Tugas Mandiri
Tugas Mandiri
NIM :16504241012
KELAS :A
Fungsi Baterai:
1. Pada saat mesin hidup baterai digunakan untuk bagian yang memerlukan energy listrik dari
baterai seperti system pengapian.
2. Pada saat mesin mulai dihidupkan dengan system starter, dimana energy listrik yang
dibutuhkan untuk menghidupkan maotor starter disuplai dari baterai.
3. Pada saat mesin dalam keadaan mati energy listrik dari baterai dibutuhkan untuk
menghidupkan system penerangan, assesoris dan lainya.
Aki kering merupakan bentuk pengembangan dari aki basah yang sudah lama dikenal
konsumen. perbedaan fisik yang langsung dapat dilihat adalah pada warna wadah yang gelap
/ tidak transparan dan tidak adanya lubang-lubang untuk mengisi air aki. Cairan berbentuk gel
digunakan sebagai pengganti cairan elektrolit. Gel ini sangat minim tingkat penguapannya
dan pada saat menguap pun, uap tersebut tidak dibuang keluar wadah, tetapi masuk lagi ke
dalam wadah (maintenance free).
Konstruksi Baterai:
Listrik pada baterai dibangkitkan akibat reaksi kimia antara pelat positif, elektrolit baterai,
dan pelat negative. Saat baterai dihubungkan dengan sumber listrik (dari battery charger atau
system pengisian pada mobil), maka terjadi proses pengisian (charge). Proses tersebut scara
kimia dapat dirumuskan sebagai berikut :
Pada saat system starter difungsikan untuk menghidupkan mesin, maka energy listrik yang
tersimpan di baterai akan keluar mengalir ke beban. Proses ini disebut proses
pengosongan/pengeluaran arus listrik (discharge). Proses pengeluaran secara kimia dapat
dirumuskan sebagai berikut.
Dari reaksi kimia tersebut terdapat perbedaan elektrolit baterai saat kapasitas baterai penuh
dan kosong, dimana saat baterai penuh elektrolit terdiri dari 2 H2SO4, sedangkan saat kosong
elektrplit bateai adalah 2 H2O.
Selama waktu berjalan, energy listrik yang tersimpan di dalam baterai perlahan-lahan
semakin berkurang walaupun baterai tidak dihubungkan dengan rangkaian system atau
beban. Fenomena ini disebut dengan “pengosongan sendiri”. Khusus untuk baterai yang
sudah tua , antimony dari pelat positif akan terlepas bergerak pindah melalui elektrolit ke
pelat negative. Hal ini menyebabkan terjadinya hubungan singkat local antara antimony dan
bahan aktif pada pelat negative. Selain itu, pengosongan sendiri akan terjadi pada baterai
apabila terdapat kotoran besi atau logam yang masuk ke dalam sel baterai. Hal lain yang erlu
diketahui juga bahwa pengosongan sendiri pada baterai bervariasi berdasarkan temperature
kekuatan elektrolit. Temperatur yang tinggi akan mempercepat proses pengosongan sendiri.
Baterai yang tersimpan pada temperature 100o F (37,8o C) akan kehilangan setengah isinya
dalam waktu 30 hari, sedangkan baterai yang tersimpan pada 0o F (-17o C) tidak terjadi
kehilangan isi. Hal yang sama juga berkaitan dengan persentase asam sulfat,. Asam sulfat
yang tinggi persentasenya akan mempercepat terjadinya pengosongan sendiri dan
pembentukan sulfat pada sel baterai.
Asam sulfat, merupakan bahan elektrolit aktif pada baterai, yang bersifat sangat
korosif/merusak. Ini dapat menyebabkan kerusakan pada semua bahan yang dikenainya. Ini
akan menyebabkan keracunan atau luka bakar yang serius bila terkena kulit, dapat juga
mengebabkan kebutaan bila mengenai mata. Bila cairan asam baterai mengenai kulit anda:
1) Basuhlah kulit anda denga air yang bersih
2) Basuhlah berulang-ulang kurang lebih 5 menit, ini akan melarutkan asam pada air tersebut.
3) Bila Cairan asam mengenai mata anda, basuhlah mata anda dengan air berulang-ulang,
segera pergi ke dokter.
4) Larutan elektrolit juga berbahaya pada cat kendaraan, pada kasus lain larutan elektrolit dapat
menetesi cat, usaplah dengan air yang banyak.
SUMBER:
http://www.viarohidinthea.com/2015/03/baterai-accu.html
http://banaranotosport.blogspot.co.id/2012/07/pemeliharaan-bateri-accu-baterai.html