DISUSUN OLEH
Dosen Pembimbing :
2. Rehabilitatif
meningkatkan kemampuan sosial, serta tanggung jawabnya dalam hubungan
interpersonal.
Model Komunikasi
Model ini bertujuan membantu meningkatkan keterampilan interpersonal
dan sosial anggota kelompok.
Pemimpin mengajarkan pada kelompok bahwa:
1. perlu komunikasi di dalam kelompok;
2. anggota harus bertanggung jawab terhadap apa yang diucapkan;
3. komunikasi berada dalam semua level, misalnya komunikasi verbal, nonverbal,
terbuka, dan tertutup;
4. pesan yang disampaikan dapat dipahami orang lain;
5. anggota dapat menggunakan teori komunikasi dalam membantu satu dan yang
lain untuk melakukan komunikasi efektif.
Model Interpersonal
Pada teori ini terapis bekerja dengan individu dan kelompok.
Perasaan cemas dan kesepian merupakan sasaran untuk mengidentifikasi dan
mengubah perilaku.
Model Psikodrama
Model ini memotivasi anggota kelompok untuk berakting sesuai dengan
peristiwa yang baru terjadi atau peristiwa yang lalu.
Pasien dibantu untuk melakukan sosialisasi dengan individu yang ada di sekitar
pasien.
Aktivitas yang diberikan antara lain sebagai berikut.
1. Sesi I : menyebutkan jati diri.
2. Sesi II : mengenali jati diri anggota kelompok.
3. Sesi III : bercakap-cakap dengan anggota kelompok.
4. Sesi IV : menyampaikan dan membicarakan topik percakapan.
5. Sesi V : menyampaikan dan membicarakan masalah pribadi dengan orang lain.
6. Sesi VI : bekerja sama dalam permainan sosialisasi kelompok.
7. Sesi VII : menyampaikan pendapat tentang manfaat kegiatan TAK sosialisasi
yang telah dilakukan.
Pasien dilatih untuk mempersepsikan stimulus yang disediakan atau stimulus yang
pernah dialami.
Aktivitas yang diberikan antara lain sebagai berikut.
1. Sesi I : menonton TV
2. Sesi II : membaca majalah/koran/artikel
3. Sesi III : gambar
4. Sesi IV : 4.1 Mengenal perilaku kekerasan yang biasa dilakukan.
4.2 Mencegah perilaku kekerasan melalui kegiatan fisik.
4.3 Mencegah perilaku kekerasan melalui interaksi asertif.
4.4 Mencegah perilaku kekerasan melalui kepatuhan minum obat.
4.5 Mencegah perilaku kekerasan melalui kegiatan ibadah.
Pasien dilatih untuk dapat mengenal halusinasi yang dialaminya dan dilatih cara
mengontrol halusinasi.
Aktivitas yang diberikan yaitu sebagai berikut.
1. Sesi I : mengenal halusinasi
2. Sesi II : mengontrol halusinasi dengan menghardik
3. Sesi III : mengontrol halusinasi dengan menyusun jadwal kegiatan
4. Sesi IV : mengontrol halusinasi dengan minum obat yang benar
5. Sesi V : mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap
Masalah yang mungkin timbul dalam TAK antara lain sebagai berikut.
1. Adanya subkelompok.
2. Keterbukaan yang kurang.
3. Resistansi baik individu maupun kelompok.
4. Adanya anggota kelompok yang drop out.
5. Penambahan anggota baru.
SUMBER REFERENSI /DAFTAR PUSTAKA
Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa/Ah. Yusuf, Rizky Fitryasari PK, Hanik Endang
Nihayati —Jakarta: Salemba Medika, 2015.BAB 25 halaman 293.