Anda di halaman 1dari 6

1. Jelaskan tentang komponen darah !

( perluas pada RBC,WBC)

Darah membentuk sekitar 8% dari berat tubuh total dan memiliki volume rerata 5 liter
pada wanita, 5,5 liter pada pria. Darah terdiri dari tiga jenis elemen selular khusus,
eritrosi(sel darah putih), leukosit (sel darah putih), dan trombosit (keeping darah), yang
membentuk suspense dalam cairan kompleks plasma. Eritrosit dan leukosit adalah sel utuh,
sementara trombosit adalah fragmen/potongan sel.

KONSTITUEN FUNGSI
Plasma
Air Medium transpro; membawah panas
Elektrolit Eksitabilitas membrane; distribusi osmotic
cairan antara CES dan CIS; menyangga
perubahan pH
Nutrient, zat sisa, gas hormone Diangkut dalam darah; gas CO2 darah
berperan dalam keseimbangan asam basah
Protein plasma Secara umum menghasilkan efek osmotic
yang penting dalam distribusi CES antara
komparteemen vascular dan interstisium;
menyangga perubahan pH
Aalbumin Mengangkut banyak bahan: berperan paling
besar dalam menentukan tekanan osmotic
koloid
Globulin
Alfa dan beta Mengangkut banyak bahan tidak larut air;
factor pembekuan; molekul prekusor inaktif
Gama Antibody
Fibrinogen Prekusor inaktif untuk jalinanfibrin pada
pembekuan darah
Elemen Selular
Eritrosit Mengangkut o2 dan co2 (terutama o2)
Leukosit
Neutrophil Fagosit yang menelan bakteri dan debris
Eosinofil Menyerang cacing parasitic; penting dalam
reaksi alergik
Basophil Mengeluarkan histamine yang penting dalam
reaksi alergik, dan heparin yang membantu
membersihkan lemak dari darah
Monosit Salam transit menjadi makrofag jaringan
Limfosit
Limfosit b Menghasilkan antibody
Limfosit t Respons imun selular
Trombosit Hemostatis
Karena lebih dari 99% sel darah dalah eritrosit, maka hematocrit, atau packed cell
volume, pada dasarnya mencerminkan persentase eritrosit dalam volume darah total. Nilai
hematocrit rerata pada wanita 42% dan pria sedikit lebih tinggi yaitu 45%. Plasma
membentuk volume sisanya. Oleh karena itu volume plasma darah adalah 58% untuk wanita
dan 55% untuk pria. Sel darah putih dan trombosit, yang tidak berwarna dan kurang dan
kurang padat dibandingkan eritrosit, termampatkandalam suatu lapisan tipis berwarna krim
yang dinamai Buffy coat, diatas kolom sel darah merah. Lapisan inin membentuk kurang dari
1% volume darah total.

1. PLASMA

Plasma, karena cairan, terdiri dari 90% air. Air plasma berfungsi sebagai medium bagi
bahan-bahan yang dibawa oleh darah. Karena air juga memiliki kapasitas besar untuk
menahan panas, maka plasma dapat menyerap dan menyebarkan sebagian besar dari panas
yang dihasilkan oleh proses metabiolisme di dalam jaringan, sementara suhu darah itu snediri
hanya mengalami sedikit perubahab. Sewaktu darah mengalir mendekati permukaan kulit,
energy panas yang tidak dibutuhkan untuk mempertahankan suhu tubuh dikeluarkan ke
lingkungan.

Sejumlah besar bahan inorganic dan organic terlarut dalam plasma. Konstituen inorganic
membentuk sekitar 1% dari berat plasma. Elektrolit (ion) paling banyak dalam plasma adalan
Na+ dan Cl-, komponen garam dapur. Terdapat juga HCO3-,K+,Ca2-, dan bahan lain dalam
jumlah lebih kecil. Fungsi terpenting ion-ion ini adalah perannya dalam eksitabilitas
membrane, distribusi osmotic cairan antara CES dan sel, dan menyangga perubahan pH.

Konstituen organic yang paling banyak berdasarkan berat adalah protein plasma, yang
membentuk 6%-8% dari berat total plasma. Kita akan mengulas protein-protein ini secara
lebih menyeluruh di bagian selanjutnya. Persentase kecil plasma sisanya terdiri dari bahan
organic lain, termasuk nutrient (misalnya glukosa, asam amino, lemak, dan vitamin), produk
sisa (kreatinin, bilirubin, dan bahan bernitrogen seperti urea), gas larut (o2, dan co2), dan
hormone. Sebagian besar dari bahan ini hanyalahbahan yang diangkut oleh plasma. Sebagai
contoh, kelenjar endokrin mengeluarkan hormone ke dalam plasma, yang mengangkut
perantara kimiawi ini ke tempat kerja mereka.

1.1 Banyak fungsi plasma dilaksankan oleh proten plasma

Protein plasma adalah suatu kelompok konstituen plasma yang tidak sekedar terangkut dalam
plasma. Komponen penting ini dalam keadaan normal tetap berada dalam plasma, dan
melakukan banyak fungsi penting. Inilah fungsi-fungsi terpenting tersebut
a. Tidak seperti konstituen plasma yang larut dalam air plasma, protein plasma tersebut
(terdispersi) sebagai koloid. Selain itu, karena merupakankonstitutuen plasma terbesar
maka protein plasma biasanya tidak keluar melalui pori-pori halus di dinding kapiler
untuk masuk ke cairan interstisium. Berkat keberadaan mereka sebagai disperse
koloid dalam plasma dan ketiadaannya dalam cairan interstisium maka protein plasma
menciptakan suatu gradien osmotic antara darah dan cairan interstisium. Tekanan
osmotic koloid inin adalah gaya primer yang mencegah keluarnya plasma secara
berlebihan dari kapiler ke dalam cairan interstisium sehingga mambantu
mempertahankan volume plasma
b. Protein plasma ikut berperan dalam kemampuanplasma menyangga perubahan pH
c. Tiga kelompok protein plasma, albumin, globulin, dan fibrinogen, diklasifikasikan
berdasarkan berbagai sifat fisika dan kimiawinya. Selain fungsi umum yang baru
dicantumkan.

Protein plasma disintesis oleh hati, kecuali globulin gama, yang dihasilkan oleh limfosit,
salah satu tipe sel darah putih.

2. ERITROSIT

Setiap milliliter darah mengadung sekitar 5 milyar eritrosit ( sel darah merah atau SDM),
secara rerata, yang secara klinis sering dilaporkan dalam hitung sel darah merah sebagai 5
juta sel per milliliter kubik (mm3)

2.1 Struktu eriktrosit

Eritrosit adalah sel dasar berbentuk piringan yang mencekung di bagian tengah di kedua
sisi ( yaitu, eritrosit adalah piringan bikonkaf dangan garis tengah 8um, ketebalan 2um ditepi
luar, dan ketebalan 1 um dibagian tengah). Bentuk unik ini berperan, melalui dua cara, dalam
menentukan efisiensi sal darah merah melakukan fungsi utamanya mengangkut o2 dalam
darah.

Gambaran struktur lain yang mempermudah fungsi transport SFM adalah kelenturan
membrannya. Sel darah merah, yang garis tengah normalnya adalah 8 um, dapat mengalami
deformitan secara luar biasa sewaktu mengalir satu persatu melewati kapiler yang garis
tengahnya sesempit 3 um. Karena sangat lentur maka SDM dapat mengalir melalui kapiler
sempit berkelok-kelok untuk menyalurkan O2 ditingkat jaringan tanpa pecah selama proses
tersebut berlangsung.

Masing-masing kita memiliki total 25 trilyun sampai 30 trilyun SDM yang mengalir
melalui pembuluh darah setiap saat (100.000 kali lebih banyak daripada julah seluruh
populasi as). Namun kendaraan pengakut gas vital ini berumur pendek dan harus diganti
dengan laju rerata 2 juta sampai 3 juta sel perdetik.

Sel darah merah tanpa DNA dan RNA, sel darah merah tidak dapat membentuk protein
untuk memperbaiki sel, tumbuh, dan membelah atau memperbarui enzim-enzimnya. SDM,
yang hanya dilengkapi oleh bekal awal yang disintesis sebelum sel ini menyikirkan nukles,
organel, dan ribosommnya, hanya bertahan hidup rerata 120 hari. Sebagian SDM mengakhiri
hidupnya di limpa. Limpa memiliki kemampuan terbatas untuk menyimpan eritrosit sehat di
interior pulpanya, berfungsi sebagai cadangan untuk trombosit, dan mengandung banyak
limfosit.

2.2 Eritropoiesis

Karena eritrosit tidak dapat membelah diri untuk mengganti sendiri jumlahnya maka sel
tua yang pecah harus diganti oleh sel baru yang diproduksi di pabrik eritrosit -sumsum
tulang- yaitu jaringan lunak yang sangat selular yang mengisi rongga internal tulang.
Sumsum tulang dalam keadaan normal menghasilkan sel darah merah baru, suatu proses
yang dinamai eritropoiesis. Dengan kecepatan menyamai kecepatan kerusakan sel tua.

Selama perkembangan intrauterus, eritrosit mula-mula dibentuk oleh yolk sac dan
kemudian oleh hati dan limpa, sampai sumsum tulang terbentuk dan mengambil alih
produksi eritrosit secara eksklusif. Pada anak, sebagian besar tulang terisi oleh sumsum
tulang merah yang mampu memproduksi sel darah. Namun, seiring dengan pertambahan
usia, sumsum tulang kuning yang tidak mampu melakukan eritropoiesis secara perlahan
mengantikan sumsum merah, yang tersisa hanya di beberapa tempat, misalnya sternum, iga,
dan ujung-ujung atas tulang panjang estrenitas.

Sumsum merah tidak hanya memproduksi SDM tetapi juga merupakan sumber lekosit
dan trombosit. Di sumsum tulang terdapat sel punca plutipoten tak berdiferensiasi yang
secara terus menerus membl=elah diri dan berdiferensiasi untuk menghasilkan semua jenis
sel darah.

Berbagai jenis sel darah imatur, bersama dengan sel punca, bercampur di sumsum tulang
pada berbagai tahap perkembangan. Setelah matang, sel-sel sarah dibebaskan ke dalam
kapiler yang banyak menembus sumsum tulang. Factor-faktor regulatorik bekerja pada
sumsum merah hemopoietik(penghasil darah) untuk mengatur jenis dan jumlah sel darah,
mekanisme yang mengatur produksi SDM adalah yang paling banyak dimengerti. Sebagai
berikut

a. Eritropoiesis dikontrol oleh eritropoietin dari ginjal


Penurunan penyaluran O2 ke ginjal akan meransang ginjal mengeluarkan hormone
eritropoietin ke dalam darah, dan hormone ini pada gilirannya merangsang eritropoiesis oleh
sumsum tulang.

3. LEUKOSIT

Leukosit (sel darah putih atau SDP) adalh satuan mobile pada system pertahanan imun
tubuh. Terdapat lima jenis leukosit. Kelima jenis leukosit masuk ke dalam dua kategori
utama, bergantung pada gambaran nucleus da nada tidaknya granula di dalam sitoplasmanya.
Neutrophil, eosinophil, dan basophil dikategorikan sebagai granulosit polimorfonukleus.
Nucleus sel-sel ini tersegmentasi menjadi beberapa lobus dengan bentuk bervariasi, dan
sitoplasmanya mengandung benyak granula yang terbungkus membrane. Ketiga jenis
granulosit dibedakan berdasarkan afinitas granulanya terhadap zat warna: eosinophil
memiliki afinitas terhadap merah eosin, basophil cenderung menyerap pewarna biru basa,
dan neutrophil bersifat netral, tidak menunjkan preferensi warna. Monosit dan limfosit
dikenal sebagai agranulosit (sel yang tidak memiliki granuala) mononukelus. Keduanya
memiliki satu nukless besayang tidak terbagi-bagi dan sedikit granula. Monosit lebih besar
daripada limfosit dan memiliki nucleus yang lebih besar daripada limfosit dan memiliki
nucleus yang paling oval atau seperti ginjal. Limfosit adalah leukosit yang paling kecil,
biasanya emiliki nukleis bulat dan menempati sebagian sel.

4. TROMBOSIT
Selain eritrosit dan leukosit, trombosit adalh tipe ketiga elemen seluler yang terdapat
dalam darah. Dalam setiap milliliter darah secara normal terdapat sekitar 250 juta
trombosita(kisaran 150.000 sampai 350.000/mm2.

Trombosit bukanlah sel lengkap tetapi fragmen kecil sel yang dilepaskan dari tepi laut sel
sumsum tulang yang sangat besar (garis tengah hingga 60 um) yang disebut megekariosit.
Satu megakariosit biasanya memproduksi sekitar 1000 trombsit. Megakariosit berasal dari sel
punca tak berdiferensiasi yang sama dengan yang menghasilkan turunan eritrosit dan
leukosit. Trombosit pada hakikatnya adalah vasikel yang terlepas yang mengandung
sebagaian sitoplasma megakariosit terbungkus dalam membrane plasma.

Anda mungkin juga menyukai