Anda di halaman 1dari 13

Biografiku.com – Profil atau Biografi Soekarno.

Beliau dikenal sebagai Proklamator dan


Presiden Pertama Indonesia. Bersama dengan Mohammad Hatta, Soekarno yang dikenal
sebagai founding father atau Bapak Bangsa Indonesia. Ia merupakan salah satu sosok yang
banyak dikagumi di Indonesia sampai sekarang.

Daftar Isi

Biodata Ir. Soekarno

 Nama Lengkap : Dr. Ir. H. Soekarno


 Nama Kecil : Koesno Sosrodihardjo
 Nama Panggilan : Bung Karno, Soekarno, Pak Karno
 Lahir : Surabaya, 6 Juni 1901
 Wafat : Jakarta, 21 Juni 1970
 Orang Tua : Soekemi Sosrodihardjo (Ayah), Ida Ayu Nyoman Rai (Ibu),
 Istri : Oetari, Inggit Garnasih, Fatmawati, Hartini, Kartini Manopo, Ratna Sari Dewi,
Haryati, Yurike Sanger, Heldy Djafar
 Anak : Guntur Soekarnoputra, Megawati Soekarnoputri, Rachmawati Soekarnoputri,
Sukmawati Soekarnoputri, Guruh Soekarnoputra, Taufan Soekarnoputra, Bayu
Soekarnoputra, Totok Suryawan Soekarnoputra, Karina Kartika Sari Dewi Soekarno,
Ayu Gembirowati

Biografi Soekarno

Ir Soekarno dilahirkan di Surabaya tepatnya pada tanggal 6 Juni 1901 dengan nama asli
bernama Koesno Sosrodihardjo, karena sering sakit yang mungkin disebabkan karena
namanya tidak sesuai maka ia kemudian berganti nama menjadi Soekarno.

Ayah beliau bernama Raden Soekemi Sosrodihardjo dan ibu bernama Ida Ayu Nyoman Rai.
Orang tuanya bertemu di Bali ketika ayahnya menjadi guru di Bali dan ibunya merupakan
bangsawan di Bali. Soekarno diketahui memiliki saudara atau kakak kandung perempuan
bernama Sukarmini.
Masa Kecil
Soekarno Remaja

Mengenai kisah hidup Presiden Soekarno, semasa kecilnya ia tidak tinggal bersama dengan
orang tuanya yang berada di Blitar. Ia tinggal bersama kakeknya yang bernama Raden
Hardjokromo di Tulung Agung, Jawa Timur.

Soekarno bahkan sempat bersekolah disana walaupun tidak sampai selesai ikut bersama
dengan orang tuanya pindahh ke Mojokerto.

Di Mojokerto, Soekarno kemudian di sekolahkan di Eerste Inlandse School dimana ayahnya


juga bekerja disitu sebagai guru. Namun ia dipindahkan tahun 1911 ke ELS (Europeesche
Lagere School) yang setingkat sekolah dasar untuk dipersiapkan masuk di HBS (Hogere
Burger School) di Surabaya.

Setelah tamat dan bersekolah di HBS tahun 1915, Soekarno kemudian tinggal di rumah Haji
Oemar Said Tjokroaminoto atau H.O.S Cokroaminoto yang merupakan kawan dari ayah
Soekarno.
Masa Remaja Soekarno

H.O.S Cokroaminoto dikenal sebagai pendiri dari Serikat Islam (SI). Di rumah Cokroaminoto
lah Soekarno berkenalan dengan para pemimpin Sarekat Islam (SI) seperti Haji Agus Salim
dan Abdul Muis.
Soekarno, Kartosuwiryo dan Muso

Dalam Biografi Soekarno yang banyak ditulis, disebutkan bahwa Soekarno akrab dengan
Muso, Alimin, Darsono dan Semaun yang kelak dikenal sebagai tokoh berhaluan kiri.
Serta Kartosuwiryo yang kelak mendirikan Darul Islam dan memimpin pemberontakan
melawan Soekarno, meskipun pada akhirnya Soekarno sendiri yang menandatangani
persetujuan eksekusi mati terhadap Kartosuwiryo yang menjadi sahabatnya ketika masih
muda.

Mereka bersama-sama tinggal di rumah H.O.S Cokroaminoto untuk menimba ilmu dan
belajar berorganisasi melalui Sarekat Islam (SI). Disini jiwa nasionalismenya akan bangsa
Indonesia menjadi sangat besar.

Kartosuwiryo, Muso dan


Soekarno

Soekarno juga sempat ikut dalam organisasi pemuda tahun 1918 yang bernama Tri Koro
Darmo yang kemudian berubah nama menjadi Jong Java. Soekarno bahkan aktif sebagai
penulis di koran harian bernama Oetoesan Hindia yang dikelola oleh Cokroaminoto.

Di rumah Cokroaminoto, Soekarno muda mulai belajar berpolitik dan juga belajar berpidato
meskipun cenderung ia lakukan sendiri di depan cermin di kamarnya. Di sekolahnya yaitu
Hoogere Burger School atau HBS, Soekarno mendapat banyak ilmu pengetahuan

Pada tahun 1921 setelah lulus dari Hoogere Burger School atau HBS, Soekarno muda
kemudian pindah ke Bandung dan tinggal dirumah Haji Sanusi, disini Soekarno kemudian
akrab dengan Douwes Dekker, Tjiptomangunkusumo, dan Ki Hajar Dewantara.

Soekarno kemudian masuk ke Technische Hoogeschool (THS) jurusan teknik


sipil. Technische Hoogeschool (THS) kelak berubah menjadi ITB (Institut Teknologi
Bandung) seperti sekarang. Di tahun yang sama yakni 1921, Soekarno menikah dengan Siti
Oetari anak sulung dari H.O.S Cokroaminoto.

Soekarno sempat berhenti kuliah setelah dua bulan masuk di THS namun di tahun 1922 ia
mendaftar lagi dan kemudian mulai kuliah dan kemudian lulus pada tanggal 25 Mei 1926
dengan gelar Ir (Insinyur).

Tamat dari THS, Soekarno mendirikan Biro Insinyur tahun 1926 bersama Ir. Anwari yang
mengerjakan desain dan rancang bangunan. Ia juga bekerja sama dengan Ir. Rooseno
merancang dan membangun rumah.

Selama di Bandung, Soekarno mendirikan Algemeene Studie Club (ASC) yang kemudian
menjadi cikal bakal dari Partai Nasional Indonesia yang berdiri pada tanggal 4 Juli 1927.
Disini Soekarno kemudian mulai mengamalkan ajaran Marhaenisme. Tujuan dari
pembentukan partai Nasional Indonesia adalah agar bangsa Indonesia bisa merdeka dan
terlepas dari Jajahan Belanda.
Dipenjara Oleh Pemerintah Kolonial

Dari keberanian Soekarno ini kemudian pemerintah kolonial Belanda menangkapnya di


Yogyakarta dan memasukkannya ke penjara Banceuy di Bandung. Kemudian tahun 1930,
Soekarno dipindahkan ke penjara Suka Miskin.

BACA JUGA : Biografi dr. Lie Dharmawan - Dokter 'Gila' Para Kaum Miskin

Dalam penjara ini kebutuhan hidupnya semua berasal dari istrinya yang setia menemaninya
yaitu Inggit Ganarsih yang menikah dengan Soekarno pada tahun 1923 yang sebelumnya
Soekarno telah menceraikan Siti Oetari secara baik-baik pada saat masih di Bandung.

Soekarno dan Inggit Ganarsih

Inggit yang juga dibantu oleh kakak Soekarno bernama Sukarmini sering membawakan
makanan kepada Soekarno di penjara Suka Miskin, hal itulah yang kemudian membuat
pengawasan di penjara Suka Miskin makin diperketat.

Menurut Biografi Presiden Soekarno dari beberapa sumber, ia dikenal belanda sebagai
seorang tahanan yang mampu menghasut orang lain agar berpikir untuk merdeka sehingga ia
kemudian dianggap cukup berbahaya.
Beliau kemudian diisolasi dengan tahanan elit tujuannya agar tidak bisa mendapatkan
informasi yang berasal dari luar penjara. Tahanan elit ini sebagian besar merupakan warga
Belanda yang mempunyai kasus seperti penggelapan, korupsi dan juga penyelewengan.

Inilah yang menjadi tujuan Belanda agar topik pembicaraan mengenai bagaimana caranya
untuk memerdekakan Indonesia tidak sesuai karena rata-rata tahanan elit yang bersama
Soekarno adalah orang Belanda.

Topik yang biasa ia dengar sama sekali tidak penting seperti soal makanan dalam penjara dan
juga cuaca. Selama berbulan-bulan di Suka Miskin menngakibatkan Soekarno putus
komunikasi dengan teman-teman seperjuangannya, namun itu bukanlah hal yang sulit
baginya untuk mendapatkan informasi dari luar.

Akhirnya Soekarno menemukan ide baru, dimana ia menggunakan telur sebagai media untuk
berkomunikasi dengan istrinya.

Jika teman Soekarno mengalami musibah atau mendapat kabar buruk maka telur yang dibawa
oleh istrinya adalah telur asin, itupun beliau hanya dapat menduga-duga sebab ia tidak tahu
secara pasti apa yang terjadi diluar sana.

Untuk berbicara dengan Inggit, Soekarno diawasi secara ketat dan juga barang bawaan yang
dibawa oleh inggit dari luar penjara selalu diperiksa secara teliti.

Soekarno

Kemudian Soekarno dan inggit akhirnya menemukan cara yang dianggapnya paling mudah
dalam berkomunikasi agar tidak diketahui oleh Belanda yakni dengan media yang sama
sebelumnya yaitu Telur dimana cara yang digunakan sedikit berbeda yaitu dengan menusuk
jarum ke telur.

Jika satu tusukan pada telur berarti kabar baik, jika tusukan sebanyak dua kali pada telur
artinya seorang teman Soekarno tertangkap namun jika terdapat tiga tusukan berarti aktivis
kemerdekaan yang ditangkap cukup besar.
Selama berada dipenjara, orang tuanya tidak pernah sekalipun mengunjungi Soekarno
alasannya adalah orang tua Soekarno tidak sanggup melihat Soekarno dipenjara, Ia kurus dan
hitam selama berada di penjara karena itulah yang menurut ibu Wardoyo sehingga orang tua
soekarno tidak mau menjenguk Soekarno.

Agar orang tuanya tidak panik Soekarno sering beralasan bahwa ia sering bekerja dibawah
teriknya sinar matahari sehingga kulit-kulitnya menghitam selain itu dalam penjara ia ingin
memanaskan tulang-tulangnya karena dalam penjara, ruangannya sangat gelap, lembab dan
juga dingin karena sinar matahari tidak ada.
Soekarno dan Pembelaan “Indonesia Menggugat”

Dalam sejarah presiden Soekarno, diketahui bahwa kasusnya disidangkan oleh Belanda
melalui pengadilan Landraad di Bandung, ketika sudah delapan bulan berlalu yaitu pada
tanggal 18 Desember 1930.

Soekarno di Pengadilan
Belanda

Soekarno dalam pembelaanya membuat judul bernama “Indonesia Menggugat” yang


terkenal. Dimana ia mengungkapkan bahwa bangsa Belanda sebagai bangsa yang serakah
yang telah menindas dan merampas kemerdekaan Bangsa Indonesia.

Soekarno dan Fatmawati


Dari pembelaannya itu kemudian sehingga membuat Belanda semakin marah sehingga PNI
bentukan Soekarno dibubarkan pada bulan Juli 1930.

Setelah keluar dari penjara bulan desember 1931, Soekarno kemudian bergabung dengan
Partindo tahun 1932 karena ia sudah tidak memiliki partai lagi dan ia kemudian didaulat
sebagai pemimpin Partindo namun ia kembali ditangkap oleh Belanda dan kemudian
diasingkan ke Flores.

Dalam Biografi Soekarno diketahui bahwa tahun 1938, ia kemudian dibuang ke Bengkulu,
disini Soekarno bertemu dengan Mohammad Hatta yang akan menjadi teman
seperjuangannya yang kemudian keduanya akan memproklamasikan Kemerdekaan bangsa
Indonesia.

Di Bengkulu juga Soekarno kemudian berkenalan dengan Fatmawati yang kelak menjadi istri
Soekarno dan ibu negara pertama. Fatmawati merupakan putri dari Hassan Din yang
mengajak Soekarno untuk mengajar di Sekolah Muhammadiyah di Bengkulu.

Tahun 1942, kekuasaan Belanda di Indonesia berakhir setelah Jepang masuk menyerbu
Indonesia. Soekarno yang sempat akan dipindahkan oleh Belanda ke Australia namun gagal
setelah dicegat oleh Jepang.

Soekarno kemudian kembali ke Jakarta. Jepang kemudian memanfaatkan Soekarno berserta


pemimpin Indonesia lainnya untuk menarik hati penduduk Indonesia.
Soekarno dan Jepang

Dalam Biografi Soekarno diketahui bahwa Jepang bahkan menunjuk Soekarno untuk
memimpin tim persiapan kemerdekaan bangsa Indonesia yaitu BPUPKI dan PPKI setelah
berjanji memberikan kemerdekaan bagi Indonesia. Soekarno bahkan sempat terbang ke
Jepang untuk bertemu dengan Kaisar Hirohito.

Soekarno terus menerus melakukan pendekatan dan kerjasama dengan Jepang dengan tujuan
agar Indonesia segera diberi kemerdekaan. Segala persiapan untuk kemerdekaan Indonesia
dilakukan oleh Soekarno seperti merumuskan Pancasila dan UUD 45 sebagai ideologi dan
dasar negara serta perumusan teks proklamasi kemerdekaan bersama Mohammad Hatta dan
Ahmad Soebardjo.

Sebelum mengumumkan kemerdekaan Indonesia pada bulan agustus 1945, Soekarno


bersama Mohammad Hatta bersama pemimpin Indonesia yang lainnya terbang ke Dalat,
Vietnam untuk menemui pimpinan tertinggi kekaisaran Jepang di Asia Tenggara yaitu
Marsekal Terauchi. Menjelang proklamasi kemerdekaan, terdapat perbedaan pandangan
antara golongan tua dan golongan tua.

BACA JUGA : Biografi Asoka

Peristiwa Rengasdengklok
Golongan Tua menghendaki agar kemerdekaan Indonesia dipersiapkan secara matang dan
golongan muda menghendaki agar kemerdekaan Indonesia diproklamasikan secepatnya.
Hal inilah yang kemudian membuat golongan muda melakukan penculikan terhadap
Soekarno dan Mohammad Hatta pada tanggal 16 agustus 1945.

Keduanya kemudian dibawa ke daerah Rengasdengklok dengan tujuan agar segera


memproklamirkan kemerdekaan Indonesia dan menjauhkannya dari pengaruh Jepang.
Peristiwa penculikan ini kemudian dikenal dengan nama Peristiwa Rengasdengklok.

Mengetahui Soekarno dan Mohammad Hatta dibawa ke Rengasdengklok membuat Ahmad


Soebardjo kemudian menjemput Soekarno dan Mohammad Hatta.

Sutan Syahrir yang dikenal sering berseberangan pendapat dengan Soekarno marah
mendengar para golongan muda menculik Soekarno dan Hatta dan menyuruh mereka
membwanya kembali ke Jakarta.

Tiba di Jakarta, Soekarno dan Muhammad Hatta beserta pemimpin lainnya bertemu dengan
Laksamana Maeda di rumahnya di Jl. Imam Bonjol.

Proklamasi Kemerdekaan

Laksamana Maeda kemudian menjamin keselamatan Soekarno dan para pemimpin lain dan
mempersilahkan Soerkarno dan Muhammad untuk merumuskan teks proklamasi
kemerdekaan.

Bersama dengan Ahmad Soebardjo mereka bertiga merumuskan teks proklamasi


kemerdekaan yang kemudian diketik ulang oleh Sayuti Melik.
Presiden Pertama Indonesia

Pada tanggal 17 Agustus 1945, Soekarno dan Juga Moh Hatta memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia dari penjajahan Jepang dimana pada tanggal tersebut juga diperingati
sebagai Hari kemerdekaan bangsa Indonesia dimana pancasila kemudian dibentuk oleh
Soekarno sebagai dasar dari negara Indonesia.

Proklamasi kemerdekaan inilah yang kemudian membawa Ir. Soekarno bersama dengan
Mohammad Hatta diangkat sebagai Presiden dan Wakil Presiden Pertama Republik Indonesia
dalam sejarah bangsa Indonesia.
Diluar sosoknya sebagai Bapak bangsa Indonesia, tidak banyak yang tahu jika Soekarno
pernah menikah sebanyak sembilan kali, kharisma yang luar biasa dimiliki oleh Soekarno
melalui penuturan orang-orang yang dekat dengannya.

Itulah mengapa wanita-wanita cantik dapat dengan mudah terpikat dengannya dan dijadikan
isterinya. Beliau tertarik dengan wanita yang sederhana dan juga berpakaian sopan.

Istrinya yaitu Fatmawati pernah bertanya pada presiden Soekarno mengenai wanita yang
berpenampilan seksi namun beliau menjawab bahwa wanita dengan penampilan yang sopan
dan sederhana dan juga tampil apa adanya lebih menarik untuk disukai sebab kecantikan
seorang wanita terlihat dari keaslian atau kesederhanaannya.

Soekarno tak menyukai wanita yang berpenampilan seksi seperti memakai rok pendek yang
ketat dan memakai lipstik seperti orang yang modern pada umumnya, percaya atau tidak artis
Amerika Marylin Monroe sangat menyukai kharisma dari seorang Presiden Soekarno.

Presiden Soekarno dan Ibu


fatmawati

Wanita idaman Soekarno yaitu wanita yang setia, konservatif dan juga bisa menjaganya.
Beliau sangat senang ketika wanita itu bisa melayaninya dan menjaganya.

Pandangannya tentang wanita-wanita Amerika yang menyuruh suaminya mencuci piring


membuat fatmawati menjadi terkesima dan juga terpesona akan kesederhanaan dari seorang
Soekarno sehingga fatmawati rela menemaninya hingga akhir hayatnya.
Indonesia Dalam Pemerintahan Presiden Soekarno

Selama pemerintahan Presiden Soekarno, Indonesia sebagai negara baru ketika itu bertahan
dari berbagai permasalahan yang kerap menggoyahkan stabilitas negara Indonesia. Pertama
kali dengan agresi militer yang dilakukan oleh Belanda yang kembali menjajah Indonesia
setelah Jepang menyerah.

Kemudian muncul pemberontakan PKI yang dipimpin oleh Muso (kawan lama Soekarno)
dan Amir Syarifudin, Pemberontakan Permesta, Pemberontakan Republik Maluku,
Pemberontakan APRA oleh Westeling, dan pemberontakan Darul Islam atau DI/TII oleh
Kartosuwiryo yang merupakan kawannya sendiri ketika Soekarno masih muda.

Meskipun banyak dilanda masalah pada awal-awal lahirnya negara, dibawah pemerintahan
Soekarno, Indonesia mulai terkenal di mata Internasinal.

Banyak pemimpin dunia seperti John F. Kennedy yang merupakan presiden Amerika ketika
itu dan Fidel Castro yaitu presiden Kuba dan pemimpin negara lain menaruh hormat pada
Presiden Soekarno.

Indonesia ketika itu dikenal sebagai negara non blok, dan sempat berhubungan erat dengan
Rusia dan ditandai dengan pembelian senjata untuk pertahanan secara besar-besaran dari
Rusia dan juga untuk melawan Belanda ketika sedang melakukan upaya pembebasan Irian
Barat.

Selain itu Indonesia melalui presiden Soekarno membentuk poros Jakarta-Beijing-Moskow


yang membuat konfrontasi dengan blok barat semakin tinggi.

Hal ini juga membuat Indonesia semakin berhaluan kiri ditandai dengan semakin
berkembangnya komunis ketika itu dimana muncul istilah ‘NASAKOM’ yang dicetuskan
oleh Presiden Soekarno.

Indonesia bahkan sempat berganti sistem pemerintahan dari sistem parlementer menjadi
presidensil dari tahun 1945 hingga 1960an.

Dan pada tahun 1960an pergolakan politik yang amat hebat terjadi di Indonesia, penyebab
utamanya adalah adanya pemberontakan besar oleh PKI (Partai Komunis Indonesia) yang
dikenal dengan sebutan G30-S/PKI dimana dari peristiwa ini kemudian membuat akhir cerita
dari pemerintahan Presiden Soekarno dan juga orde lama berakhir.
Hal ini ditandai dengan adanya “Supersemar” atau Surat Perintah Sebelas Maret di tahun
1966 yang terkenal dan masih menjadi kontroversi sejarah sebab naskah aslinya tidak
diketahui keberadaannya sampai sekarang.

Supersemar dikeluarkan oleh Presiden Soekarno dan berisi himbauan dari Presiden Soekarno
ke Soeharto agar bisa mengendalikan Keamanan dan juga ketertiban negara yang ketika itu
sedang kacau dan juga berisi mandat pemindahan kekuasaan dari Soekarno ke Soeharto yang
kelak menjadikan Soeharto sebagai Presiden yang baru bagi bangsa Indonesia.

BACA JUGA : Biografi Pangeran Antasari

Akhir Jabatan Soekarno Sebagai Presiden

Diketahui dalam biografi Soekarno, Setelah jabatannya sebagai Presiden berakhir ditandai
dengan diangkatnya Soeharto sebagai Presiden, Ir Soekarno kemudian banyak menghabiskan
waktunya di istana Bogor.

Lama-kelamaan kesehatannya terus menerus menurun sehingga ia mendapat perawatan oleh


tim dokter kepresidenan hingga tepatnya pada tanggal 21 Juni 1970 Presiden Soekarno atau
Bung Karno menghembuskan nafas terakhirnya di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta.

Kepergian sang Proklamator sekaligus Bapak Bangsa Indonesia ke pangkuan Yang Maha
Kuasa menyisakan luka yang dalam bagi rakyat Indonesia pada waktu itu. Jenazah dari bung
Karno kemudian dibawa di Wisma Yaso, Jakarta setelah itu jenazahnya kemudian dibawa ke
Blitar, Jawa Timur untuk dikebumikan dekat dengan makam ibunya Ida Ayu Nyoman Rai.

Gelar “Pahlawan Proklamasi” diberikan oleh pemerintah karena jasa-jasanya kepada


bangsa Indonesia. Kisah perjuangan Bung Karno kemudian diangkat ke dalam layar lebar
yang berjudul “Soekarno : Indonesia Merdeka” yang digarap oleh sutradara terkenal
Hanung Bramantio dimana Ario Bayu berperan sebagai Tokoh Soekarno, Inggit yang
diperankan oleh Maudy Koesnaedi dan Fatmawati yang diperankan oleh Tika Bravani.
Akhir Tragis Kematian Soekarno

Di Wisma Yaso di Jln gatot Subroto ia ditahan sehingga ketika sakit ia tidak bisa kemana-
mana sehingga penahanan inilah yang kemudian membuat ia menderita lahir dan batin,
keluarganya pun tidak diperbolehkan secara bebas untuk menjenguk Soekarno.

Ketika sakit, banyak resep obat yang tidak dapat ditukar dengan obat dimana resep itu
diberikan oleh dr. Mahar Mardjono yang memimpin tim dokter ketika itu. Sehingga banyak
tumpukan resep ketika itu di meja penahanan Ir. Soekarno. resep tersebut dibiarkan saja dan
tidak pernah ditukarkan dengan obat.

Banyak yang mengatakan penguasa yang baru memang sengaja membiarkan soekarno sakit
dan makin parah sehingga mempercepat kematiannya. Alat-alat kesehatan yang berasal dari
Cina untuk menyembuhkan Soekarno ditolak oleh Presiden Soeharto ketika itu. Rachmawati
Soekarnoputri menuturkan bahkan sekedar menebus obat sakit gigi pun harus seizin presiden
Soeharto.
Sosok Soekarno di Bangkok?

Anda hobi traveling dan sedang berada di Bangkok, Thailand, cobalah untuk berkunjung ke
Museum Madame Tussauds disana terdapat Patung lilin Soekarno. Patung yang terbuat dari
lilin tersebut dibuat menyerupai sosok Presiden Soekarno.

Patung ini dibuat sebagai salah satu bentuk penghormatan oleh mus Madame
Tussauds kepada Presiden Soekarno sebagai salah satu Proklamator dan sebagai Bapak
Bangsa Indonesia dan juga peranan Soekarno bagi dunia internasional selama menjabat
sebagai Presiden Soekarno.

Patung Lilin Soekarno

Kutipan Kata Kata Bijak Ir Soekarno

1. Kita bangsa besar, kita bukan bangsa tempe. Kita tidak akan mengemis, kita tidak
akan minta-minta apalagi jika bantuan-bantuan itu diembel-embeli dengan syarat ini
syarat itu ! Lebih baik makan gaplek tetapi merdeka, dari pada makan bestik tetapi
budak. [Pidato HUT Proklamasi, 1963]
2. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya. (Pidato Hari
Pahlawan 10 Nop.1961)
3. Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih
sulit karena melawan bangsamu sendiri.
4. Jadikan deritaku ini sebagai kesaksian, bahwa kekuasaan seorang presiden sekalipun
ada batasnya. Karena kekuasaan yang langgeng hanyalah kekuasaan rakyat. Dan
diatas segalanya adalah kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa.
5. Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu
kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan
kemajuan selangkah pun.
6. Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat
berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka.
7. ……….Bangunlah suatu dunia di mana semua bangsa hidup dalam damai dan
persaudaraan……
8. Janganlah mengira kita semua sudah cukup berjasa dengan segi tiga warna. Selama
masih ada ratap tangis di gubuk-gubuk pekerjaan kita selesai ! Berjuanglah terus
dengan mengucurkan sebanyak-banyak keringat.
9. Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku 1
pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia
10. Tidak seorang pun yang menghitung-hitung: berapa untung yang kudapat nanti dari
Republik ini, jikalau aku berjuang dan berkorban untuk mempertahankannya
11. Janganlah melihat ke masa depan dengan mata buta! Masa yang lampau adalah
berguna sekali untuk menjadi kaca bengala dari pada masa yang akan datang.

Itulah artikel singkat mengenai Profil atau Biografi Presiden Soekarno semoga kisah
perjalanan hidup dari Ir. Soekarno ini bisa bermanfaat bagi pembaca sekalian.

Anda mungkin juga menyukai