Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PENGENDALIAN VEKTOR DAN BINATANG PENGGANGGU

Dosen Pengajar : Prof. dr. Joetje Marthen Umboh MS

NAMA KELOMPOK 7:
Safira F Djata 18111101002
Julianto A Ulungan 18111101013
Juanda G Rantung 18111102031
Anastasia Tampemawa 18111101043
Silvana Rengkung 18111101054
Adinda T Waloni 18111101042
Wulan Wurangian 16111101019

Fakultas Kesehatan Masyarakat


Universitas Samratulangi
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Pengendalian Vektor dan Binatang Pengganggu”.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dengan adanya
penyusunan makalah seperti ini, pembaca dapat belajar dengan baik dan benar.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
sehingga makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya. Makalah ini
masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini
memberikan informasi dan bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan
bagi kita semua.

Manado, 2019

Kelompok 7
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ………………………………………….

Daftar isi…………………………………………………

BAB I PENDAHULUAN :
Latar belakang

Rumusan masalah

Tujuan

BAB II PEMBAHASAN :

2.1.Pengertian pengendalian vector


2.2Meteologi Pengendalian vector
2.3.Konsep dasar pengendalian Vektor
2.4Tujuan pengendalian vector
2.5Cara Pengendalian Vektor
2.6.Metode pengendalian Vektor
2.7Jenis jenis vector
2.8 Pengendalian Arthropoda

BAB III PENUTUP:

Kesimpulan

Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Keadaan lingkungan dapat mempengaruhi kondisi kesehatan masyarakat. Banyak aspek
kesejahteraan manusia dipengaruhi oleh lingkungan, dan banyak penyakit dapat dimulai,
didukung, ditopang, atau dirangsang oleh faktor-faktor lingkungan.
Pengertian pengendalian vector adalah usaha yang dilakukan untuk menekan hewan
pembawa penyakit. Vektor adalah anthropoda yang dapat menimbulkan dan menularkan suatu
Infectious agent dari sumber Infeksi kepada induk semang yang rentan. Bagi dunia kesehatan
masyarakat, binatang yang termasuk kelompok vektor yang dapat merugikan kehidupan manusia
karena disamping mengganggu secara langsung juga sebagai perantara penularan penyakit,
seperti yang sudah diartikan diatas. Adapun dari penggolongan binatang ada dikenal dengan 10
golongan yang dinamakan phylum diantaranya ada 2 phylum sangat berpengaruh terhadap
kesehatan manusia yaitu phylum anthropoda seperti nyamuk yang dapat bertindak sebagai
perantara penularan penyakit malaria, deman berdarah, dan Phylum chodata yaitu tikus sebagai
pengganggu manusia, serta sekaligus sebagai tuan rumah (hospes), pinjal Xenopsylla cheopis
yang menyebabkan penyakit pes. Sebenarnya disamping nyamuk sebagai vektor dan tikus
binatang pengganggu masih banyak binatang lain yang berfimgsi sebagai vektor dan binatang
pengganggu.
Menurut Kusnoputranto dalam Simanjuntak (2005) yang dimaksud dengan pengendalian
vektor adalah semua usaha yang dilakukan untuk menurunkan atau menekan populasi vektor
pada tingkat yang tidak membahayakan kesehatan masyarakat.

Jadi Pengendalian vektor adalah semua upaya yang dilakukan untuk menekan,
mengurangi, atau menurunkan tingkat populasi vektor sampai serendah rendahnya sehigga
tidak membahayakan kehidupan manusia.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang di maksud dengan pengendalian vector

2.Bagaiman cara pengendalian vector

3.Apa saja jenis jenis vector

4.apa yang di maksud dengan pengendalian antrophoda


C. Tujuan penulisan

Umum :

1.tujuan dari pedoman ini adalah untuk meningkatkan sanitasi kesehatan .

Khusus :

Sebagai pedoman dalam upaya pengendalian vector penyakit

1. Terselengaranya pengendalian vector penyakit terselenggaranya pengendalian vector


penyakit secara efektif dan efisisen di lingkungan sekitar
BAB II
PEMBAHASAN

2.1.Pengertian pengendalian vektor


Vektor adalah anthropoda yang dapat menimbulkan dan menularkan suatu Infectious agent
dari sumber Infeksi kepada induk semang yang rentan. Bagi dunia kesehatan masyarakat,
binatang yang termasuk kelompok vektor yang dapat merugikan kehidupan manusia karena
disamping mengganggu secara langsung juga sebagai perantara penularan penyakit, seperti yang
sudah diartikan diatas.
Adapun dari penggolongan binatang ada dikenal dengan 10 golongan yang dinamakan
phylum diantaranya ada 2 phylum sangat berpengaruh terhadap kesehatan manusia yaitu phylum
anthropoda seperti nyamuk yang dapat bertindak sebagai perantara penularan penyakit malaria,
deman berdarah, dan Phyluml chodata yaitu tikus sebagai pengganggu manusia, serta sekaligus
sebagai tuan rumah (hospes), pinjal Xenopsylla cheopis yang menyebabkan penyakit pes.
Sebenarnya disamping nyamuk sebagai vektor dan tikus binatang pengganggu masih banyak
binatang lain yang berfimgsi sebagai vektor dan binatang pengganggu.
Namun kedua phylum sangat berpengaruh didalam menyebabkan kesehatan pada manusia,
untuk itu keberadaan vektor dan binatang penggangu tersebut harus di tanggulangi, sekalipun
demikian tidak mungkin membasmi sampai keakar-akarnya melainkan kita hanya mampu
berusaha mengurangi atau menurunkan populasinya kesatu tingkat ertentu yang tidak
mengganggu ataupun membahayakan kehidupan manusia. Dalam hal ini untuk mencapai
harapan tersebut perlu adanya suatu managemen pengendalian dengan arti kegiatan-
kegiatan/proses pelaksanaan yang bertujuan untuk memurunkan densitas populasi vektor pada
tingkat yang tidak membahayakan.

Jadi Pengendalian vektor adalah semua upaya yang dilakukan untuk menekan, mengurangi,
atau menurunkan tingkat populasi vektor sampai serendah rendahnya
sehigga tidak membahayakan kehidupan manusia.

2.2. Meteologi Pengendalian vektor


Dalam pengendalian vektor tidaklah mungkin dapat dilakukan pembasmian sampai tuntas,
yang mungkin dan dapat dilakukan adalah usaha mengurangi dan menurunkan populasi kesatu
tingkat yang tidak membahayakan kehidupan manusia. Namun hendaknya dapat diusahakan agar
segala kegiatan dalam rangka memurunkan populasi vektor dapat mencapai hasil yang baik.
Untuk itu perlu diterapkan teknologi yang sesuai, bahkan teknologi sederhanapun, yang penting
d dasarkan prinsip dan konsep yang benar. Adapun prinsip dasar dalam pengendalian vektor
yang dapat dijadikan sebagai pegangan sebagai berikut :
1. Pengendalian vektor harus menerapkan bermacam-macam cara pengendalian agar
vektor tetap berada di bawah garis batas yang tidak merugikan/ membahayakan.
2. Pengendalian vektor tidak menimbulkan kerusakan atau gangguan ekologi terhadap tata
lingkungan hidup.
2.3. Konsep dasar pengendalian Vektor
1. Harus dapat menekan densitas vektor
2. Tidak membahayakan manusia
3. Tidak mengganggu keseimbangan lingkungan

2.4.Tujuan pengendalian vektor


1. Mencegah wabah penyakit yang tergolong vector-borne disease memperkecil risiko kontak
antara manusia dg vektor penyakit dan memperkecil sumber penularan penyakit/reservoir
2. Mencegah dimasukkannya vektor atau penyakit yg baru ke suatu kawasan yg bebas
dilakukan denganpendekatan legal, maupun dengan aplikasi pestisida (spraying, baiting,
trapping)
2.5.Cara Pengendalian Vektor

1. Usaha pencegahan (prevention) mencegah kontak dengan vektor pemberantasan nyamuk,


kelambu
2. Usaha penekanan (suppression) menekan populasi vektor sehingga tidak membahayakan
kehidupan manusia
3. Usaha pembasmian (eradication) menghilangkan vektor sampai habis

2.6.
control)
Metode pengendalian Vektor
1. Pengendalian secara alamiah (naturalistic control) memanfaatkan kondisi alam
yang dapat mempengaruhi kehidupan vector jangka waktu lama
2. Pengendalian terapan (applied control) memberikan perlindungan bagi kesehatan manusia dari
gangguan vektor sementara
a. Upaya peningkatan sanitasi lingkungan (environmental sanitation improvement)
b. Pengendalian secara fisik-mekanik (physical-mechanical control) modifikasi/manipulasi
lingkungan landfilling, draining
c. Pengendalian secara biologis (biological control) memanfaatkan musuh alamiah atau
pemangsa/predator, fertilisasi
d. Pengendalian dengan pendekatan per-UU (legal control) karantina
e. Pengendalian dengan menggunakan bahan kimia (chemical
2.7.Jenis jenis vektor
Seperti telah diketahui vektor adalah Anthropoda yang dapat memindahkan/menularkan suatu
infectious agent dari sumber infeksi kepada induk semang yang rentan.
Sebagian dari Anthropoda dapat bertindak sebagai vektor, yang mempunyai ciriciri kakinya
beruas-ruas, dan merupakan salah satu phylum yang terbesarjumlahnya karena hampir meliputi
75% dari seluruh jumlah binatang.
Antropoda dibagi menjadi 4 kelas :
1. Kelas crustacea (berkaki 10): misalnya udang
2. Kelas Myriapoda : misalnya binatang berkaki seribu
3. Kelas Arachinodea (berkaki 8) : misalnya Tungau
4. Kelas hexapoda (berkaki 6) : misalnya nyamuk

Pengendalian Vektor

Prinsip-Prinsip Pengendalian Arthropoda


Ada beberapa prinsip yang perlu di ketahui dalam pengendalian arthropoda, antara lain:
a. Pengendalian lingkungan
b. Pengendalian kimia
c. Pengendalian biologi
d. Pengendalian genetik

A.Pengendalian Lingkungan
Pengendalian lingkungan merupakan cara terbaikuntuk mengontrol arthropoda karenahasilnya dapat
bersifat premanen. Contoh, membersihkan tempat hidup arthropoda.

B.Pengendalian Kimia
Pada pengendalian ini, dilakukan penggunaan beberapa golongan insektisida, seperti golongan
organoklorin, golongan organofosfat, dan golongan karbamat.Namun, penggunaan isektisida ini sering
menimbulkan resistensi dan juga kontaminasi pada lingkungan.

C.Pengendalian Biologi
Pengendalian biologi ditujukan untuk mengurangi pencemaran lingkungan akibat
pemakaian insektisida yang berasal dari bahan-bahan beracun.Contoh pendekatan ini adalah pemeliharaan
ikan.

D.Pengendalian Genetik

Dalam pendekatan ini, ada beberapa teknik yang dapat digunakan, di antaranya setril technique,
citoplasmic incompatibility, dan choromosomal translocation.
DAFTAR PUSTAKA

1. Santio Kirniwardoyo (1992), Pengamatan dan pemberatasan vektor malaria, sanitas. Puslitbang
Kesehatan Depkes Rl Jakarta
2. Adang Iskandar, Pemberantasan serangga dan binatang pengganggu, APKTS Pusdiknakes.
Depkes RI. Jakarta
3. http://fkmutu.blogspot.com

Afrizal, D. 2010. http://fkmutu.blogspot.com/2010/12/makalah-pengendalian-vektor-


penyakit.html diakses pada tanggal 5 Maret 2011

Chandra,budi. 2003.Vektor Penyakit Menular Pada Manusia. http://files.buku-


kedokteran.webnode.com/200000024-3716638102/Vektor%20Penyakit.pdf . diakses tanggal 4
maret 2011.

Nurmaini. 2001. Identifikasi vektor dan binatang pengganggu serta pengendalian anopheles
Aconitus secara sederhana.http://www.solex-un.net/repository/id/hlth/CR6-Res3-ind.pdf. diakses
tanggal 4 maret 2011.

Peraturan Mentri Republik Indonesia nomor 374/Mekes/PER/III/2010.tentang Pengendalian


Vektor. http://www.depkes.go.id/downloads/Pengendalian Vektor%20.pdf. diakses tanggal 4
maret 2011.

Arantina. 2008. Pes yang Mematikan Black Death.


http://mikrobia.wordpress.com/2008/05/15/pes-yang-mematikan-black-death/. Diakses pada
tanggal 18 November 2011.

Corwin, Elizabeth. 2009. Buku Saku Patofisiologis. Jakarta: Penerbit Kedokteran EGC.

Mitcell, dkk. 2008. Buku Saku Patologis Penyakit. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Pengendalian vektor adalah semua upaya yang dilakukan untuk menekan, mengurangi, atau
menurunkan tingkat populasi vektor sampai serendah rendahnya sehigga tidak membahayakan
kehidupan manusia. Dalarn pengendalian vektor tidaklah mungkin dapat dilakukan pembasmian
sampai tuntas, yang mungkin dan dapat dilakukan adalah usaha mengurangi dan menurunkan
populasi kesatu tingkat yang tidak membahayakan kehidupan manusia.

3.2.Saran
Untuk pengendalian vektor tidak lah dapat dilakukan pembasmian sampai tuntas maka
gunakanlah kelambu di saat tidur hal ini dapat mengurangi popilasi vektor.

Anda mungkin juga menyukai