Anda di halaman 1dari 4

LOAD FAKTOR PERALATAN PADA KAPAL CARGO TYPE LCT

(Studi Kasus Kapal Lestari Abadi 03)

Zulfaidah Ariany *)

Abstract
This article titled is equipment load factor on cargo ship LCT type by taking a case study on Lestari Abadi ship
03, the study aims to predict electric consumption calculation of LCT ship’s type which concerning with the
number and type of generator; effective and efficience power consumption, safe and effective electric instalation
and existing panel. So, minimum required output electric installed to Kapal Lestari Abadi 03 has to 150KW, as
specification performed by caterpillar C9TA 150KW, 188KVA, 1500rpm, 50Hz and 0.8.
Key words: Load factor, electric consumption, LCT type of cargo ship.

Pendahuluan
Instalasi listrik yang diterapkan di darat tidak jauh 2. Memprediksi jumlah dan tipe generator yang se-
beda dengan yang diterap-kan di kapal, di kapal lis- suai.
trik dapat dibangkitkan dengan menggunakan sistem 3. Exiting dari panel, Desain dan Perhitungan Load
yang dinamakan Power Take Off (PTO), dimana faktor Baru
energi mekanik yang dihasilkan oleh main engine
disamping digunakan untuk menggerakkan propeller, Perhitungan Kapasitas Generator
juga dikopel untuk menggerakkan generator, cara ini Dalam perhitungan kapasitas generator terdapat bebe-
cukup efektif untuk mencapai efisiensi yang cukup rapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain :
tinggi untuk jenis kapal-kapal tertentu. Tegangan 1. Macam kondisi operasi kapal
listrik yang dipakai di kapal sama dengan tegangan 2. Load faktor tiap peralatan
listrik yang dipakai di darat sehingga peralatan yang 3. Diversity faktor
dipakai hampir sama. Perbedaan antara instalasi
listrik di kapal dengan instalasi listrik di darat hanya Macam-macam kondisi operasi
pada jarak antara pembangkit listrik dengan beban, Setiap perhitungan kapasitas generator mempunyai
jika di darat jaraknya jauh tapi di kapal cukup dekat, pandangan yang berbeda mengenai kondisi operasi
sehingga dapat dikatakan jarak instalasinya saja yang kapal antara lain :
berbeda. 1. Dua kondisi : berlayar dan berlabuh
2. Empat kondisi : berlayar, meninggalkan pelabu-
Pada saat kapal sedang berlayar, kapal harus dapat han, bongkar muat serta berlabuh di pelabuhan
mencukupi kebutuhan listriknya sendiri. Sehingga 3. Delapan kondisi : sama seperto pembagian dalam
pada saat berlayar kebutuhan listriknya akan sangat empat kondisi hanya dibagi lagi menjadi kondisi
diperhitungkan, karena apabila terjadi gangguan pada siang dan malam
listrik kapal maka kapal akan mengalami kesulitan
untuk beroperasi atau kembali pada kondisi seperti Menurut BKI pada kondisi berlayar yang digunakan
sediakala dengan cepat. sebagai pedoman dalam menentukan kapasitas gene-
rator karena merupakan kondisi yang paling lama
Tegangan listrik yang dihasilkan generator termasuk dilakukan. Kecuali untuk kapal khusus misalnya ka-
tegangan tinggi sehingga akan berbahaya jika terjadi pal keruk, karena kondisi terlamanya adalah saat me-
hubungan singkat. Untuk mengatasinya harus dipa- ngadakan pengerukan.
sang alat-alat pengaman (sekering) dan penggunaan
kabel yang sesuai dengan spesifikasi sehingga arus Saat kapal meninggalkan pelabuhan listriknya untuk
dapat mengalir dengan hambatan sekecil mungkin. mengetahui besarnya kebutuhan listrik untuk olah
Jika kabel yang digunakan terlalu kecil hambatan gerak ini, dimana peralatan berdaya besar dihidupkan
yang terjadi sangat besar sehingga timbul panas. Pa- misalnya balancer dan blower.
nas tersebut membuat kabel meleleh dan terjadi hu-
bungan singkat. Pemakaian daya yang terlalu berlebi- Ketika bongkar muat dilaksanakan, kebutuhan listrik
han juga dapat menimbulkan panas. digunakan untuk mengoperasikan peralatan bongkar
muat serta peralatan penunjangnya. Disamping itu
Maksud dan Tujuan pada kondisi ini juga digunakan untuk mereparasi
Maksud dan tujuan dari penelitian ini untuk mere- peralatan. Peralatan tersebut diantaranya adalah :
view ulang perhitungan kebutuhan listrik pada Kapal cargo gear, turning gear, ballast pump, mesian bubut,
Lestari Abadi 03 Type LCT dengan: mesin gerinda, mesin bor dan lain sebagainya. Kon-
1. Memprediksi daya listrik yang dibutuhkan di ka- disi ini berlaku untuk kapal cargo sedangkan untuk
pal secara efektif dan efisien. jenis lainnya akan berbeda pekerjaan yang dilakukan
misalnya tug work untuk kapal tunda.
---------------------------------------------------------------
*) Staf Pengajar Jurusan D3 Teknik Perkapalan
Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

TEKNIK – Vol. 34 No.1 Tahun 2013, ISSN 0852-1697 62


Pada saat berlabuh di pelabuhan kebutuhan listrik Diversity faktor
menggunakan pelayanan sewa listrik dari pihak pela- Diversity faktor sering juga disebut sebagai faktor
buhan karena pertimbangan biaya yang lebih murah kebersamaan, adalah faktor yang merupakan perban-
dari pada pengoperasian generator. dingan antara total daya keseluruhan peralatan yang
ada dengan total daya yang dibutuhkan untuk setiap
Dalam penentuan kapasitas generator perlu diketahui satuan waktu.
jamlah beban pada beberapa kondisi operasi kapal,
hal ini dilakukan dengan perhitungan analisa beban Faktor diversitas dapat digunakan untuk mencari
listrik yang berupa tabel dan biasanya disebut tabel beban operasi dengan tujuan menentukan jumlah to-
kalkulasi keseimbangan beban listrik (calculation of tal beban yang harus dilayani oleh generator akibat
electric power baalance) atau disebut juga Anticipa- adanya pengoperasian beban-beban dalam waktu
ted Electric Power Consumption Table. yang bersamaan.

Analisa ini berisi kolom tentang jenis peralatan, jenis Daya masuk total dari seluruh pemakai daya yang
operasi, daya masuk, jumlah peralatan yang dipakai ada dikalikan dengan suatu faktor kesamaan waktu
serta yang terakhir adalah jumlah beban dari kelom- bersama dan ditambahkan kepada daya masuk total
pok peralatan tersebut. Perhitungan beban ini dike- dari seluruh perlengkapan pemakai daya yang terhu-
lompokkan berdasarkan fungsi beban sehingga dapat bung tetap.
terbagi menjadi :
• Beban pada geladak, lambung Faktor kesamaan waktu bersama harus ditetapkan
• Beban berupa motor-motor listrik/pesawat tenaga, dengan dimasukkan pertimbangan beban tertinggi
dalam sistem permesinan kapal yang dapat diharapkan terjadi pada waktu yang sama.
• Beban yang berupa pesawat elektronika dan pene- Jika penentuan yang tepat sulit dilaksanakan maka
rangan faktor kesamaan waktu yang dugunakan menurut
aturan BKI tidak boleh rendah dari 0,5. Dalam
Pengelompokan ini biasanya berupa kelompak mesin perhitungan penentuan kapasitas generator ini diam-
daya, penerangan dan peralatan komunikasi/navigasi. bil harga 0,7.
Untuk kapal khusus dengan instalasi pendingin yang
dikelaskan juga untuk peti kemas dengan pendingin Daya total yang diperlukan adalah jumlah beban yang
maka diperlukan juga perhitungan kebutuhan daya harus dilayani generator pada masing-masing kondisi
beban pendingin tersebut pada analisa beban listrik. operasi kapal dan besarnya menurut BKI adalah :

Load faktor peralatan Jumlah beban = Total penggunaan daya (continue)


Load faktor peralatan adalah perbandingan antara + faktor diversitas
daya rata-rata dengan kebutuhan daya untuk operasi
maksimal untuk suatu kondisi. Untuk menentukan kapasitas generator yang dipilih
dihitung dengan seminimalnya daya yang digunakan
Sesudah diadakan pengelompokan, kemudian dari untuk mengoperasikan kapal dilaut adalah 15% lebih
data yang ada diisikan jumlah peralatan, daya masuk, besar dari kebutuhan daya hasil perhitungan tabel
kemudian saat pengoperasian peralatan tersebut juga Ballans Daya. Tujuan dari pembatasan ini adalah
banyaknya peralatan yang akan dioperasikan mengi- untuk menjaga kerja generator agar tidak terlalu berat
ngat adanya peralatan cadangan. Prosentase faktor yang berhubungan dengan masalah arus pengasutan
beban diisikan pada tiap kondisi operasi dan besarnya pada motor-motor listrik.
tergantung pada seringnya peralatan tersebut dipakai,
besarnya pemakaian daya dari peralatan tersebut Perhitungan Kebutuhan Daya Listrik
terhadap daya nominal dan berdasarkan pada penga- Dalam perhitungan kebutuhan daya listrik kapal, ma-
laman perancangan sebelumnya. Untuk peralatan ka yang termasuk dalam proses perhitungan adalah :
yang jarang digunakan dapat diberikan faktor beban Daya yang dibutuhkan untuk tiap-tiap kompo-
nol untuk semua kondisi. nen.
Waktu operasi komponen-komponen tersebut.
Sedangkan peralatan yang beroperasi secara kontinyu Jenis operasi komponen tersebut intermittent
dalam pengoperasian kapal mendapatkan beban tetap atau continuous.
atau continuous load. Dan untuk peralatan dengan Jumlah titik armature dalam ruangan-ruangan
beban sementara atau intermitten adalah beban dari yang ada.
peralatan yang beroperasi tidak secara terus menerus. Total daya tiap ruangan.

Setelah semua data dimasukkan menurut masing- Sehingga dalam perhitungan tersebut akan dihitung
masing kelompok, kemudian beban dijumlahkan, be- daya listrik pada tiap-tiap deck yang ada pada Kapal
ban tetap dan beban sementara. Lestari Abadi 03, antara lain :
Main deck
Bridge Deck
Wheel House Deck

TEKNIK – Vol. 34 No.1 Tahun 2013, ISSN 0852-1697 63


Engine Room Pembuatan Blok Diagram
Lampu Navigasi dan Communication Blok diagran berfungsi untuk memudahkan proses
selanjutnya yaitu wiring diagram, sehingga memu-
Selain daya listrik untuk penerangan, diperhitungkan dahkan instalasi. Dalam blok diagram diuraikan juga
pula daya listrik untuk peralatan-peralatan yang ada tentang pembagian lampu, peralatan-peralatan kapal
di kapal, antara lain : (alat-alat komunikasi, alat-alat monitor) dalam tiga
1 Peralatan-peralatan yang termasuk dalam fase (RST). Untuk peralatan kapal yang membutuh-
Machinery Part adalah : kan daya tinggi tidak dibagi dalam tiga fase.
• General Service Pump
• Bilga / Ballast Pump Penentuan Bagian-Bagian dalam Blok Diagram
• Fresh Water Pump Dalam pembuatannya, setiap-setiap peralatan yang
• Fuel Oil Pump ada di bagi dalam beberapa junction box yang ter-
• Sea Water Pump gantung dari deck, dan kesamaan fungsi-fungsi,
• Anchor Windlass/ Ramp Door antara lain :
• E/R Fan Ventilation • Junction Communication
• O W S Pump • Junction Monitoring
• Exh Fan Crews • Junction Power
2 Peralatan-peralatan yang termasuk dalam • Main Switch Board (MSB)
Electrical Part • Adalah terminal yang berfungsi untuk menghu-
• Lighting dan Stop Kontak bungkan kabel-kabel dari Jl, JP, JM, JC, ke
• Navigation generator.
• Communication • Emergency Switch Board (ESB)
• Adalah terminal yang menghubungkan kabel-
Untuk detailnya dapat dilihat pada tabel perkiraan kabel dari junction emergency dengan battery
daya listrik, dengan contoh sebagai berikut : melalui ACOS
Sebuah General Service Pump • Diesel Generator Set (GENSET)
• Daya Output = 5 kW • Yang digunakan adalah 2 buah genset dengan
• Load Faktor = 0.65 dari pembacaan tabel spesifikasi :
load faktor • Type CATERPILLAR C9TA , 150 kW, 188
• Continue Load = 3.25 dari, CL = Daya kVA, 1500RPM, 50 Hz, Cos Φ 0.8
Output x LF x Work set • Automatic Change Over Switch (ACOS)
• Merupakan alat yang yang dapat menghubungkan
Penentuan dan Perhitungan Generator Set secara otomatis antara peralatan emergency
Perhitungan Generator Set didasarkan atas kebutuhan dengan battery apabila genset tidak berfungsi.
listrik pada saat berlayar, berangkat, berlabuh, dan • Shore Connection (SC)
bongkar muat sehingga dapat diketahui daya maksi- • Daya yang dipasok oleh land power plant bila
mum dari kebutuhan listrik yang ada. Dari kebutuhan kapal sandar di pelabuhan sehingga kapal tidak
maksimum tersebut, dilakukan pemilihan atas bebe- membutuhkan generator untuk sementara waktu.
rapa alternatif generator yang ada di pasaran dengan Dasar pemilihannya adalah daya terbesar yang
pertimbangan : dibutuhkan yaitu pada waktu bongkar muat.
• Kebutuhan daya yang ada. Perhitungan SC adalah SC = Total pengunaan
• Faktor daya generator. daya CL + IL x 1.15
• Maintainbility. • Battery
• Space di ruang mesin. • Adalah akumulator yang dibutuhkan pada saat
emergency dan diletakkan pada ruangan ESEP
Faktor beban atau load faktor adalah hal terpenting (Emergency Source Electrical Power)
dalam perencanaan karena bila melebihi faktor daya
yang optimum dari generator akan mengakibatkan Pembuatan Wiring Diagram
kelebihan daya yang menyebabkan generator bekerja Langkah selanjutnya setelah blok diagram telah
tidak maksimal. Faktor beban yang optimum adalah ditentukan adalah pembuatan wiring diagram, dimana
sekitar 0,86 atau sedikit dibawahnya sehingga dalam dalam wiring digambarkan susunan saklar, sekering,
pemilihan generator hendaknya dipilih yang mende- kabel, busbar, MSB, ACB, dan lain sebagainya. Pro-
kati faktor beban tersebut. Dalam penentuan jumlah ses ini adalah langkah terakhir dalam perencanaan
generator harus dipikirkan tentang daya cadangan listrik di kapal.
yang disyaratkan oleh BKI sehingga bila salah satu
generator tidak dapat beroperasi maka dapat digan- Perhitungan Arus Nominal
tikan oleh generator lainnya. Arus nominal yang mengalir dapat dihitung :
Perhitungan dari pemilihan generator dapat dilihat P
pada tabel pemilihan generator. Untuk 3 phase : I = (Ampere)
380 x 3 x cosθ

TEKNIK – Vol. 34 No.1 Tahun 2013, ISSN 0852-1697 64


P
Untuk 1 phase : I= (Ampere)
220x cos θ
Cos θ = 0,8

Perhitungan Arus MSB (Sekering), Arus Busbar


dan Saklar
Arus MSB atau sekering dipilih dari tabel yang ter-
dapat pada lampiran dengan ketentuan harus sedikit
di atas arus nominal dan saklar dipilih dari harga
diatas harga sekering. Sedangkan arus busbar dipilih
berdasarkan perhitungan :
Arus Busbar - 3xI No min al (Ampere)

Kesimpulan
1. Load Faktor Pada peralatan kapal mengacuh pada
tabel Definition of Continous Load and Load
Factor, load factor pada setiap peralatan berbeda
dengan peralatan lain, seperti terlihat pada tabel
Perkiraan Daya Listrik
2. Generator yang sudah ada 2 buah generator de-
ngan spec sebagi berikut 45 kW, 50 Hz, 0,8 pf
tidak mampu lagi karena adanya perhitungan
ulang pada masing-masing JL, JP dan JC.
3. Hasil perhitungan generator yang dibutuhkan
minimal harus memiliki output 150 KW, seperti
pada spec adalah merk carterpillar C9TA 150
KW, 188 KVA, 1500 Rpm, 50 Hz dan 0.8 pf

Daftar Pustaka :
1. Margudani, A.R; 1991, Dasar-dasar Teori
Rangkaian; Airlangga; Jakarta
2. Michael Tooley, BA; 2002; Rangkaian Elektronik
Prinsip dan Aplikasi; Jakarta.
3. Sarwito Sardono; Marine Electrical (Listrik
Perkapalan); Pusat Pengembangan dan aktifitas
instruksional ITS; Surabaya
4. http://www.solarbotics.net
5. http://www.googleco.id
6. http://www.its.ac.id

TEKNIK – Vol. 34 No.1 Tahun 2013, ISSN 0852-1697 65

Anda mungkin juga menyukai