PENDAHULUAN
1.1 PENDAHULUAN
Pengobatan alternatif/pengobatan tradisional semakin banyak diminati oleh
masyarakat. Selain di Indonesia, pengobatan alternatif juga banyak diminati oleh
masyarakat di dunia. Seperti yang diungkapkan oleh Hill (2003), penggunaan
pengobatan komplementer dan alternatif (CAM= Complementary and Alternative
Medicine) akhir-akhir ini menjadi lebih populer di masyarakat dan mendapatkan
kredibilitas dalam dunia Biomedis kesehatan. Survei menunjukkan bahwa
penggunaan CAM ada sekitar sepertiga dari penduduk Inggris (Ernst, 1996) dan
sedikit lebih tinggi di Amerika Serikat (Wootton dan Sparber, 2001).
Jenis pengobatan alternatif ini pun beragam, seperti mengonsumsi obatobatan
herbal, akupuntur, pijat, bekam dan lain-lain. Dengan semakin tingginya minat
masyarakat terhadap pengobatan alternatif, maka tidak heran bila antrian pasien yang
berada di klinik pengobatan alternatif sama banyaknya atau bahkan lebih banyak dari
pada pasien yang datang ke puskesmas atau rumah sakit. Hal ini disebabkan karena
pengobatan alternatif yang jauh lebih murah, langsung, dan bersahabat, serta pola
pikir masyarakat yang menganggap bahwa pengobatan dengan bahan kimia sintetis
selain dapat mengobati suatu penyakit, juga menimbulkan penyakit bawaan yang lain
sebagai bentuk efek samping buruk dari sifat bahan kimia.
Salah satu pengobatan alternatif yang banyak digunakan oleh masyarakat saat
ini adalah pengobatan alternatif dengan terapi bekam (cupping therapy). Sebenarnya
metode ini bukanlah hal yang baru bagi kalangan masyarakat Indonesia. Metode ini
telah digunakan ribuan tahun lalu mulai dari Timur Tengah hingga ke Daratan Cina.
Bahkan, menurut riwayatnya dahulu Rasulullah telah menggunakan metode ini untuk
mengatasi penyakit yang dideritanya. Di negeri-negeri barat (Eropa dan Amerika)
melalui penelitian ilmiah, terus-menerus menyimpulkan fakta-fakta ilmiah tentang
bekam yang mampu menyembuhkan berbagai penyakit secara lebih aman dan efektif
dibandingkan metode kedokteran modern. Sehingga bekam mulai diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari dan bermunculan ahli bekam serta klinik bekam di kota-kota
besar di Amerika dan Eropa. Bahkan pada tahun-tahun terakhir ini pengobatan dengan
bekam telah dipelajari dalam kurikulum fakultas kedokteran di Amerika (Kasmui,
2011).
Pengertian bekam sendiri adalah metode pengobatan dengan cara
mengeluarkan darah yang terkontaminasi toksin atau oksidan dari dalam tubuh
melalui permukaan kulit ari.
BAB II
PEMBAHASAN
Definisi bekam atau hijamah sebagai teknik pengobatan dengan jalan membuang
darah kotor (racun yang berbahaya) dari dalam tubuh melalui permukaan kulit. Perkataan Al
Hijamah berasal dari istilah bahasa arab Hijamah yang berarti pelepasan darah kotor.
Sedangkan dalam bahasa Inggris disebut dengan cupping, dan dalam bahasa melayu dikenal
dengan istilah bekam. Di Indonesia dikenal pula dengan istilah kop atau cantuk.
Penelope Oddy menyatakan bahwa bekam adalah sebuah metode penanganan
penyakit yang melibatkan penarikan Qi(Energi) dan Xue (darah) ke permukaan kulit
menggunakan ruang hampa udara (vakum) yang tercipta di dalam mangkuk seperti gelas atau
bambu.
Ustadz Kathur Suhardi menjelaskan bahwa bekam merupakan metode pengobatan
dengan penyedotan kulit dibagian tertentu untuk mengeluarkan racun dan oxidant dalam
tubuh melalui torehan tipis yang mengenai pembuluh darah kapiler pada epidermis.
Wada A Umar dalam bukunya sembuh dengan satu titik mengatakan bahwa bekam
adalah suatu metode pengobatan dengan metode tabung atau gelas yang ditelungkupkan pada
permukaan kulit agar menimbulkan bendungan lokal.
Terjadinya bendungan lokal disebabkan oleh tekanan negatif di dalam tabung yang
sebelumnya benda-benda dibakar dan dimasukkan kedalam tabung agar terjadi pengumpulan
darah lokal. Kemudian darah yang telah terkumpul dikeluarkan dari kulit dengan dihisap,
dengan tujuan meningkatkan sirkulasi energi Qi dan Xue, menimbulkan efek analgetik, anti
bengkak, serta mengusir patogen angin dingin maupun angin lembab.
Definisi bekam menurut Bekam Sinergi adalah Sebuah metode penanganan penyakit
yang melibatkan penarikan Qi (Energi) dan Xue (darah) ke permukaan kulit menggunakan
ruang hampa udara (vakum) yang tercipta di dalam gelas atau kop dengan
mempertimbangkan kekuatan tujuh materi dasar dan enam patogen ekternal yang harus
dikeluarkan dari dalam tubuh.
2.3 Jenis-jenis Tekni Tradisional Bekam
2.3.1 Bekam Basah (Damawiyah)
Jenis bekam basah adalah bekam yang dilakukan oleh Nabi, maka dari itu disebut
sunnah Nabi. Disini permukaan kulit disedot terlebih dahulu, lalu dilukai atau disayat dengan
menggunakan lancet (jarum yang tajam) atau pisau bedah kemudian disekitarnya disedot
kembali untuk mengeluarkan darah yang berisi sisa-sisa toksid dari dalam tubuh. Setiap
sedotan dibiarkan selama 2-3 menit kemudian dibuang kotorannya dengan cara ditempatkan
pada cawan atau tempat sampah khusus. Maksimal sedotan tidak lebih dari 7 kali. Darah
yang mengandung toksid berwarna hitam pekat seperti jeli atau berbuih. Jarak waktu
pengulangan bekam di tempat yang sama adalah 2-3 minggu. Bekas luka insya Allah akan
hilang dalam 2-3 hari jika diurut dengan minyak habbatssauda atau minyak zaitun atau
minyak but-but dan tidak terkena air selama 3 4 jam setelah berbeka
2.3.1 Bekam Kering (Jaafah )
Bekam jenis ini adalah pengembangan dari bekam basah. Bekam kering bermanfaat
untuk membuang angin serta melegakan sakit secara emergensi tanpe melukai kulit. Dapat
melemaskan otot-otot yang kaku. Disini pengkopan hanya dilakukan satu kali selama 15-20
menit. Setelah selesai baru dioleskan lagi minyak untuk mempercepat menghilangkan lebam
bekas bekam kering tersebut.
Ada 4 teknik bekam yang biasa dilakukan :
Teknik statis, dimana titik yang dituju langsung dihisap
1. Teknik seluncur, dimana sebelum mendapatkan titik yang dimaksud tubuh diolesi
dulu dengan minyak kemudian di kop dengan gelas bekam kemudian diseluncurkan.
Teknik ini biasanya digunakan untuk membuang angin.
2. Teknik tarik, biasanya digunakan pada dahi, dengan cara dihisap kemudian ditarik,
demikian berkali-kali.
3. Teknik limfatik, yaitu sebelum menemukan titik yang akan dibekam bagian tubuh
yang akan dibekam dipalpasi (diraba), bila terasa ada sesuatu yang menonjol seperti
gumpalan-gumpalan yang berbentuk pasir, beras atau kacang hijau, hisap dengan
menggunakan gelas bekam.
Fungsi teknik limfatik adalah untuk mengaktifkan kembali leukosit dalam menjalankan
tugasnya yaitu membasmi kuman, bakteri dan virus yang melemahkan sistem imunitas.
2.4 Tata Cara Teknik-Teknik Bekam
2.4.1 Bekam basah (Hijamah Rothbah/Wet Cupping)
Metode pembekaman ini merupakan metode pengeluaran darah statis atau darah kotor yang
dapat membahayakan tubuh jika tidak dikeluarkan.
Tata cara bekam basah :
1. Lakukan pemijatan / urut seluruh tubuh dengan minyak habbats atau but-but atau
zaitun selama 5-10 menit, agar peredaran darah menjadi lancar dan pengeluaran
toksid menjadi optimal.
2. Hisap / vacuum dengan gelas kaca pada permukaan kulit yang sudah ditentukan titik-
titiknya. 3-5 kali pompa, biarkan selama 3-5 menit untuk memberikan kekebalan pada
kulit saat dilakukan penyayatan.
3. Kemudian lepas gelas kaca tersebut, basuh kulit dengan alkohol atau betadine untuk
membersihkan permukaan kulit yang akan dibekam dari kuman, lakukan penyayatan
dengan lancet/ jarum/ pisau bedah, sayatan disesuaikan dengan diameter/ lingkaran
gelas tersebut, lalu hisap dengan alat cupping set dan hand pump untuk menyedot
darah kotor. Hisap/ vacuum sebanyak 3-5 kali pompa (disesuaikan dengan ketahanan
pasien) dan biarkan selama 3-5 menit.
4. Buang darah yang kotor (pada cawan yang telah disiapkan), kemudian lakukan
pembekaman lagi pada tempat yang sama. Biarkan 2-3 menit, lakukan hal ini sampai
3 kali dan maksimal 5 kali jika pada kondisi pasien tertentu bisa sampai maksimal 7
kali.
5. Setelah selesai bekas bekaman diberi anti septik /minyak But-but, agar tidak terjadi
infeksi dan luka cepat sembuh
6. Pembekaman dapat dilakukan tiap hari pada titik-titik yang berbeda-beda dan berikan
jangka waktu 2-3 pekan untuk titik yang sama. Atau 4 pekan sekali melakukan
pembekaman.
7. Sebaiknya dilakukan diagnosa sebelum pembekaman agar dicapai suatu ketepatan
dalam pengobatan dan tidak membahayakan pasien.
2.4.2 Bekam kering (Hijamah Jaafah/Dry Cupping)
Metode ini hanya dilakukan untuk menghilangkan rasa nyeri dan melenturkan otot-otot pada
punggung dan badan bagian belakang. Tindakan ini dilakukan untuk penyakit ringan.
Cara bekam kering :