23 – 25 Februari 2016
Hotel Fabu, Bandung
LATAR BELAKANG
Tidak sedikit survei geofisika dilakukan untuk mencari suatu komoditas tertentu tetapi belum tepat
sasaran. Ada yang salah memilih metoda, salah menentukan kerapatan data, salah memilih teknik
operasional, salah memilih peralatan, dan ada pula yang tidak efisien menerapkannya. Kondisi tersebut
sangat merugikan operasional eksplorasi pada khususnya dan dunia pertambangan pada umumnya.
Telah banyak para ahli menulis tentang geofisika dari sisi teoritis, aquisisi, reduksi, processing, pemodelan
dan interpretasi berlandaskan ilmu fisika, matematika dan kebumian. Jarang ditemui tulisan geofisika
operasional berlandaskan manajemen yang efektif dan efisien. Sangat sulit para pelaksana geofisika di
lapangan mencari referensi agar apa yang dilakukan benar benar tepat guna. Mereka baru mendapatkan
pengetahuan itu setelah menempuh waktu yang lama melalui beberapa kali kesalahan. Mereka benar-
benar berguru dari pengalaman, hampir tak ada referensi tulisan yang memandunya.
Berdasarkan kenyataan tersebut banyak para ahli dan praktisi geofisika dilapangan ingin memperpendek
waktu tempuh untuk dapat memiliki pengetahuan tersebut. Akibat keterbatasan data permukaan banyak
para ahli geologi maupun manajer eksplorasi ingin menerapkan survei geofisika yang benar-benar
berdaya guna tinggi. Maka timbullah pertanyaan, metoda atau jenis survei geofisika macam apakah yang
harus dilakukan?. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka disusunlah kursus ini untuk menjawab
permintaan tersebut. Oleh sebab itu kursus ini diberi judul “Geofisika tepat guna untuk mencari
komoditas mineral base metal, logam mulia dan geotermal” dengan pendekatan manajemen.
Kursus ini khusus disajikan untuk para ahli geofisika, praktisi geofisika, ahli geologi dan manajer eksplorasi
yang benar-benar akan menggunakan metoda geofisika untuk mengeksplorasi mineral base metal, logam
mulia dan geotermal.
Menentukan Biaya
Target Survei DESIGN SURVEI ADALAH KUNCI
KEBERGHASILAN
MANAJEMEN
YANG DICARI
PROSES
KOMODITAS
GEOFISIKA
METODA
Model geologi dari mineral base metal, logam mulia dan geotermal diinformasikan sebagai dasar
pembuatan design survei eksplorasinya. Tanpa mengetahui perkiraan model tersebut sulit menerapkan
geofisika tepat guna. Semua penjelasan diatas dimaksudkan sebagai dasar untuk membuat design survei
geofisika yang terdiri dari:
1. Metoda yang akan digunakan (magnetik, gravitasi, resistivity, TDIP/RPIP, AMT/MT, CSAMT,
TDEM/TEM atau monitoring gejala geologi)
2. Penetrasi survei dan konfigurasi pengukuran
3. Jarak stasiun pengukuran dalam lintasan dan jarak antar lintasan
4. Toleransi kesalahan pengukuran yang boleh dilakukan
5. Pemilihan filter yang akan digunakan
Penentuan hal-hal tersebut diatas sangat menentukan anggaran dan waktu yang akan dipergunakan.
Kesuksesan survei geofisika tepat guna ditentukan oleh design diatas.
Guna memperluas pengalaman operasional lapangan dijelaskan hal-hal sebagai berikut:
Manajemen operasional lapangan yang terdiri dari: menginformasikan problem yang biasa terjadi,
antisipasi problem, mengatasi problem, mengejar anomali, menghilangkan nois dan memperjelas
anomali. Kesemuanya itu harus ditangani oleh seorang coordinator dan/atau quality control yang
berpengalaman.
Selain itu untuk mensukseskan survei geofisika agar tepat guna dijelaskan juga hal-hal yang bersangkutan
dengan keorganisasian pelaksana survei geofisika yang baik. Dalam hal ini akan dijelaskan tentang rencana
mutu dan penerapan ISO 9001 pada organisasi pelaksana survei geofisika.
1. Hari pertama, akan menjelaskan metoda-metoda geofisika yang berkaitan dengan pencarian
komoditas mineral base metal, logam mulia dan geotermal. Metoda-metoda tersebut adalah
magnetik, gravitasi, resistivity, TDIP/RPIP, AMT/MT, CSAMT, TDEM/TEM dan monitoring gejala
geologi.
2. Hari kedua, diinformasikan tentang kondisi geologi / system terdapatnya mineral base metal, logam
mulia dan geotermal. Selain itu dijelaskan juga cara membuat design survei geofisika sebagai kunci
dari keberhasilan survei geofisika tepat guna.
3. Hari ketiga, akan dijelaskan manajemen operasional lapangan dan aturan-atuaran serta
pengorganisasian yang berhubungan dengan survei geofisika tepat guna.
INSTRUKTUR
Khoiril Arief Saleh (Advisor Eksplorasi PT. Geoservices)
Lahir di Kudus, tanggal 15 Januari 1957,
Pendidikan
1980 Menamatkan studi Geofisika & Meteorologi di Institut Teknologi Bandung
1994 Mendapat pelatihan operasional geofisika dari Zonge di Arizona, USA.
1984 Memperoleh sertifikat AMDAL A dan B dari PSLH Institut Teknologi Bandung
1998 Mendapat pelatihan lead consultant tentang ISO 9001 dari department perdagangan
department Perindustrian Indonesia
Pengalaman Kerja
1980-1987 Berpengalaman kerja sebagai ahli geofisika, terdidri dari pekerjaan-pekerjaan survei
terdiri dari gravitasi 11 proyek, magnetik 4 proyek, resistivity 6 proyek, seismic aktif 2
proyek, seismic pasif 4 proyek, EM-FLV 3 proyek, MT 1 proyek dan Lingkungan 3 proyek di
berbagai lokasi di Indonesia
1986-1987 Melakukan studi ekonomi geotermal seluruh Indonesia
1989-1997 Sebagai Kepala Divisi Geofisika, Departement Eksplorasi, PT. Geoservices
1998-2001 Sebagai Kepala Departement Eksplorasi, PT. Geoservices
2001-sekarang Sebagai Advisor Eksplorasi, PT. Geoservices
2012-sekarang Sebagai Pengajar Geofisika Manajemen, Institut Teknologi Bandung
Selama menjadi kepala Divisi Geofisika, kepala Departement Eksplorasi dan Advisor Eksplorasi di PT.
Geoservices telah mengerjakan dan/atau mengkoordinir pekerjaan geofisika dengan rincian: EM-VLF 3
proyek, magnetik 13 proyek, gravitasi 14 proyek, resistivity 7 proyek, IP 2 proyek, MT/TDEM 3 proyek,
CSAMT 1 proyek, monitoring gempa mikro 3 proyak, monitoring gravitasi 2 proyek, pemboran 5 proyek
pemetaan topografi 9 proyek dan pemetaan geologi 12 proyek.
PENDAFTARAN
Jumlah peserta akan dibatasi untuk memperoleh manfaat yang maksimal. Pendaftaran sedini mungkin
sangat dianjurkan. Pendaftaran akan ditutup pada tanggal 1 Februari 2016. Kursus akan dibatalkan apabila
peserta yang terdaftar tidak memenuhi jumlah minimum.
Jika peserta yang telah terdaftar membatalkan keikutsertaannya dalam kursus ini, maka diharuskan
membayar penuh uang kursus kecuali jika pembatalan dilakukan secara tertulis minimum 10 hari sebelum
kursus dimulai. Peserta dapat digantikan oleh orang lain setiap saat.
SERTIFIKAT
Sertifikat akan diberikan kepada para peserta yang telah mengikuti kursus ini.
Biaya kursus sebesar Rp. 19.950.000 per orang + 10 % PPN (biaya kursus akan disesuaikan dengan nilai
mata uang yang berlaku) adalah wajib dibayar setelah menerima konfirmasi pendaftaran. Biaya tersebut
tidak termasuk akomodasi. Pembayaran sudah diterima paling lambat tanggal 1 Februari 2016. Semua
biaya administrasi bank yang berkenaan dengan pembayaran kursus harus ditanggung oleh perusahaan
dari peserta kursus.
Bank Mandiri