Anda di halaman 1dari 11

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Bumi ialah salah satu planet yang terdapat dalam susunan tata surya galaksi bima sakti. Planet
bumi memiliki permukaan yang berbentuk daratan dan perairan. Jika dilihat dari luar angkasa
bumi terlihat bulat dan memiliki banyak warna biru yang menandakan wilayah perairan.
Air adalah jenis sumber daya alam yang sangat penting di bumi. Bukan hanya bagi manusia,
namun juga bagi semua makhluk hidup Ketersediaan air di daratan bumi dapat tetap terjaga
karena adanya hujan. Hujan dapat tercipta karena adanya suatu mekanisme alam yang
berlangsung secara siklus dan terus menerus.
Dalam pengaturan penyebaran air di daratan bumi, mekanisme alam yang dimaksud tersebut
dikenal dengan istilah siklus hidrologi. Siklus hidrologi merupakan siklus atau sirkulasi air yang
berasal dari Bumi kemudian menuju ke atmosfer dan kembali lagi ke bumi yang berlangsung
secara terus menerus. Siklus hidrologi memegang peran penting bagi kelangsungan hidup
organisme yang ada di bumi.
Siklus air atau siklus hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari atmosfer ke
bumi dan kembali ke atmosfer melalui tahap kondensasi, presipitasi, evaporasi dan transpirasi.

1.2 TUJUAN
 mengetahui siklus hidrologi.
 mengetahui apa saja jenis-jenis siklus Hidrologi.
 mengetahui apa saja manfaat dari Hidrologi.
 Mengetahui Bagaimana cara menganalisa hasil dari siklus hidrologi
 Mengetahui hubungan air tanah dengan siklus hidrologi

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN HIDROLOGI DAN SIKLUS HIDROLOGI


Hidrologi berasal dari Bahasa Yunani yaitu terdiri dari kata hydros yang berarti air dan kata
logos yang berarti ilmu, dengan demikian secara umum hidrologi adalah ilmu yang mempelajari
tentang air.
Hidrologi adalah ilmu yang membahas karakteristik menurut waktu dan ruang tentang kuantitas
dan kualitas air bumi, termasuk di dalamnya kejadian, pergerakan, penyebaran, sirkulasi
tampungan, eksplorasi, pengembangan dan manajemen (Singh (1992)).
Siklus hidrologi merupakan siklus atau sirkulasi air yang berasal dari Bumi kemudian menuju ke
atmosfer dan kembali lagi ke bumi yang berlangsung secara terus menerus. Karena bentuknya
memutar dan berlangsung secara berkelanjutan inilah yang menyebabkan air seperti tidak pernah
habis. Siklus hidrologi adalah salah satu dari enam siklus biogeokimia yang berlangsung dan
berada di bumi.

Melalui siklus ini, ketersediaan air di daratan bumi dapat tetap terjaga, proses siklus hidrologi
juga berdampak pada teraturnya suhu lingkungan, cuaca, hujan dan keseimbangan ekosistem
bumi.

2
Hidrologi terbagi menjadi beberapa disiplin ilmu yaitu : hidrometeorologi (air yang berada di
udara dengan wujud gas), potamologi (aliran permukaan air), kriologi (air dengan wujud padat
misalnya es dan salju), geohidrologi (air tanah), serta limnologi (air permukaan yang
cenderung lebih tenang misalnya danau dan waduk).

2.2 KOMPONEN SIKLUS HIDROLOGI


1. Presipitasi : merupakan proses jatuhnya butiran-butiran air dari awan ke permukaan bumi.
2. Canopy interception : curah hujan yang tidak mencapai tanah, tetapi malah dicegat oleh
daun dan cabang tanaman dan lantai hutan. Hal ini terjadi di kanopi (yaitu kanopi intersepsi),
dan di lantai hutan atau serasah lapisan (yaitu lantai intersepsi hutan). Karena penguapan,
intersepsi air cair umumnya menyebabkan hilangnya bahwa curah hujan untuk daerah aliran
sungai, kecuali untuk kondisi seperti kabut intersepsi.
3. Snowmelt : Aliran permukaan yang dihasilkan oleh salju yang mencair. Hal ini juga dapat
digunakan untuk menggambarkan periode atau musim di mana Aliran permukaan tersebut
diproduksi. Air yang dihasilkan oleh pencairan salju merupakan bagian penting dari siklus
air tahunan di berbagai belahan dunia, dalam beberapa kasus berkontribusi fraksi tinggi
limpasan tahunan DAS.
4. Runoff (limpasan / aliran permukaan ) : merupakan aliran air hujan yang mengalir di atas
permukaan bumi digunakan untuk pertanian atau lainnya keperluan manusia.
5. Infiltration : Aliran air dari permukaan tanah menyerap ke dalam tanah. Setelah diinfiltrasi,
kelembaban air bertambah atau menjadi air tanah. Menurut ilmu hidrologi, infiltrasi
merupakan aliran air ke dalam tanah melalui permukaan tanah. Kapasitas infiltrasi (mm/jam)
adalah laju infiltrasi maksimum yang ditentukan oleh jenis tanah dimana terjadinya ilfiltrasi,
sedangkan laju infiltrasi (mm/jam). dalah kecepatan infiltrasi yang nilainya tergantung pada
kondisi tanah dan kapasitas hujan. Suatu tanah dalam kondisi kering memiliki daya serap
yang tinggi sehingga laju infiltrasi semakin besar, dan akan berkurang perlahan-lahan
apabila tanah tersebut jenuh terhadap air.
Faktor yang mempengaruhi laju infiltrasi :
· Kedalaman genangan dan tebal lapisan jenuh : Pada saat awal turunnya hujan, penyerapan
air oleh tanah (laju infiltrasi) terjadi dengan cepat. Sehingga semakin dalam genangan dan
tebal lapisan jenuh maka laju infiltrasi semakin berkurang.
· Kelembaban tanah : Semakin lembab kondisi suatu tanah, maka laju infiltrasi akan
semakin berkurang karena tanah tersebut semakin dekat dengan keadaan jenuh.
· Pemampatan oleh hujan dan penyumbatan oleh butir halus
Pemampatan tanah oleh hujan adalah keadaan turunnya hujan membuat tanah semakin
padat. Sehingga pori-pori tanah mengecil, dan menghambat laju infiltrasi. Butiran halus
yang terbentuk pada saat tanah kering juga menghambat laju infiltrasi karena pada saat
terjadinya hujan, butiran tersebut masuk kedalam tanah dan memperkecil pori-pori tanah.
· Tanaman penutup
Banyaknya tanaman seperti rumput dan pohon-pohon besar yang terdapat pada daerah
terjadinya hujan dapat memperbesar laju infiltrasi. Karena biasanya pada tanah seperti ini
banyak terdapat tanah humus dan sarang serangga. Sehingga membantu masuknya air
kedalam tanah.

3
· Topografi dan intensitas hujan
Topografi adalah keadaan pemukaan/ kontur tanah, dan intensitas hujan adalah besarnya
hujan yang turun dalam satuan waktu. Apabila hujan yang turun besar dan topografi tanah
terjal, maka laju infiltrasi kecil. Karena topografi yang terjal akan mengalirkan air dengan
cepat sehingga waktu infiltrasi kurang. Begitu juga sebaliknya, topografi yang landai bahkan
datar dapat menghasilkan ilfiltrasi lebih besar.
Kapasitas infiltrasi dapat diukur dengan menggunakan infiltrometer dan analisis
hidrograf. Infiltrometer ini dibedakan menjadi dua macam yaitu infiltrometer genangan dan
simulator hujan (rainfall simulators)
6. Aliran bawah permukaan (Subsurface flow)
Aliran air bawah tanah, di zona Nilai porositas merupakan cerminan dan daerah tangkapan
air. Air bawah permukaan dapat kembali ke permukaan (misalnya sebagai mata air atau
yang dipompa) dan pada akhirnya meresap ke dalam lautan. Air kembali ke permukaan
tanah pada ketinggian rendah dari tempat itu diinfiltrasi, di bawah gaya gravitasi atau
tekanan gravitasi induksi. Tanah cenderung bergerak perlahan, dan diisi kembali perlahan-
lahan, sehingga dapat tetap dalam sumber air selama ribuan tahun.
7. Evaporasi : penguapan air dari permukaan air, tanah, dan bentuk permukaan bukan vegetasi
lainnnya oleh proses fisika. Dua unsur utama untuk berlangsungnnya evaporasi adalah
energi (radiasi) matahari dan ketersediaan air. Dipengaruhi oleh : cahaya matahari, suhu
udara, dan kapasitas kadar air dalam udara. Proses evaporasi yang disebutkan diatas
tergantung pada jumlah air yang tersedia
8. Transpirasi : penguapan air dari daun dan cabang tanaman melalui pori-pori daun oleh
proses fisiologi. Daun dan cabang umumnya di balut lapisan mati yang disebut kulit air
(cuticle) yang kedap uap air. Sel-sel hidup daun dan cabang terletak
di bawah permukaan tanaman, dibelakang pori-pori daun dan cabang. Besar kecilnya laju
transpirasi secara tidak langsung ditentukan oleh radiasi matahari melalui membuka dan
menutupnya pori-pori tersebut.
9. Evapotranspirasi : Penguapan air dapat dibedakan ke dalam penguapan internal dan
penguapan eksternal. Penguapan eksternal terjadi pada permukaan tanah (evaporasi) dan
terjadi pada tanaman (transpirasi), sedangkan penguapan internal terjadi dalam pori-pori
tanah
10. Sublimasi : perubahan wujud dari awan hujan menjadi awan es atau salju. sublimasi hanya
terjadi pada siklus hidrologi panjang
11. Deposisi: Hal ini mengacu pada perubahan uap air langsung ke es.
12. Adveksi : Gerakan air - dalam bentuk padat, cair, dan uap - melalui atmosfer. Tanpa
menghitung kecepatan, air yang menguap di atas lautan tidak bisa mengendap atas tanah.
13. Kondensasi : Transformasi uap air untuk tetesan air cair di udara, menciptakan awan dan
kabut.
14. Perkolasi : Air mengalir secara vertikal melalui tanah dan batuan di bawah pengaruh
gravitasi lempeng tektonik. Air memasuki mantel melalui subduksi dari kerak samudera. Air
kembali ke permukaan melalui vulkanisme

2.3 MACAM – MACAM SIKLUS HIDROLOGI

1. Siklus Pendek

4
Siklus pendek adalah proses peredaran atau daur ulang air dengan urutan sebagai berikut :

1. Penguapan air laut karena pemanasan matahari di permukaan laut


2. Air laut mengalami perubahan bentuk menjadi gas
3. Terjadi kondensasi
4. Pembentukan awan
5. Turun hujan
6. Hujan jatuh di permukaan air laut.

Siklus pendek menghasilkan hujan di atas permukaan air laut.

2. Siklus Sedang

Siklus sedang adalah proses peredaran atau daur ulang air dengan urutan sebagai berikut :

1. Penguapan air laut


2. Kondensasi
3. Angin menggerakkan uap air menuju daratan
4. Pembentukan awan
5. Turun hujan di daerah daratan
6. Air hujan akan mengalir kembali ke laut melalui sungai

Siklus sedang menghasilkan hujan yang turun di daratan.

3. Siklus Panjang

Siklus panjang adalah proses peredaran atau daur ulang air dengan urutan sebagai berikut :

1. Penguapan
2. Sublimasi
3. Terbentuk awan yang mengandung kristal es
4. Angin menggerakan kristal es ke daratan
5. Turun hujan es ( hujan salju)
6. Pembentukan gletser
7. Gletser yang mencair membentuk aliran sungai
8. Air sungai mengalir menuju daratan.

Siklus panjang (besar) menghasilkan hujan es atau hujan salju.

2.4 MANFAAT ADANYA SIKLUS HIDROLOGI


1. Wash biosfera: Biosfera merupakan tempat hidup makhluk hidup tumbuhan, hewan
termasuk manusia. Biosfera terdiri darilitosfera (batuan/daratan), hidrosfera (air) dan
atmosfera (udara). Dalam perjalannnya siklus hidrologi air melewati ke tiga tempat
tersebut, yaitu litosfera, hidrosfera dan atmosfera. Air merupakan pelarut universalyang
sangat baik, apa yang dilalui akan dilarut oleh air.

5
2. Water supply
3. Resource life
4. Resource energy : Kekuatan air dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi.
5. Obyek wisata
6. Manfaat lainnya: sebagai sarana transportasi aliran sungai, lautan, danau untuk
menjadi kelembaban atmosfera maupun litosfera ; membentuk musim, mempengaruhi
iklim, pergerakanudara/angin ; menyebarkan berbagai mikroorganisme, bijian.

2.5 ANALISA SIKLUS HIDROLOGI


Kegiatan yang dilakukan adalah mencari kadar curah hujan yang terjadi selama siklus terjadi,
melalui :
1. Metode spectral : merupakan salah satu bentuk dari transformasi Fourier. Dalam analisa
curah hujan, Analisis spectral digunakan untuk mengetahui periodisitas dari berulangnya
data hujan. Analisis spectral merupakan suatu metode untuk melakukan transformasi
sinyal data dari domain waktu ke domain frekuensi, sehingga kita bisa melihat pola
periodiknya untuk kemudian ditentukan jenis pola cuaca yang terlibat (Hermawan, 2010).
Metode spectral merupakan metode transformasi yang dipresentasikan sebagai Fourier
Transform.
2. Komponen periodik Komponen periodik P(t), berkenaan dengan suatu perpindahan
yang berosilasi untuk suatu interval tertentu (Kottegoda, 1980). Keberadaan P(t)
diidentifikasikan dengan menggunakan metode Transformasi Fourier. Bagian yang
berosilasi menunjukkan keberadaan P(t), dengan menggunakan periode P, beberapa
periode puncak dapat diestimasi dengan menggunakan analisis Fourier. Frekuensi
frekuensi yang didapat dari metode spektral secara jelas menunjukkan adanya variasi
yang bersifat periodik. Komponen periodik P(fm) dapat juga ditulis dalam bentuk
frekuensi sudut. Dalam matematika, deret Fourier merupakan penguraian fungsi
periodik menjadi jumlahan fungsi-fungsi berosilasi, yaitu fungsi sinus dan kosinus,
ataupun eksponensial kompleks.
3. Metode stokastik : peramalan debit air hujan yang bisa terjadi :
a. Hidrologi stokastik, mampu mengisi 19 kekosongan yang ada di antara metode-
metode deterministik, dan hidrologi probabilistic (Weilbull, 2005). Dalam penelitian ini
akan digunakan pemodelan menggunakan autoregressive.
b. Model Autoregressive (AR) adalah suatu bentuk regresi tetapi bukan yang
menghubungkan variabel tak bebas, melainkan menghubungkan nilai-nlai sebelumnya
pada time lag (selang waktu) yang bermacammacam. Jadi suatu model Autoregressive
akan menyatakan suatu ramalan sebagai fungsi nilai- nilai sebelumnya dari time series
tertentu (Makridakis, 1995). Model Autoregressive (AR) dengan order p dinotasikan
dengan AR (p).
4. Metode Kuadrat Terkecil (Least Squares) Di dalam metode pendekatan kurvanya,
sebagai suatu solusi pendekatan dari komponen-komponen periodik P(t), dan untuk
menentukan fungsi ̂( ) dari persamaan (3), sebuah prosedur yang dipergunakan untuk
mendapatkan 20 model komponen periodik tersebut
5. Koefesien Korelasi ialah pengukuran statistik kovarian atau asosiasi antara dua variabel.
Besarnya koefesien korelasi berkisar antara +1 sampai dengan - 1. Koefesien korelasi
menunjukkan kekuatan (strength) hubungan linear dan arah hubungan dua variabel acak.

6
Jika koefesien korelasi positif, maka kedua variabel mempunyai hubungan searah.
Artinya jika nilai variabel X tinggi, maka nilai variabel Y akan tinggi pula dan sebaliknya.

2.6 AIR TANAH


Air tanah adalah semua air yang terdapat di bawah permukaan tanah pada lajur/zona jenuh air
(zone of saturation). Air tanah terbentuk berasal dari air hujan dan air permukan , yang meresap
(infiltrate) mula-mula ke zona tak jenuh (zone of aeration) dan kemudian meresap makin dalam
(percolate) hingga mencapai zona jenuh air dan menjadi air tanah.
Air tanah adalah salah satu faset dalam daur hidrologi , yakni suatu peristiwa yang selalu
berulang dari urutan tahap yang dilalui air dari atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfer;
penguapan dari darat atau laut atau air pedalaman, pengembunan membentuk awan, pencurahan,
pelonggokan dalam tanih atau badan air dan penguapan kembali (Kamus Hidrologi, 1987). Dari
daur hidrologi tersebut dapat dipahami bahwa air tanah berinteraksi dengan air permukaan serta
komponen-komponen lain yang terlibat dalam daur hidrologi termasuk bentuk topografi, jenis
batuan penutup, penggunaan lahan, tetumbuhan penutup, serta manusia yang berada di
permiukaan.

Gerakan Air Tanah


Pergerakan air di bawah tanah dengan sumber airnya adalah air hujan dapat digambarkan dalam
beberapa tahapan berikut:
--> sebidang tanah alami yang permukaannya ditumbuhi rerumputan dan sebatang pohon besar
--> Ketika turun hujan, air hujan mulai membasahi permukaan tanah
--> Tanah yang alami dengan tetumbuhan di atasnya menyediakan pori-pori, rongga-rongga dan
celah tanah bagi air hujan sehingga air hujan bisa leluasa merembes atau meresap ke dalam tanah.
Air itu akan turun hingga kedalaman beberapa puluh meter.
--> Air yang berhasil meresap ke bawah tanah akan terus bergerak ke bawah sampai dia
mencapai lapisan tanah atau batuan yang jarak antar butirannya sangat-sangat sempit yang tidak
memungkinkan bagi air untuk melewatinya. Ini adalah lapisan yang bersifat impermeabel.
Lapisan seperti ini disebut lapisan aquitard (gambar sebelah kanan bersifat impermeabel yang
sulit diisi air, sementara yang kiri bersifat permeabel yang berisi air).
--> Karena air tak bisa lagi turun ke bawah, maka air tadi hanya bisa mengisi ruang di antara
butiran batuan di atas lapisan aquitard.
--> Air yang datang kemudian akan menambah volume air yang mengisi rongga-rongga antar
butiran dan akan tersimpan disana. Penambahan volume air akan berhenti seiring dengan
berhentinya hujan.
--> Air yang tersimpan di bawah tanah itu disebut air tanah. Sementara air yang tidak bisa
diserap dan berada di permukaan tanah disebut air permukaan
Permukaan air tanah disebut water table, sementara lapisan tanah yang terisi air tanah disebut
zona saturasi air.
Permukaan zona saturasi — yang tak lain adalah water table tersebut — selalu mengikuti bentuk
topografi atau lekuk-lekuk permukaan bumi.
Disamping air tanah bergerak dari atas ke bawah, air tanah juga bergerak dari bawah ke atas
(gaya kapiler). Air bergerak horisontal pada dasarnya mengikuti hukum hidrolika, air bergerak
horisontal karena adanya perbedaan gradien hidrolik. Gerakan air tanah mengikuti hukum Darcy
yang berbunyi “volume air tanah yang melalui batuan berbanding lurus dengan tekanan dan

7
berbanding terbalik dengan tebal lapisan.

Macam-macam akuifer :
a. Akuifer bebas (unconfined aquifer)
Yaitu lapisan lolos air yang hanya sebagian terisi oleh air dan berada di atas lapisan kedap air.
Permukaan tanah pada akuifer ini disebut water table (phreatic level), yaitu permukaan air
yang mempunyai tekanan hidrostatik sama dengan atmosfer.

b. Akuifer tertekan (confined aquifer)


Yaitu akuifer yang seluruh jumlah airnya dibatasi oleh lapisan kedap air, baik yang diatas
maupun yang dibawah. Serta mempunyai tekanan jenuh lebih besar daripada tekanan
atmosfer.

c. Akuifer semi tertekan (semi confined aquifer)


Yaitu akuifer yang tekanan airnya seluruhnya jenuh. Pada bagian atas merupakan lapisan semi
lolos air, pada bagian bawahnya dibatasi lapisan kedap air.

d. Akuifer semi bebas (semi unconfined aquifer)


Yaitu akuifer yang bagian bawahnya merupakan lapisan kedap air, sedangkan atasnya
merupakan material berbutir halus sehingga pada lapisan penutupnya masih memungkinkan
adanya gerakan air. Dengan demikian akuifer ini merupakan peralihan antara akuifer bebas
dan akuifer semi tertekan.

Pengelompokan air tanah berdasarkan letak kedalaman :

1. Air tanah dalam ( Artesis )


Air tanah dalam adalah air tanah yang berada dibawah lapisan air tanah dangkal dan diantara
dua lapisan impermeable. Air tanah dalam merupakan akuifer bawah yang dimanfaatkan
sebagai sumber air minum penduduk kota, perhotelan, perkantoran, dan industri.
Air tanah dalam yang bertekanan besar dapat memancar ke permukaan tanah melalui patahan
atau retakan batuan secara alami, sumber air ini disebut air artesis. Apabila tanah digali atau
dibor ke dalam mencapai akuifer bertekanan, maka air memancar melalui lubang sumur yang
disebut sumur artesis.
2. Air tanah dangkal / Air Tanah Freatik
Air tanah dangkal adalah air tanah yang berada dibawah permukaan tanah dan diatas batuan
impermeable. Air tanah dangkal merupakan akuifer atas yang disebut pula air freatis. Air
tanah dangkal dimanfaatkan sebagai air untuk memenuhi kebutuhan sehari hari dengan
membuat sumur rumahan.

Pengelompokan air tanah berdasarkan jenisnya :


1. Meteoric water (vadose water)
Yaitu air tanah yang berasal dari air hujan dan terdapat pada lapisan tanah yang tak jenuh.
2. Air tanah tubir (connate water)
Yaitu air tanah yang terperangkap dalam rongga-rongga batuan endapan sejak pengendapan
itu terjadi, termasuk juga air yang terperangkap pada rongga-rongga batuan beku leleran
sewaktu magma tersembur keluar ke permukaan.
8
3.Air fosil (fossil water) Yaitu air yang terperangkap dalam rongga-rongga batuan dan tetap
tinggal tinggal dalam batuan tersebut sejak penimbunan itu terjadi.
4. Air magma (juvenile water) Yaitu air yang berasal dari dalam bumi (dapur magma). Air
ini bukan dari atmosfer atau dari permukan air.
5. Air pelikular/ari (pellicullar water) Yaitu air yang tersimpan didalam tanah karena
tarikan molekul-molekul tanah.
6. Air freatis (phreatic water) Yaitu air yang berada pada lapisan kulit bumi yang porous
(sarang). Air tanah ini berada diatas lapisan kedap air.
7. Air artesis (artesian water) Yaitu air yang berada diantara dua lapisan kedap air
(impermeable), sehingga air tersebut dalam keadaan tertekan.

Ada dua jenis lapisan tanah, yaitu lapisan kedap air dan lapisan tidak kedap air.
1.Lapisan Kedap Air (Impermeable)
Kadar pori lapisan ini sangat kecil sehingga kemampuan untuk melewatkan air juga kecil.
Kadar pori adalah jumlah ruang pada celah butirbutir tanah yang dinyatakan dengan bilangan
persen. Yang termasuk lapisan kedap air antara lain geluh, napal, dan lempung. Lapisan
permukaannya mengisap air hingga jenuh.
Daerah-daerah yang lapisan tanahnya kedap, pada umumnya mempunyai keadaan sebagai
berikut.
1) Terdapat banyak jaringan aliran sungai.
2) Kandungan air tanahnya kecil.
3) Permukaan tanahnya mudah terkikis.
4) Daerah sungai mudah dilanda banjir.

2. Lapisan Tak Kedap Air (Permeable)


Kadar pori lapisan tak kedap air cukup besar maka kemampuan untuk melewatkan air juga
besar. Air hujan yang jatuh akan terus meresap ke bawah dan berhenti di suatu tempat yang
telah tertahan oleh lapisan kedap. Yang termasuk lapisan tembus air antara lain pasir, padas,
kerikil, dan kapur. Lapisan-lapisan ini merupakan tempat-tempat persediaan air yang baik.
Bagian atas dari tubuh air ini disebut permukaan preatik, yang tinggi permukaannya
dinyatakan oleh tinggi air tanah dalam sumur. Air tanah yang berada pada lapisan berpori dan
yang terletak di antara kedua lapisan yang kedap air disebut air preatis. Air preatis dapat
menimbulkan gejala-gejala berupa: sungai bawah tanah di daerah kapur, mata air, mata air
artesis, geyser, dan travertin.

9
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Hidrologi adalah ilmu yang membahas karakteristik menurut waktu dan ruang tentang
kuantitas dan kualitas air bumi, termasuk di dalamnya kejadian, pergerakan, penyebaran,
sirkulasi tampungan, eksplorasi, pengembangan dan manajemen (Singh (1992)).
Siklus hidrologi merupakan siklus atau sirkulasi air yang berasal dari Bumi kemudian
menuju ke atmosfer dan kembali lagi ke bumi yang berlangsung secara terus menerus.
Karena bentuknya memutar dan berlangsung secara berkelanjutan inilah yang menyebabkan
air seperti tidak pernah habis.
Siklus hidrologi terbagi kepada siklus pendek, panjang dan sedang
Air tanah adalah semua air yang terdapat di bawah permukaan tanah pada lajur/zona jenuh
air (zone of saturation). Air tanah terbentuk berasal dari air hujan dan air permukan , yang
meresap (infiltrate) mula-mula ke zona tak jenuh (zone of aeration) dan kemudian meresap
makin dalam (percolate) hingga mencapai zona jenuh air dan menjadi air tanah.

3.2 SARAN

Perlu ada kesadaran dari dalam diri sendiri untuk melakukan penghematan air agar
ketersediaan air terjaga hingga masa yang akan datang.

10
DAFTAR PUSTAKA
(http://iwankgeografi03.blogspot.com/2009/020air-tanah.html )
en.wikipedia.org

dapurtambang.blogspot.com

geolistriklombok.blogspot.com

nurmageografi12.blogspot.com

id.wikipedia.org

moondoggiesmusic.com

media.neliti.com

dwiricardokaka22.blogspot.com

perkuliahan-dahliani.blogspot.com

11

Anda mungkin juga menyukai

  • MPC
    MPC
    Dokumen11 halaman
    MPC
    Jeffrey Leonardi Nurkamal
    Belum ada peringkat
  • Evaluasi Investasi BCR-1
    Evaluasi Investasi BCR-1
    Dokumen17 halaman
    Evaluasi Investasi BCR-1
    Jeffrey Leonardi Nurkamal
    Belum ada peringkat
  • Kalkulus
    Kalkulus
    Dokumen19 halaman
    Kalkulus
    Jeffrey Leonardi Nurkamal
    Belum ada peringkat
  • Bisnis Plan
    Bisnis Plan
    Dokumen20 halaman
    Bisnis Plan
    Jeffrey Leonardi Nurkamal
    Belum ada peringkat