Anda di halaman 1dari 8

JURNAL LOGIC. VOL. 17. NO. 1.

MARET 2017 1

ANALISIS KECENDRUNGAN CURAH HUJAN TERHADAP


DISTRIBUSI DATA EKSTRIM PADA DAERAH ALIRAN SUNGAI
DI PULAU AMBON

Obednego Dominggus Nara


Politeknik Negeri Ambon
Jl.Dr.Siwabessy No44 001/04 – 081233226644
Email : obednara@gmail.com

Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kecenderungan curah hujan yang terjadi pada Daerah
aliran sungai yang berada di pulau Ambon selama 32 tahun (1984-2015) yang diuji dengan metode Mann-
Kendall dan menggunakan EVT (Extreme Value Theory) untuk membahas kejadian kejadian-kejadian ekstrim
yang terjadi dan dimodelkan dengan distribusi GEV. Dari hasil analis statistik mengidentifikasikan terjadi
kencenderungan perubahan curah hujan secara signifikan (α) 0,05 ditemukan kecenderungan tren naik (positif) 8
bulan, dan 4 bulan dengan kecenderungan turun (negatif) di Kota Ambon. Dari hasil model dengan
menggunakan distribusi GEV maka didapat tingkat kesalahan untuk (α) 0,05 akan memberikan suatu keputusan
kalau distribusi yang diuji cocok dengan distribusi GEV dan uji ditribusi Kolmogorov-Smirnov, dengan
disitrbusi GEV memiliki peluang = 0.0405 dan memiliki nilai paling maksimum dibandingkan dengan nilai
lainnya. Oleh sebab itu hasil uji telah memberikan interpertasi analisis kalau data curah hujan mengikuti bentuk
distribusi GEV dengan rata-rata (μ) = 38.629 standar deviasi (σ) = 36.64 dan bentuk (ξ) = 0.436. Hasil uji
telah memberikan bukti yang cukup kalau curah hujan pada Daerah aliran sungai di pulau Ambon berdistribusi
ekstrim dan mempunyai fungsi sebaran nilai maksimum untuk pengamatan jangka waktu yang sesuai dengan
periode ulang.

Kata kunci ; Mann-Kendall, EVT, Pulau Ambon

RAIN TEACHING TREND ANALYSIS OF EXTRIM DATA


DISTRIBUTION ON RIVER FLOW AREA
IN AMBON ISLAND

Abstract This study aims to determine the trend of rainfall in the water catchment areas are located on the
island of Ambon for 32 years (1984-2015) which were tested with the Mann-Kendall method and using the
Extreme Value Theory (EVT) to discuss the incidence of extreme events that occurred and modeled with GEV
distribution. From the results of statistical analysis, it is identified that the trends in precipitation changes in
Ambon city occurred significantly (α=0.05) with tendency rising trend (positive) for 8 months and 4 months with
a tendency to decrease (negative). The result model of GEV showed an error rate (α=0.05) that will give a
distribution decision chance of 0.0405; which is accordance to the distribution from Kolmogorov-Smirnov test,
and the maximum value compared with other values.Interpretation of analysis results on rainfall data follows
the GEV distribution with mean (μ) = 38.629, standard deviation (σ) = 36.64, and shape (ξ) = 0.436. The results
have provided evidence that sufficient rainfall in the water catchment areas are located on the island of Ambon
has extreme distribution and the distribution function has a maximum value for the period of observation in
accordance with the return period.

Key words: Mann-Kendall, EVT, distribusi , island of Ambon

dan para peneliti dimana fenomena perubahan


1. Pendahuluan iklim yang terjadi pada bentuk variasi skala
temporal dan spasial. Fenomena ini dapat
Perubahan iklim adalah salah satu tantangan utama berdampak pada kehidupan manusia baik secara
di dunia yang telah dipelajari oleh para ilmuwan langsung maupun tidak langsung. Penelitian ilmiah
JURNAL LOGIC. VOL. 17. NO. 1. MARET 2017 2

telah menunjukkan bahwa suhu udara permukaan 2.2 Signifikan


meningkat sekitar 0,2 sampai 0,6 ° C selama abad Tingkat signifikansi (α) merupakan alat ukur
terakhir (Abaurrea dan Cerian, 2001) dan studi apakah uji statistik akan berbeda dari nilai-nilai
menunjukkan bahwa parameter ini dapat yang biasanya terjadi di bawah H0. Secara khusus,
meningkatkan sekitar 1,5-4,5 ° C sampai tahun tingkat signifikansi adalah probabilitas nilai uji
2100 (IPCC, 2004). Ini harus mempertimbangkan statistik ekstrim, atau H0. Sebagai contoh untuk α =
bahwa tingkat ini dapat bervariasi dalam wilayah 0 .05, uji nilai statistik kritis adalah nilai yang akan
geografis yang berbeda (Colin et al., 1999) melebihi 5% dari nilai uji statistik yang diperoleh
[4,5,19].Pemanasan global dapat berpengaruh pada dari data acak. Jika nilai uji statistik lebih besar dari
ekosistem darat terutama siklus air. Curah hujan nilai uji statistik kritis (H0) lebih ekstrim dari nilai
merupakan input utama dalam pengelolaan sumber diamati dengan asumsi tidak ada trend / perubahan
daya alam, dalam setiap perubahan suatu variabel (H0) ditolak. Oleh karena itu, tingkat signifikansi
akan memberi dampak pengaruh terhadap adalah probabilitas untuk menguji tren / perubahan
pengelolaan sumber daya air, terutama studi ilmu (tolak H0) Kemungkinan interpretasi tingkat
perubahan iklim difokuskan pada kemungkinan signifikansi mungkin: α> 0,1 terhadap H0
perubahan dari data seri tahunan dengan variabel • 0,05 < α < 0.1 terhadap H0
curah hujan atau variabilitas yang lainnya [17]. • 0,01 < α < 0,05 terhadap H0
Persoalan dampak perubahan iklim secara global • α < 0,01 terhadap H0
sangat terasa di beberapa wilayah di Indonesia
yang berkontribusi terjadinya beberapa fenomena 2.3 Statistik uji Mann-Kendall
ekstrim, salah satu wilayah yang mengalami Untuk uji Mann-Kendall hipotesis awal (H0) dari
dampak tersebut adalah kota Ambon. Untuk statistik Mann-Kendall, S, dianggap 0 (jika tidak
menghindari akibat buruk dari kejadian ekstrim ada perubahan). Jika nilai data dari periode waktu
curah hujan , sangatlah penting untuk memberi selanjutnya lebih tinggi dari nilai data sebelumnya,
perhatian secara khusus terhadap nilai-nilai S ditambah 1 merupakan hipotesis 1 (H1)
ekstrim, mengingat ketidakmampuan manusia [8,9,14,15,16]. Di sisi lain, jika nilai data dari
untuk menghindar atau membebaskan dari bencana periode waktu kemudian lebih rendah dari nilai
yang dapat ditimbulkan oleh fenomena curah data sebelumnya, S dikurangi oleh rendah dari nilai
hujan. data sebelumnya, S dikurangi oleh 1. Hasil bersih
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk dari semua penambahan dan pengurangan tersebut
mengevaluasi perubahan iklim yaitu kecendrungan menghasilkan nilai akhir S. Misalkan x1,x2,xn
curah hujan di kota Ambon dengan menggunakan mewakili n dimana x merupakan titik data waktu j,
metode Uji Mann-Kendall [1,2,3,4,20] dan kemudian Man-Kendall (s) adalah :
menggunakan EVT (Extreme Value Theory) [6,24]
untuk menjelaskan kejadian-kejadian ekstrim (1)
S  k 1  j k 1 sign( X j  X k )
n1 n
berdasarkan nilai-nilai yang didapat dari nilai
ekstrim guna membentuk fungsi sebaran nilai-nilai
ekstrim terhadap anomali curah hujan. Dimana :
Sign (Xj – Xk) = 1 Jika Xj – Xk> 0
2 Metode Penelitian Sign (Xj – Xk) = 0 Jika Xj – Xk = 0
2.1 Uji Mann-Kendall Sign (Xj – Xk) = -1 Jika Xj – Xk< 0
Uji Mann-Kendall adalah tes non parametrik untuk
mengidentifikasi kecendrungan dalam data rentang Jika hipotesis H0 benar, maka S adalah
waktu tertentu. Tes ini membandingkan besaran
n(n  1)( 2n  5)
magnitudo relatif dari data sampel terhadap nilai s 
data itu sendiri (Gilbert 1987). Salah satu manfaat 18
dari tes ini adalah data tidak perlu sesuai dengan terdistribusi normal dengan Nilai S positif (2)
yang
setiap distribusi tertentu. Selain itu, data hasil yang sangat tinggi menunjukkan peningkatan dari tren,
tidak terdeteksi dapat dimasukkan dengan dan jika nilai negatif yang sangat rendah akan
memberikan nilai umum yang lebih kecil dari nilai menunjukkan tren menurun. Namun, perlu untuk
terkecil yang diukur pada kumpulan data. Prosedur dihitung kemungkinan hubungan S dan nilai
yang akan dijelaskan mengasumsikan bahwa hanya sampel, nilai n digunakan untuk mengukur
ada satu nilai data per periode waktu. Nilai data
perubahan kecendrungan signifikan atau tidak
dievaluasi sebagai time series. Setiap nilai data
[5,18,23]. Prosedur untuk menghitung probabilitas
dibandingkan dengan semua nilai data berikutnya.
dapat dihitung dengan persamaan dibawah ini:
JURNAL LOGIC. VOL. 17. NO. 1. MARET 2017 3

(S  1)
 s , Jika S  0 2.5 Estimasi Parameter
 Metode estimasi yang sering dipakai (3)
Z 0 , Jika S  0
(S  1) adalah maksimum likelihood estimation
 , Jika S  0 (MLE) [7,25]. Misalkan y1,...,yn adalah n observasi
 s yang independaen dari variabel acak Y1,...,Yn yang
masing-masing berdistribusi GEV dengan
Perhitungan probabilitas normal dengan uji statistik parameter tak tentu θ = (µ,σ,ξ). Selain itu data
untuk mengukur suatu probabilitas distribusi diasumsikan tidak bergantung satu sama lain, maka
: F(yi,...,yn|θ)=f(y1|θ)...f(yn|θ) Inilah
1  Z2 
(
f Z)
 exp  yang disebut dengan fungsi likelihood,
2  2 
normal dengan rata-rata 0 dan standar sering ditulis l(θ|y). Log dari
(4)
1
1
1 yi   

n
2.4 Teori Nilai Ekstrim (Extreme Value 1  
i 1 
 (7)
Theory)   
Berdasarkan teori diketahui secara asimptotik
nilai ekstrim curah hujan akan konvergen
  
1
mengikuti distribusi GEV (Generalized Extreme   ti     
L( y  K i 1 exp   1  
n

Value) [3,11,21,22,25] yang merupakan nilai
    
ekstrem pada suatu periode tertentu. Misalkan kita  
mempunyai variabel acak bebas x1,x2,...xn tiap (8)
variabel xi mempunyai fungsi distribusi sama yaitu
1.2.6 Diagnosis Model
F(x) selanjutnya dipertimbangkan nilai
maksimum Mn = max(X1,X2,Xn) Suatu pemodelan data biasanya diawali dengan
seperti tertulis seperti persamaan dibawah asumsi, data yang diasumsikan menganut distribusi
ini ; (5) tertentu. Kemudian, dengan data dan parameter dari
distribusi yang akan diestimasi. Konsekuensinya,
  1
 asumsi awal harus diuji, yaitu kesamaan data
exp   1    x     ,   0
       dengan model yang diasumsikan. Ada dua teknik
     
   uji diagnosis berdasarkan grafik akan dijelaskan
 sebagai berikut ini.
F ( x)  
 Grafik Probabilitas dan QQ Plot
exp   exp   x    ,   0 Misal y1, ..., yn adalah rangkaian observasi nilai
   
      ekstrim (blok maksima) yang independen dengan

 fungsi distribusi G (tak diketahui). Jika yi
Parameter bentuk ξ menentukan karakteristik ujung diasumsikan berdistribusi GEV, dan dengan MLE
sebaran; jika ξ < 0 maka fungsi peluangnya kita dapatkan estimasi dari distribusi G. Maka
fungsi empiris tersebut adalah,

~ i
P(Y  y(i )  G( y(i ) ) 
~  1   i   n 1
G 1    ˆ  1  ( log )  Jika distribusi empiris ini dapat digunakan (9)
 n  1  n 1  mengestimasi distribusi data sesungguhnya (G).
mempunyai suatu titik ujung kanan yang terhingga Maka asumsi yi ≈ GEV benar, maka G ≈ G untuk
dan jika ξ ≥ 0 fungsi peluangnya akan mempunyai tiap . Akibat-nya, grafik dari pasangan titik
suatu titik ujung kanan yang tak terhingga. (G(y(i)),G(y(i))) untuk i = 1,...,n akan terletak
Distribusi nilai ekstrim yang diperkenalkan oleh sepanjang garis diagonal (gradien 1). Ini yang
Jenkinson (1955) , merupakan kombinasi dari tiga dikenal dengan grafik probabilitas (probability
tipe distribusi terbatas untuk nilai ekstrim menjadi plot) atau P-P Plot. Sedangkan grafik kuantil (Q-
satu bentuk tunggal seperti yang diturunkan oleh Q plot) pada bagian lain merupakan plot dari
Fisher dan Tippet (Hosking et al. 1985) [10]. pasangan titik
Ketiga bentuk tunggal yang dimaksud adalah
distribusi Gumbel,

Dimana µ adalah parameter lokasi, σ > 0


adalah parameter skala ξ > 0 adalah (6)
parameter bentuk (Richard, 2002)[21]
(10)
JURNAL LOGIC. VOL. 17. NO. 1. MARET 2017 4

sebesar 430.70 mm dan minimum minimum tahun


 ~  i 
 y ( i ) , G 1    1999,2001, 2003 sebesar 0 mm Dari hasil analisis
  i 1  statistik menunjukan curah hujan rata-rata tahun
bervariasi antara 25,63 mm dan 131,408 mm
1.2.7 Penentuan Nilai ekstrim sedangkan nilai rata-ratanya 181,07 mm selama 32
Penentuan nilai-nilai ekstrim dapat dilakukan tahun seperti pada gambar.1 dibawah ini, sehingga
dengan dua cara yaitu : curah hujan yang terdistribusi merupakan tahun
1. Dengan mengambil nilai-nilai maksimum
curah hujan rata-rata tinggi.
dalam suatu periode, misalnya periode
mingguan atau bulanan, pengamatan atas nilai-
nilai ini dianggap sebagai nilai-nilai ekstrim.
2. Dengan mengambil nilai-nilai yang melampaui
suatu nilai threshold, seluruh nilai-nilai yang
melampaui threshold dianggap sebagai nilai-
nilai ekstrim.

1.2.8 Periode ulang (return level)


Dalam praktiknya besaran/kuantitas yang menjadi
perhatian bukan hanya tertuju pada pendugaan
parameter itu sendiri tapi pada kuantil yang juga
disebut sebagai periode ulang (return level) dari
penduga GEV [6,13,14,27]. Nilai dugaan tingkat Gambar 1 Curah Hujan Maksimum Tahunan
pengembalian curah hujan maksimum dan suhu
yang diperoleh akan dipakai untuk validasi pada
data curah hujan dan suhu. Jika F adalah sebaran

 1
x k  F 1 1  
 k
dari nilai maksimum untuk pengamatan jangka (11)
waktu yang sama, maka ;
tingkat pengembalian akan mengikuti persamaan
berikut ; dimana F-1 adalah fungsi kuantil dari
fungsi sebaran F, k adalah jangka waktu dan p
adalah periode. Nilai periode ulang merupakan
nilai maksimum yang diharapkan akan dilampaui
satu kali dalam jangka waktu k dengan Gambar 2 Curah Hujan MeanTahunan
periode p, atau dengan kata lain dalam (12)
k jangka waktu, curah hujan akan
mencapai nilai maksimum satu kali setelah

^ ^    
 
 -   1 
1 - - ln 1 -  ;  0
 ^    p  
     
xk  
 ^ ^   1 
 -  ln - ln 1 -  ;  0

   p 
dugaan parameter µ,σ dan ξ dapat disubtitusikan
dengan persamaan [14] Gambar 3 Curah Hujan Minimum Tahunan

1.3 Hasil dan Pembahasan 1.3.2 Analisis Curah Hujan Bulanan

1.3.1 Curah hujan harian maksimum tahunan Pada statistik nonparametrik dengan menggunakan
metode Uji Mann-Kendall maka dapat dihitung tren
Penelitian yang dilakukan pada DAS di pulau curah hujan selama 32 tahun dari bulan Januari
Ambon memberikan suatu gambaran sampai dengan bulan Desember, dan secara
kecenderungan curah hujan selama 32 tahun [1984- individual dapat dihitung besarnya kemiringan
2015] dengan curah hujan harian maksimum lereng (Sen’S) dengan Tingkat signifikansi (α) 0,05
tahunan terjadi pada tanggal 22 Juni tahun 1984 maka hasil uji dapat dilahat pada tabel 1 di bawah
JURNAL LOGIC. VOL. 17. NO. 1. MARET 2017 5

ini. Distribusi rata-rata curah hujan di daerah


penelitian ditunjukkan gambar 4 dengan
kecenderungan terjadi peningkatan curah hujan
selama 382 bulan tetapi tidak terlalu signifikan
karena seri data curah hujan dijadikan satu. Secara
statistik, tren yang signifikan ditemukan terhadap 8
bulan dengan kecenderungan tren naik (positif) dan
4 bulan yaitu bulan Januari,April, Juli dan bulan
Agustus mengalami tren turun (negatif) seperti
gambar 5 kesimpulan untuk analisis uji tren curah
hujan adalah terjadi peningkatan curah hujan untuk Gambar 5 Grafik tren curah hujan selama 32 Tahun
periode 1984 – 2015.
1.3.3 Pemilhan Distribusi
Dalam penentuan jenis distribusi ekstrim yang
digunakan maka analisis parameter statistik yang
dipilih :
1) Pemilihan model Hipotesis distribusi
Dari fenomena curah hujan yang terjadi selama 32
tahun (1984-2015) di daerah Pulau Ambon dapat
diberikan kesimpulan awal bahwa curah yang
terjadi berdistribusi ekstrim. Visualisai dari grafik
boxplot seperti yang tergambar pada gambar 6
Gambar 4 Curah Hujan Maksimum 382 Bulan merupakan bentuk lain untuk gambaran data secara
deskriptif dalam penelitian ini. Boxplot untuk data
Tabel 1 Hasil uji kecenderungan curah hujan bulanan tahunan mempunyai gambaran nilai rata-rata yang
1984 – 2015 dengan Mann-Kendal. ditunjukkan dengan tanda garis di tengah kotak dan
berada di posisi bagian bawah. Pola ini terbaca
Bulan Obs Min Max Mean Sd
bahwa sebagian besar data berada di sisi kiri
Jan 32 1.80 456.00 226.48 102.08 sedangkan pada bagian lainnya adalah nilai
Peb 32 0.01 498.50 205.08 127.53 tertinggi yang ekstrim dengan munculnya tanda ‘*’.
Mar 32 10.80 459.00 225.32 109.51 Karakteristik data yang tidak berbentuk simetris
apr 32 143.50 567.50 302.26 111.41 dengan proporsi data yang lebih banyak di bagian
Mei 32 166.30 1053.20 509.32 175.14 sisi kiri diduga data curah hujan akan mengikuti
Jun 32 82.80 1274.00 577.39 261.26
distribusi ekstrim.
Jul 32 18.20 953.10 540.01 240.20
Ags 32 6.60 1151.40 420.22 292.70
Boxplot tahun 1984-2015
Sep 32 3.40 1685.90 370.59 357.13 1800
Okt 32 12.00 435.80 199.94 121.56 1600
Curah Hujan (mm)

Nop 32 0.01 323.70 135.61 92.49 1400


1200
Des 32 59.00 411.40 227.72 111.21
1000
800
Bulan MK P S Sen'S α Tren
600
Jan -0.02 0.91 -8.00 -0.28 0.05 Naik 400
Peb 0.02 0.90 9.00 0.19 0.05 Naik 200
Mar 0.07 0.60 33.00 0.85 0.05 Naik 0

apr -0.11 0.37 -56.00 -1.53 0.05 Turun


1984
1985
1986
1987
1988
1989
1990
1991
1992
1993
1994
1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015

Mei 0.06 0.63 31.00 1.18 0.05 Naik


Jun 0.16 0.21 78.00 6.98 0.05 Naik Durasi 32 Tahun

Jul -0.04 0.75 -21.00 -1.83 0.05 Turun


Ags -0.01 0.95 -5.00 -0.53 0.05 Turun
Sep 0.05 0.67 27.00 1.19 0.05 Naik Gambar 6 Grafik Boxplot curah hujan
Okt 0.09 0.48 45.00 1.95 0.05 Naik
2) Estimasi/taksiran parameter
Nop 0.10 0.46 47.00 1.01 0.05 Naik
Des 0.14 0.28 67.00 1.86 0.05 Naik Jenis data ekstrim yang digunakan adalah GEV
maka langkah selanjutnya adalah mengestimasi
JURNAL LOGIC. VOL. 17. NO. 1. MARET 2017 6

parameter dari distribusi asumsi. Sesuai persamaan Hasil uji dsitribusi data dapat terlihat pada tabel.3
[5] maka nilai µ = parameter lokasi, σ = parameter dibawah ini
skala, ξ = parameter bentuk (shape), dan Metode
Tabel 3. Uji Kecokcokan distribusi
estimasi yang dipakai adalah maximum likelihood
estimation (MLE). Seperti tabel.2 Distribusi
Uji Distribusi Parameter
Gamma GEV Normal Weibull
Sampel 382 382 382 382
Tabel.2 Estimasi distribusi dengan Maximum KS Probabilitas 0.12328 0.0405 0.23306 0.11194
Likelihood Estimation Urutan 3 1 4 2
Parameter Sampel 382 382 382 382
Distribusi
α β σ μ ξ AD Probabilitas 24.08 0.63659 44.313 23.194
Gamma 1.0908 82.103 Urutan 3 1 4 2
GEV 36.64 38.629 0.43624 Sampel 382 382 382 382
Normal 117.01 87.226 Chi Kuadrat Probabilitas 32.673 10.052 279.54 32.397
Weibull 0.98125 88.699 Urutan 3 1 4 2

3) Pengukuran kecocokan distribusi (goodness fit) Dari Tabel 2 dan Tabel 3 hasil pengujian distribusi
data dengan tingkat kesalahan (α) sebesar 0,05 akan
EVT (Extreme Value Theory), EVT memberi memberikan keputusan bahwa distribusi yang diuji
informasi terhadap kejadian-kejadian ekstrim dari cocok dengan distribusi data, apabila peluang yang
nilai-nilai yang diperoleh untuk membentuk suatu terhitung bernilai lebih besar dari 0,05. Seperti
fungsi sebaran dari nilai-nilai ekstrim terhadap hasil uji kecocokan model yang dilakukan dengan
fenomena curah hujan. Guna menganalisis kejadian ketiga model diatas maka uji distribusi yang dapat
ekstrim maka perlu diketahui pada statistik diterima adalah uji ditribusi Kolmogorov-Smirnov,
distribusi ekstrim mempunyai banyak distribusi, dengan disitrbusi GEV memiliki peluang = 0,0405
akan tetapi pada penelitian ini hanya melibatkan dan bernilai paling tinggi dibandingkan dengan
disribusi GEV, distribusi Gamma, Distribusi distribusi lainnya. Hasil Uji telah memberikan
Weibull dan distribusi Normal. Dari hasil analisis suatu bukti yang cukup kalau data curah hujan
dan estimasi distribusi probabilitas data curah hujan mengikuti distribusi GEV dengan nilai rata-rata (μ)
maka histogram dari data curah hujan mempunyai = 38,629, standar deviasi (σ) = 36,64 dan bentuk
bentuk pola distribusi generalized extreme value, (ξ) = 0,436. Kesesuaian distribusi selain dilakukan
selanjutnya sebaran data ini akan diuji dengan uji inferensial dapat pula dites dengan melihat
beberapa metode distribusi sebagai pembanding gambar P-P plot dan Q-Q plot. Apabila gambar ini
antara lain Normal, Weibull dan Gamma seperti dapat membentuk sebuah pola garis lurus, maka
terlihat pada gambar 7. dapat disimpulkan bahwa distribusi tersebut cocok
dengan distribusi data hasil penelitian.
4) Uji Kecocokan distribusi (the goodness of fittest
test)
Untuk menguji kecokcokan parameter (the
goodness of fittest test) maka diperlukan sampel
data untuk menguji fungsi distribusi peluang yang
dapat diperkirakan untuk mewakili distribusi
frekuansi tersebut. Pada penelitian metode yang
digunakan adalah uji Smirnov Kolmogorov untuk
menguji simpangan arah horisontal dan uji Chi-
Square untuk menghitung simpangan arah vertikal
dan Anderson-Darling digunakan mengukur
kesesuaian distribusi data terhadap distribusi
tertentu dengan hipotesis statistik :
H0 = Distribusi data sesuai dengan distribusi yang
diuji
H1 = Distribusi data tidak sesuai dengan distribusi
yang diuji
JURNAL LOGIC. VOL. 17. NO. 1. MARET 2017 7

Daftar Pustaka

1. Ahmet Karaburun, Alil Demercil and Fatah


Kara., Analysis of spatially distributed annual
seasonal and monthly tempratures in marmara
region from 1975 to 2006. Ozean Journal of
Applied Sciences 5(2).2012
2. Antonia Longobardi and Paolo Villani., Trend
analysis of annual and seasonal rainfall time
seriesin the Mediterranean area. International
Journal Of Climatology Int. J. Climatol. (2009).
3. A.Ramachandra Rao, shih-Chieh Kao.,
Statistical Analysis of Indiana Rainfall Data,
Joint Transportation Research Program.
Purdue University. 2006
Gambar 7 Grafik uji inferensial curah hujan
4. Arun Mondal, Sananda Kundu, Anirban
Mukhopadhyay., Rainfall Trend Analysis By
1.3.4 Periode Ulang (Return Period) Mann-Kendall Test: Acase Study of North-
Eastern Part of Cuttack District, Orissa.
Analisis periode ulang curah hujan berdistribusi International Journal of Geology,Earth and
GEV pada Das di Pulau Ambon (tabel 4), Environmental Sciences 2012 Vol. 2 (1)
memberikan hasil nilai maksimum yang January-April, pp.70-78/Mondal et al 2012.
diharapkan secara rata-rata dapat dilampaui satu 5. Ashoke Basistha, D.S. Arya and N.K.Goel.,
kali dalam jangka waktu tertentu. Nilai periode Analysis of historical changes in rainfall in the
ulang curah hujan ini dapat dijadikan sebagai Indian Himalayas. International Journal of
patokan untuk peramalan terjadinya curah hujan Climatology Int. J. Climatol. 29:555-572.2009.
dengan peluang tertentu. 6. Ci Yang and David Hill., Modeling stream
extremes under non-time-stationery conditions,
Tabel 4. Analisis periode ulang curah hujan
XIX International Conference on Water
Fungsi Distribusi
Resources CMWR 2012 University of Illinois
Parameter
K 2 5 10 25 50
at Urbana-champaign June 17-22,2012.
σ μ ξ P 0.5 0.2 0.1 0.05 0.02
7. Dana Draghicescu, Rasaria Ignaccolo.,
Modeling threshold exceedance probabilities of
36.64 38.63 0.436 Xk 53.19 116.22 178.81 293.65 415.40
spatiality correlated time serie, Electronic
Journal of Statistics Vol. 3 (2009) 149-164
1,4. Simpulan ISSN: 1935-7524 DOI: 10.1214/08-
EJS252.2009
1. Kecenderungan curah hujan selama 32 tahun 8. D.K Karpouzos, S.Kavalieratou and
dengan uji Mann-Kendall terhadap Das di C.Babajimopoulos., Trend analysis of
Pulau Ambon menemukan kecenderungan naik Precipitation DataIn Pieria Region (Greece).
(positif) selama 8 bulan, dan turun (negatif) 4 Europan Water 30 :31-40. 2010
bulan. 9. Fatih Topaloğlu, Mete Özfidaner and Funda
2. Hasil analisis dan estimasi distribusi, Aydin . Regional trends in Turkish pan
memberikan gambaran histogram data curah evaporation. Journal of Food, Agriculture &
hujan berpola distribusi generalized extreme Environment Vol.10 (3&4): 960-962. 2012
value. 10. Hosking, J. R. M., and Wallis, J. R., Parameter
3. Sedangkan hasil model distribusi GEV dengan and Quantile Estimation for the Generalized
tingkat kesalahan (α) sebesar 0,05 akan Pareto Distribution, Technometrics.29 1987,
memberikan keputusan bahwa distribusi yang pp. 339–349.Indriati Bisono.Mengenal Data
diuji cocok dengan distribusi GEV dan uji Ekstrim dan Distribusinya, Jurnal Teknik
ditribusi Kolmogorov-Smirnov yang berpeluang Industri, Vol. 13, No. 2, Desember 2011, 81-86.
sebesar 0,0405 dengan rata-rata (μ) = 38,63, 2011
standar deviasi (σ) = 36,64 dan bentuk (ξ) = 11. Javad Pourshahbazi Farrashbandi, Hojattollah
0,436. Hasil uji telah memberikan bukti yang Yazdanpanah, Abdolreza Kashki., Analysis of
cukup bahwa curah hujan yang berada pada Das rainfall trends on Iran using the non-
di Pulau Ambon cenderung berdistribusi parametric MannKendall method. nternational
ekstrim dengan fungsi sebaran nilai maksimum journal of Agronomy and Plant Production. Vol
terhadap pengamatan jangka waktu yang 4.(2),280-286,2013.
digunakan sebagai periode ulang. 13. James A.Smith and mary Lynn Baeck, Julia E.
Morrison., The Regional Hydrology of Extreme
JURNAL LOGIC. VOL. 17. NO. 1. MARET 2017 8

Floods in an Urbanizing Drainage Basin, AMS. 25. Song Feng, Saralees Nadarajah, Qi Hu.,
Journal online Volume 3, Issue 3 (june 2002) Modeling annual extreme precipitation in china
14. Julia E.Morrison, james A.Smith., Stochastic using the Generalized extreme value
modeling of flood peaks using the generalized distribution. Journal of the meteorological
extreme value distribution, Water Resources society of Japan. Vol.85.no.5.pp.599-613.2007.
Research Volume.38 Issue 12, pages 41-1–41- 26. Xin Liu., Data Analysis in Extreme Value
12, December 2002 Theory. Departement of Statistics and
15. Md. Arafat Rahmanand Monira Begum., Operation Research University of North
Application Of Non Parametrictest For Trend Carolina at Chapel Hill. April 30, 2009.
Detection of Rainfall In The Largest Island of
Bangladesh . ARPN Journal of Earth Sciences,
Vol. 2, No. 2. March 2013.
16. Mst.Noorunnahar, Md.Arafat Rahman.,
Estimating regionala trends of temperature In
Bangladesh. International Journal of
Environmental Monitoring and Analysis 2013;
1(5): 175-181. 2013
17. Muhammad Arif Hussain,Muhammad Jawed
Iqbal, Safeeullah Soomro., Urban Wind Speed
Analysis in Global Climate Change
Perspective: Karachi as a Case Study.
International Journal of Geosciences, 2012, 3,
1000-1009. 2012
18. N M Velpuri and G B Senay. Analysis of long-
term trends (1950–2009) in precipitation,
runoff and runoff coefficient in major urban
watersheds in the United States. IOP
Sience.2013
19. P. Willems ,K. Arnbjerg-Nielsen, J.
Olsson,V.T.V. Nguyen., Climate change impact
assessement on urban rainfall extremes and
uraban drainage Methods and shortcomings,
ATMOS-02405;No of Pages 13.2011
20. Peng Shi, Xinxin Ma,Xi Chen,Simin Qu, and
Zhicai Zhang., Analysis of Variation Trends in
Precipitation in an Upstream Catchment of
Huai River.Hindawi Publishing Corporation
Mathematical Problems in Engineering
Volume 2013, Article ID 929383, 11 Pages.
2013.
21. Richard W.Katz, Marc B. Parlange, Philippe
Naveau., Statistics of extremes in hydrology,
Advances in Water Resources 25 (2002) 1287–
1304.2002
22. Riipunjaii K.. Shuklla, M.. Triivedii,, Manoj
Kumar., On the profficiient use of GEV, Anale.
Seria Informatica.Vol.VII fasc.I-2010
23. Shouzheng Tong, Xiangou Lu, Zhongsheng
Zhang and Xiaolin Song., Characteristics of
runoff variation in Wuyuer-Shuangyang River
watersheds and their influences on Zhalong
Wetlands (1956-2000), NortheastChina. Journal
of Food, Agriculture & Environment Vol.
10(2) : 907-913.2012
24. Slobodan P. Simonovic, Angela Peck., Updated
rainfall intensity duration frequency curves for
the City of London under the changing climate,
Department of Civil and Environmental
Engineering The University of Western Ontario
London, Ontario, Canada.2010

Anda mungkin juga menyukai