Disusun Oleh :
Kelompok 3
1. Syifani Wulan Sari P1337420316017
2. Hanifah Anggraeni P1337420316018
3. Nela Laili Khadiqoh P1337420316019
4. Dwi Fitriani P1337420316020
5. Nur Hikmah P1337420316021
6. Angga Prasetio P1337420316022
7. Winarsih Ayu Maulidina P1337420316023
8. Jihan Fahira P1337420316024
Kelas 1 Reguler A
Dosen Pengampu : Maslahatul inayah, S.Kep, Ns, M.Kes
A. Definisi
Ginjal merupakan suatu organ pentig dalam tubuh kita. Ginjal berfungsi
sebagai penyar darah, sistem eksresi atau pembuangan dan pembuat urin. Urin
ini dikeluarkan dari ginjal melalui saluran ureter sampai ke kantung kemih.
Dalam dunia kedokteran batu ginjal disebut juga nephrolithiasis
merupakan suatu kondisi terbentuknya material keras dari zat-zat limbah darah
yang terkristalisasi dan mengendap menyerupai batu. Awalnya sangat kecil,
lebih kecil dari pasir namun perlahan membesar.
Batu ginjal merupakan keadaan tidak normal didalam ginjal, dan
mengandung komponen kristal serta matriks organik. Lokasi batu ginjal
dijumpai khas dikaliks atau pelvis dan bila akan keluar dapat terhenti di ureter
atau dikandung kemih. Batu ginjal sebagian besar mengandung batu kalsium.
Batu oksalat, kalsium oksalat, atau kalsium fosfat, secara bersama dapat
dijumpai sampai 65-85% dari jumlah keseluruhan batu ginjal.
B. Etiologi
Setiap pasien harus diskrining untuk penyebab yang dapat diterapi dengan
mudah dari penyakit batu. Kelainan yang dijumpai pada skrining awal harus
memperoleh diagnosis dan terapi yang spesifik. Banyak pasien pada skrining
awal tidak didapatkan kelainan. Merekan yang mengalami nefrolitiasis atau
batu ginjal berulang harus dipertimbangkan pemeriksaan selanjutnya terhadap
penyebab lain dari batu tersebut. Sebagian besar batu mengandung kalsium ;
penyebab batu yang mengandung kalsium berupa hiperkalsiuria,
hipositraturia, hiperurikosuria, dan hiperoksalouria.
Beberapa penyebab dari Batu Ginjal :
1. Batu kalsium (oksalat, fosfat, campuran magnesium-amonium, dan lain-
lain.
a. Dengan hiperkalsemi
Hiperparatiroid primer
sarkoidosis
hiperkalsemi idiopatik pada bayi
”chronic milk-alkali syndrome”
Vitamin D berlebihan
b. Dengan normokalsemi
Hiperkalsiuri idiopatik
Istirahat baring yang lama
asidosis tubular ginjal primer
infeksi saluran kemih
hiperoksaluri
“medullary sponge kidney”
2. Batu asam urat
a. Dengan hiperurikemi
Gout
Polisitemi, leukemia, keganasan, dan sebagainya
Asidosis metabolic kronik, misalnya “glycogen storage disease”
Sindroma Lesch-Nyhan
b. Dengan normourikemi
Idiopatik
Urin pekat, asam (iklim gurum pasir)
3. Batu sistin
a. Sistinuria kongenital
b. Sistinosis herediter
4. Batu xantine; xantinuria
Penulis asli. Tahun terbit buku terjemahan. Judul buku terjemahan (miring).
Volume –jika ada-. Edisi –jika ada-. Diterjemahkan oleh: nama penerjemah. Kota
terbit terjemahan: nama penerbit terjemahan
Penulis asli. Tahun. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II. Edisi V. Editor:
Sudoyo, Aru W. dkk. Jakarta: Interna Publishing.