Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM dan PERUMAHAN RAKYAT

Bab I

PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG

Sebagaimana diamanatkan dalam pasal 28 H Amandemen UUD 1945,rumah merupakan

salah satu hak dasar rakyat, oleh karena itu setiap warga negara berhak untuk
mendapatkan tempat tinggal dan lingkungan hidup yang baik dan sehat. Selain itu, rumah
juga merupakan kebutuhan dasar manusia dalam meningkatkan harkat, martabat, mutu
kehidupan dan penghidupan serta sebagai
pencerminan diri pribadi dalam upaya peningkatan taraf hidup, pembentukan watak,
karakter dan kepribadian bangsa.

Pembangunan perumahan swadaya oleh masyarakat pada umumnya masih dirasakan

belum memenuhi kualitas layak huni, cenderung tidak tertata dengan baik dan kurang
didukung prasarana dan sarana yang memenuhi persyaratan lingkungan yang sehat.
Permukiman seperti ini cenderung bertambah luas dan membentuk lingkungan yang
kumuh.

Dalam rangka meningkatkan kualitas hunian masyarakat, perlu dilakukan upaya

menyadarkan masyarakat bahwa pembangunan perumahan menjadi tanggung jawab

I-1
Konsultan Manajemen Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya Wilayah I
 Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM dan PERUMAHAN RAKYAT

masyarakat sendiri. Oleh karena itu, pemberdayaan merupakan upaya yang harus
dilaksanakan dengan cara memperkuat potensi atau daya yang dimiliki oleh setiap
masyarakat. Selain itu diperlukan langkah-langkah positif untuk menciptakan iklim dan
suasana yang kondusif bagi setiap pelaku terkait dalam pembangunan perumahan
khususnya bagi penghuni. Perkuatan ini meliputi penyediaan fasilitas dan dukungan
dalam membuka akses dan peluang yang dapat menjadikan masyarakat semakin
berdaya. Untuk itu Pemerintah melaksanakan KegiatanBantuan Stimulan Perumahan
Swadaya (BSPS) yang dalam hal ini berkolaborasi dengan program-program lain seperti
National Affordable Housing Project (NAHP), National Slum Upgrading Project (NSUP) dan
Slum Improvement Action Plan (SIAP), serta Tim Nasional Percepatan Penanggulangan
Kemiskinan (TNP2K). Untuk mengantisipasi usulan dan alokasi yang bersifat khusus
antara lain adanya direktif presiden, kebutuhan untuk percepatan pembangunan nasional
serta adanya kesepakatan (MoU) antara menteri dengan gubernur, pimpinan
kementerian/lembaga, maka diperlukan alokasi BSPS untuk mendukung hal tersebut yang
terdapat pada Satuan Kerja Pengembangan Rumah Swadaya Strategis.

Pelaksanaan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya memerlukan dukungan sumber daya

dan perangkat kegiatan yang matang, diantaranya dalam hal pengawasan dan
pengendalian pelaksanaan serta monitoring dan evaluasi dalam mendukung sistem
pelaporan Direktorat Rumah Swadaya. Agar pelaksanaan kegiatan tersebut berjalan
dengan baik, maka diperlukan tim pendukung yang disebut Konsultan Manajemen
Wilayah (KMW) yang berfungsi sebagai supervisor dan advisor untuk memastikan bahwa
prosedur dan mekanisme kegiatan dijalankan sesuai aturan. Dalam menjalankan tugas
dan tanggung jawabnya, KMW berkoordinasi dengan berbagai pihak yang terkait dengan
pendekatan pembangunan yang bertumpu pada masyarakat sendiri.

Tugas utama kegiatan Konsultan Manajemen Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya

Tahun 2017 Wilayah I adalah untuk membantu dan mendukung Satuan Kerja
Pengembangan Rumah Swadaya Strategis dan Direktorat Rumah Swadaya dalam
melakukan tugas sosialisasi, pengawasan dan pengendalian, serta monitoring dan
evaluasi atas kegiatan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) sehingga tepat
sasaran, tepat waktu, tepat penggunaan, sesuai prosedur dan akuntabel.

I-2
Konsultan Manajemen Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya Wilayah I
 Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM dan PERUMAHAN RAKYAT

1.2. MAKSUD DAN TUJUAN

1.2.1. Maksud
Konsultan Manajemen Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya Tahun 2017 Wilayah I
adalah melaksanakan dan memastikan berjalannya proses penyiapan,
pendampingan,pengawasan dan pengendalian kegiatan pembangunan baru/peningkatan
kualitas rumah tidak layak huni melalui kegiatanBantuan Stimulan Perumahan Swadaya
serta membantu Direktorat Rumah Swadaya dan Satuan Kerja dalam pengolahan data
sistem informasi dan evaluasi pelaporan.

1.2.2. Tujuan
Tujuan kegiatan ini adalah tersalurnya dana Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya
(BSPS) dan terlaksananya pembangunan /peningkatan kualitas rumah oleh penerima
bantuan secara tepat sasaran, tepat penggunaan, dan tepat waktu serta akuntabel.

1.3. RUANG LINGKUP

1.3.1 Lingkup Lokasi Kegiatan

Lokasi kegiatan pekerjaan Konsultan Manajemen Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya
Wilayah I pada tahun anggaran 2017 tersebar di 16 (enam belas) provinsi pada wilayah
Sumatera, Jawa dan Bali sesuai dengan penetapan/keputusan dari Menteri Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat.

1.3.2 Lingkup Kegiatan

Konsultan Manajemen Wilayah sebagai bagian dari pelaksanaan kegiatan Bantuan
Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) bertanggung jawab atas pengawasan dan
pengendalian kegiatan BSPS. Pengawasan dan pengendalian dilakukan untuk memastikan
prosedur dan mekanisme kegiatan BSPS berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku. Hal
ini dilakukan dalam rangka membantu pelaksanaan kegiatan BSPS agar tepat sasaran,
tepat waktu, dan tepat penggunaan.

Tahapan kegiatan pekerjaan Konsultan Manajemen Bantuan Stimulan Perumahan

Swadaya Tahun 2017 Wilayah I :
1. Pelaksanaan koordinasi dengan Satker dan para pemangku kepentingan.
2. Penyusunan strategi pelaksanaan pekerjaan dan rencana kerja kegiatan BSPS.

I-3
Konsultan Manajemen Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya Wilayah I
 Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM dan PERUMAHAN RAKYAT

3. Penyusunan bahan/materi pedoman/petunjuk pelaksanaan BSPS, modul, media

publikasi yang dapat disosialisasikan kepada Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan
masyarakat.
4. Pengembangan modul pemantauan (monitoring) dan evaluasi pelaksanaan BSPS
yang akan dipakai sebagai acuan.
5. Pembekalan kepada para pelaksana kegiatan di tingkat lapangan (tenaga fasilitator
masyarakat dan koordinatornya) dengan akomodasi standar pada beberapa lokasi.
6. Pengawasan dan pengendalian pelaksanaan pendampingan fasilitator kepada
kelompok penerima bantuan:
a) Sosialisasi dan penyuluhan tentang BSPS;
b) Seleksi Calon Penerima Bantuan;
c) Identifikasi kebutuhan pembangunan/peningkatan kualitas rumah;
d) Pengorganisasi calon penerima bantuan;
e) Penyusunan rencana pembangunan/peningkatan kualitas rumah;
f) Penyusunan Daftar Rencana Pembelian Bahan Bangunan Tahap I dan II;
g) Penyusunan berkas proposal BSPS;
h) Pembangunan/peningkatan kualitas rumah; dan
i) Pelaporan progres pembangunan/peningkatan kualitas rumah oleh penerima
bantuan 30% dan 100%.
7. Pelaksanaan supervisi kinerja koordinator fasilitator, TFL, tim teknis, bank/pos
penyalur, toko/penyedia bahan bangunan.
8. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan BSPS untuk
mempercepat kegiatan dan sebagai masukkan perbaikan/penyempurnaan kebijakan
BSPS.
9. Pendokumentasian hasil pelaksanaan kegiatan dan penyusunan laporan best practice
pelaksanaan BSPS yang mencakup antara lain penerima bantuan, fasilitator,
koordinator, dan pelaku yang terlibat BSPS.
10. Pelaksanaan tertib administrasi pelaporan dan dokumentasi hasil pelaksanaan
keseluruhan BSPS dan mengkoordinir pelaporan dari daerah maupun pusat.
11. Penyusunan dan penyampaian laporan secara berkala.

I-4
Konsultan Manajemen Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya Wilayah I
 Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM dan PERUMAHAN RAKYAT

1.4. KELUARAN

Yang akan dihasilkan dari kegiatan ini adalah :

a. Indikator Keluaran (Kualitatif)
Keluaran kegiatan ini adalah terlaksananya kegiatan bantuan stimulant perumahan
swadaya oleh masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang tepat sasaran, tepat
penggunaan dan tepat waktu serta akuntabel.

b. Keluaran (Kuantitatif)
1. Berkas proposal calon penerima bantuan yang telah diperiksa dan dinyatakan
memenuhi persyaratan untuk ditetapkan sebagai penerima bantuan terdiri atas surat
permohonan penetapan penerima bantuan dari tim teknis, dokumen administrasi
yangmeliputi atas kelengkapan persyaratan calon Penerima Bantuan, dokumen teknis
yang meliputi dokumen perencanaan pembangunan/peningkatan kualitas rumah dan
Daftar Rencana Pembelian Bahan Bangunan Tahap I dan Tahap II sebanyak 6.000
calon penerima bantuan.
2. Laporan penggunaan dana BSPS dan laporan progres fisik pembangunan 30% dan
100% oleh penerima bantuan yang telah diperiksa dan dinyatakan memenuhi
ketentuan dalam bentuk hard copy dan soft copy untuk 6.000 unit penerima bantuan
didukungoleh laporan kinerja fasilitatornya.
3. Laporan/data yang memuat kemajuan (progress) dan analisa terhadap pelaksanaan
penyiapan masyarakat, penyiapan proposal,pencairan, penyaluran, dan penarikan
dana BSPS serta pelaksanaan pembangunan fisik oleh masyarakat, kinerja para
penyelenggara BSPS di seluruh Wilayah II secara berkala, akurat,dan tepat waktu
yang dituangkan dalam laporan dua mingguan dan laporan bulanan serta laporan
berbasis aplikasi sistem informasi (quick status).
4. Dokumen praktek terbaik pelaksanaan BSPS terpilih (Best Practices) serta Laporan
akhir pelaksanaan BSPS yang dituangkan dalam bentuk profil per Kabupaten/Kota
dan/atau per Provinsi yang memuat berbagai informasi tentang database penerima
BSPS.
5. Laporan bulanan dan laporan akhir pekerjaan Konsultan.

I-5
Konsultan Manajemen Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya Wilayah I
 Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM dan PERUMAHAN RAKYAT

1.5. PERANAN KONSULTAN MANAJEMEN KEGIATAN BSPS

Dalam kegiat an ini konsultan berperan untu k melakukan manajemen

waktu, hasil sert a sasaran dalam pelaksanaan kegiatan Bantuan Stimulan
Perumahan Swadaya. Konsultan dalam hal ini bertugas melakukan
pengawasan dan pengendalian kepada masyarakat penerim a bantuan
stimulant yang meliput i tahapan perencanaan, pengawasan, dan
pengendalian, pemant auan (monitoring) dan evaluasi pelaksanaan BSPS.
Konsult an akan membuat rencana kerja sesuai dengan output kegiatan,
sehingga pekerjaan kegiat an BSPS tepat sasaran, tepat waktu dan tepat
penggunaan.

I-6
Konsultan Manajemen Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya Wilayah I