Anda di halaman 1dari 36

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Seiring dengan kemajuan teknologi dalam berbagai bidang bisnis seperti

saat ini, pelaku usaha memunculkan persaingan yang sangat ketat dalam

menjalankan bisnisnya menggunakan teknologi-teknologi yang canggih, terutama

di Indonesia di tandai dengan banyaknya perusahaan-perusahaan yang

menawarkan produk-produk yang berkualitas tinggi dan mampu bersaing di

pasaran. Dengan adanya persaingan tersebut, maka perusahaan harus selalu

berusaha untuk mempertahankan kelangsungan hidup bisnis perusahaannya,

mengembangkan inovasi-inovasi yang baru mengikuti trend atau gaya hidup

masyarakat pada zaman sekarang, serta untuk mendapat laba yang optimal bagi

pelaku usaha tersebut. Minat beli konsumen merupakan salah satu penyebab yang

mempengaruhi turunnya pangsa pasar, kualitas produk yang kurang efektif juga

akan mempengaruhi konsumen untuk memutuskan membeli produk tersebut atau

tidak, karena produk-produk yang ditawarkan belum bisa dapat dipercayai oleh

konsumen.

Dalam persaingan yang sangat tajam seperti saat ini, keberhasilan suatu

perusahaan banyak ditentukan oleh ketetapan perusahaan dalam menentukan

peluang serta memahami aktivitas-aktivitas yang sudah menjadi kebiasaan

seseorang di zaman millenial ini untuk memperoleh dan menggunakan produk

dalam menetapkan proses keputusan pembeliannya. Hal ini tentunya akan terjadi
2

seiring dengan meningkatnya daya beli masyarakat dan kebutuhan masyarakat

juga akan terasa kian beragam. Oleh sebab itu para pelaku bisnis online harus

selalu berorientasi pada keinginan konsumen-konsumennya untuk terus

menghadirkan produk-produk yang berkualitas dan sesuai dengan ekspektasi gaya

hidup mereka di zaman sekarang. Dimana harapan konsumen adalah kualitas

produk pada gambar-gambar yang mereka lihat pada postingan di akun-akun atau

website online shoppe dapat sesuai dengan barang yang mereka terima. Untuk

memahami keputusan konsumen dalam memilih atau membeli suatu barang,

hendaknya para pelaku usaha online memperhatikan kualitas dari produk yang

akan mereka pasarkan. Zaman sekarang gaya hidup (life style) telah menjadi salah

satu bagian kebutuhan sekunder manusia, dimana gaya hidup ini dapat berubah-

ubah tergantung pada perubahan zaman atau trand dan kebutuhan atau keinginan

seseorang dalam mengubah gaya hidupnya sesuai trend yang ia sukai. Gaya hidup

modern banyak mempengaruhi mahasiswa untuk berbelanja dan membeli barang-

barang pada toko online atau online shopping, tanpa harus memikirkan kualitas

dari produk-produk yang ditawarkan tersebut.

Kualitas produk merupakan suatu pemahaman bahwa produk yang

ditawarkan oleh penjual mempunyai kualitas dan nilai jual yang sangat tinggi

yang tidak dimiliki oleh produk pesaing yang serupa, oleh sebab itu banyak

penjual-penjual online shopping yang lebih mengutamakan kualitas produk-

produk dari barang-barang yang mereka akan jual selain untuk meningkatkan

omset penjualan juga agar coustemer tersebut kembali membeli barang-barang

dan menjadi langganannya.


3

Gaya hidup merupakan gambar tentang bagaimana tingkah laku seorang

konsumen secara keseluruhan yang berinteraksi sesuai dengan pengaruh

lingkungannya. Gaya hidup adalah pola hidup seseorang didunia yang tercermin

dalam kegiatan, minat dan pendapat. Perubahan gaya hidup seorang konsumen ini

dapat dilihat seberapa sering ia melakukan pembelian barang-barang online.

Keputusan pembelian merupakan suatu tahapan dimana pembeli

memutuskan untuk membeli barang yang telah mereka pilih dengan kualitas yang

baik menurut mereka dan sesuai dengan selera gaya hidup mereka. Kepercayaan

konsumen akan bertambah saat berbelanja secara online apabila vendor atau

pelaku bisnis online di internet dapat di percaya menyediakan beberapa yang

dapat menunjang proses transaksi, karena konsumen akan lebih cermat memilih

situs-situs web atau akun-akun resseler umum yang ada.

Perkembangan teknologi internet juga dapat mempermudah masyarakat

untuk berbelanja. Konsumen tidak perlu lagi berpanas-panasan mendatangi pusat-

pusat perbelanjaan atau toko untuk berbelanja, namun cukup dengan

menggunakan gadget atau smarthphone mereka sudah bisa berbelanja dengan

mengunjungi situs-situs web yang sering disebut dengan online shopping. Online

shopping menjadi salah satu keputusan konsumen berbelanja dizaman sekarang

dengan berbagai kemudahan untuk berbelanja tanpa harus banyak menghabiskan

waktu dan tenaga dan juga barang-barang yang mempunyai kualitas hampir sama

ditoko atau pasar konvesional lainnya, karena kemudahan inilah yang membuat

online shopping semakin diminati dan menjadi salah satu gaya hidup zaman

sekarang.
4

Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan pada beberapa

Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Samudra, menyatakan gemar atau suka

berbelanja online meskipun kualitas produk yang mereka dapat beberapa sangat

jauh berbeda dengan gambar yang tertera pada situs-situs online shoppe. Mereka

juga menyatakan bahwa suka berbelanja online karena selain mudah dan dapat

dilakukan kapan saja dan dimana saja hanya dengan bermodalkan smarthphone

yang mereka punya mereka juga mengikuti perkembangan gaya hidup zaman

sekarang, dimana pada zaman millenial ini semuanya dapat kita lakukan melalui

gadget atau smartphone, Kualitas produk yang belum tentu bagus pada barang-

barang online tidak meruntuhkan kegemaran mereka untuk tetap berbelanja

online. Namun beberapa orang mahasiswa tidak sepenuhnya suka berbelanja

online bahkan ada beberapa orang yang menyatakan tidak suka dan sama sekali

belum pernah membeli barang secara online. Gaya hidup mahasiswa dizaman

yang serba canggih ini sudah menjadi hal yang sangat biasa jika mahasiswa gemar

sekali berbelanja online, bahkan dalam gadget merekapun sudah ada beberapa

aplikasi-aplikasi yang memudahkan mereka berbelnja secara online, mereka

berbelanja secara online baik hanya untuk kesenangan mereka saja, mengikuti

trend atau gaya hidup zaman sekarang ataupun hanya terpengaruh oleh teman atau

gambar-gambar yang ada pada online shoppe tersebut, sehingga mereka tetap

memutuskan untuk tetap membeli barang-barang online.

Dari fenomena diatas, peneliti mengambil variabel Kualitas produk dan

Gaya hidup serta keputusan pembelian sebagai variabel penelitian pada

mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Samudra, dengan judul “PENGARUH


5

KUALITAS PRODUK DAN GAYA HIDUP TERHADAP KEPUTUSAN

PEMBELIAN BARANG-BARANG ONLINE”.

1.2. Perumusan Masalah

Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah kualitas produk dan gaya hidup secara parsial berpengaruh dalam

keputusan pembelian Barang-barang Online pada Mahasiswa Fakultas

Ekonomi Universitas Samudra?

2. Apakah Kualitas produk dan gaya hidup secara simultan berpengaruh

terhadap keputusan pembelian Barang-barang Online pada Mahasiswa

Fakultas Ekonomi Universitas Samudra?

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh Kualitas produk dan gaya hidup secara persial

terhadap keputusan pembelian Barang-barang Online pada Mahasiswa

Fakultas Ekonomi Universitas Samudra.

2. Untuk mengetahui pengaruh kualits produk dan gaya hidup secara simultan

terhadap keputusan pembelian barang-barang online pada Mahasiswa

Fakultas Ekonomi Universitas Samudra.

1.4. Kegunaan Penelitian

Adapun manfaat atau kegunaan penelitian ini, yaitu:

1. Bagi peneliti

Dengan penelitian ini diharapkan peneliti dapat menerapkan ilmu yang

diperoleh selama perkuliahan dan menambah wawasan, pengalaman, serta


6

belajar untuk menjadi praktisi dalam menganalisis suatu masalah kemudian

mengambil keputusan dan kesimpulan dari masalah tersebut.

2. Bagi Konsumen

Diharapkan dapat lebih bijak lagi dalam membeli dan memilih barang-barang

online yang akan diputuskan untuk dibeli.


7

BAB II

STUDI KEPUSTAKAAN

2.1. Landasan Teori

2.1.1. Pengertian Kualitas Produk

Menurut Kotler dan Keller (2009:169), Menyatakan kualitas produk

adalah keseluruhan fitur dan sifat produk atau pelayanan yang berpengaruh pada

kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau yang tersirat.

Assauri (2010:18), menjelaskan kualitas produk merupakan faktor-faktor yang

terdapat dalam suatu barang atau hasil yang menyebabkan barang atau hasil

tersebut sesuai dengan tujuan untuk apa barang atau hasil dimaksud, kualitas

produk merupakan kemampuan sebuah produk yang sesuai dengan harapan atas

kinerja yang ditawarkan. Kotler dan Armstrong (2008:347), menyatakan bahwa

kualitas produk adalah kemampuan suatu produk untuk melakukan fungsi-

fungsinya yang meliputi daya tahan, keandalan, ketepatan, kemudahan, operasi

dan perbaikan serta atribut lainnya.

Lupiyoadi (2009:158), menyatakan bahwa konsumen akan merasa puas

apabila hasil evaluasi menunjukkan produk yang mereka gunakan adalah produk

yang berkualitas.Kotler dan Armstrong (2008:272), kualitas produk (product

quality) adalah salah satu sarana positioning utama pasar. Kualitas mempunyai

dampak langsung pada kinerja produk atau jasa. Oleh karena itu kualitas produk

erat hubungannya dengan nilai dan kepuasan pelanggan, dalam arti sempit

kualitas dapat didefinisikan sebagai bebas dari kerusakan.


8

2.1.2. Indikator Kualitas Produk

Kualitas produk mencakup beberapa indikator, yaitu:

1. Performance (Kinerja)

Kinerja merupakan karakteristik atau fungsi utama suatu produk. Dalam

memilih suatu produk biasanya konsumen melihat kinerja suatu produk

sebagai faktor utama sebelum melakukan pembelian, apakah produk

tersebut mampu memenuhi kebutuhan konsumen atau tidak.

2. Feature (Fitur)

Feature (fitur) yaitu karakteristik produk yang dirancang untuk

menyempurnakan fungsi produk dan menambah ketertarikan konsumen

terhadap suatu produk. Fitur bersifat pilihan bagi konsumen dan tidak

seluruhnya harus digunakan. Apabila manfaat utama sudah standar fitur

seringkali ditambahkan agar menjadi nilai lebih agar bisa mengungguli

produk lain dalam pasar yang sama.

3. Realibility (Kepercayaan suatu produk)

Realibilitas adalah probabilitas bahwa produk akan bekerja dengan

memuaskan atau tidak dalam periode waktu tertentu. Semakin kecil

kemungkinan terjadinya kerusakan maka produk tersebut dapat

diandalkan.

4. Durability (daya tahan)

Durability adalah kemampuan produk dalam bertahan dalam penggunaan jangka

waktu tertentu. Semakin lama daya tahan suatu produk maka semakin baik pula

reputasi produk tersebut dimata konsumen.


9

5. Aestheics (estetika)

Estetika biasanya berhubugan dengan desain sebuah produk. Namuntak

hanya desain, bau, rasa, dan bentuk juga termasuk dalam estetika sebuah

produk. Estetika menjadi hal penting karena hal itu merupakan interaksi

langsung antara konsumen dan produk yang dikonsumsi.

2.1.3. Dimensi Kualitas Produk

Menurut Orvile, Larreche, dan Boyd (2005:422), apabila perusahaan ingin

mempertahankan keuggulan kompetitifnya dalam pasar, perusahaan harus

mengerti aspek dimensi apa saja yang digunakan oleh konsumen untuk

membedakan produk yang dijual perusahaan tersebut dengan produk pesaing.

Menurut kotler dan keller (2009:8-10), ada sembilan dimensi kualitas

produk seperti berikut;

1. Bentuk (Form)

Meliputi ukuran, bentuk, atau struktur fisik produk tersebut.

2. Fitur (feature)

Fitur merupakan karakteristik produk yang menjadi pelengkap fungsi dasar

produk.

3. Kualitas kinerja (performance quality)

Kualitas kinerja adalah tingkat dimana karakteristik utama produk beroperasi.

4. Kesan kualitas (perceived quality)

Kesan kualitas sering dinilang merupakan hasil dari penggunaan pengukuran

yang dilakukan secara tidak langsung karena terdapat kemungkinan bahwa


10

konsumen tidak mengerti atau kekurangan informasi atas produk yang

bersangkutan.

5. Ketahanan (durability)

Ukran umur operasi harapan produk dalam kondisi biasa atau penuh tekanan,

merupakan atribut berharga untuk produk-produk tertentu.

6. Keandalan (realibility)

Keandalan adalah ukuran probabilitas bahwa produk tidak akan mengalami

malfungsi atau gagal dalam waktu tertentu.

7. Kemudahan perbaikan (repairability)

Kemudahan kebaikan adalah ukuran kemudahan kebaikan produk ketika

produk itu tak berfungsi atau gagal.

8. Gaya (style)

Menggambar penampilan dan rasa produk kepada pembeli.

9. Desain (design)

Desain adalah totalitas fitur yang mempengaruhi tampilan, rasa, dan fungsi

produk berdasarkan kebutuhan pelanggan.

Berdasarkan dimensi-dimensi tersebut, dapat disimpulkan bahwa suatu

dimensi kualitas merupakan syarat agar suatu nilai dari produk

memungkinkan untuk bisa memuaskan pelanggan sesuai harapan.

2.1.4. Pengertian Gaya Hidup

Menurut Kotler (2009:166). Gaya hidup adalah cara hidup konsumen yang

terlibat melalui aktifitas sehari-hari baik melalui minat maupun pendapatan

konsumen. Kotler dan Keller (2009:175), Gaya hidup (lifestyle) adalah pola hidup
11

seseorang di dunia yang tercermin dalam kegiatan, minat, dan opini (pendapat).

Sumarwan (2011:45), gaya hidup didefinisikan sebagai gambaran perilaku

seseorang , yaitu bagaimana ia hidup, menggunakan uangnyadan memanfaatkan

waktu yang dimilikunya.

Setiadi (2010:40), mengemukakan bahwa gaya hidup adalah cara hidup

yang diidentifikasikan oleh bagaimana seorang menghabiskan waktu mereka

(aktivitas), apa yang mereka anggap penting dalam lingkungannya (ketertarikan),

dan apa yang mereka pikirkan tentang diri mereka sendiri dan juga dunia

sekitarnya.

2.1.5. Dimensi Gaya Hidup

Psikografik (psychographic) adalah suatu instrumen untuk mengukur gaya

hidup, yang memberikan pengukuran kuantitatif dan bisa dipakai untuk

menganalisis data yang sangat besar. Menurut Sumarwan (2015:47), dimensi gaya

hidup (AIO) pada pengukuran psikografik, dapat diketahui pada tabel 2.1:

Tabel II-1
Dimensi Gaya hidup (AIO) pada Pengukuran Psikografik

Aktivitas Minat Opini Demografik


Bekerja Keluarga Diri sendiri Usia
Hobi Rumah Isu social Pendidikan
Kegiatan social Pekerjaan Politik Pendapatan
Liburan Masyarakat Bisnis Pekerjaan
Hiburan Rekreasi Ekonomi Keluarga besar
Anggota klub Fashion Pendidikan Jenis rumah
Masyarakat Makanan Produk Geografi
Belanja Media Masa depan Kota besar
Olahraga Keberhasilan Budaya Siklus hidup
Sumber: Sumarwan (2015:47)

2.1.6. Indikator Gaya Hidup


12

Setiadi (2010:78), indikator gaya hidup mencakup aktivitas (activities), Minat

(interest), Opini (opinion), dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Aktivitas (Activities)

Aktivitas merupakan bagaimana konsumen menghabiskan waktu dalam

kehidupan sehari-harinya. Dengan adanya suatu aktivitas konsumen, maka

perusahaan dapat mengetahui apa saja yang dapat dilakukan oleh target pasar

sasarannya sehingga akan mempermudah perusahaan untuk menciptakan

strategi yang baik dari informasi-informasi yang perusahaan tersebut

dapatkan.

2. Minat (Interest)

Minat merupakan suatu kegemaran, kesukaan dan prioritas dalam hidup

seseorang. Minat adalah suatu hal yang menjadi minat konsumen atau apa saja

yang ada disekelilinnya yang dianggap penting dalam kehidupan dan interaksi

sosial. Setiap perusahaan dituntut agar selalu dapat memahami minat para

pelanggannya.

3. Opini (Opinion)

Opini adalah cara konsumen memandang dirinya sendiri dan dunia disekitar

mereka.

2.1.7. Pengertian Keputusan Pembelian

Menurut Kotler dan Keller (2009:184), keputusan pembelian adalah proses

psikologis dasar yang diambil konsumen dalam memutuskan atau membuat

keputusan pembelian mereka. Keputusan pembelian adalah proses identifikasi

mengenai keinginan dan kebutuhan konsumen untuk memutuskan produk yang


13

akan dibeli. Peter dan Olson (2013:163). Keputusan pembelian adalah proses

integrasi yang digunakan untuk mengkombinasikan pengetahuan untuk

mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif dan memilih satu diantaranya.

Kotler (2007:223). Keputusan pembelian yaitu beberapa tahapan yang

dilakukan oleh konsumen sebelum melakukan keputusan pembelian suatu produk.

Kotler dan Amstrong (2008:181), keputusan pembelian (purchase decision) adalah

membeli merek yang paling disukai, tetapi dua faktor bisa berada pada niat

pembelian dan keputusan pembelian.

2.1.8. Proses Keputusan Pembelian

Menurut Kotler dan Keller(2008:184), proses keputusan pembelian

meliputi:

1. Pengenalan Masalah

Keputusan pembelian diawali dengan proses pembelian dimulai ketika

pembeli menyadari suatu masalah atau kebutuhan yang dipicu oleh

rangsangan internal dan eksternal. Dalam hal ini pemasar harus

mengidentifikasi keadaan yang memicu kebutuhan tertentu dengan

mengumpulkan informasi dari sejumlah konsumen.

2. Pencarian Informasi

Konsumen sering mencari informasi yang terbatas seputaran produk yang

mereka inginkan. Survei memperlihatkan bahwa untuk barang tahan lama,

setengah dari jumlah konsumen hanya melihat satu toko, dan hanya 30% yang

melihat lebih dari satu merek peralatan. Sumber informasi utama konsumen

dibagi menjadi empat kelompok:


14

a. Sumber Pribadi, yang terdiri atas keluarga, teman, tetangga, rekan.

b. Sumber Komersial, yang terdiri atas iklan, situs web, wiraniaga,

penyalur, kemasan, tampilan

c. Sumber publik terdiri atas, Media massa, organisasi pemeringkat

konsumen

d. Sumber experimental terdiri atas, penanganan pemeriksaan, penggunaan

produk.

3. Evaluasi Alternatif

Pada tahapan ini konsumen memproses informasi merek kompetitif dan

melakukan penilaian nilai akhir. Dimana tidak ada proses tunggal yang

digunaan oleh konsumen, atau oleh seorang konsumen dalam semua situasi

pembelian. Dalam tahapan ini pembeli telah memiliki beberapa pilihan yang

lalu dibandingkan diantara pilihan tersebut dengan kriteria yang mereka sukai

secara pribadi dan sesuai gayanya.

4. Keputusan Pembelian

Dalam tahapan evaluasi, konsumen membentuk preferensi antar merek dalam

kumpulan pilihan yang telah mereka pilih. Konsumen mungkin juga

memutuskan untuk membeli merek atau produk yang paling disukai.

5. Prilaku Pascapembelian

Setelah melakukan pembelian, konsumen mungkin akan mengalami konflik

dikarenakan melihat fitur mengkhawatirkan tertentu atau mendengar hal-hal

menyenangkan tentang merek lain dan waspada terhadap informasi yang

mendukung kepusannya. Pemasar seharusnya memasok keyakinan dan


15

evaluasi yang memperkuat pilihan konsumen, apa yang menentukan kepuasan

dan ketidakpuasan konsumen terhadap suatu pembelian. Jawabannya hanya

terletak pada hubungan antara ekspektasi konsumen dan kinerja anggapan

produk. Jika produk dapat memenuhi ekspektasi konsumen akan puas,

sebaliknya jika produk tidak dapat memenuhi ekspektasi maka konsumen

akan sangat kecewa.

Gambar II-1
Proses Keputusan Pembelian

Pengenalan Pencarian Evaluasi Keputusan Prilaku


Masalah Informasi Alternatif Pembelian Pascapembelian

2.1.9. Indikator Keputusan Pembelian

Kotler dan Amstrong (2008:281), indikator untuk mengukur keputusan

pembelian sebagai berikut:

1. Keinginan untuk menggunakan produk

Konsumen yang ingin menggunakan produk biasanya akan mencari

informasi tentang produk yang akan mereka beli untuk mengetahui

keunggulan-keunggulan yang terdapat pada produk tersebut.

2. Keinginan untuk membeli produk

Setelah konsumen mengetahui apa saja keunggulan yang ada pada suatu

produk tersebut maka akan timbul rasa keinginan untuk membelinya.

3. Memberikan rekomendasi kepada orang lain

Konsumen yang telah menggunakan suatu produk biasanya akan

merekomendasikan kembali kepada orang lain untuk menggunakan yang

pernah mereka beli atau konsumsi.


16

4. Melakukan pembelian ulang

Jika konsumen tersebut merasa puas dengan produk yang dibelinya maka ia

akan membeli produk tersebut kembali.

2.1.10. Faktor yang Mempengaruhi Proses Pengambilan Keputusan Membeli

Menurut Kotler (2008:413). Struktur keputusan pembelian yang diambil oleh

pembeli sebenarnya merupakan kumpulan dari sejumlah keputusan yang

terorganisir, diantaranya:

1. Keputusan tentang produk

Konsumen dapat mengambil keputusan pembelian suatu produk atau

menggunakan uangnya untuk tujuan lain.

2. Keputusan tentang merek

Konsumen harus mengambil keputusan tentang merek mana yang akan

dibeli, karena setiap merek memiliki perbedaan-perbedaan sendiri.

3. Keputusan tentang saluran

Konsumen harus mengambil keputusan tentang saluran/distribusi dalam

pembelian suatu produk ataupun jasa.

4. Keputusan tentang waktu pembelian

Konsumen dapat mengambil keputusan tentang kapan ia harus melakukan

pembelian. Masalah ini menyangkut tersedianya uang untuk membeli produk.

5. Keputusan tentang jumlah pembelian

Konsumen dapat mengambil keputusan tentang seberapa banyak produk yang

akan dibelinya pada suatu saat.


17

2.1.11. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas Produk dan Gaya Hidup

Terhadap Keputusan Pembelian

Menurut Kotler dan Keller (2009:166), pembelian konsumen dipengaruhi

oleh faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologis.

1. Faktor Budaya

Menurut Kotler dan Keller (2009:166), Budaya (culture) adalah determinan

dasar keinginan dan perilaku seseorang. Kelas budaya, sub-budaya, dan sosial

sangat mempengaruhi perilaku pembelian konsumen.

a. Sub-budaya (subculture)

Setiap budaya terdiri dari beberapa subbudaya (subculture) yang lebih

kecil yang memberikan identifikasi dan sosialisasi yang lebih spesifik

untuk anggota mereka. Subbudaya meliputi kebangsaan, agama,

kelompok ras, dan wilayah geografis.

b. Kelas sosial

Menurut Kotler dan Keller (2009:168), kelas sosial didefinisikan sebagai

sebuah stratifikasi sosial atau devisi yang relatif homogen dan bertahan

lama dalam sebuah masyarakat, tersusun secara hierarki dan mempunyai

anggota yang berbagi nilai, minat, dan perilaku yang sama.

2. Faktor Sosial

Selain faktor budaya, faktor sosial seperti kelompok referensi, keluarga, serta

peran sosial dan status mempengaruhi keputusan pembelian.


18

a. Kelompok Referensi

Kelompok referensi seseorang adalah semua kelompok yang mempunyai

pengaruh langsung (tatap muka) atau tidak langsung terhadap sikap atau

prilaku orang tersebut.

b. Keluarga

Menurut Kotler dan Keller (2009:171), keluarga adalah organisasi

pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat, dan anggota

keluarga mempresentasikan kelompok referensi utama yang paling

berpengaruh. Dalam arti yang lebih dinamis, para individu yang

merupakan satu keluarga dapat digambarkan sebagai anggota kelompok

sosial paling dasar yang hidup bersama-sama dan berinteraksi untuk

memuaskan kebutuhan pribadi bersama.

c. Peran dan Status

Orang berpartisipasi dalam banyak kelompok-keluarga, klub, organisasi.

Kelompok sering menjadi sumber informasi penting dan membantu

mendefinisikan norma perilaku.

3. Faktor Pribadi

Keputusan pembelian juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi. Faktor

pribadi meliputi usia dan tahap dalam siklus hidup pembeli, pekerjaan dan

keadaan ekonomi, kepribadian dan konsep diri, serta gaya hidup dan nilai.

a. Usia dan Tahap Siklus Hidup


19

Selera dalam makanan, pakaian, dan prabot sering berhubungan dengan

usia. Konsumsi juga dibentuk oleh siklus hidup keluarga dan jumlah, usia,

serta jenis kelamin orang pada satu waktu tertentu.

b. Pekerjaan dan Keadaan Ekonomi

Pemasar berusaha mengidentifikasi kelompok pekerjaan yang mempunyai

minat di atas rata-rata terhadap produk dan jasa mereka. Pilihan produk

sangat dipengaruhi oleh keadaan ekonomi: penghasilan yang dapat

belanjakan (tingkat, kualitas, stabilitas dan pola waktu), tabungan dan

aset, utang, kekuatan pinjaman, dan sikap terhadap pengeluaran dan

tabungan.

c. Kepribadian dan Konsep Diri

Setiap orang mempunyai karakteristik pribadi yang mempengaruhi

perilaku pembeliannya. Yang dimaksud dengan kepribadian (personality)

adalah sekumpulan sifat psikologis manusia yang menyebabkan respons

yang relatif konsistens dan tahan lama terhadap rangsangan lingkungan

(termasuk keputusan pembelian). Kepribadian juga dapat menjadi

variabel yang berguna dalam menganalisis pilihan merek konsumen.

d. Gaya Hidup dan Nilai

Orang-orang dari sub-budaya dan kelas sosial yang sama mungkin

mempunyai gaya hidup yang cukup berbeda. Menurut Kotler dan Keller

(2009:175), Gaya hidup (lifestyle) adalah pola hidup seseorang di dunia

yang tercermin dalam kegiatan, minat dan pendapat. Gaya hidup

memotret interaksi “seseorang secara utuh” dengan lingkungannya.


20

Keputusan konsumen juga dipengaruhi oleh nilai inti (core values), sistem

kepercayaan yang mendasari sikap dan perilaku. Nilai inti lebih dalam

dari pada perilaku atau sikap dan menentukan pilihan atau keputusan dan

keinginan seseorang pada tingkat dasar dalam jangka panjang.

4. Faktor Psikologis

Titik awal untuk memahami perilaku konsumen dalam mengambil keputusan

adalah model respons rangsangan pemasaran dan lingkungan yang memasuki

kesadaran konsumen, dan sekelompok proses psikologis yang digabungkan

dengan karakteristik konsumen tertentu yang menghasilkan proses

pengambilan keputusan akhir pembelian.

2.2 Penelitian Sebelumnya

Purnamasari (2015) melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Kualitas

Produk dan Harga Terhadap Kepuasan Konsumen M2 Fashion Online di

Singaraja”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas produk

terhadap kepuasan konsumen produk M2 Fashion Online, pengaruh harga

terhadap kepuasan konsumen produk M2 Fashion Online, Pengaruh Kualitas

Produk dan Harga Terhadap Kepuasan Konsumen Produk M2 Fashion Online.

Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan

kausalitas. Jumlah sampel dalam penelitian sebanyak 100 orang responden. Data

dikumpulkan dengan menggunakan metode dokumentasi dan kuesioner, dianalisis

menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen

produk M2 Fashion Online, hal tersebut ditunjukkan dari nilai t hitung =6,068>ttabel
21

=1,984 atau p-value=0,000< α = 0,05, Harga berpengaruh signifikan terhadap

kepuasan konsumen produk M2 fashion online. Hal tersebut di tunjukkan dari

nilai thitung =8,093>ttabel 1,984 atau p-value=0,000< α = 0,05, kualitas produk dan

harga berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen M2 fashion online.

Hal tersebut ditunjukkan dari nilai Fhitung =76,819>Ftabel =2,698 atau p-

value=0,000< α =0,05. Hasil analisis koefisien determinasi diperoleh 0,605 atau

60,5%.

Abdilla, Kamener dan Rosha (2014) melakukan penelitian dengan judul

“Pengaruh Gaya Hidup, Kepercayaan dan Kualitas Informasi Terhadap Keputusan

Pembelian Online (Study Kasus: Zalora.com)”. penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui pengaruh gaya hidup, kepercayaan dan kualitas informasi terhadap

keputusan pembelian. Objek peneliitian ini adalah produk Zalora shopping online.

Populasi adalah semua konsumen yang membeli produk di Zalora. Jumlah sampel

adalah 130 responden. Sampling teknis adalah Accidental Sampling. Penelitian ini

menggunagan tiga variabel independen dan satu variabel dependen. Metode

analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu regresi dan asumsi uji

normalitas, multikolenieritas, uji heteroskedastisitas. Dan uji hipotesis

menggunakan uji statistik (uji F dan uji-t) yang diperoses oleh SPSS. Berdasarkan

hasil pengujian hipotesis ditemukan bahwa gaya hidup, kepercayaan dan kualitas

informasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa gaya hidup berpengaruh positif dan signifikan

terhadap keputusan pembelian online di Zalora, hal tersebut ditunjukkan dengan

nilai. Koefisien gaya hidup bernilai positif sebesar 0,089, dengan nilai signifikan
22

sebesar 0,013 < α =0,05. Kepercayaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap

keputusan pembelian online di Zalora, ditunjukkan dari niai regresi kepercayaan

bernilai positif sebesar 0,103, dengan nilai signifikan sebesar 0,083 < α =0,05.

Kualitas informasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

pembelian online di Zalora, diperoleh koefisien regresi kualitas informasi bernilai

positif sebesar 0,103, dengan nilai signifikan sebesar 0,000 < α =0,05.

Rahayu, Zuhriyah dan Bonita (2015) melakukan peneliian dengan judul

“Pengaruh Gaya Hidup dan Persepsi Mahasiswa Terhadap Keputusan Pembelian

Secara Online di Kota Palembang”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

antara gaya hidup dan persepsi mahasiswa tentang keputusan pembelian secara

online di Palembang. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan asosiatif

untuk mengetahui apakah gaya hidup dan persepsi mahasiswa mempengaruhi

keputusan pembelian secara online di Palembang. Populasi dalam peneelitian ini

adalah semua mahasiswa aktif di Universitas Swasta Palembang. Dengan sampel

berjumlah 346 dengan menggunakan purposive sampling. Data tersebut adalah

data primer sebagai sumber analisis. Data dikumpulkan dengan menggunakan

regresi linier beganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh yang

signifikan antara gaya hidup dan persepsi mahasiswa terhadap keputusan

pembelian secara online di Palembang.

2.3. Hipotesis
23

Hipotesis dalam penelitian ini adalah

1. Diduga kualitas produk dan gaya hidup secara parsial berpengaruh signifikan

terhadap keputusan pembelian barang-barang Online pada Mahasiswa

Fakultas Ekonomi Universitas Samudra.

2. Diduga kualitas produk dan gaya hidup secara simultan berpengaruh terhadap

keputusan pembelian barang-barang Online pada Mahasiswa Fakultas

Ekonomi Universitas Samudra.

BAB III
24

METODE PENELITIAN

3.1 Ruang Lingkup dan Lokasi Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini termasuk kedalam kajian mata kuliah

Manajemen Pemasaran, dengan menggunakan variabel penelitian kualitas produk,

gaya hidup serta keputusan pembelian. Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa

Fakultas Ekonomi Universitas Samudra yang bertempat di Gampong Meurandeh

Tengah Kecamatan Langsa Lama Kota Langsa, Aceh, Indonesia. Waktu penelitian

ini direncanakan selama 6 bulan yaitu dari bulan Januari sampai dengan Juni

2019.

3.2 Jenis dan Sumber Data

1. Jenis data dibagi menjadi dua, yaitu:

a. Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata, kalimat, gerak tubuh,

ekspresi wajah, bagan, gambar dan foto (Sugiyono, 2014:28). Dalam

penelitian ini data kualitatif yaitu berupa teori-teori yang mendukung

penelitian ini dan gambaran-gambaran umum tentang barang-barang

online.

b. Data Kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data kualitatif

yang diangkat (Sugiyono, 2014:28) Data kuantitatif dalam penelitian ini

berupa hasil kuesioner yang diisi oleh responden dan data tanggapan

responden.

2. Sumber data pada penelitian ini dibagi menjadi dua sumber yaitu:
25

a. Data Primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada

pengumpul data (Sugiyono, 2014:223). Data primer dalam penelitian ini

diperoleh dengan cara melakukan observasi pada objek penelitian yaitu

mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Samudra yang pernah membeli

barang-barang online dengan melakukan wawancara, observasi dan

memberikan kuesioner.

b. Data Sekunder adalah data yang tidak langsung memberikan informasi

data kepada pengumpul data (Sugiyono, 2014:223). Data sekunder dalam

penelitian ini dikumpulkan dengan cara membaca buku-buku milik sendiri

dan dari perpustakaan Universitas Samudra dan jurnal-jurnal yang

berkaitan dengan penelitian ini.

3.3 Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010:80).

Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa aktif Fakultas Ekonomi Universitas

Samudra yang pernah membeli produk online.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono, 2010:81). Teknik pengambilan sampel pada

penelitian ini menggunakan nonprobability sampling, yaitu teknik pengambilan

sampel yang tidak memberikan peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur

atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Suugiyono,2010:84). Untuk

menentukan siapa yang akan peneliti jadikan sampel menggunakan accidental


26

sampling yaiu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja

yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel

bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data

(Sugiyono, 2010:85). Dikarenakan besarnya populasi dalam penelitian ini tidak

diketahui secara pasti, maka pengambilan sampel penelitian menggunakan rumus

unknown population yang dikemukakan oleh (Sarwono,2013:108), yaitu:

Z2pq
n0 =
e2

Dimana:

n0 = besarnya sampel

Z2 = absisca kurva normal yang memotong area sisi (tails), atau 1 tingkat

kepercayaan, sebesar 95% atau 1,96

e = tingkat kepercayaan yang diinginkan 5%

p = proporsi yang diestimasi suatu atribut yang dalam populasi yaitu 0,5

q = 1-p

n0 = (1,96)2 (0,5) (0,5)

(0,1)2

n0 = 96,04 dibulatkan menjadi 96

Dengan demikian dari hasil perhitungan penentuan sampel diatas maka

jumlah sampel yang diperlukan dalam penelitian ini adalah 96 responden.

3.4 Metode Pengumpulan Data


27

Dalam rangka pengumpulan data, yang digunakan untuk melakukan

penelitian ini, yaitu:

1. Penelitian Lapangan

a. Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang mempunyai ciri

yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain yaitu

wawancara dan kuesioner, karena observasi tidak hanya dengan objek

manusia tetapi juga dengan objek-objek alam yang lain (Sugiyono

2010:145). Observasi penelitian ini dilakukan pada mahasiswa Fakultas

Ekonomi Universitas Samudra yang pernah membeli barang-barang

online.

b. Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti

ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan

yang harus di teliti dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal

dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit

atau kecil (Sugiyono 2010:137). Wawancara dalam penelitian ini

dilakukan terhadap mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Samudra

yang pernah membeli barang-barang online.

c. Kuisioner merupakan tehnik pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2010:142). Pernyataan

pertanyaan variabel pada kuisioner dimasukkan ke dalam skala likert

skor 1-5 dengan kriteria sebagai berikut:

a. Sangat setuju (SS) :5


28

b. Setuju (S) :4

c. Netral (N) :3

d. Tidak setuju (TS) :2

e. Sangat tidak setuju (STS) :1

2. Penelitian Kepustakaan

Studi Pustaka adalah sebuah proses untuk mencari berbagai literature,

hasil kajian atau studi yang berhubungan dengan penelitian yang akan dilakukan

(Martono, 2010:42). Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan

membaca buku-buku milik sendiri maupun buku-buku yang ada dari perpustakaan

Universitas Samudra, serta jurnal-jurnal dari website yang berhubungan dengan

penelitian ini.

3.5 Metode Analisis Data

Penelitian ini menggunakan 3 analisis data, analisis data tersebut yaitu:

1. Uji Validitas Dan Reliabilitas

a. Uji validitas

Arikunto (2012:211). Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan

tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Instrumen yang

sahih atau valid mempunyai validitas yang tinggi, sebaliknya instrumen yang

kurang valid memiliki validitas rendah.

b. Uji Realibilitas

Sekaran (2006:40) menyatakan bahwa reliabilitas merupakan konsistensi dan

stabilitas dari pengukuran instrument. Untuk mengetahui reliabilitas variabel


29

digunakan nilai Cronbach’s alpha minimal 0,60, semakin dekat koefisien

keandalan dengan 1,o semakin baik.

2. Uji Regresi Linier Berganda

Menganalisis data pada pengaruh kualitas produk dan gaya hidup terhadap

keputusan pembelian barang-barang online ini menggunakan regresi linier

berganda. Persamaan regresi linier berganda yang digunakan dikemukakan oleh

Sugiyono (2016:275):

Y = a + b1X1+b2X2

Keterangan :

Y = Dependen variabel

a = Konstanta

X1, X2 = Independen variabel

b1, b2 = Koefisien regresi

Persamaan regresi linier berganda diatas dimodifikasi sesuai kebutuhan

penelitian menjadi:

Y =a + b1X1+b2X2

Keterangan:

Y = Keputusan Pembelian

a = Konstanta

X 1 = Kualitas Produk

X2 = Gaya Hidup

b1, b2 = Koefisien regresi


30

3. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Uji t (Uji parsial)

Pengujian ini dilakukan untuk membuktikan apakah terdapat pengaruh yang

signifikansi antara satu variabel bebas secara parsial dalam menerangkan

variabel terikat.

Bentuk pengujiannya:

a. H01:b1 = 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh tidak signifikan dari

variable bebas yaitu kualitas produk dan gaya hidup terhadap variabel

terikat yaitu keputusan pembelian

Ha1:b1 ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh signifikan dari

variable bebas yaitu kualitas produk dan gaya hidup terhadap variabel

terikat yaitu keputusan pembelian.

b. H02:b2 = 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh signifikan dari

variabel bebas yaitu kualitas produk dan gaya hidup, terhadap variabel

terikat yaitu keputusan pembelian.

Ha2:b2 ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh signifikan dari variable

bebas yaitu kualitas produk dan gaya hidup terhadap variabel terikat yaitu

keputusan pembelian.

Kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut:

a. H0 diterima jika tsig > α = 5%

b. Ha diterima jika tsig < α = 5%


31

2. Uji F (Uji simultan)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh signifikansi variabel

bebas secara simultan dalam menerangkan variabel terikat.

Adapun uji-F menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:

a. H0:b1,b2 = 0, artinya secara simultan terdapat pengaruh tidak signifikan

dari variabel bebas yaitu kualitas produk dan gaya hidup terhadap variabel

terikat yaitu keputusan pembelian.

b. Ha:b1,b2 ≠ 0, artinya secara simultan terdapat pengaruh yang signifikan

dari variabel bebas yaitu kualitas produk dan gaya hidup terhadap variabel

terikat yaitu keputusan pembelian.

Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:

a. H0 diterima jika Fsig > α = 5%

b. Ha diterima jika Fsig < α = 5%

3. Uji koefisien determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2), pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan

model dalam menerangkan variasi variabel independen yaitu kualitas produk

dan gaya hidup, yang mampu menjelaskan variasi pada variabel dependen

yaitu keputusan pembelian. Priyatno (2008:81), Adjuste R Square adalah R

Square yang telah disesuaikan, nilai ini selalu lebih kecil dari R Square dari

angka ini bisa memiliki harga negatif, bahwa untuk regresi lebih dari dua

variabel maka digunakan Adjusted R Square sebagai koefisien determinasi.


32

3.6 Definisi Operasional Variabel Penelitian

Tabel III.1
Definisi Operasional Variabel Penelitian

Variabel Definisi Indikator Skala


ukur
Kualitas Kualitas produk adalah 1. Performances (Kinerja). Skala
produk suatu pemahaman bahwa 2. Features (Fitur) Likert
(X1) produk yang ditawarkan 3. Reliability (Kepercayaan
oleh penjual online Suatu produk)
mempunyai kualitas yang 4. Durability (Daya tahan)
tidak dimiliki oleh produk 5. Aesthetics (Estetika)
pesaing lainnya.
Gaya Gaya hidup adalah suatu 1. Aktivitas (Activities) Skala
Hidup gambaran tingkah laku 2. Minat (Interest) Likert
(X2) seorang mahasiswa 3. Opini (Opinion)
(konsumen) secara Sumber: Setiadi
menyeluruh didunia yang
tercermin dalam aktivitas,
minat, opini dalam
kaitannya untuk membeli
barang-barang online
Keputusan Keputusan pembelian 1. Keinginan untuk Skala
Pembelian merupakan suatu proses menggunakan produk Likert
(Y) dimana mahasiswa 2. Keinginan untuk membeli
memilih, mengatur dan produk
menterjemahkan informasi 3. Memberikan rekomendasi
untuk menciptakan kepada orang lain.
gambaran dunia yang 4. Melakukan pembelian
berarti tentang berbelanja ulang
online dan memutuskan Sumber: Kotler dan Amstrong
untuk membeli barang- (2008:281)
barang online.
33

DAFTAR PUSTAKA

Sumarwan, Ujang. 2011. Perilaku Konsumen. Bogor: Ghalia Indonesia.

Kotler, Philip dan keller, Kevin Lane. 2008. Manajemen Pemasaran. Jakarta:
Erlangga.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Manajemen. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 201. Metode Penelitian Kuantitatif & Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Kotler, Philip. 2007. Manajemen Pemasaran. Jilid 2. Jakarta: PT Macana Jaya


Cemerlang.

Setiadi, Nugroho. 2010. Perilaku Konsumen. Jakarta: Kencana.

Kotler, Philip dan Keller, Kevin, Lane. 2009. Marketing Manajemen. Edisim13.
Erlangga: Jakarta.

Kotler, Philip dan Armstrong Garry. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran. Edisi 12,
jilid 1. Erlangga: Jakarta.

Kotler, Philip dan keller, Kevin, Lane. 2009. Manajemen Pemasaran. Jakarta:
Raja Grafindo Persada.

Assuari, Safjan. 2010. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Boyd, Harper, dan W. Ovrille, C. Lareche, Jean Claude, Mullin, Jhon. 2005.
Manajemen Pemasaran. Edisi kedua. Erlangga: Jakarta

Kotler, Philip. 2009. Manajemen Pemasaran. Jilid 2, Jakarta: PT Macana Jaya


Cemerlang.

Kotler, Philip dan Keller, Kevin, Lane. 2008. Manajemen Pemasaran. Edisi ke
13, jilid 2. Jakarta: Erlangga.
34

Peter, J. Paul dan Olson, Jerry. 2013. Perilaku Konsumen dan Strategi
Pemasaran. Jilid 1, Edisi 9. Jakarta: Salemba Empat.

Sarwono, Jonathan. 2013. Strategi Melakukan Riset. Yogyakarta: Andi.

Arikunto, Suharsmi. 2012. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.


Jakarta: Rineka Cipta.

Rahayu Sri, Zuhriyah, dan Silvia Bonita. 2015. “Pengaruh Gaya Hidup dan
Persepsi Mahasiswa Terhadap Keputusan Pembelian Secara Online di
Kota Palembang”. Jurnal Manajemen dan Bisnis Sriwijaya. Vol.13. No.3

I.G.A Yulia Purnamasari. 2015. “Pengaruh Kualitas Produk dan Harga Terhadap
Kepuasan Konsumen Produk M2 Fashion Online di Sangaraja tahun
2015”. Jurnal Jurusan Pendidikan Ekonomi (JJP). Vol.5. No.1.

Marjesi Abdilla, Dahlia Kamener, Zesashina Rosha. 2014. “Pengaruh Gaya


Hidup, Kepercayaan dan Kualitas Informasi Terhadap Keputusan
Pembelian Online”. Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas
Bung Hatta
35

IDENTITAS RESPONDEN

a. Jenis Kelamin : □ Laki-laki □ Perempuan


b. Umur :
1. 18 – 20 Tahun
2. 21 – 22 Tahun
3. > 23 Tahun
c. Progrsm Studi :
a. Manajemen
b. Pembangunan
c. Akuntansi

CARA MENGISI JAWABAN

Anda diminta untuk mengisi salah satu dari beberapa alternatif pertanyaan dan
jawaban yang telah terseda dalam kuesioner ini dan beri tanda checklist () atau
tanda silang (X) pada jawaban yang anda anggap paling benar, pada kolom yang
telah disediakan.

Keterangan:

Besar skala dalam kuesioner ini adalah:

Sangat Tidak Setuju (SS) =1

Tidak Setuju (TS) =2

Netral (N) =3

Setuju (S) =4

Sangat Setuju (SS) =5


36

Kualitas Produk (X 1)

No. Pertanyaan STS TS N S SS


1. Barang-barang online yang ditawarkan memiliki
manfaat apabila digunakan.
2. Barang-barang online yang ditawarkan sangat
unik dan bagus
3. Saya merasa barang-barang online yang
ditawarkan sesuai dengan detail informasinya
4. Barang-barang online yang ditawarkan tidak
kalah awetnya dengan barang ditoko
5. Saya tertarik pada barang-barang online yang
memiliki fungsi guna yang sesuai dengan
keinginan saya.

Gaya Hidup (X 2)

No. Pertanyaan STS TS N S SS


1. Saya sering melihat aplikasi yang menawarkan
barang-barang online.
2. Barang-barang online yang ditawarkan menarik
perhatian saya untuk membeli
3. Banyaknya platfrom yang menawarkan barang-
barang online semakin memudahkan saya dalam
memenuhi kebutuhan

Keputusan Pembelian (Y)

No. Pertanyaan STS TS N S SS


1. Saya ingin memiliki salah satu produk online
yang ditawarkan
2. Saya ingin membeli barang-barang online yang
sesuai dengan kebutuhan saya
3. Saya akan merekomendasikan barang-barang
online kepada orang lain untuk memilih produk-
produk online karena mudah dan praktis

Anda mungkin juga menyukai