PENDAHULUAN
mengalami perkembangan yang sangat pesat. Sudah tidak asing lagi menggunakan
internet sebagai sumber pembelajaran dari jenjang pendidikan sekolah dasar hingga
perguruan tinggi tak terkecuali mahasiswa arsitektur yang nantinya akan membawa
1
1.2. Rumusan masalah
1.2.1. Apa Pengertian Preseden ?
1.2.2. Apa saja aspek- aspek dalam preseden yang mempengaruhi arsitektur?
1.3.Tujuan Penulis
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Preseden arsitektur adalah sebuah penilaian atau alat analisis untuk melatih
kecakapan desain arsitektur dan memberikan karakter tertentu pada desain
arsitektural seorang arsitek.
5. Preseden arsitektur fokus pada cara berfikir yang menekankan mengenai apa
yang pada dasarnya sama, bukan yang berbeda.
3
2.2 Aspek-aspek yang mempengaruhi Arsitektur
Metodologi penilaian karya arsitektural yang mempunyai karakteristik
tertentu, yang secara mendalam meliputi 3 aspek yaitu :
1. Aspek Konseptual
4
2. Aspek Programatik
5
Sedangkan pada rumah Bali modern, dapur diletakkan di belakang
dikarenakan lebih mementingkan estetika dibandingkan fungsinya
3. Aspek Formal
6
2.3 Penerapan Preseden dalam Arsitektur
Dalam usaha mempelajari preseden arsitektur yang telah ada, seorang
arsitek harus berhati-hati agar tidak terjebak dalam usaha peniruan suatu bentuk
semata. Untuk menghasilkan preseden yang baik maka seorang arsitek harus
diterapkan begitu saja pada karya arsitektur baru, hanya dengan melakukan
peniruan bentuk fisik semata dari presedennya. Preseden pada dasarnya bukan
memperoleh suatu karya arsitektur atau rancangan yang baru, sesuai dengan
7
prinsip-prinsip desain tersebut di dalam mengolah fungsi, ruang dan karakter
misalnya : rumah Bali, Jawa, Minangkabau, dll.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Preseden merupakan contoh positif maupun negatif yang dapat dijadikan
sebagai pembelajaran untuk mendesign suatu karya. Fungsi preseden yaitu untuk
mengembangkan hal-hal positif serta menemukan dan memecahkan masalah dari
design terdahulu. Dengan memahami pengertian dan fungsi dari preseden, pembuatan
design baru dapat memiliki inovasi dan kreativitas tinggi serta tidak terjadi peniruan
semata (plagiatisme).
Dalam melakukan penerapan preseden pada proses mendesign suatu bangunan
terdiri dari tiga aspek yaitu; Aspek konseptual, Aspek Programatik dan Aspek
Formal, dimana ketiga aspek ini dapat menjadikan ciri khas dari bangunan tersebut.
Aspek konseptual yaitu menjadikan konsep yang terdapat pada bangunan terdahulu
sebagai contoh untuk konsep bangunan yang akan di design. Aspek progmatig yaitu
menjadikan program ruang yang terdapat pada bangunan terdahulu sebagai contoh
untuk memprogram ruang pada bangunan yang akan di design. Aspek formal yaitu
menjadikan langgam yang terdapat pada bangunan terdahulu sebagai contoh untuk
memberi ciri khas / langgam pada bangunan yang akan di design.
3.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas penulis menyarankan kepada para pembaca
khususnya kepada mahasiswa untuk dapat meningkatkan pemahamannya mengenai
Preseden dalam Arsitektur. Penulis menyadari makalah ini masih memiliki banyak
kekurangan, oleh sebab itu penulis menyarankan kepada para pembaca untuk tetap
menggali sumber-sumber yang menunjang terhadap pembahasan makalah ini, untuk
perbaikan selanjutnya.