau teladan adalah guru yang paling baik
dalam menanamkan nilai. Siapa kita dan apa yang kita berikan.
pembelajaran, yaitu:
1) Model Tadzkirah
80
a) T: Tunjukkan teladan
dan berbuat)
f) I: Ingatkan
g) R: Repetisi (pengulangan);
h) A (O): Organisasikan;
2) Model Istiqomah
Model ini diadopsi dari tulisan B.S Wibowo dalam buku Tarbiyah
81
c. T: Teknologi. Guru memanfaatkan teknologi belajar multi indrawi
outbond.
82
mengembangkan aplikasi ilmu tersebut dalam berbagai bidang
kehidupan.
muridnya.
3) Model Iqra-Fikir-Dzikir
Model dengan cara iqra learning dikutip dari tulisan B.S Wibowo,
FIKIR sebagai makna dari amal. FIKIR dalam hal ini mengandung
83
d) I = Imajinasi. Belajar membangun imajinasi untuk menciptakan
DZIKIR.
dalam hal ini diartikan sebagai do‟a, Ziarah, iman, komitmen, ikrar,
dan realitas.
4) Model Reflektif
teori, fakta, fenomena, informasi atau benda yang menjadi bahan ajar
5 Evaluasi Pembelajaran
apakah anak sudah memiliki satu atau sekelompok karakter yang ditetapkan
oleh sekolah dalam kurun waktu tertentu. Karena itu, substansi evaluasi
anak dengan standar (indikator) karakter yang ditetapkan oleh guru atau
sekolah.
84
Evaluasi pendidikan karakter ditujukan untuk (Dharma Kesuma, 2007: 138):
dialami oleh anak, baik pada setting kelas, sekolah, maupun rumah.
Hasil evaluasi tidak akan memiliki dampak yang baik jika tidak
sekolah.
85
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
151-154 adalah: nilai takwa, kasih sayang, tanggung jawab, cinta damai,
tahapan strategi yang harus dilalui yaitu moral knowing, moral loving dan
86
B. Saran-Saran
1. Bagi pendidik
internalisasi nilai-nilai karakter dalam diri peserta didik. Maka dari itu
2. Bagi Sekolah
menerapkan tata tertib yang tidak hanya berlaku bagi peserta didik, tetapi
C. Kata Penutup
87
diberikan oleh- Nya lah akhirnya penulis mampu menyelesaikan penulisan
skripsi ini.
karena itu masih banyak terdapat kekurangan serta kesalahan disana sini, baik
dari segi redaksi maupun isi. semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan
88
DAFTAR PUSTAKA
Jawaz. Yazid Bin Abdul Qadir.2009. Syarah dan „Aqidah Ahlus Sunah
Wal Jama‟ah. Bogor: Pustaka Imam Asy-Syafi‟i
Majid, Abdul dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi
(Konsep Dan Implementasi Kurikulum 2004), Bandung: Remaja Rosyda
Karya, 2011.
_______, Pendidikan Karakter perspektif Islam, Bandung: Remaja Rosyda Karya,
2013.
Nurdin, Muslim dkk, Moral dan Kognisi Islam, Bandung: Alfabeta, 2008.
Poerwadarminta., Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta: Balai Pustaka, 1997
Rahman ,Roli Abdul. 2009. Menjaga Akidah dan Akhlak. Solo: Tiga Serangkai
Pustaka Mandiri
89
Samani, Muchlas & Hariyanto, Konsep dan Model Pendidikan Karakter,
Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011.
Sanjaya, Wina., Teori dan Perkembangan anak. Jakarta: Gramedia Citra, 2008
Shihab, M. Quraish, Membumikan Al-Qur‟an, Bandung: PT. Mizan Pustaka,
2007.
_______, Lentera Hati: Kisah dan Hikmah Kehidupan, Bandung: Mizan, 1994.
Syafri, Ulil Amri, Pendidikan Karakter Berbasis Al-Qur‟an, Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2012.
90
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DATA PRIBADI
2. NIM : 111-12-128
6. Agama : Islam
RIWAYAT PENDIDIKAN
Lokasi kerja