SOAL
Analisis kasus berikut
Tn. M, 68 tahun, riwayat pasien masuk rumah sakit pasien tiba-tiba mengalami penurunan
kesadaran ketika mencuci sepeda motor, riwayat hipertensi sejak 10 tahun yang lalu, dan riwayat
merokok 40 tahun yang lalu. Saat ini pasien dirawat di ruang rawat dengan kondisi kesadaran
somnolen, GCS E3M5V afasia motoric/broca, bicara pelo, Tanda vital RR : 20x/mnt TD :
170/110 mmHg, denyut nadi : 85x/mnt, S : 36C, akral hangat. Pasien terpasang NGT karena
tidak bisa menelan. Mobilisasi miring kanan dan miring kiri, Activity daily living dibantu total,
hemiparese dekstra
kekuatan otot 1111/5555
1111/5555
Reflex fisiologis kanan (+3/+2), kiri (+3+2). Hasil pemeriksaan reflex patologis (-). Parese saraf
kranialis N VII kekanan dan XII. BAB 1x/2 hari dan BAK menggunakan kondom kateter,
produksi 1200cc/24 jam
KETENTUAN
1. Soal dikerjakan diketik pada kertas A4 dengan font Times New Roman 12
2. Setiap jawaban harus didasarkan pada literature yang terpercaya (dilarang blogspot)
3. Daftar pustaka ditulis di akhir
4. Plagiasi tidak boleh lebih dari 20%
5. Dikumpulkan pada hari JUMAT, 18 NOVEMBER 2016, PUKUL 09.00 DI MEJA BU YENI
ON TIME
ETIOLOGI
Hemoragi selebral, pecahnya pembulu darah selebral dengan pendarahan di sekitar jaringan otak
PATOFISIOLOGIS
Pembulu darah otak yang pecah menyebabkan darah mengalir ke subtansi atau ruangan
subarachroid yang menimbulkan perubahan komponen intracranial yang seharusnya konstan.
Adanya perubahan komponen intracranialyang tidak dapat dikomprehensi tubuh akan
menimbulkan pemingkatan TIK yang bila berlanjutnakan menyebabkan hernia otak sehingga
timbul kematian.
PENYEBAB
Hipertensi menyebabkan TIK meningkat sehingga pembulu darah selebral pecah.
FAKTOR RISIKO
a. Usia klien yang memasuki masa lansia sangat mudah terserang stroke
b. Laki-laki berpeluang lebih besar terserang stroke iskemik atau pendarahan intra selebral
lebih tinggi 20% dibanding wanita.
c. Merokok merupakan gaya hidup yang tidak sehat
d. Riwayat Hipertensi merupakan faktor yang paling dominan penyebab stroke
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk menegakkan diagnosis:
1. Angiografi
Arteriografi dilakukan untuk memperlihatkan penyebab dan letak gangguan. Suatu kateter
dimasukkan dengan tuntunan fluoroskopi dari arteria femoralis di daerah inguinal menuju
arterial, yang sesuai kemudian zat warna disuntikkan.
2. CT-Scan
CT-scan dapat menunjukkan adanya hematoma, infark dan perdarahan.
3. EEG (Elektro Encephalogram)
Dapat menunjukkan lokasi perdarahan, gelombang delta lebih lambat di daerah yang mengalami
gangguan.
ANALISIS DATA
DS:
Klien tidak bisa menelan
DO:
TD: 170/110 mmHg
Nadi: 85x/menit
Suhu: 36C
RR: 20x/menit
kekuatan otot 1111/5555
1111/5555
Reflex fisiologis kanan (+3/+2), kiri (+3+2)
BAB 1x/2 hari
BAK 1200cc/24 jam
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
N DIAGNOSIS NOC NIC
O
1 Hambatan 1. Tujuan: Selama di lakukan 1. Terapi latian
moblitas fisik tindakan keperawatan a. Bantuan perawatan diri:
ybd intoleransi selama 3x24 jam di IADL
aktifitas dd harapkan mobility///////// b. Terapi aktivitas
kesulitan control pasien meningkat. c. Perawat
mobilisasi 2. KH: traksi/Immobilisasi
a. Kemampuan berpindah d. Pemijatan
(5) e. Managemen pengobatan
b. Partisipasi latihan (5) f. Monitor neulorogi
c. Pengetahuan: aktifitas g. Terapi nutrisi
yang disarankan (5)
d. Status neurologis:
Pusat kontrol motorik
(5)
DAFTAR PUSTAKAN
Bulechek, Gloria M, dkk. Nursing Interventions Classification (NIC). St Louis: Mosby.
Rohmah, Nikmatul., Saiful Walid. 2014. Proses Keperawatan: Teori dan Aplikasi. Jogjakarta: AR
RUZZ MEDIA