Anda di halaman 1dari 3

Aliran sejarah:

Saat sistem pakar neo-klasik berhasil mematahkan serangan kaum sosialis, namun tidak
semua wilayah di Eropa menganut aliran ini secara bersama sama. Pada waktu yang bersamaan
di Jerman berkembang aliran pemikiran ekonomi, aliran Sejarah.

Serangan terhadap metode Klasik:


Dalam pemikiran klasik, mereka secara eksplisit mengakui bahwa manusia pada dasarnya
bersifat serakah. Lalu pemahaman ini dikembangakn menjadi paham utilitarianisme. Menurut
doktrin aliran sejarah, motif orang dalam bertindak tidak hanya didasarkan pada motif lain yang
beragam. Menurut mereka memberikan cukup banyak bukti bahwa motif orang dalam bertindak
tidak hanya didasarkan pada kepentingan pribadi, tetapi juga didorong oleh etika dan implus-
implus lainnya.Pemikiran aliran sejarah menolak argumentasi pemikir-pemikir klasik bahwa ada
undang-undang alam tentang kehidupan ekonomi.
Pemikir-pemikir aliran sejarah dengan gencar menyerang metode pendekatan deduktif
yang digunakan oleh kaum klasik. Bagi pakar sejarah metode deduksi terlalu abstrak dan teoritis,
yang dari beberapa postulat kenyatakan bahwa pemikiran mereka berlaku umum. Oleh karena itu
mkaum sejarah menggangap bahwa metode itu terlau tidak realistis, dan menawarkan metode
induktif-historis untuk mengatasi kelemahan metode klasik.
Tokoh-tokoh aliran sejarah
1. Friedrich List (1789-1846)
Lahir dan berpendidikan di Jerman, lalu pindah ke Amerika Serikat. Disana ia
menjadi editor surat kabar dan aktif dalam gerakan proteksionis. Dalam buku yang ia
tulis “ Das Nationale System der Politischen Oekonomie, der Internationale Handel, die
Handels Politik und der Deutche ollverien” List menyerang pakar klasik yang
disebutnya dengan “KOSMOPOLITAN” karena mengabaikan pesan pemerintah.
Karena menurut List setiap masyarakat pada umumnya melewati tahap sejarah :
a. Tahap berburu dan menangkap ikan
b. Tahap pastoral / menggembala
c. Tahap agraris (Bertani subsistem)
d. Tahap Bertani (industry sederhana)
e. Masyarakat Bertani (manufaktur)
Sistem perdagangan bebas yang disarankan oleh kaum klasik hanya cocok untuk
negara-negara tahap kelima (seperti Inggris), dan menurut List keadaan Jerman saat itu
tidak cocok jika digunakan. List menyarankan pemerintah menyusun kegiatan ekonomi
sebagi bagian dari kegiatan produktif dan kemampuan nasional. Ditegaskan oleh List
sektor pertanian diperluka untuk menunjang bahan pangan masyarakat, namun tidak bisa
dijadikan tumpuan untuk membawa perekonomian kesektor yang lebih tinggi seperti
sektor industry.
List lebih memperhatiakn pada masalah kebijakan ekonomi, terutama bagaimana
melindungi industrialisasi Jerman yang saat itu tertinggal dibandingkan dengan negara
lain. Investasi pemerintah tidak terbatas hanya dalam bidang ekonomi saja, namun pada
bidang sosial, politik dan hukum juga sangat diperlukan.

2. Bruno Hildebrand (1812-18878)


Menurut Hildebrand sejarah sangat di perlukan untuk dapat memperoleh data
statistic empiris yang sudah ditemukan oleh peneliti sejarah ekonomi. Hildebrand juga
menekankan mengenai evolusi dalam perekonomian masyarakat.
a. Tukar – Menukar ( Barang-Barang)
b. Tukat – Menukar dengan uang
c. Tukar – Menukar dengan kredit
Penelitiannya ini dianggap cukup baik dalam bidang sosiologi namun kurang
bermakna dari pengembangan ilmu ekonomi. Karena penelitiannya hanya berupa
monografi sejarah yang bersifat deskriptif tentang masalah-masalah ekonomi, yang tidak
disusun dengan suatu kerangka acuan yang padu.

3. Gustov von Schomler (1839-1917)


Schomler terkenal karena terlibat dengan pakar-pakar klasik, perdebatan ini
berkaitan dengan metodologi pengembangan ilmu ekonomi. Schomler menekankan
bahwa dalam perekonomian diperlukan adanya kelenturandan pemberian ruang untuk
pemerintah untuk memperbaiki keadaan ekonomi. Pandangan Schomler sedikit berbeda
dengan tokoh sejarah lainnya yang menghendaki berbagai kebijaksanaan ekonomi,
namun Schomler juga menghendaki kebijaksanaan yang menyangkut politik sosial (kaum
buruh). Pemerintah memberikan tanggapan dengan membuatkan undang-undang untuk
melindungi kaum buruh dari penindasan kaum pengusaha.

4. Werner Sombart (1863-1941)


Sombart mengatakan bahwa pertumbuhan masyarakat kapitalis sangat erat kaitannya
dengan pertumbuhan masyarakat. Dalam karyanya ‘der modern kapitalismus’ (1902)
menjelaskan bahwa masyarakat kapitalis dapat dibedakan atas beberapa tingkatan, yaitu
1. Tingkat pra-kapitalisme
2. Tingkat kapitalisme menengah
3. Tingkat kapitalisme tinggi
4. Tingkat kapitalisme akhir

5. Max Weber (1864-1920)


Menurut weber, perilaku ekonomi kapitalis bertolak dari harapan akan keuntungan yang
diperoleh dengan mempergunakan kesempatan bagi tukar menukar yang didasarkan pada
kesempatan mendapatkan nuntung secara damai.
6. Henry Charles Carey (1793-1879)
Henry Charles adalah seorang pimpinan gerakan proteksionis dari Amerika Serikat.
Dalam karyanya: principles of social science Carey menekankan perlunya diversifikasi
industri untuk mencapai lapangan pekerjaan lebih luas. Pendukung aliran sejarah lain dari
Amerika adalah Simon Nelsin Patten dan Daniel Reymond.

Diskusi
- Masih kurang jelasnya doktrin aliran sejarah. mereka lebih meneliti pada reaksi terhadap
pemikiran-pemikiran klasik dan neo klasik.
- Kelemahan utama metode induksi adalah sulit untuk mencapai suatu kesimpulan yang
padu tentang perekonomian masyarakat
- Keuntungan dari serangan pemikir-pemikir aliran sejarah adalah dalam pengembangan
metode penelitian ekonomi.
- Implikasi yang menarik dari pemikiran aliran sejarah adalah perlunya negara memberikan
perlindungan bagi kaum buruh karena posisi tawar menawar mereka sangat rendah
dihadapan kaum pengusaha.

Anda mungkin juga menyukai