PROPOSAL
PROPOSAL
PROPOSAL SKRIPSI
OLEH :
SHELA PARANDIKA SP
ACC 115 050
UNIVERSITAS PALANGKARAYA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
2019
KATA PENGENTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa yang
langsung menggunakan LKS Latihan Soal Terstruktur dan LKS Latihan Soal
pada siswa kelas X SMA Negeri 4 Palangka Raya tahun Ajaran 2018/2019”
kepada
BAB 1
PENEDAHULUAN
Ilmu kimia adalah suatu ilmu pengetahuan yang sayangat berhubungan dan
bermanfaat bagi kehidupan manusia. Melalui ilmu kimia kita bisa mengetahuai dan
mengubah suatu materi yaqngmemiliki sifat dan struktur menjadi bermanfaat bagi
fenomena alam. Karena memiliki banyak pernanan diberbagai ilmu bidang ilmu
pengetahuan, kimia lebih lanjut diterapkan dalam bidang pendidikan yang menjadi
bagian dalam IPA dan menjadi mata pelajaran pada jenjang pendidikan SMA.
Kesulitan mempelajari ilmu kimia ini terkait dengan ciri-ciri ilmu kimia itu sendiri
disebutkan oleh Keen & Middlecamp (19984) sebagian besar ilmu kimia bersifat
abstrak. Atom, molekul, dan ion merupakan materi dasar kimia yang tidak nampak,
langsung. Atom merupakan pusat kegitan kimia, maka walaupun kita tidak melihat
atom secara langsung, tetapi dalam angan-angan kita dapat membentuk suatu gambar
untuk mewakili sebuah atom oksigen yaitu kita dapat gabarkan secara bulatan.
objek yang ada di dunua merupakan campuran zat-zat kimia yang kompleks dan
rumit. Pelajaran kimia dimulai dari gambaran yang disederhanakan, zat-zat dianggap
murni atau hanya mengandung dua atau tiga zat itu saja. Penyederhanaan diperlukan
pemikiran dan pendekatan tertentu agar siswa tidak mengalami salah satu konsep
Sifat ilmu kimia berurutan dan berkembang ddenga cepat sering ali topik-topik
kimia harus dipelajari dengann urutan tertentu. Misalnya, kita tidak dapat
menggabungkan atom-atom untuk menjadi molekul, jika atom dan karekteristiknya
tidak dipelajari lebih dahulu.. perkembangan ilmu kimia sangat cepat, seperti pada
bidang biokimia yang menyelidki tentang rekayasa genetik, kloning dan sebagainya.
Hal ini menuntut semua pihak untuk lebih cepat tanggap dan selektif dalam menerima
semua perkembanga ilmu kimia. Ilmu kimia tidak hanya sekedar mencemaskan soal-
soal. Soal yang terdiri dari angka-angaka (soal numerik )mrupakan bagian yang
penting dalam mempelajari kimia. Bahan atau materi yang dipelajari dalam ilmu
kimia sangat banyak. Bahan atau materi yang sangat banyak dan harus dipelajari oleh
siswa sangat banyak dan harus dipelajari oleh siswa, siswa dituntut untuk dapat
merancang belajarnya denga baik, sehingga waktu yang tersedia dapat digunakan
seefisien mungkin.
dalam kegiatan pembelajaran. Suatu proses belajar mengajar dapat dikatakan baik
peserta didik secara emosial dan intelektual dalam proses belajar megajar. Kimia
tapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan kimia diharapkan dapat
Ilmu kimia mencakup materi yang amat luas yang terdiri dari fakta, konsep,
(middle camp dan kean 1985). Karekteristik inilah yang membuat ilmu kimia
kimia disebabkan: (1) Kesulitan dalam memahami istilah karena kebanyakan siswa
hanya hafal istilah yang tidak memahmi dengan benar,misalnya preaksi pembatas; (2)
Kesulitan dalam memahami konsep kimia karena materi kimia bersifat abstrak seperti
atom, molekul atau ion sehingga siswa sulit membayangkan keberadaan materi
terebut tanpa mengalaminya secara langsung; (3) Kesulitan siswa dalam memehami
Keberhasilan prses pembelajaran tidak terlepas dari peranan guru sebagai pengejar.
Dalam kegiatan belajar mengajar, guru dan peserta didik terlibat dalam suatu intraksi
itu peserta didiklah yang lebih aktif, bukan guru. Keaktifan peserta didik mencakup
kegiatan fisik dan menntal, baik secara individu ataupun kelompok. Oleh karena itu
interaksi dikatan maksimal bila terjadi antara guru dengan semua peseta didik, Peserta
didik dengan bahan dan media pembelajaran, bahkan peserta didik dengan dirinya
sendiri, namun tetap dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama.
Guru memiliki tugas pentng untuk menyediakan bahan ajar yang dapat memotivasi
siswa belajar. Salah satu bahan ajar yang dapat digunakan yaitu LKS (Lembar kerja
Siswa ). Lembar kerja dapat digunakan sebagai pengejaran sendiri, mendidik siswa
untuk mandiri, percaya diri, disiplin, bertanggung jawab dan dapat mengambil
keputusan. LKS dalam kegiatan belajar mengajar dapat dimanfaatkan pada tahap
Menurut pengamatan penelitan saat PPL-2 metode yang sering digunkan oleh guru
adalah metode ceramah. Dalam hal ini dapatterlihat bahwa guru cenderung berperan
aktif dari pada siswanya. Dapat dikatan bahawa siswa hanya memperoleh semua
informasi dari guru, bukan didapat oleh siswa itu sendiri. Padahal dalam konteknya
siswa diatuntut untuk aktif dalam mencari informasi tidak hanya mengahafal tetapi
dapat memahami materi pelajaran dengan baik. Tugas guru seharusnya dapat
menciptakan susana mendukukung atau suasan berbeda agar siswa tidak merasa
bosan, terutama dalam pemilihan metode. Metode maupun media pembelajaran dalam
setiap materi yang disajikan, pada dasarnya siswa lebih senang apabila ikut serta
dalam pembelajaran, contohnya melakuakan diskusi kelompok aga siswa tidak merasa
jenuh pada materi yang akan dipelajari ha ini akan membuat siswa lebih memaknai
Salah satu pokok pembahasan yang dipelajari siswa dalam pelajaran kimia di
SMA adalah stokiometri. Diantara sub pokok bahasan dalam stokiometri yang
Pemahaman tentang konsep kimia dibedakan atas pemahan konseptua dan pemahamn
siswa dapat memec ahkan masalah algoritmik tanpa memahami konsep dasarnya (
meitianing,2009)
yang habis beraksi atau menjadi pembatas berlangsungnya reaksi lebih lanjut.
guru bukan sebagai “pengajar” tetapi sebagai fasilitator dan sebagai narasumber, dan
metode pembelajaran yang dapat dianggap tepat adalah metode disusi. Karena,metode
diskusi adalah terlibatnya suatu kelompok belajar saling berinteraksi secara verbal
didalam kelas. Interaksi tersebut dapat berlangsung antara siswa dengan siswa atau
belajar siswa untuk konsep preaksi pembatas. Penelitian ini akan dilakuakan pada
Latihan Soal Terstruktur dan LKS Latihan Soal pada siswa kelas X SMA Negeri
Agar penelitian ini lebih terarah, maka peneliti membatasi masalah yang akan
preaksi pembatas pada siswa kleas X SMA Negeri 4 Palangka Raya, tahun ajaran
2018/2019.
meteri tersebut.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Konsep
Menurut kamus besar bahasa indonesia (KBBI), konsep berarti ide atau
pengertian yang diabstrakkan dari peristiwa konkrit. Dahar (2006) menyatakan bahwa
konsep adalah suatu abstraksi yang mewakili satu kelas objek-objek, kejadian-ejadian,
dan digunakan untuk menjelaskan sutu objek, seperti konsep tentang atom, dan
konsep mikroskopik. Obejek mikroskopik merupakan objek yang tidak dapat dilihat
dapat dijelaskan dengan bantuan gambar model yang disebut gambaran mikroskopik.
sehingga ciri-cirinya diusahakan semirip mungkin dengan objek dan dijadikan model.
Konsep adalah suatu abstraksi yang mewakili suatu kelas objek, kejadian,
kegiatan, atau hubungan yang mempunyai atribut yang sama, menurut Rosser dalam
Dahar 1989. Belajar konsep adalah merupakan hasil utama dalam pendidikan. Konsep
merupakan suatu abstraksi yang yang terbentuk dari observasi tentang prilaku-prilaku
tertentu pada anak-anak. Konsep digunakan siswa untuk membedakan atau membuat
hubungan dengan konsep lainnya membentuk pengetahuan ilmu kimia yang lebih
kompleks ( sempurna). Kegunaan konsep adalah untuk menjelaskan dan
meramalkan(Dahar,1989)
Menurut Gagne dalam Dahar 1989 konsep dapat dibagi dalam dua katagori
atau gagasan yang diturunkan dari objek konkrit seperti konsep tentabf mejam, kursi,
atau pristiwa-pristiwa konkrit seperti konsep tentang pelebura. Konsep konkrit dapat
menciptakan suatu hubugan yang logis antar konsep. Sedangkan konsep terdefinisi
yaitu jika seseorang dapat mendemonstrasikan arti kata kelas tertentu objel-objek,
Pada hakekatnya konsep itu berfungsi untuk mewujudkan suatu yang abstrak
menjadi konkrit. Menurut Dahar(1989) ciri-ciri suatu konsep adalah sebagai berikut:
(1) konsep merupakan buah pikiran yang dimiliki seseorang atau sekelompok orang
dimana konsep adalah simbol. (2) konsep itu ttimbul sebagai hasil darinpengalaman
manusia dengan lebih dari satu benda, pristia atau fakta. Konsep itu adalah
generalisasi. (3) konsep adalah hasil berfikir abstrak manusia yangmerngakum banyak
pengalaman. (4) konsep merupakan perkaitan fakta atau pemberian pola pada fakta.
(5) suatu konsep dianggap kurang tepat, disebabkan timbulnya fakta-fakta baru dan
Pengertian Belajar
seorrang untuk memproleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,
pemahaman, keterampilan, daya pikir, dan lain-lain. Hal ini berarti peningkatan
kualitas dan kuantitas seseorang diperlihatkan dalam bentuk berubahnya ualitas dan
pengetahuan meliputi prinsip, hukum, teori. Konsep diperoleh dari fakta, peristiwa,
pengalaman, melalui generalisasi dan berfikir abtrak. Kegunaan konsep adalah untuk
Menurut Dahar (2011:62) konsep merupakan katagori yang kita berikan pada
stimulus yang ada dilingkungan kita. Setiap konsep mewakili satu kelas stimulasi.
Setiap stimulasi tidaklah persis sama sama, tetapi ada kemiripan sehingga antar
stimulasi dikelompokan dalam satu katagori yang mewakili konsep. Konsep
dinyatakan dengan kata-kata atau nama-nama yang memiliki konsep itu. Selanjutnya
manusia dapat dengan mudah memahami konsep dan meberikan konsep yang sama
Pemahamn Konsep
Pemahaman merupakan proses untuk menangkap makna dan arti dari bahan
yang dipelajari. Menurut Dahar(2006) pemahamn konsep bertujuan agar siswa lebih
memahami suatu konsep, dan terdiri dari dua pengertian yaitu; (1) pemahaman konsep
merpakan bagian dari konsep awal. (2) merupakan bagian dari penemuan konsep
baru.
tanpa melalui belajar siswa tidak akan mendapatkan pemahaman konsep. Pemahamn
konsep yang diperoleh dalam proses belajar ada tiga proses yaitu: (1). Memproleh
pengetahuan.
Bahan Ajar
Bahan ajar secara garis besar terdiri dari pengetahuan, nilai, keterampilan, dan
sikap yang berisi peran, informasi dan ilustrasi berupa fakta, konsep, prinsip, dan
proses yang terkait dengan pokok bahasan tertentu yang diarahkan untuk mencapai
pembelajaran. Banyak materi yang dipelajari jika dimuat dalam bahan ajar akan
mengefesienkan penyampain materi oleh guru. Bahan ajar dapat menjadi peran
sebagai guru, sehingga guru dapat mencurahkan waktunya untuk membimbing siswa
belajar (Pratowo,2014).
untuk menemukan atau menerapkan sendiri ide-ide terhadap suatu materi tentu. LKS
merupakan alat yang sangat penting dalam menunjang kegiatan belajar, baik
LKS disebut juga sebagai lembar kerja yang merupakan salah bagian sumber
beajar dalam proses belajar mengajar. LKS berupa sumber belajar yang terdiri dari
satu atau dua lembar atau lebih yang diberikan kepada siswa disatu kelas dengan
Lembar kerja siswa adalah lembaran yang berisi pedoman bagi siswa untuk
melakukan kegiatan pembelajaran serta berisi tugas yang harus dikerjakan oleh
peserta didik. Setiap LKS berisikan anatara lain, yaitu: Uraian singkat materi, tujuan
kegiatan, alat atau bahan yang diperlukan dalam kegiatan, langkah kerja, petanyaan-
pertanyaan untuk didiskusikan, kesipulan hasil diskusi dan latihan ulangan. Jadi
lembar kerja siswa (LKS) bisa diartikan lembaran-lembaran yang digunakan peserta
didik sebagai pedoman dalam proses pembelajaran, serta berisi tugas yag dikerjakan
oleh siswa baik berupa soal maupun kegiatan yang akan dilakukan peseta didik dalam
proses pembelajaran.
perlu dimiki siswa, 2) mengecek tingat pemhaman siswa terhadap materi yang telah
(ambiyar.2013)
Fungsi LKS dalam pembelajaran yaitu sebagai sarana siswa agar aktif dalam
tuntutan kurikulum , menimbuklan minat belajar siswa dengan bentuk materi yang
sehingga guru disini bukan sebagai pusat dari pembelalajaran melaikan sebagai
vasilitator yang memberikan ruang untuk siswa merancang cara berfikirnya untuk
apabila disusun dengan rapi serta dapat memancing minat siswa untuk belajar, guru
juga dapat bisa menggunakan gambar animasi yang menarik atau warna tulisan yang
baik untuk menrik perhatian siswa dalam mengerjakan LKS dan membangun mood
siswa.
Kelebihan lembar kerja siwa adalah : 1) guru dapat menggunakan lembar kerja
keseluruhan meteri. 4). Dapat lebih membuat siswa berinteraksi dengan sesama
kepentingan pribadi guru misalnya, siswa disuruh mengerjakan lks kemudian guru
meninggalkan siswa dan kembali lagi untuk membahas LKS tersebut. 3) LKS hanya
melatih siswa untuk menjawab soal, tidak efektif tanpa adanya sebuah pemahaman
bagi siswa jika tidak dipadukan dengan media yang lain. 5) didalam LKS hanya bisa
menampilkan dambar diam tidak bisa bergerak, sehingga sehingga siswa kurang dapat
memahami materi.
LKS ini dirancang untuk membimbing peserta didik dalam satu progam kerja atau
mata pelajaran, dengan sedikit atau sama sekali tanpa bantuan pembimbing untuk
mencapai sasaran pembelajaran. Pada LKS ini dapat menggantikan peran guru
sebagai sumber informasi dalam memahami konsep tanpa guru tetapi, guru tetap
yang dibuat secara sistematis untuk menjawab soal, maka kemungkinan siswa tidak
Berdasarkan dari tujuannya tersebut maka LKS berbantuan media dapat dimasukan
dalam jenis LKS terstruktur, yaitu LKS telah yang disusun pertunjuk pengarahan yang
dapat membimbing peserta didik dalam satu program kerja atau mata pembelajaran.
Stokiometri
Hubungan kuantitatif antara suatu unsur dalam sutu senyawa dan hubungan
antara unsur dalam suatu reaksi kimia ditentukan dengan stokiometri. Stokiometri
adallah ilmu mempelajari dan menghitung hubungan kuantitatif dari reaktan dan
Persamaan reaksi terdiri atas produk reaski. Reaktan adalah zat yang bereaksi,
Ruas disebelah kiri anak penah disebut reaktan,ruas sebelah kanan anak panah
Pada persamaan reaksi diatas, koefisien natrium adalah 4, koefisien oksigen adalah 1,
jumlah ataom di kedua ruas sama.. persamaan reaksi yang sudah sama dikedua ruas
disebut raksi setara. Fase zat sebaiknya disetarakan pada persamaan reaksi. Contoh:
dicampurkan tidak selalu sama dengan perbandingan koefisien reaksinya. Hal ini
berarti bahwa ada zat pereaksi yang akan habis bereaksi lebih dahulu. Pereaksi
Preaksi pembatas
artinya tidak sesuai dengan perbandingan koefisien reaksinya. Persamaan reaksi yang
sudah setara dapat dihitung banyak zat pereaksi atau produk reaksi. Perhitungan ini
dilakukan dengan melihat angka perbandingan mol perekasi dan produk reaksi. Salah
satu peereaksi akan habis lebih dahulu, sementra pereaksi lainya bersisa. Jumlah hasil
reaksi akan bergantung pada jumlah pereaksi yang habis lebih dahulu.. preaksi yang
habis dahulu disebut pereaksi pembatas. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan
bahwa preaksi pembatas adalah zat yang tepat habis terpakai sesuai dengan
perbandingan mol zat yang tersedia dengan koefisien reaksinya. Tidak semua zat
kimia dapat menjadi pereaksi pembatas, zat kimia yang tepat habis terpakai dalam
oksigen adalah 4:3. Jka jumlah mol alumunium dan oksigen yang direaksikan sesuai
dengan pebandingan itu, maka kedua preaksi itu akan habis tidak bersisa. Campuran
seperti itu kita sebut ekivalen, tetapi jika jumlah mol alumunium dan oksigen
direaksikan tidak 4:3 maka salah satu preaksi akan habs terlebih dahulu, sedangkan
pembatas. Suatu keadaan dapat terjadi bahwa preaksi pembatas tidak dinyatakan
3). Preaksi yang hasil pembaginya paling kecil merupakan preaksi pembatas
Kerangka Berfikir
BAB 3
METODELOGI PENELITIAN
sebagai metode penelitian yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel
kuantitatif atau statistik,dengan tujuan untuk menguji hiptesis yang telah ditetapkan.
Penelitian ini terbagi dalam dua kelas yaitu kelas eksoerimen dan kelas kontrol.
Kelompok eksperimen adalah kelas sempel yang diberikan perlakuan khusus yaitu
pada kelas kontrol adalah kelas ssemoel yang digunakan sebagai perbandingan yaitu
suatu sampel yang dipilih. Dalam penelitian ini kelas eksperimen mendapat
khusus kemudian dibandingkan hasil akhirnya. Dalam ini kelas ekperimen diberikan
LKS latihan soal terstruktur sedangkan kelas kontrol diberikan LKS latihan soal tak
terstruktur.
3.2.2. Variabel
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi variabel bebas yaitu
pengguanaa LKS latihan soal terstruktur dan variabel terikat yaitu hasil pemahamn
Ekperimen(E) P1 Xe Ae Ye
Kontrol(K) P1 Xk Yk
Keterangan :
P1 : Pembelajaran langsung
2. Pemahaman onsep pada siwa adalah pengetahuan yang dimiliki siswa dalam
3.4.1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua kelas X Semester II di SMA
Negeri 4 Palangka Raya yang terdiri dari lima kelas yaitu kelas X-1 MIA, X-
2 MIA, X-3 MIA, X-4 MIA, X-5 MIA, Tabel 2. Populasi kelas penelitian
L 17 15 13 16 17 78
P 20 21 23 19 19 102
Jumlah 37 36 36 35 36 180
Keterangan: L = Laki-Laki
P = Perempuan
3..4.2. Sampel
penelitian ini adalah cluster sampling. Menurut Sugiyono (2014: 68) clustar
kelompok (kelas) bukan pada individu. Dalam penelitian ini dipilih secara
acak dua kelas sebagai sampel, yaitu satu kelas sebagai kelas eksperimen dan
satu kelas sebagai kontrol. Kelas X-3 dan kelas X-1 sebagai kelas kontrol.
Keterangan Kelas
Laki-Laki 17 13 30
Perempuan 20 23 43
Jumlah 37 36 73
3.5. Instrumen Penelitaian
ini bertujuan untuk mengukur intrumen untuk kualitas tes soal kemampuan siswa
divalidasi oleh dua orang dosen progm studi pendidikan kimia UPR dan satu orang
guru kimia SMA Negeri 4 Palangka Raya. Uji coba intrumen dilakuakan terhadap
kelas lain yang bukan merupakan sampel yaitu kelas X-2 MIA dan kelas X-4 MIA
SMAN 4 Palangka Raya. Validasi instrumen meliputi isi atau cakupa yang akan
diujikan oada tes awal (postes 1), LKS, dan tes ahkir (postes II). Ketiga intrumen ini
data.
Data yang diperlukan dalam penelitian ini yaitu data kuantitatif berupa skor hasil
tes belajar siswa kelas X SMAN 4 Palangka Raya semester 2 tahuan ajaran
Teknik pengumpulan data yang digunkan dalam penelitian ini berupa tes uraian.
Tahap I
Pada tahap ini semua kelas populasi diberikan materi dengan metode pembelajaran
kelalas populasi terhadap materi pembelajaran yang akan diberikan pada saat
kelas. Bentuk postes I adalah uraian sebanyak 5 soal disusun oleh peeliti dengan
Tahap II ‘
Pada tahap ini kelas yang berperan sebagai kelas eksperimen iajarkan dengan
menggunakan LKS latihan soal terstruktur, sementara kelas kontrol diajarkan dengan
pembelajaran yang sama tetapi mengguankan LKS latihan soal terstrukur atau LKs
latihan soal. Baik lekas ekeperimen mauoun kelas kontrol diberikan materi yang
sama dan jumlah jam belajarnya juga sama. Perlakuan ini terus-menerus diberikan
Tahap III
Tahap ini adalah tahap pengukuran penguasaan materi oleh siswa. Pengukuran ini
diberikan dengan pemberian postes II pada kedua kelas yakni kelas eksperimen dan
kelas kontrol dan data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan tennis analisis
Dimana :
t = signifikan koefisien
𝑋̅𝑒 = rata-rata kelas experimen
𝑋̅𝑘 = rata-rata kelas kontrol
𝑛𝑒 = jumlah sampel dari kelas ekperimen
𝑛𝑘 = jumlah sampel kelas kontrol
𝑠𝑒 = simpangan baku ekperimen
𝑠𝑘 = simpangan baku kontrol
Kriteria bila thitung > ttabel maka kedua kelas dinyatakan tidak seimbang, jika thitung ≤
ttabel maka kedua data tersebut dinyatakan seimbang.
3.7.2.1 Prasyarat Uji Keseimbangan
a. Uji Normalitas
Sebelum dilakukan uji keseimbangan dengan menggunakan uji statistik,
terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis dengan asumsi bahwa data proses I harus
berdistribusi normal. Adapun uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan untuk menguji
normal tidaknya sebaran data kemampuan awal yang akan dianalisis. Uji normalitas ini
menggunakan rumus rumus Chi kuadrat, yaitu untuk mengetahui distribusi data yang akan
diperoleh dari tes masing-masing kelas siswa tersebut. Rumus Chi kuadrat adalah :
(𝑓𝑜 −𝑓ℎ )
𝑥2 = ∑
𝑓ℎ
Keterangan :
𝑥2= nilai Chi kuadrat
𝑓𝑜 = frekuensi observasi (hasil ovservasi)
𝑓ℎ = frekuensi harapan
Kriteria pengujian adalah membandingkan nilai 𝑥 2 hitung dengan 𝑥 2 tabel pada
signifikasi 5% dengan derajat kebebasan db (n-1) yaitu :
- Jika harga 𝑥 2 hitung ≤ 𝑥 2 tabel berarti data mengikuti distribusi normal
- Jika harga 𝑥 2 hitung > 𝑥 2 tabel berarti data tidak mengikuti distribusi normal.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas data proses 1 dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
homogen atau tidaknya varian kedua sampel. Uji homogenitas dilakukan dengan uji F
(Sugiyono.2014) rumus uji F sebagai berikut :
𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟
𝐹 𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙
Di mana:
F= koefisien F tes
Kriteria :
Kriteria pengujian adalah membandingkan harga Fhitung dengan Ftabel pada taraf
signifikan 5% dengan dk pembilang dan penyebut = n1-1 yaitu:
H0 : µ1 = µ2
Ha : µ1 ≠µ2
Dimana :
𝑋̅𝑒 − 𝑋̅𝑘
𝑡=
√(𝑛𝑒 − 1)𝑠 𝑒 2 + (𝑛𝑘 − 1)𝑠 𝑘 2 + ( 1 + 1 )
𝑛𝑒 + 𝑛𝑘 − 2 𝑛𝑒 𝑛𝑘
Dimana :
t = signifikan koefisien
𝑋̅𝑒 = rata-rata kelas experimen
𝑋̅𝑘 = rata-rata kelas kontrol
𝑛𝑒 = jumlah sampel dari kelas ekperimen
𝑛𝑘 = jumlah sampel kelas kontrol
𝑠𝑒 = simpangan baku ekperimen
𝑠𝑘 = simpangan baku kontrol
Kriteria : pada db = (n2 + n1 -2) dan taraf signifikan 5%
1. Jika harga thitung ≤ ttabel, maka H0 di terima Ha ditolak.
2. Jika harga thitung > ttabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas data proses 1 dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
homogen atau tidaknya varian kedua sampel. Uji homogenitas dilakukan dengan uji F
(Sugiyono.2014) rumus uji F sebagai berikut :
𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟
𝐹 𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙
Di mana:
F= koefisien F tes
Kriteria :
Kriteria pengujian adalah membandingkan harga Fhitung dengan Ftabel pada taraf
signifikan 5% dengan dk pembilang dan penyebut = n1-1 yaitu:
Lampiran 1
KURIKULUM 2013
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELJARAN
(RPP)
PREAKSI PEMBATAS