Mojokerto, 2022
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala rahmat dan hidayahNya, sehingga penyusunan Pedoman Program
Deteksi Dini Hepatitis Puskesmas Mentikan dapat diselesaikan dengan baik.
Puskesmas Mentikan sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas
Kesehatan Kota Mojokerto yang bertanggungjawab menyelenggarakan
pembangunan kesehatan di wilayahkerja 4 kelurahan di Kecamatan Prajurit
Kulon, mempunyai posisi yang strategis dalam rangka mewujudkan
masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat, sehingga masyarakat dapat
memperoleh pelayanan kesehatan yang optimal.
Pedoman Program Deteksi Dini Hepatitis Puskesmas Mentikan ini
merupakan acuan minimal yang diperlukan untuk melaksanakan Program
Deteksi Dini Hepatitis di Puskesmas Mentikan agar tercapai pelayanan yang
terstandar, aman dan bermutu.
Dengan tersusunnya pedoman ini, kami mengucapkan terimakasih
yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan
kontribusi dalam penyusunan pedoman ini.
Kami sadari pedoman ini masih belum sempurna, oleh karenanya
masukan dan saran perbaikan sangat kami harapkan guna
penyempurnaannya.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan rahmat dan hidayahNya
kepada kita semua. Amin.
Mojokerto, 2020
Penanggungjawab Program
Deteksi Dini Hepatitis
Halaman
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN..........................................................................ii
KATA PENGANTAR....................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................1
B. Tujuan Program............................................................................2
C. Sasaran Program..........................................................................2
D. Ruang Lingkup Program.............................................................2
E. Batasan Operasional....................................................................2
A. Denah Ruangan............................................................................4
B. Standar Fasilitas...........................................................................5
A. Lingkup Kegiatan.........................................................................7
B. Metode...........................................................................................7
C. Langkah Kegiatan........................................................................7
BAB V LOGISTIK........................................................................................9
BAB IX PENUTUP.....................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Puskesmas Mentikan adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan
Kota Mojokerto yang berada di Kecamatan Prajurit Kulon, wilayah
kerjanya meliputi Kelurahan Mentikan, Kelurahan Kauman, Kelurahan
Miji dan Kelurahan Pulorejo.
Visi Puskesmas Mentikan adalah menjadi pusat pelayanan kesehatan
dasar yang bermutu mewujudkan masyarakat sehat, cerdas, maju,
sejahtera dan bermoral. Untuk mewujudkan visi tersebut, Puskesmas
Mentikan menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya
kesehatan masyarakat. Dalam menyelenggarakan upaya kesehatan
perorangan. Dan salah satu dari target penyehatan perorangan tersebut
adalah pasien yang akan melaksanakan ibadah haji pada tahun itu.
Sehingga diperlukan kondisi fisik yang prima untuk melakukan ibadah
haji terseut. Hal tersebut juga berlaku untuk menetapkan status pasien,
yaitu istithoah atau tidak.
Hepatitis adalah peradangan hati yang disebabkan oleh bakteri,
parasit, virus, autoimmune, alkohol. Dari keseluruhan penyebab tersebut
yang menjadi masalah kesehatan masyarakat adalah Hepatitis virus.
Hepatitis virus terdapat beberapa jenis yaitu Hepatitis A dan E, yang
ditularkan secara fecal oral, bersifat akut, sering timbul sebagai Kejadian
Luar Biasa, dapat sembuh sempurna dan tidak menjadi kronis, sedangkan
Hepatitis B, C dan D ditularkan secara parenteral, dapat menjadi kronis,
sirosis lalu menjadi kanker hati. Karena Hepatitis B dan C dapat menjadi
kronis, sebagian besar dari masyarakat yang terinfeksi Hepatitis B dan C
(Hepatitis D akan timbul apabila seseorang terinfeksi Hepatitis B) ini
terlambat diketahui, sehingga diketahui pada saat mereka sudah menjadi
kronis, sirosis bahkan kanker hati. Oleh karena itu perlu dilakukan Deteksi
Dini Hepatitis B dan C. agar dapat dikurangi akibat lebih lanjut dari
penyakit ini.
Dengan diketahuinya besaran masalah hepatitis secara global dan
dampaknya terhadap kesehatan masyarakat, maka pada tanggal 20 Mei
2010, World Health Assembly (WHA) dalam sidang di Geneva telah
menyetujui mengadopsi resolusi hepatitis (Resolusi WHA 63.18 Tahun
2010 tentang Hepatitis), yaitu semua Negara di dunia sudah saatnya
melakukan pengendalian hepatitis.
B. TUJUAN PEDOMAN
1. TUJUAN UMUM
Terlaksananya kegiatan deteksi dini Hepatitis B di Puskesmas
Mentikan
2. TUJUAN KHUSUS
a. Deteksi dini Hepatitis B pada kelompok masyarakat berisiko
tinggi.
b. Deteksi dini Hepatitis B pada kelompok ibu hamil.
c. Melakukan rujukan kasus pada mereka yang menunjukkan hasil
pemeriksaan laboratorium Hepatitis B reaktif.
d. Penyuluhan atau KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi)
tentang Hepatitis B.
e. Melakukan upaya pencegahan.
C. SASARAN PEDOMAN
1. Petugas pemegang program Deteksi dini Hepatitis B
2. Ibu hamil dan kelompok risiko tinggi ( tenaga Kesehatan, LGBT,
keluarga dengan anggota keluarga positif hepatitis B, warga
binaan, WPS, dll)
E. BATASAN OPERASIONAL
Deteksi dini hepatitis B adalah screening pada ibu hamil dan
kelompok risiko tinggi yang berada di wilayah kerja puskesmas Mentikan.
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
NO UNIT PELAYANAN KUALIFIKASI JUMLAH
1 Puskesmas Mentikan Dokter 3
2 Puskesmas Mentikan Perawat 12
3 Puskesmas Mentikan Analis 3
4 Puskesmas Mentikan Bidan 8
C. JADWAL KEGIATAN
Adapun jam buka Pelayanan untuk screening DDHB ibu hamil
dilakukan sewaktu buka pelayanan ANC yaitu hari Senin di Pustu Miji,
Selasa di pustu Pulorejo dan Rabu di Induk Mentikan. Pengambilan
Sampel di Laboratorium Puskesmas Mentikan berdasarkan rujukan
internal yang di berikan oleh bidan..
Sedangkan untuk DDHB untuk kelompok risiko tinggi, di lakukan
setiap kali pelayanan di ruang pemeriksaan Umum. Yang dilakukan oleh
Doker ataupun perawat yang bertugas.
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. DENAH RUANG
Puskesmas Mentikan mempunyai denah bangunan yang berisi
letak ruangan-ruangan yang terdapat di dalamnya untuk memberikan
informasi ke masyarakat tentang tempat/lokasi pelayanan, khususnya
pelayanan kefarmasian. Ruangan di Puskesmas Mentikan diberikan
papan nama sesuai dengan jenis pelayanannya.
Denah Puskesmas Mentikan adalah sebagai berikut:
B. STANDAR FASILITAS
1. PERALATAN
Peralatan Puskesmas adalah peralatan medis dan non medis
termasuk mebelair dan bahan habis pakai yang dimiliki Puskesmas
untuk melaksanakan kegiatan program di Puskesmas, yang
mencakup rincian informasi mengenai peralatan.
Dalam pelaksanaan kegiatan, dibutuhkan beberapa sarana atau
fasilitas bagi menunjang keterlaksanaanya kegiatan program DDHB
Beberapa sarana atau fasilitas penunjang yang dapat membantu
tugas program DDHB yaitu :
a. Alat Transportasi Kendaraan berfungsi untuk menunjang kegiatan
DDHB menuju lokasi kejadian.
b. Alat Komunikasi Alat komunikasi berperan penting dalam
menunjang komunikasi dengan lintas program dan lintas sektor
dalam pelaksanaan kegiatan DDHB.
c. Alat Pencatatan dan Pelaporan
d. Laptop atau computer dapat digunakan sebagi sarana mencatat
laporan dan mengirimkan laporan ke DINKES Kota.
A. LINGKUP KEGIATAN
Deteksi dini hepatitis B adalah screening pada ibu hamil dan
kelompok risiko tinggi yang berada di wilayah kerja puskesmas Mentikan.
B. METODE
Deteksi dini Hepatitis B dan C aktif dan pasif :
1. Skreening kelompok berisiko
2. Konseling
3. Wawancara
4. Pemeriksaan Laboratorium
5. Tindak lanjut : sesuai hasil pemeriksaan.
C. LANGKAH KEGIATAN
Dalam pelaksanaan DDHB pada ibu hamil, maka langkah -langkah yang
dilakukan yaitu :
1. Petugas menerima rujukan Internal dan hasil pemeriksaan klinis
laborat pasien
2. Petugas mengkaji dengan wawancara sesuai dengan form yang
sudah ada
3. Petugas mengisi aplikasi pelaporan DDHB online.
4. Bila ada ibu hamil yang dengan status reaktif hepatitis B, maka ibu
hamil akan di pantau sampai persalinan.
5. Dan saat persalinan selesai, maka petugas mengantarkan vaksin
Hbig ke bidan RS untuk di berikan ke bayi baru lahir, sebelum 12
jam post kelahiran
6. Melakukan skrining pada bayi yang dilahirkan dari ibu dengan
Hepatitis saat usia bayi 9 bulan
7. Dalam pelaksanaan DDHB pada Kelompok risiko tinggi, maka
langkah -langkah yang dilakukan yaitu :
a) Petugas menerima pasien dengan keluhan keluhan yang
memiliki tanda gejala hepatitis B
b) Petugas mengkaji dengan wawancara sesuai dengan form
yang sudah ada
c) Petugas mengisi aplikasi pelaporan DDHB online
BAB V
LOGISTIK