Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS ISU INSTANSI

A. PENDAHULUAN
Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto adalah sebuah rumah
sakit type A yang terletak di DKI Jakarta, Indonesia tepatnya berada di Jalan Dr. Abdul
Rachman Saleh, rumah sakit ini berada di bawah Komando Pusat Kesehatan Angkatan
Darat. Rumah sakit ini didirikan pemerintah kolonial Belanda pada tahun 1819. Saat
ini RSPAD Gatot Soebroto merupakan rumah sakit tingkat satu dan menjadi rujukan
tertinggi di jajaran TNI yang memberikan perawatan kesehatan untuk prajurit TNI,
Pegawai Negeri Sipil serta masyarakat umum. Seiring berjalannya waktu, RSPAD Gatot
Soebroto terus berkembang dan menjadi salah satu rumah sakit paling modern dan
terkemuka di Indonesia. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No.340/MENKES/PER/III/2010 “Rumah sakit adalah institusi pelayanan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna dan
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Salah satu Instalasi
pelayanan kesehatan di RSPAD Gatot Soebroto adalah instalasi rawat inap perawatan
jantung.
Penyakit jantung merupakan masalah Kesehatan global yang memiliki beban yang
signifikan. Terdapat 65 juta pasien di seluruh dunia yang mengalami gagal jantung
dengan jumlah yang diperkirakan akan meningkat di masa depan (James et al., 2018).
Di Indonesia, berdasarkan data registi InaHF tahun 2018, angka mortalitas dalam 1
tahun mencapai 11,3%. Pemberian terapi diuretic intravena merupakan salah satu
terapi utama pada pasien yang dirawat dengan gagal jantung dekompensasi.

B. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS ISU


Berikut beberapa isu di Instalasi Rawat Inap Perawatan Jantung RSPAD Gatot
Soebroto dalam 1 bulan terakhir :
N
ISU DAMPAK APABILA ISU TIDAK DITANGANI
O
1. Edema ekstremitas yang a. Nakes terutama perawat akan mendapat
berkelanjutan pada pasien teguran dari atasan
gagal jantung dekompensasi b. Pasien tidak mendapatkan evaluasi dan
penanganan yang terbaik
c. Pasien tidak puas dan melaporkan ke pihak
luar atau becerita di social media
d. Menurunnya kepercayaan masyarakat akan
N
ISU DAMPAK APABILA ISU TIDAK DITANGANI
O
RSPAD Gatot Soebroto
2. Tingginya perawatan berulang a. Perburukan kondisi pasien, meningkatnya
pada pasien gagal jantung morbiditas dan mortalitas pasien
b. Lama perawatan bertambah
c. Prognosis pasien lebih buruk
d. Penambahan biaya setiap kali episode
pasien rawat inap di level rumah saki dan
negara
3. Peningkatan hari perawatan a. Kondisi pasien dapat memburuk karena
pasien (Length of Stay) target status diuretic pasien belum tercapai
sehingga memperpanjang lama rawat
b. Penambahan biaya perawatan

a. Teknik Tapisan Isu dengan Model APKL


Isu-isu strategis yang terjadi di lingkungan tempat bekerja memiliki kemungkinan
besar pengaruhnya terhadap penyelenggaraan pelayanan kesehatan di Instalasi
Rawat Inap Perawatan Jantung. Sehingga sangat dibutuhkan kemampuan dalam
berpikir kritis, mampu menganalisis, dan objektif terhadap persoalan yang terjadi.
Berdasarkan analisis yang baik serta menggunakan teknis analisis isu, maka kita
dapat membuat suatu rumusan alternatif dalam pemecahan masalah yang lebih baik.
Teknik ini menetapkan rentang penilaian (1-5) pada kriteria Aktual, Problematik,
Kekhalayakan, dan Layak (APKL).
Keterangan:
1) Aktual: Isu sedang terjadi atau diperkirakan akan terjadi dalam waktu dekat
2) Problematik: Merupakan masalah mendesak yang memerlukan berbagai upaya
alternatif jalan keluar dengan aktivitas dan tindakan nyata.
3) Kekhalayakan: Menyangkut hajat hidup orang banyak, masyarakat pada
umumnya.
4) Layak: Logis, pantas, realitas, dapat dibahas sesuai dengan tugas, hak
kewenangan dan tanggung jawab.

NO ISU A P K L KET
1 Edema ekstremitas yang berkelanjutan pada pasien MS
√ √ √ √
gagal jantung dekompensasi
2 Tingginya perawatan berulang pada pasien gagal jantung √ x √ √ TMS
3 Peningkatan hari perawatan pasien (Length of Stay) √ √ x x TMS

b. Menapis isu menggunakan metode USG (Urgency, Seriousness, Growth)


USG adalah salah satu alat untuk menyusun urutan prioritas isu yang harus
diselesaikan. Isu yang memiliki total skor tertinggi merupakan isu prioritas. USG
dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Urgency : seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis dan di
tindaklanjuti, dikaitkan dengan waktu yang tersedia
2) Seriouness: Tingkat keseriusan suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan
akibat yang akan ditimbulkan, jika masalah penyebab isu tidak dapat di pecahkan
3) Growth: seberapa besar kemungkinan memburuknya isu jika tidak ditangani

Interval penetuan prioritas:


Angka 1 : Sangat tidak mendesak/ gawat dan berdampak
Angka 2 : Tidak mendesak/ gawat dan dampak
Angka 3 : Cukup mendesak/ gawat dan dampak
Angka 4 : Mendesak/ gawat dan dampak
Angka 5 : Sangat mendesak/ gawat dan dampak

KRITERIA
NO ISU JML PRIORITAS
U S G
1 Edema ekstremitas yang berkelanjutan 5 5 4 14 I
pada pasien gagal jantung dekompensasi
2 Tingginya perawatan berulang pada 4 4 2 10 III
pasien gagal jantung
3 Peningkatan hari perawatan pasien 4 4 3 11 II
(Length of Stay)
c. Penyebab masalah dengan menggunakan metode fishbone.

MAN METODE
Informasi yang diberikan
Kemampuan komunikasi pasien dan keluarga
perawat dalam menggali terkadang tidak sesuai
informasi karena lupa

Belum ada instrumen Banyaknya pasien jantung


kolaboratif bersama dekompensasi yang dilakukan
keluarga pasien observasi balance cairan

MATERIAL MOTHER NATURE Edema ekstremitas yang


berkelanjutan pada pasien
gagal jantung dekompensasi

d. Penyelesaian Masalah
1) Meningkatkan kemampuan komunikasi perawat dalam menggali informasi pasien
dan keluarga pasien
2) Memberikan edukasi ke pasien dan keluarga dengan bahasa yang sederhana dan
mudah dipahami
3) Memberikan edukasi kepada keluarga pasien tentang pentingnya peran keluarga
dalam proses perawatan pasien
4) Memberikan lembar observasi cairan sederhana kepada keluarga pasien agar
bisa diisi

Anda mungkin juga menyukai