PENDAHULUAN
Berlangsungnya kegiatan produksi adalah berkat adanya orang yang membeli dan
mengonsumsi barang-barang yang dihasilkan. Konsumsi dari penduduk inilah yang
menimbulkan permintaan agregat. Pada gilirannya, peningkatan konsumsi agregat
memungkinkan usaha-usaha produktif berkembang, begitu pula perekonomian secara
keseluruhan. Jadi, perkembangan ekonomi turut ditentukan oleh permintaan yang datang dari
penduduk.
1
1.3 Rumusan Masalah
1.2 Tujuan
1. Mengetahui yang dimaksud dengan kependudukan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kependudukan
Kabupaten Barito Selatan adalah salah satu kabupaten di provinsi Kalimantan Tengah.
Ibu kota kabupaten ini terletak di Buntok. Kaluas wilayah 8.830 km² dan berpenduduk
kurang lebih sebanyak 131.987 jiwa (Tahun 2015). Motto kabupaten ini adalah "Dahani
dahanai tuntung tulus" dan "pantang pulang sebelum tumbang".
Kalau sebelum pemekaran Kabupaten Barito Selatan terdiri dari 12 kecamatan dengan
luas wilayah 12.664 Km² maka setelah pemekaran tinggal 6 kecamatan dengan luas wilayah
8.830 Km². Sebagian kecil wilayah Barsel termasuk dalam Kesultanan Banjar (1826-1860),
tetapi sebagian besar termasuk Dusun Ilir diserahkan kepada Hindia Belanda, menurut
Staatsblad van Nederlandisch Indië tahun 1849, merupakan bagian dari zuid-ooster-afdeeling
van Borneo berdasarkan Bêsluit van den Minister van Staat, Gouverneur-Generaal van
Nederlandsch-Indie, pada 27 Agustus 1849.
3
Selama kurun waktu 2001-2005, terjadi perkembangan rata-rata luas tanaman padi
sawah 30,27%, pertumbuhan peternakan budidaya 14,36%, pertumbuhan produksi daging
rata-rata 10,38% dan produksi perikanan tumbuh 7,4%. Dengan demikian maka mayoritas
masyarakat kabupaten Barito Selatan mengandalkan hidupnya sebagai petani, peladang,
peternak maupun nelayan.
Tidak bisa di pungkiri bahwa penduduk adalah subjek terpenting dari pembangunan
setiap sektor dalam sebuah negara,mulai dari sektor ekonomi, sosial, budaya, hingga ke
sektor politik. Namun melihat dari Indeks Pembangunan Manusia Indonesia yang masih
tergolong rendah maka kita dapat beranggapan bahwa kualitas manusia Indonesia masih
sangat rendah. Diperparah lagi dengan bengkaknya jumlah penduduk di Indonesia serta
pertumbuhan penduduknya yang tergolong sangat cepat sehingga membuat masalah-masalah
ini semakin sulit tertangani.
4
daerah saja yang menyebabkan ekonomi serta politik daerah lain di luar daerah pusat
mengalami perkembangan yang lamban atau bahkan tidak berkembang sama sekali. Hal ini
menimbulkan adanya anggapan penggolongan daerah yaitu daerah maju dan daerah
tertinggal.
2. Pengangguran
3. Kemiskinan
Indonesia hingga saat ini belum bisa lepas dari penyakit yang bernama
kemiskinan.hingga detik ini sebagian besar penduduk Indonesia masih hidup dibawah garis
kemikinan dimana mereka bahkan tidak bisa untuk sekedar memenuhi kebutuhan pokok
mereka.Kemiskinan ini menjadi momok yang tidak juga dapat teratasi oleh sekian banyaknya
pemerintahan yang berkuasa di Indonesia.
4. Kriminalitas
Kriminalits atau tindak kejahatan ini ditimbulkan mayoritas oleh tekanan kejiwaan serta
tuntutan kebutuhan yang tidak terpenuhi sementara untuk mencari pekerjaan disaat ini seperti
yang kita tahu sangatlah sulit sedangkan keutuhan pokok tidak pernah bisa ditunda apalagi
dikompromi pemenuhannya,sehingga bagi mereka yang hanya berfikir sesaat dengan mencari
jalan pintas kebanyakan melakukan tindak kejahatan atau kriminalitas.
Mereka tidak sadar di jaman globalisasi seperti saat ini betapa pendidikan adalah hal wajib
yang sangat diperhitungkan dalam segala hal,rendahnya rasa tanggung jawab anak terhadap
pentingnya pendidikan bagi masa depan mereka, ketidakmauan mereka dalam bersekolah
5
ridak hanya disebabkan oleh rasa malas yang banyak dimiliki oleh anak tersebut, tapi ada
pula anak yang berasal dari keluarga yang kurang beruntung sehingga mereka lebih memilih
untuk membantu ekonomi keluarganya daripada bersekolah mengingat keadaan keluarga
yang tidak mampu tersebut.Maka mereka tidak bisa disalahkan,disinilah peran pemerintah
sebagai pengayom untuk memayungi mereka agar mereka bisa tetap bersekolah tanpa harus
memikirkan apa yang besok bisa mereka makan.
Pemerintah dalam hal ini telah berupaya seperti memberikan bantuan beasiswa bagi mereka
yang dirasa kurang mampu agar mereka dapat terus bersekolah.
6. Pemukiman kumuh
Kemiskinan yang terjadi mayoritas menjadi sebab utama rendahnya tingkt kesehatan
penduduk di Indonesia.Masalah yang hingga saat ini belum dapat dituntaskan adalah
permasalahan gizi buruk di Indonesia dimana setiap tahunnya pasti ada laporan tentang gizi
buruk dan busung lapar di Indonesia.
6
2.2 Variabel- Variabel Kependudukan Barito Selatan
Lapangan pekerjaan utama bagi rakyat Barito Selatan masih di sektor pertanian.
Sampai tahun 1994, separuh dari jumlah pekerja menyandarkan sektor pertanian sebagai
sumber nafkah utama. Sektor perdagangan dan sektor jasa menempati kedudukan kedua dan
ketiga, kemudian sektor industri pengolahan berada di urutan berikutnya.
Dalam hal tingkat upah, variasi tidak hanya terjadi antar lapangan usaha atau secara
sektoral. Akan tetapi juga secara regional atau antarwilayah di tanah air, serta secara jenis
kelamin. Dalam perbandingan jenis kelamin di sekter industri pengolahan, hampir di semua
wilayah tanah air pekerja laki-laki menerima upah lebih tinggi daripada pekerja perempuan.
Perbedaan tingkat upah antar jenis kelamin di sektor industri pengolahan berlaku
umum di semua subsektor. Kesenjangan upah buruh berlangsung pula antarjenjang. Hal ini
bisa ditelaah melaui perbandingan upah rata-rata tertinggi terhadap upah rata-rata terendah.
7
2.4 Kebijakaan Dalam Kependudukan Dan Ketenagakerjaan Di Barito Selatan
Sementara itu kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Barsel,
Hardin F Nusan mengatakan keselamatan kerja harus diutamakan dan pihaknya akan terus
menyosialisasikan program dan aturan tersebut.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Tidak bisa di pungkiri bahwa penduduk adalah subjek terpenting dari pembangunan
setiap sektor dalam sebuah negara, mulai dari sektor ekonomi, sosial, budaya, hingga ke
sektor politik secara garis besar, kehidupan ekonomi kerakyatan masyarakat Kabupaten
Barito Selatan adalah pertanian, menyerap 69,91 % tenaga kerja, sektor jasa 9,80 % dan
perdagangan 9,09 %.
Lapangan pekerjaan utama bagi rakyat Barito Selatan masih di sektor pertanian.
Sampai tahun 1994, separuh dari jumlah pekerja menyandarkan sektor pertanian sebagai
sumber nafkah utama. Sektor perdagangan dan sektor jasa menempati kedudukan kedua dan
ketiga, kemudian sektor industri pengolahan berada di urutan berikutnya.
3.2. Saran
9
Daftar Pustaka
https://id.wikipedia.org/wiki/Kependudukan_di_Indonesia
https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Barito_Selatan
http://info-kalimantantengah.blogspot.com/2011/06/profil-kabupaten-barito-selatan.html
https://kalteng.antaranews.com/berita/266101/dprd-barito-selatan-apresiasi-kebijakan-
gubernur-terkait-wpr
https://www.indonesia-investments.com/id/budaya/penduduk/item67?
10