Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok bahasan : Perawatan ISPA Pada Anak

Sasaran : Keluarga dengan masalah ISPA pada anak

Hari / tanggal : Rabu. 31 Januari 2018

Waktu pertemuan : 18.30 – 19.00 WIB ( 30 Menit )

Tempat : Rumah Klien

A. Latar Belakang

ISPA adalah radang akut saluran pernafasan atas maupun bawah yang
disebabkan oleh infeksi jasad renik atau bakteri, virus, maupun riketsia, tanpa
atau disertai radang parenkim paru (Alsagaf, 2009). ISPA salah satu
penyebab utama kematian pada anak di bawah 5 tahun tetapi diagnosis sulit
ditegakkan. World Health Organization memperkirakan insidens Infeksi
Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di negara berkembang dengan angka
kejadian ISPA pada balita di atas 40 per 1000 kelahiran hidup adalah 15% -
20% pertahun pada 13 juta anak balita di dunia golongan usia balita. Pada
tahun 2000, 1,9 juta (95%) anak – anak diseluruh dunia meninggal karena
ISPA, 70 % dari Afrika dan Asia Tenggara (WHO, 2002). Gejala ISPA
sangat banyak ditemukan pada kelompok masyarakat di dunia, karena
penyeba ISPA merupakan salah satu hal yang sangat akrab di masyarakat.
ISPA merupakan infeksi akut yang disebabkan oleh virus meliputi infeksi
akut saluran pernapasan bagian atas dan infeksi akut saluran pernapasan
bagian bawah. Prevalensi ISPA tahun 2007 di Indonesia adalah 25,5% (
rentang: 17,5% - 41,4% ) dengan 16 provinsi di antaranya mempunyai
prevalensi di atas angka nasional. Kasus ISPA pada umumnya terdeteksi
berdasarkan gejala penyakit. Setiap anak diperkirakan mengalami 3- 6
episode ISPA setiap tahunnya. Angka ISPA tertinggi pada balita (>35%),
sedangkan terendah pada kelompok umur 15 - 24 tahun. Prevalensi
cenderung meningkat lagi sesuai dengan meningkatnya umur. antara laki -
laki dan perempuan relatif sama, dan sedikit lebih tinggi di pedesaan. Salah
satu penyebab kematian akibat ISPA adalah Pneumonia dimana penyakit ini
disebabkan oleh infeksi Streptococus pneumonia atau Haemophillus
influenzae. Banyak kematian yang diakibatkan setelah mengalami sakit
selama beberapa hari.
Di Indonesia pada akhir tahun 2000 sebanyak lima kasus di antara
1.000 bayi/balita. Berarti, akibat pneumonia, sebanyak 150.000 bayi/balita
meninggal tiap tahun atau 12.500 korban per bulan atau 416 kasus sehari atau
17 anak per jam atau seorang bayi/balita tiap lima menit (WHO, 2007). Di
Indonesia, prevalensi nasional ISPA 25% (16 Provinsi di atas angka rasional),
angka kesakitan (morbiditas) pneumonia pada bayi 2,2%, balita 3%,
sedangkan angka kematian (mortalitas) pada bayi 23,8% dan balita 15,5%
(Riskerdas, 2007). Untuk meningkatkan kesehatan masyarakat, Departemen
Kesehatan RI menetapkan 10 program prioritas masalah kesehatan yang
ditemukan di masyarakat untuk mencapai tujuan Indonesia Sehat 2010,
dimana salah satu diantaranya adalah Program Pencegahan Penyakit Menular
termasuk penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (Depkes RI, 2002).

B. Tujuan Penyuluhan
1. Tujuan Umum :
Setelah menerima pendididkan kesehatan selama 30 menit, keluarga
dapat memahami cara perawatan ISPA pada anak
2. Tujuan khusus
a. Setelah menerima pendididkan kesehatan selama 30 menit, keluarga
mampu :
1) Menjelaskan pengertian ISPA pada anak
2) Menyebutkan 3 penyebab ISPA pada anak
3) Menyebutkan 6 tanda dan gejala ISPA pada anak
4) Menjelaskan 3 pencegahan ISPA pada anak
5) Menjelasakan 3 penanganan ISPA pada anak

C. Materi Penyuluhan
Terlampir

D. Metode Penyuluhan
1. Ceramah tanya jawab
2. Kunjungan lapangan

E. Media Penyuluhan
1. Flip Chart

F. Setting Tempat Penyuluhan

Keterangan :
2
1 : Penyuluh
3 5
2 : Anggota keluarga 1
1
4 3 : Anggota keluarga 2
4 : Anggota keluarga 3
5 : Meja
G. Kegiatan Penyuluhan

No Langkah Waktu Kegiatan Respon


1. Pendahuluan 5' 1. Mengucapkan salam 1. Keluarga menjawab salam
2. Memperkenalkan diri 2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan umum 3. Menjelaskan tujuan umum
4. Kontrak waktu 4. Kontrak waktu
2. Penyajian 15' Penyampain materi Keluarga Mendengarkan dan
1. Menjelaskan Manfaat Kulit Buah Manggis memperhatikan
2. Menjelaskan Kontraindikasi Ekstrak Kulit
Manggis
3. Menjelaskan Alat dan Bahan Pembuatan Ekstrak
Kulit Manggis
4. Menjelaskan Tahap Pembuatan Ekstrak Kulit
Manggis
5. Menjelasakan Perhatian Lain dari Pembuatan
Ekstrak Kulit Manggis.
3. Demonstrasi 5' 1. Tanya jawab Keluarga kooperatif
2. Menyampaikan kembali
3. Post test
4. Penutup 5' 1. Kesan pesan Memperhatikan
2. Penutup
H. Evaluasi Penyuluhan

1. Evaluasi Persiapan
a. Materi sudah siap dan dipelajari 1 hari sebelum penyuluhan
b. Media sudah siap 1 hari sebelum penyuluhan
c. Kontrak waktu pada pihk keluarga 1 hari sebelum penyuluhan
d. Sudah siap 1 jam sebelum penyuluhan,
e. SAP sudah siap 1 hari sebelum penyuluhan.
2. Evaluasi Proses
a. Keluarga memperhatikan penjelasan penyaji
b. Ibu aktif bertanya
c. Media dapat digunakan secara efektif.

3. Evaluasi Hasil
a. Menyebutkan kembali pengertian Infeksi Saluran Pernapasan Akut.
b. Menyebutkan kembali penyebab Infeksi Saluran Pernapasan Akut.
c. Menyebutkan kembali tanda dan gejala Infeksi Saluran Pernapasan
Akut.
d. Menyebutkan kembali upaya pencegahan Infeksi Saluran Pernapasan
Akut.
e. Menyebutkan kembali penatalaksanaan ISPA

I. Lampiran
Lampiran

1. Pengertian ISPA
Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) adalah infeksi saluran
pernafasan akut yang menyerang tenggorokan, hidung dan paru-paru yang
berlangsung kurang lebih 14 hari, ISPA mengenai struktur saluran di atas
laring, tetapi kebanyakan penyakit ini mengenai bagian saluran atas dan
bawah secara stimulan atau berurutan (Muttaqin, 2008).
ISPA adalah penyakit yang menyerang salah satu bagian dan atau
lebih dari saluran pernafasan mulai dari hidung hingga alveoli termasuk
jaringan adneksanya seperti sinus, rongga telinga tengah dan pleura
(Nelson, 2003).
Jadi disimpulkan bahwa ISPA adalah suatu tanda dan gejala akut
akibat infeksi yang terjadi disetiap bagian saluran pernafasan atau struktur
yang berhubungan dengan pernafasan yang berlangsung tidak lebih dari 14
hari.
2. Tanda dan gejala
ISPA merupakan proses inflamasi yang terjadi pada setiap bagian
saluran pernafasan atas maupun bawah, yang meliputi infiltrat peradangan
dan edema mukosa, kongestif vaskuler, bertambahnya sekresi mukus serta
perubahan struktur fungsi siliare (Muttaqin, 2008).
Tanda dan gejala ISPA banyak bervariasi antara lain demam,
pusing, malaise (lemas), anoreksia (tidak nafsu makan), vomitus (muntah),
photophobia (takut cahaya), gelisah, batuk, keluar sekret, stridor (suara
nafas), dyspnea (kesakitan bernafas), retraksi suprasternal (adanya tarikan
dada), hipoksia (kurang oksigen), dan dapat berlanjut pada gagal nafas
apabila tidak mendapat pertolongan dan mengakibatkan kematian.
(Nelson, 2003).
3. Cara Penularan
ISPA di tularkan melalui udara, selain itu terdapat media dimana
ISPA bisa tertularkan :
a. Melalui Bersin dari orang yang mengalami penyakit ispa
b. Batuk
c. Melalui jabatan tangan.
4. Komplikasi
Komplikasi yang dapat di sebabkan oleh ISPA jika tidak
tersembuhkan yaitu :
a. Bronkitis adalah infeksi pada saluran pernapasan utama dari paru-paru
atau bronkus yang menyebabkan terjadinya peradangan atau inflamasi
pada saluran tersebut. Kondisi ini termasuk sebagai salah satu
penyakit pernapasan.
b. Pneumonia adalah infeksi atau peradangan pada salah satu paru-paru,
lebih tepatnya peradangan itu terjadi pada kantung udara. Sehingga
menyebabkan sesak nafas, batuk berdahak, demam, menggigil, dan
kesulitan bernafas.
c. Infulenza atau flu adalah keadaan dimana seseorang terserang virus
influenza yang menyebabkan orang tersebut bersin-bersin
berkepanjangan.
5. Cara Pencegahan
a. Cuci Tangan
b. Mengonsumsi makanan bergizi
c. Pemberian ASI Eksklusif
d. Penggunaan Masker
e. Mengonsumsi Vitamin C
f. Istirahat yang cukup

Anda mungkin juga menyukai