Anda di halaman 1dari 27

Nomor Regristrasi :

SKKNI
STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA

AHLI PELAKSANA GEOTEKNIK


PEKERJAAN KONSTRUKSI SDA
(GEOTECHNICAL ENGINEER WRD)

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM

Tahun 2006
1

KATA PENGANTAR

Dalam rangka penyiapan tenaga profesional di bidang jasa konstruksi pada suatu Jabatan
Kerja tertentu, baik untuk pemenuhan kebutuhan nasional di dalam negeri maupun untuk
kepentingan penempatan ke luar negeri diperlukan adanya perangkat standar yang dapat
mengukur dan menyaring tenaga kerja yang memenuhi kebutuhan pasar sesuai dengan
kompetensinya.
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) merupakan suatu hal yang sangat
penting dan dibutuhkan sebagai tolok ukur untuk menentukan kompetensi tenaga kerja
sesuai dengan jabatan kerja yang dimilikinya.

Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) untuk tenaga kerja jasa konstruksi
disusun berdasarkan analisis kompetensi setiap jabatan kerja yang melibatkan para pelaku
pelaksana langsung dilapangan dan ahlinya dari jabatan kerja yang bersangkutan.
Selanjutnya finalisasi konsep SKKNI tersebut dilaksanakan dalam suatu Konvensi Nasional
yang melibatkan para Pakar dan Nara Sumber yang berkaitan dengan Jabatan Kerja
tersebut.
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) AHLI PELAKSANA GEOTEKNIK
pada Pekerjaan sub bidang Sumber Daya Air ini disusun dengan mengacu pada format dan
ketentuan yang diatur dengan Surat Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Nomor : Kep. 227 / MEN / 2003, tanggal 31 Oktober 2003 tentang cara Penetapan Standar
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia dan perubahannya No. KEP. 69/MEN/V/2004, tanggal
4 Mei 2004 untuk dapat digunakan sebagai acuan dalam pembinaan dan penetapan
persyaratan pada Jabatan tersebut dan berlaku secara nasional.
Diharapkan dengan adanya Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) tersebut
dapat meningkatkan mutu tenaga kerja Indonesia dan mutu hasil pekerjaan di lapangan.
Disisi lain standar kompetensi kerja ini tetap masih memerlukan penyempurnaan sejalan
dengan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kebutuhan Industri
Jasa Konstruksi, sehingga setiap masukan untuk penyempurnaan sangat diperlukan.
Akhirnya kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan Standar
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) ini, kami ucapkan terima kasih.

Jakarta, Agustus 2006


Departemen Pekerjaan Umum
Kepala Badan Pembinaan Konstruksi dan Sumber Daya Manusia

(Ir. Iwan Nursyirwan Diar Dipl. HE)


NIP. : 110018127
2

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...........................................................................................................


DAFTAR ISI ........................................................................................................................

A. PENDAHULUAN ...........................................................................................................
2. Latar Belakang
3. Studi Penyusunan Standar Kompetensi ...................................................................
2.1 Studi Literatur ..................................................................................................
2.2 Penyusunan Standar Kompetensi setiap Jabatan Kerja ..................................
4. Penyusunan SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia) ......................
3.1 Dasar Hukum dan Referensi ...........................................................................
3.2 Pengkodean Jabatan Kerja Sub Bidang Sumber Daya Air ..............................
3.3 Posisi Jabatan Kerja .......................................................................................
3.4 Kegiatan Analisis Kompetensi .........................................................................
3.5 Perumusan dan Konsensus ............................................................................

B. JABATAN KERJA
2. Nama Jabatan Kerja ................................................................................................
3. Nomor Kode
4. Uraian Jabatan Kerja ...............................................................................................
5. Syarat Jabatan Kerja ...............................................................................................

C. KOMPETENSI KERJA ..................................................................................................


D. URAIAN UNIT-UNIT KOMPETENSI .............................................................................
E. PENUTUP ......................................................................................................................
3

A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Undang-undang No. 18 Tahun 1999, tentang : Jasa Konstruksi beserta peraturan
pelaksanaannya tersurat dan tersirat bahwa tenaga kerja yang melaksanakan
perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan konstruksi harus memiliki sertifikat keahlian
dan atau keterampilan.

Keharusan memiliki SERTIFIKASI KEAHLIAN DAN ATAU KETERAMPILAN :


mencerminkan adanya tuntutan kualitas tenaga kerja yang betul-betul dapat diandalkan.
Kondisi tersebut memerlukan langkah nyata dalam mempersiapkan perangkat (standar
baku) yang dibutuhkan untuk mengukur kualitas tenaga kerja jasa konstruksi.
Sesuai dengan Keputusan Dewan Pengurus Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi
Nasional (LPJKN) No. 71/KPYTS/D/VIII/2001 : pasal 2 ayat (1). Tujuan sertifikat adalah
memberikan informasi objektif kepada para pengguna jasa bahwa kompetensi tenaga
kerja yang bersangkutan memenuhi bakuan kompetensi yang ditetapkan untuk klasifikasi
dan kualifikasinya, dan pasal 9 ; ayat (1) : Untuk setiap kualifikasi dalam suatu klasifikasi
harus dibuat bakuan kompetensinya secara jelas termasuk tata cara mengukur.
Selain itu undang-undang nomor 13 tahun 2003, tentang : Ketenagakerjaan, terutama
pasal 10 ayat (2). Pelatihan kerja diselenggarakan berdasarkan program pelatihan yang
mengacu pada Standar Kompetensi Kerja.
Dua Undang-undang tersebut diatas menyebut tentang kompetensi yaitu suatu
ungkapan kualitas SDM yang terbentuk dengan menyatunya 3 ranah (domain) terdiri :
Ranah Pengetahuan (domain kognitif), Ranah Keterampilan (domain psychomotorik),
dan Ranah Sikap Perilaku (domain affektif), atau secara definitif pengertian kompetensi
ialah penguasaan disiplin keilmuan dan pengetahuan serta keterampilan menerapkan
metode dan teknik tertentu didukung sikap perilaku yang tepat, guna mencapai dan atau
mewujudkan hasil tertentu secara mandiri dan atau berkelompok dalam
penyelenggaraan tugas pekerjaan.
Jadi apabila seseorang atau berkelompok telah mempunyai kompetensi kemudian
dikaitkan dengan tugas pekerjaan tertentu sesuai dengan kompetensinya, maka akan
dapat menghasilkan atau mewujudkan sasaran dan tujuan tugas pekerjaan (X), yang
seharusnya dapat terukur dengan indikator sebagai berikut : dalam kondisi (K) mampu
dan mau melakukan (X) sebanyak (Y) dengan kualitas (Z) selesai dalam tempo (T).

Indikator ini penting untuk memastikan kualitas SDM secara jelas, lugas dan terukur,
serta untuk mengukur produktivitas tenaga kerja dikaitkan dengan perhitungan biaya
pekerjaan yang dapat menentukan daya saing.
4

2. Studi Penyusunan Standar Kompetensi


2.1 Studi Literatur
Kegiatan studi literatur mengacu sumber-sumber dari dalam negeri maupun luar
negeri antara lain :
1. Malaysia, dengan model NOSS (National Occupational Skill Standard) atau
SKPK (Standar Kemahiran Pekerjaan Kebangsaan).
2. ILO (International Labor Organization) dengan MOSS (Model Occupational Skill
Standard).
3. RMCS (Regional Model Competency Standard) dengan referensi utama dari
ITABs (Industry Training Advisory Bodies) dan ANTA (Australia National
Training Authority) Australia.
4. Indonesia, LPJKN (Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional)
bekerja sama dengan Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi.
Badan Pembinaan Konstruksi dan Sumber Daya Manusia - Departemen
Pekerjaan Umum dengan HYBRID yaitu gabungan dari MOSS dan RMCS yang
kemungkinan dapat dibakukan dengan MOCS (Model Occupational
Competency Standards).

2.2 Penyusunan Standar Kompetensi Setiap Jabatan Kerja


Sesuai hasil studi literatur, konsep standar kompetensi mencakup semua aspek
kinerja tugas/ pekerjaan untuk membangun wawasan yang tidak terbatas hanya
kemampuan tugas secara sempit.
Empat komponen kompetensi utama yang perlu dikembangkan adalah :
1. Kemampuan dalam tugas (task skill)
2. Kemampuan mengelola tugas (task manajemen skill)
3. Kemampuan mengatasi suatu masalah dengan tepat (contingency
management skill)
4. Kemampuan menyesuaikan dengan lingkungan kerja (job/ role environments
skill)
Sementara itu tidak semua unit terdiri dari semua keempat komponen tersebut
diatas dalam satu group unit, tetapi komponen kompetensi tersebut harus dicakup
secara efektif.
Empat komponen kompetensi dapat muncul dalam kegiatan yang berbeda dari
format standar, misalnya dapat berada dalam elemen kompetensi, kriteria unjuk
kerja, dan batasan variabel.
5

3. Penyusunan SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia)


3.1 Dasar hukum dan referensi penyusunan SKKNI adalah :
1. Undang-undang Nomor : 18, tahun 1999 tentang : Jasa Konstruksi beserta
peraturan pelaksanaannya.
2. Undang-undang No. 13 tahun 2003 tentang : Ketenagakerjaan.
3. Keputusan Menteri NAKERTRANS.
a. No. Kep. 227/MEN/2003, tentang : Tata cara Penetapan Standard
Kompetensi Kerja Nasional untuk format SKKNI.
b. No. Kep. 69/MEN/2004, tentang Perubahan Lampiran Kep.Men No. Kep.
277/MEN/2003 untuk uraian setiap unit kompetensi.
4. Kesesuaian CPC (Central Product Classification United Nation) 1997, Katalog
BPS : 1160 Buku : 2, Harmonized System (HS) dengan 9 digit untuk
pengkodean dan acuan analisis detail struktur jasa konstruksi.
5. KJN (Kamus Jabatan Nasional) untuk pengkodean.

3.2 Pengkodean Jabatan Kerja


a. PEMBERIAN KODE JABATAN KERJA

INA 5 2 2 0 . 00 0 00 . 0 0
Nomor Jabatan Kerja 2 digit nomor urut
Kualifikasi / Level :
Keahlian = (1),
- Utama (I) sepadan KKNI level VI
- Madya (2) sepadan KKNI level V
- Muda (3) sepadan KKNI level IV
Keterampilan = (2)
- Teknisi Senior (1) sepadan KKNI level III
- Teknisi Yunior (2) sepadan KKNI level II
- Tenaga Terampil (3) sepadan KKNI level I
Fungsi Utama :
- Perencana (1)
- Pelaksana (2)
- Pengawas (3)
Bagian Sub Bidang
- Untuk semua Bagian Sub Bidang (0)
- Bendungan (1)
- Sungai (2)
- Irigasi (3)
- Rawa (4)
- Drainase (5)
Sub Bidang : Sumber Daya Air (2)
Untuk semua sub bidang = 0
Sub Sektor / Bidang : Sipil (2)

Sektor : Jasa Konstruksi (5)

INDONESIA
b. PEMBERIAN KODE UNIT KOMPETENSI DITAMBAH :

0 0 0 0
Versi tahun terakhir pembuatan atau revisi , 2 digit
2 digit nomor urut unit kompetensi
6

3.3 Posisi Jabatan Kerja


Analisis kompetensi merupakan langkah utama untuk penyusunan Standar
Kompetensi Kerja bidang pekerjaan tertentu antara lain bidang pekerjaan
SUMBER DAYA AIR dipersiapkan untuk pegangan atau tolok ukur penilaian
kapasitas kemampuan untuk menduduki jabatan kerja AHLI PELAKSANA
GEOTEKNIK. Jabatan kerja dimaksud harus jelas dan pasti posisinya dalam
klasifikasi dan kualifikasinya, pada umumnya di lingkungan jasa konstruksi dapat
digambarkan seperti tipikal struktur organisasi sebagai berikut :

TIPIKAL ORGANISASI
KONSULTAN

KUALIFIKASI
TEAM LEADER KKNI JAKONS
(G2) VI AHLI
K UTAMA

A AHLI

Ahli Desain Struktur AHLI Geo Teknik Madya SDA - Ahli Lingkungan V MADYA
(G1) - Ahli Sosial Ekonomi H
- dll
L

Ahli Geoteknik Muda SDA I


(G0)
A AHLI
IV MUDA
N

PENGAWAS Teknisi Penyelidikan TEKNISI LABORATORIUM


LAPANGAN Lapangan
K TEKNISI
III E SENIOR
T
E
R
A
II M TEKNISI
P YUNIOR
I
L
A TENAGA
I N TERAMPIL

Catatan : KKNI : Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia


7

3.4 Kegiatan Analisis Kompetensi


Analisis kompetensi jabatan kerja selain menggunakan metodologi penelitian
literatur, dilakukan juga dengan metodologi : DACUM (Designing A Curriculum),
melalui proses workshop (lokakarya) yang dihadiri ahlinya atau pelaku langsung di
bidang subtansi yang dianalisis.
Dilaksanakan pada tanggal : 13 Juni 15 Juni 2006 di Balai Irigasi, Bekasi
Pengarah, Fasilitator dan Peserta Workshop :
a. Pengarah :
1) DR. Ir. Soenarno, MSc. Departemen PU
2) DR. A. Hafied A. Gany, MSc. Departemen PU
3) DR. Endang Pipin Tachyan, MEng Departemen PU
4) Drs. Krisna Nur Miradi, MEng Pusbin KPK Departemen PU
5) B. Abdurachman, MEng. Sc. PT. Virama Karya
6) Roesnadi, MEng PT. Virama Karya
b. Fasilitator :
1) Ir. S. Parno, BE PT. Virama Karya
2) Ir. Purwohartoro PT. Virama Karya
c. Peserta :

NO Nama Jabatan Perusahaan / Instansi

1. Ir. Tatang Sutardjo, MEng Peneliti Madya PUSLITBANG SDA

2. Ir. Eko Budi Santoso, M.Tech Geologist PT. INDRA KARYA

3. Ir. Kabul Suwita Atmadja, MSCE Tenaga Ahli Geoteknik PT. SOILENS

Kepala Laboratorium Balai


4. Ir. Moch. Muqorrobin BALAI IRIGASI
Irigasi

5. Ir. Sutjipto Staf Ahli Geoteknik PUSLITBANG SDA

6. Ir. Adi Surjo, M.Sc. Tenaga Ahli Geoteknik PUSLITBANG SDA

Tenaga Ahli Teknik Balai BALAI KEAMANAN


7. Ir. Hardjuna, Sp.
Keamanan Bendungan BENDUNGAN

8. Ir. Erza Rismantojo, MSCE, Ph.D Tenaga Ahli Geoteknik PT. SOILENS

Tenaga Ahli Teknik Hydrolist


9. Ir. Junaedi PT. YODYA KARYA
Structural
Asisten Direktur bidang
10. Ir. Mallombasy Andi Sapada PT. GAMMA EPSILON
Pemasaran
8

3.5 Perumusan dan Konsensus


Setelah dilakukan workshop (loka karya) dapat dihasilkan dan dirumuskan :
- Uraian jabatan
- Pekerjaan-pekerjaan
- Setiap pekerjaan diurai tugas-tugasnya
- Setiap tugas diurai langkah-langkah kerjanya
- Setiap langkah kerja dikaji kriteria-kinerjanya dan persyaratan kompetensi yaitu
kebutuhan pengetahuan, keterampilan, dan sikap perilaku serta keselamatan
kerja.
Rumusan hasil workshop sebagai acuan menyusun SKKNI pola HYBRID yaitu
gabungan pola MOSS (Model Occupational Skill Standard) dan pola RMCS
(Regional Model Competency Standard).
Transformasi hasil workshop dalam penyusunan SKKNI dirumuskan sebagai
berikut :
- Pekerjaan sebagai : Unit Kompetensi
- Tugas sebagai : Elemen Kompetensi
- Langkah Kerja, dirumuskan menjadi Kriteria Unjuk Kerja.
Pembahasan dan konsensus SKKNI melalui Konvensi Nasional dilaksanakan :
- Pada tanggal : 18 20 Juli 2006 di Balai Irigasi, Bekasi
- Pengarah, Presenter dan Tim Teknis Konvensi
a. Pengarah :
1) DR. Ir. Soenarno, M.Sc. Departemen PU
2) Prof. Ir. Chaidir A. Makarim, MSE. Ph.D. Dewan Pengurus LPJKN
3) DR. A. Hafied A. Gany, M.Sc. Departemen PU
4) Ir. Drs. Asrizal Tatang Dewan Pengurus LPJKN
5) Ir. Djoko Subarkah, Dipl. HE. Pusbin KPK Departemen PU
6) DR. Endang Pipin Tachyan, M.Eng Departemen PU
7) B. Abdurachman, M.Eng Sc PT. Virama Karya
8) Roesnadi, M.Eng PT. Virama Karya

b. Presenter :
1) Ir. S. Parno, BE PT. Virama Karya
9

c. Tim Teknis Konvensi

NO Nama Jabatan dalam Tim Instansi / Lembaga

1. Ir. Tatang Sutardjo, M. Eng. Ketua Tim PUSLITBANG SDA

UNIVERSITAS NEGERI
2. Prof. DR. Ir. Amos Neolaka, M.Pd. Anggota
JAKARTA

INSTITUT TEKNOLOGI
3. Prof. DR. Ir. Aziz Djajaputra, MSCE Anggota
BANDUNG

BALAI IRIGASI
4. Ir. Much. Muqorrobin Anggota
PUSLITBANG SDA

KONSULTAN
5. Ir. Pintor T. Simatupang, MT, DR. Eng. Anggota
INDEPENDEN
PROYEK REKLAMASI
6. Ir. Purwohartoro Anggota SUNGAI BATANG HARI
(PT. VIRAMA KARYA)

7. Ir. Kabul Suwitaatmadja, MSCE Anggota PT. SOILENS

PT. PONDASI KISOCON


8. Ir. Y. P. Chandra, M.Eng. Anggota
RAYA

BALAI KEAMANAN
9. Ir. Hardjuna, Sp. Anggota
BENDUNGAN

10. Ir. Junaedi, M.Tech. Anggota PT. YODYA KARYA

11. Ir. Sutjipto, M.Eng. Anggota PUSLITBANG SDA

12. Ir. T. Apul Simanjuntak, MM Anggota ATAKI

13. M. Hanif Khoeroni, ST Anggota PT. WIJAYA KARYA


10

B. JABATAN KERJA
1. Nama Jabatan : Ahli Pelaksana Geoteknik (Geotechnical Engineer)
2. Nomor Kode : INA. 5220.113.01
3. Uraian Jabatan : Menyiapkan perencanaan dan penyelidikan Geoteknik
sebelum pelaksanaan konstruksi SDA
4. Persyaratan jabatan kerja
a. Pendidikan minimal : Sarjana Strata 1 (S1), Jurusan : Teknik Sipil / Geologi
b. Pengalaman Kerja : 3 (tiga) tahun bekerja di bidang pelaksanaan Geoteknik
untuk pekerjaan Sumber Daya Air
c. Kesehatan : Sehat Jasmani dan rohani dengan surat keterangan
dokter
d. Sertifikasi : Memiliki sertifikat kompetensi kerja Ahli Pelaksana
Geoteknik Sumber Daya Air

C. KOMPETENSI KERJA :
Kompetensi Kerja terdiri dari :

No. No. Kode Unit Kompetensi

I. KOMPETENSI UMUM

INA.5220.113.01.01.06 Menerapkan UUJK, SMK3 dan ketentuan


pengendalian lingkungan kerja
II. KOMPETENSI INTI
1. INA.5220.113.01.02.06 Melakukan pengumpulan data Geoteknik terdahulu

2. INA.5220.113.01.03.06 Mempelajari dan menguasai data terdahulu untuk


daerah yang akan diselidiki

3. INA.5220.113.01.04.06 Membuat perencanaan penyelidikan Geoteknik

4. INA.5220.113.01.05.06 Melakukan pengendalian pekerjaan penyelidikan


Geoteknik

5. INA.5220.113.01.06.06 Membuat laporan dan rekomendasi hasil


penyelidikan Geoteknik

III. KOMPETENSI KHUSUS

INA.5220.113.01.07.06 Melakukan analisa hasil penyelidikan Geoteknik


untuk pekerjaan SDA
11

D. URAIAN UNIT-UNIT KOMPETENSI


Uraian unit-unit kompetensi tergambarkan sebagai berikut :
KODE UNIT : INA. 5220.113.01.01.06
JUDUL UNIT : Menerapkan UUJK (Undang-Undang Jasa Konstruksi), SMK3
(Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja) dan
pengendalian lingkungan kerja
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan
sikap kerja dalam menerapkan UUJK (Undang-Undang Jasa
Konstruksi), ketentuan SMK3 (Sistem Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja) dan ketentuan pengendalian lingkungan
kerja

ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI

1.1 Menerapkan 1.1.1 Azas dalam tanggung jawab profesional di


ketentuan UUJK pertanggungjawabkan sesuai dengan kaidah keilmuan,
(Undang-Undang kepatuhan dan kejujuran intelektual dalam
Jasa Konstruksi) menjalankan profesinya dengan mengutamakan
dalam kepentingan sesuai dengan UUJK pasal 11 (2)
pelaksanaan
pekerjaan 1.1.2 Perijinan usaha dan sertifikat klasifikasi serta kualifikasi
konstruksi perusahaan jasa konstruksi harus dimiliki oleh Badan
Usaha atau orang / perseorangan sesuai pasal 5 UUJK
No. 18 / 1999

1.1.3 Macam tanggung jawab kegagalan pekerjaan konstruksi


pada tahap pelaksanaan konstruksi dan kegagalan
bangunan setelah selesai pelaksanaan diterapkan sesuai
dengan UUJK pasal 11, 22, 25 dan 26, PP
Penyelenggaraan Jasa Konstruksi

1.1.4 Sanksi yang diakibatkan adanya kegagalan pekerjaan


konstruksi dan kegagalan bangunan diterapkan sesuai
UUJK pasal 41, 42 dan 43

1.2 Menerapkan 1.2.1 Peraturan Perundang-undangan SMK3 yang berkaitan


Ketentuan dengan tugas-tugas Ahli Pelaksana Geoteknik diterapkan
Perundang- secara benar
undangan SMK3
(Sistem 1.2.2 Dokumen daftar simak potensi bahaya/ kecelakaan kerja
Manajemen setiap kegiatan pekerjaan penyelidikan Geoteknik
Keselamatan dan dipahami secara benar dan lengkap
Kesehatan Kerja)
1.2.3 Dokumen daftar simak SMK3 (Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja) diterapkan secara
benar dan lengkap
12

1.3 Pengaturan 1.3.1 Kebutuhan jenis dan jumlah APD (Alat Pelindung Diri)
penyiapan pekerjaan penyelidikan Geoteknik diajukan kepada
penerapan SMK3 atasan

1.3.2 Kebutuhan perlengkapan dan rambu-rambu SMK3


diajukan kepada atasan

1.3.3 Petunjuk cara pemakaian APD dan penempatan


perlengkapan serta rambu-rambu SMK3 disosialisasikan
kepada seluruh pekerja

1.4 Menerapkan 1.4.1 Ketentuan SMK3 diterapkan pada setiap kegiatan dari
Ketentuan SMK3 setiap jenis pekerjaan penyelidikan Geoteknik secara
(Sistem konsisten dan disiplin sesuai dengan daftar simak (chek
Manajemen list SMK3)
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja) 1.4.2 Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)
dilaksanakan dengan segera bilamana terjadi kecelakaan
kerja)

1.4.3 Penyebab kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja


diteliti, dan dilaporkan kepada yang berwenang

1.5 Mengidentifikasi 1.5.1 Tata letak lapangan diidentifikasi terhadap unsur-unsur


Lingkungan Kerja yang terkait dengan pekerjaan penyelidikan Geoteknik

1.5.2 Sosial budaya masyarakat di sekitar lokasi proyek


dikenali, diikuti dan diterapkan dengan baik

1.5.3 Koordinasi dengan unsur-unsur terkait di dalam dan diluar


proyek dilakukan secara komunikatif

1.6 Menerapkan 1.6.1 Ketentuan Peraturan Perundangan Lingkungan Hidup


ketentuan dipahami secara benar dan lengkap
perlindungan
lingkungan kerja 1.6.2 Dokumen daftar simak potensi pencemaran lingkungan
dan perlindungan serta pelestarian lingkungan setiap
kegiatan pekerjaan penyelidikan Geoteknik dipahami
secara benar dan lengkap

1.6.3 Menerapkan ketentuan RKL (Rencana Pengelolaan


Lingkungan) dan RPL (Rencana Pemantauan
Lingkungan) secara disiplin dan konsisten

BATASAN VARIABEL
1. Kompetensi ini ditetapkan pada satuan kerja berkelompok
2. Dokumen Peraturan Perundangan tentang K3 beserta daftar simak harus tersedia
3. Diberikan kewenangan menganalisis waktu pelaksanaan, kebutuhan APD dan kebutuhan
perlengkapan K3
13

PANDUAN PENILAIAN
1. Pengetahuan dan keterampilan penunjang untuk mendemonstrasikan kompetensi
diperlukan sebagai bukti keterampilan :
1.1. Pemahaman dan penerapan cara kerja sesuai ketentuan dalam pelaksanaan di
lapangan
2.1. Penerapan peraturan-peraturan yang berlaku untuk K3
3.1. Pemahaman dalam jadwal pelaksanaan, produktifitas personil dan tanggung jawab
setiap jajarannya di bawah koordinasinya

2. Konteks penilaian :
Unit ini dapat dinilai di dalam atau di luar tempat kerja.
Penilaian harus mencakup peragaan praktek baik di tempat kerja maupun melalui
simulasi.
Unit ini harus didukung oleh serangkaian metode untuk menilai pengetahuan dan
keterampilan penunjang yang ditetapkan dalam Materi Uji Kompetensi (MUK)

3. Aspek penting penilaian


Aspek yang harus diperhatikan :
3.1. Kemampuan menilai ketidak lengkapan peraturan perundangan K3
3.2. Kemampuan merencana jadwal
3.3. Kemampuan menilai kesesuaian dalam memilih material dan tenaga kerja serta
peralatan yang diperlukan
3.4. Kemampuan memahami pedoman K3

4. Kaitan dengan unit lain :


Unit mendukung kinerja efektif dalam serangkaian unit kompetensi Ahli Pelaksana
Geoteknik yaitu terkait dengan unit :
4.1. Memahami ketentuan dan jadwal (schedule) kerja, cara kerja, sumber daya
4.2. Membuat rencana kerja harian, dan mingguan
4.3. Mengkoordinasikan persiapan penyelidikan lapangan

KOMPETENSI KUNCI
TINGKAT
NO. KOMPETENSI KUNCI
KINERJA
1. Mengumpulkan, mengorganisasikan dan menganalisa informasi 2
2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 2
3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2
4. Bekerjasama dengan orang lain dan dalam kelompok 2
5. Menggunakan ide dan teknik matematika 2
6. Memecahkan masalah 2
7. Menggunakan teknologi 2
14

KODE UNIT : INA. 5220.113.01.02.06


JUDUL UNIT : Melakukan pengumpulan data Geoteknik terdahulu

DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan


sikap kerja dalam pengumpulan data Geoteknik terdahulu
dilakukan untuk bahan perencanaan awal Geoteknik secara
cermat, akurat dan teliti

ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI

2.1 Mengumpulkan 2.1.1 Data diminta dari P3G (Pusat Penelitian dan
peta Geoteknik Pengembangan Geologi)

2.1.2 Data diminta dari Badan Litbang Pekerjaan Umum

2.1.3 Data diminta dari Instansi lain / perguruan tinggi

2.2 Mengumpulkan 2.2.1 Data diminta dari Badan koordinasi Survey Tanah
peta rupa bumi Nasional (Bakosuvtanal)
(topografi) / situasi
2.2.2 Data diminta dari jawatan topografi Angkatan Darat

1.2.3 Data diminta dari Instansi lain / perguruan tinggi

2.3 Mengumpulkan 2.3.1 Data hasil penyelidikan pondasi diminta laporannya


laporan
penyelidikan 2.3.2 Data hasil penyelidikan material diminta laporannya
Geoteknik
terdahulu

BATASAN VARIABEL
1. Kompetensi ini sering diterapkan dalam satuan kerja kelompok
2. Data yang benar untuk melakukan persiapan penyelidikan Geoteknik rencana
pekerjaan konstruksi
3. Diberikan kewenangan dari inisiatif untuk melakukan persiapan penyelidikan
4. Menggunakan komputer untuk menyusun hasil penyelidikan Geoteknik

PANDUAN PENILAIAN
1. Untuk mendemonstrasikan kompetensi, diperlukan bukti ketrampilan dan pengetahuan di
bidang Pengumpulan data geoteknik terdahulu :
1.1 Penginterprestasian data peta Geologi terdahulu di lapangan ke dalam rencana
penyelidikan Geoteknik.
1.2 Penginterprestasian gambar rencana penelitian dan pengembangan Geologi
terhadap daerah yang akan diselidiki.
1.3 Penginterprestasian peta penyelidikan Geologi ke dalam perencanaan struktur
SDA.
1.4 Pengaplikasian gambar rencana kedudukan struktur bangunan SDA ke dalam
rencana dan pelaksanaan struktur SDA.
15

2. Konteks penilaian :
Unit ini dapat dinilai di dalam atau di luar tempat kerja.
Penilaian mencakup peragaan teknik baik di tempat kerja maupun simulasi.
Unit kompetensi ini harus didukung oleh serangkaian metode untuk menilai pengetahuan
dan keterampilan penunjang yang ditetapkan dalam Materi Uji Kompetensi (MUK)

3. Aspek penting penilaian


Aspek yang harus diperhatikan :
3.1 Kemampuan dalam penyusunan rencana penyelidikan Geoteknik
3.2 Kemampuan menganalisis hasil survei sebagai bahan rencana penyelidikan
3.3 Kemampuan menyusun rencana kerja
3.4 Kemampuan melaksanakan dan menerapkan metode kerja

4. Kaitan dengan unit lain :


Unit mendukung kinerja efektif dalam serangkaian unit kompetensi Ahli Pelaksana
Geoteknik yaitu terkait dengan unit :
4.1 Mempelajari dan menguasai data terdahulu untuk daerah yang akan diselidiki
4.2 Membuat perencanaan penyelidikan Geoteknik

KOMPETENSI KUNCI
TINGKAT
NO. KOMPETENSI KUNCI
KINERJA
1. Mengumpulkan, mengorganisasikan dan menganalisa informasi 2
2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 2
3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2
4. Bekerjasama dengan orang lain dan dalam kelompok 2
5. Menggunakan ide dan teknik matematika 2
6. Memecahkan masalah 2
7. Menggunakan teknologi 2
16

KODE UNIT : INA. 5220.113.01.03.06


JUDUL UNIT : Mempelajari dan menguasai data terdahulu untuk daerah yang
akan diselidiki
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan
sikap kerja dalam data terdahulu dipelajari dan dikuasai untuk
daerah yang akan diselidiki secara cermat, akurat dan teliti

ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI

3.1 Melakukan 3.1.1 Pengelompokan data dilakukan berdasarkan lokasi dan


pemilahan lapisan tanah
(sorting) data
3.1.2 Pengelompokan data dilakukan berdasarkan lokasi borrow
area / quarry untuk bahan bangunan

3.2 Melakukan kajian 3.2.1 Kajian data dilakukan berdasar sifat teknik
data
3.2.2 Kajian data dilakukan berdasarkan ketersediaan volume

3.3 Membuat konsep 3.3.1 Perencanaan penyelidikan lapangan dibuat untuk


perencanaan pekerjaan pelaksanaan penyelidikan Geoteknik
penyelidikan
3.3.2 Perencanaan penyelidikan laboratorium dibuat
berdasarkan jenis pengujian yang diperlukan

BATASAN VARIABEL
1. Kompetensi ini sering diterapkan dalam satuan kerja berkelompok
2. Data yang benar untuk melakukan persiapan perencanaan penyelidikan harus tersedia
3. Diberikan kewenangan dan inisiatif untuk melakukan persiapan perencanaan
4. Pengaplikasian detail desain terhadap rencana penyelidikan Geoteknik

PANDUAN PENILAIAN
1. Untuk mendemonstrasikan kompetensi, diperlukan bukti ketrampilan dan pengetahuan di
bidang mempelajari dan menguasai data terdahulu untuk daerah yang akan diselidiki :
1.1 Penginterprestasian data lokasi dan data lapisan tanah ke dalam persiapan
perencanaan Geoteknik untuk pekerjaan SDA
1.2 Penginterprestasian data dari borrow area dan quarry ke dalam rencana pekerjaan
konstruksi SDA
1.3 Pengaplikasian data karakteristik sifat fisik dan mekanik bahan serta ilmu ukur
bahan dan kualifikasi bahan terhadap kajian data

2. Konteks penilaian :
Unit ini dapat dinilai didalam atau diluar tempat kerja.
Penilaian mencakup peragaan teknik baik di tempat kerja maupun melalui simulasi.
Unit kompetensi ini harus didukung oleh serangkaian metode untuk menilai pengetahuan
dan keterampilan penunjang yang ditetapkan dalam Materi Uji Kompetensi (MUK).
17

3. Aspek penting penilaian


Aspek yang harus diperhatikan :
3.1 Kemampuan dalam persiapan penyusunan rencana Geoteknik.
3.2 Kemampuan menganalisis data hasil survei sebagai bahan rencana
penyelidikan Geoteknik.
3.3 Kemampuan menyusun rencana kerja / metode kerja.

4. Kaitan dengan unit lain :


Unit ini mendukung kinerja efektif dalam serangkaian unit kompetensi Ahli Pelaksana
Geoteknik yaitu terkait dengan unit :
4.1 Melakukan data Geoteknik terdahulu
4.2 Membuat perencanaan penyelidikan Geoteknik

KOMPETENSI KUNCI
TINGKAT
NO. KOMPETENSI KUNCI
KINERJA
1. Mengumpulkan, mengorganisasikan dan menganalisis informasi 2
2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 2
3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2
4. Bekerjasama dengan unit lain dan dalam kelompok 2
5. Menggunakan ide dan teknik matematika 2
6. Memecahkan masalah 2
7. Menggunakan teknologi 2
18

KODE UNIT : INA. 5220.113.01.04.06


JUDUL UNIT : Membuat perencanaan penyelidikan Geoteknik

DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan, dan


sikap kerja dalam perencanaan penyelidikan Geoteknik dibuat
dengan cermat, akurat dan teliti

ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI

4.1 Menentukan 4.1.1 Peninjauan lapangan dilakukan pada lokasi penyelidikan


lokasi dan jenis
penyelidikan 4.1.2 Lokasi titik penyelidikan ditentukan pada peta lokasi
Geoteknik
4.1.3 Jenis dan jumlah titik penyelidikan ditentukan lokasinya
sesuai jenis pekerjaannya

4.2 Menentukan 4.2.1 Organisasi pelaksanaan pekerjaan disusun menurut


kebutuhan kebutuhan
peralatan dan
personil yang 4.2.2 Kualifikasi dan jumlah personil ditentukan sesuai keperluan
diperlukan
4.2.3 Jenis, kapasitas dan jumlah peralatan ditentukan sesuai
keperluan

4.3 Membuat jadwal 4.3.1 Urutan dan jadwal pekerjaan dibuat secara keseluruhan
pelaksanaan
penyelidikan 4.3.2 Jadwal peralatan dibuat sesuai urutan prioritas

4.3.3 Jadwal personil dibuat sesuai kebutuhan dan jadwal


pelaksanaan pekerjaan

4.4 Menentukan 4.4.1 Jenis dan metode uji lapangan dan laboratorium
program dan ditetapkan secara khusus
spesifikasi teknik
penyelidikan 4.4.2 Jumlah data atau sampel ditetapkan jenis penyelidikan /
Geoteknik pengujian

4.4.3 Norma, Standar, Pedoman dan Manual (NSPM) yang


yang harus dipakai dalam penyelidikan ditetapkan
berdasarkan spesifikasi dan jenis penyelidikan

BATASAN VARIABEL
1. Kompetensi ini sering diterapkan dalam satuan kerja kelompok.
2. Data yang benar untuk melakukan persiapan penyelidikan Geoteknik harus tersedia.
3. Diberikan kewenangan dan inisiatif untuk melakukan persiapan perencanaan.
4. Menggunakan komputer untuk menyusun hasil rencana pekerjaan penyelidikan
Geoteknik.
19

PANDUAN PENILAIAN
1. Untuk mendemonstrasikan kompetensi, diperlukan bukti ketrampilan dan pengetahuan di
bidang pengawasan pekerjaan penyelidikan Geoteknik :
1.1 Penginterprestasian data hasil survei dan penyelidikan lapangan ke dalam
persiapan rencana pekerjaan Geoteknik untuk pekerjaan konstruksi SDA
1.2 Penginterprestasian Geoteknik bidang sipil terhadap rencana pelaksanaan
penyelidikan Geoteknik
1.3 Penginterprestasian organisasi dan manajemen peralatan ke dalam rencana
penyelidikan

2. Konteks penilaian :
Unit kompetensi ini dapat dinilai di dalam atau di luar tempat kerja.
Penilaian harus mencakup peragaan teknik baik ditempat kerja maupun melalui simulasi.
Unit kompetensi ini harus didukung oleh serangkaian metode untuk menilai pengetahuan
dan keterampilan penunjang yang ditetapkan dalam Materi Uji Kompetensi (MUK).

3. Aspek penting penilaian


Aspek yang harus diperhatikan :
3.1 Kemampuan dalam penyusunan rencana penyelidikan Geoteknik.
3.2 Kemampuan menganalisis data hasil survei sebagai bahan penyusunan rencana
penyelidikan Geoteknik.
3.3 Kemampuan menyusun rencana kerja / metode kerja.

4. Kaitan dengan unit lain :


Unit ini mendukung kinerja efektif dalam serangkaian unit kompetensi Ahli Pelaksana
Geoteknik yaitu terkait dengan unit :
4.1 Melakukan pengawasan pekerjaan Geoteknik
4.2 Melakukan pengawasan hasil penyelidikan Geoteknik.

KOMPETENSI KUNCI
TINGKAT
NO. KOMPETENSI KUNCI
KINERJA
1. Mengumpulkan, mengorganisasikan dan menganalisis informasi 2
2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 2
3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 3
4. Bekerjasama dengan orang lain dan dalam kelompok 2
5. Menggunakan ide dan teknik matematika 2
6. Memecahkan masalah 2
7. Menggunakan teknologi 2
20

KODE UNIT : INA. 5220.113.01.05.06


JUDUL UNIT : Melakukan pengendalian pekerjaan penyelidikan Geoteknik

DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan


sikap kerja dalam pekerjaan penyelidikan Geoteknik dilakukan
pengawasan acara baik cermat dan teliti

ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI

5.1 Melakukan 5.1.1 Peninjauan lapangan dan laboratorium dilakukan bersama


pemeriksaan pihak terkait
(pengecekan)
kegiatan 5.1.2 Titik penyelidikan lapangan ditetapkan
peyelidikan
5.1.3 Kegiatan penyelidikan di lapangan dan pengujian
laboratorium diperiksa secara berkala

5.1.4 Dokumentasi kegiatan pekerjaan (foto, dsb) dilakukan

5.2 Melakukan 5.2.1 Jumlah dan jenis alat penyelidikan dilakukan


pengecekan Pengecekan sesuai
peralatan, tenaga
kerja dan K3 5.2.2 Kelayakan dan kalibrasi alat dilakukan pengecekan

5.2.3 Jumlah dan spesifikasi tenaga kerja dan K3 dilakukan


pengecekan

5.3 Melakukan 5.3.1 Pelaksanaan metode kerja di lapangan dan laboratorium


pengecekan dilakukan pengecekan
metode kerja
5.3.2 Pelaksanaan metode pengujian dilakukan pengecekan

BATASAN VARIABEL
1. Kompetensi ini sering diterapkan dalam satuan kerja kelompok.
2. Data yang benar untuk melakukan persiapan penyelidikan Geoteknik harus tersedia.
3. Diberikan kewenangan dan inisiatif untuk melakukan persiapan perencanaan.
4. Menggunakan komputer untuk menyusun hasil persiapan rencana pekerjaan
penyelidikan Geoteknik.

PANDUAN PENILAIAN
1. Pengetahuan dan keterampilan penunjang untuk mendemonstrasikan kompetensi
diperlukan bukti keterampilan dibidang analisa hasil penyelidikan Geoteknik :
1.1 Penginterprestasian sistem pengawasan penyelidikan Geoteknik lapangan ke
dalam pekerjaan pengawasan
1.2 Mengunterprestasikan hasil pekerjaan pelaksanaan penyelidikan operasi dan
manual penyelidikan lapangan dan laboratorium ke dalam pengawasan pekerjaan
1.3 Penginterprestasian metode kerja, pedoman operasi dan standar-stndar yang
disamakan ke dalam pengewasan pekerjaan penyelidikan Geoteknik
21

2. Konteks penilaian :
Unit ini dapat dinilai di dalam atau di luar tempat kerja.
Penilaian harus mencakup peragaan teknik baik di tempat kerja maupun melalui
simulasi. Unit kompetensi ini harus didukung oleh serangkaian metode penilaian
pengetahuan dan keterampilan penunjang yang ditetapkan dalam Materi Uji Kompetensi
(MUK).

3. Aspek penting penilaian


Aspek yang harus diperhatikan :
3.1 Kemampuan dalam penyusunan rencana pengawasan penyelidikan Geoteknik.
3.2 Kemampuan menganalisis data hasil sebagai bahan pengawasan penyelidikan
Geoteknik.
3.3 Kemampuan menyusun rencana metode pengawasan.

4. Kaitan dengan unit lain :


Unit ini mendukung kinerja efektif dalam serangkaian unit kompetensi Ahli Pelaksana
Geoteknik yaitu terkait dengan unit :
4.1 Melakukan analisa hasil penyelidikan Geoteknik.
4.2 Membuat perencanaan penyelidikan Geoteknik.

KOMPETENSI KUNCI
TINGKAT
NO. KOMPETENSI KUNCI
KINERJA
1. Mengumpulkan, mengorganisasikan dan menganalisis informasi 2
2. Mengkomunikasikan informasi 2
3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2
4. Bekerjasama dengan orang lain dan dalam kelompok 3
5. Menggunakan ide dan teknik matematika 2
6. Memecahkan masalah 2
7. Menggunakan teknologi 2
22

KODE UNIT : INA. 5220.113.01.06.06


JUDUL UNIT : Membuat laporan dan rekomendasi hasil penyelidikan Geoteknik

DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan


sikap kerja dalam hasil penyelidikan Geoteknik dibuat laporan
dan rekomendasi secara cermat dan teliti

ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI

6.1 Membuat laporan 6.1.1 Rangkuman data terdahulu dibuat secara benar
pendahuluan
6.1.2 Hasil desk study dan peninjauan lapangan dibuat laporan

6.1.3 Rencana dan metode kerja dibuat dengan teliti dan akurat

6.2 Membuat laporan 6.2.1 Hasil kemajuan pekerjaan dibuat laporan


antara (interim)
6.2.2 Hasil analisa penyelidikan dan laboratorium sebagian
dibuat laporan

6.2.3 Perubahan yang terjadi terhadap rencana dibuat laporan

6.3 Membuat laporan 6.3.1 Hasil penyelidikan akan laboratorium dibuat rangkuman
akhir dan
rekomendasi 6.3.2 Hasil analisa penyelidikan lapangan dan laboratorium
dibuat rangkuman

6.3.3 Hasil analisa penyelidikan lapangan / laboratorium dibuat


kesimpulan dan saran / rekomendasi

BATASAN VARIABEL
1. Kompetensi ini sering diterapkan dalam satuan kerja kelompok.
2. Data yang benar melakukan persiapan pembuatan laporan akhir pekerjaan harus
tersedia.
3. Diberikan kewenangan dan inisiatif untuk melakukan pembuatan laporan hasil pekerjaan.
4. Menggunakan komputer untuk menyusun laporan akhir.

PANDUAN PENILAIAN
1. Pengetahuan dan keterampilan penunjang untuk mendemonstrasikan kompetensi
diperlukan bukti keterampilan dibidang pembuatan laporan :
1.1 Penginterprestasian data hasil pengawasan penyelidikan lapangan ke dalam
persiapan pembuatan laporan hsil penyelidikan Geoteknik.
1.2 Penginterprestasian hasil analisis data hasil penyelidikan ke dalam laporan akhir.
1.3 Penginterprestasian laporan akhir ke dalam kesimpulan dan saran / rekomendasi.
23

2. Konteks penilaian :
Unit ini dapat dinilai di dalam atau di luar tempat kerja.
Penilaian mencakup peragaan dan praktek dalam tempat kerja maupun di dalam
ruangan. Unit ini harus didukung oleh serangkaian metode penilaian pengetahuan dan
keterampilan penunjang yang ditetapkan dalam Materi Uji Kompetensi (MUK).

3. Aspek penting penilaian


Aspek yang harus diperhatikan :
3.1 Kemampuan dalam penyusunan laporan.
3.2 Kemampuan menggunakan analisis data ke dalam bentuk laporan akhir.
3.3 Kemampuan mengaplikasikan laporan data penyelidikan ke dalam kesimpulan dan
saran / rekomendasi.

4. Kaitan dengan unit lain :


Unit ini mendukung kinerja efektif dalam serangkaian unit kompetensi yaitu terkait
dengan unit :
4.2 Melakukan pengawasan pekerjaan penyelidikan Geoteknik.
4.2 Melakukan analisa hasil penyelidikan Geoteknik.

KOMPETENSI KUNCI
TINGKAT
NO. KOMPETENSI KUNCI
KINERJA
1. Mengumpulkan, mengorganisasikan dan menganalisis data informasi 2
2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 2
3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2
4. Bekerjasama dengan orang lain dan dalam kelompok 2
5. Menggunakan ide dan teknik matematika 2
6. Memecahkan masalah 2
7. Menggunakan teknologi 2
24

KODE UNIT : INA. 5220.113.01.07.06


JUDUL UNIT : Melakukan analisa hasil penyelidikan Geoteknik

DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan


sikap kerja dalam hasil penyelidikan Geoteknik dilakukan
analisa

ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
7.1 Melakukan 7.1.1 Hasil data penyelidikan di lapangan dilakukan penyelidikan
pengumpulan dan lakukan pengumpulan
data hasil
penyelidikan 7.1.2 Hasil penyelidikan di laboratorium dilakukan pengumpulan

7.1.3 Penyimpanan dan pemeliharaan sampel penyelidikan


dilakukan

7.2 Melakukan 7.2.1 Hasil penyelidikan di lapangan dilakukan pemilahan


pemilahan hasil berdasarkan lokasi dan lapisan tanah
penyelidikan
Geoteknik 7.2.2 Hasil penyelidikan dilakukan berdasarkan lokasi borrow
area / quarry

7.2.3 Dimungkinkan adanya penambahan titik penyelidikan

7.3 Melakukan 7.3.1 Data / sifat-sifat di lokasi bangunan teknik dilakukan


interpretasi data interpretasi

7.3.2 Data sifat-sifat teknik dan ketersediaan volume dan jarak


angkut dari quarry dilakukan interpretasi

7.4 Menentukan 7.4.1 Parameter kekuatan geser tanah ditentukan sesuai


parameter desain dengan rencana pelaksanaan pekerjaan konstruksi SDA

7.4.2 Parameter compresibilitas ditentukan sesuai dengan


rencana pelaksanaan pekerjaaan konstruksi SDA

7.4.3 Parameter permeabilitas ditentukan sesuai dengan


rencana pelaksanaan pekerjaan konstruksi SDA

7.4.4 Parameter kepadatan ditentukan sesuai dengan rencana


pelaksanaan pekerjaan konstruksi SDA

7.4.5 Parameter sifat phisik ditentukan sesuai dengan rencana


pelaksanaan pekerjaan konstruksi SDA
25

BATASAN VARIABEL
1. Kompetensi ini sering diterapkan dalam satuan kerja kelompok.
2. Data yang benar untuk melakukan persiapan penyelidikan Geoteknik harus tersedia
3. Diberikan kewenangan dan inisiatif untuk melakukan analisis data.
4. Menggunakan komputer untuk menyusun persiapan analisa peyelidikan Geoteknik.

PANDUAN PENILAIAN
1. Pengetahuan dan keterampilan penunjang untuk mendemonstrasikan kompetensi
diperlukan bukti keterampilan dibidang pembuatan laporan :
1.1 Penginterprestasian data hasil penyelidikan di lapangan dan di laboratorium dan
operasi dan pemeliharaan sampel untuk dianalisis.
1.2 Penginterprestasian data lampiran hasil penyelidikan dalam analisa hasil
penyelidikan Geoteknik.
1.3 Pengaplikasian hasil analisa untuk membuat perencanaan teknis struktur SDA.

2. Konteks penilaian :
Unit ini dapat dinilai di dalam atau di luar tempat kerja.
Penilaian mencakup peragaan dan praktek dalam tempat kerja maupun di dalam
ruangan. Unit ini harus didukung oleh serangkaian metode penilaian pengetahuan dan
keterampilan penunjang yang ditetapkan dalam Materi Uji Kompetensi (MUK).

3. Aspek penting penilaian


Aspek yang harus diperhatikan :
3.1 Kemampuan dalam persiapan rencana penyelidikan Geoteknik.
3.2 Kemampuan menganalisis data hasil penyelidikan Geoteknik.
3.3 Kemampuan menyusun rencana kerja dari analisa data.

4. Kaitan dengan unit lain :


Unit ini mendukung kinerja efektif dalam serangkaian unit kompetensi yaitu terkait
dengan unit :
4.1 Melakukan pengawasan pekerjaan penyelidikan Geoteknik.
4.2 Membuat laporan dan rekomendasi hasil penyelidikan Geoteknik.

KOMPETENSI KUNCI
TINGKAT
NO. KOMPETENSI KUNCI
KINERJA
1. Mengumpulkan, mengorganisasikan dan menganalisis data informasi 2
2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 2
3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2
4. Bekerjasama dengan orang lain dan dalam kelompok 2
5. Menggunakan ide dan teknik matematika 3
6. Memecahkan masalah 2
7. Menggunakan teknologi 2
26

E. PENUTUP

SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia) disusun berdasarkan suatu


proses yang telah dipolakan dengan urutan kegiatan yang logis dan jelas ketergantungan
satu dengan lainnya, sehingga seluruh proses harus dilalui sebelum sampai kepada
proses perumusannya.
Kegiatan dimulai dengan penetapan jabatan kerja yang kemudian dianalisis
kompetensinya melalui studi literatur dan dimantapkan dalam suatu workshop
(lokakarya) yang menghadirkan para pelaku langsung jabatan kerja yang dianalisis dan
atau para ahli dibidangnya, dimana dari setiap jabatan kerja dapat dirumuskan :
Uraian jabatan kerja
Pekerjaan-pekerjaan yang seharusnya dilakukan, kemudian setiap pekerjaan
ditransformasikan sebagai unit kompetensi
Setiap pekerjaan dianalisis tugas-tugasnya, setiap tugas ditransformasikan sebagai
elemen kompetensi
Setiap tugas dianalisis langkah-langkah kerjanya, kemudian dirumuskan sebagai
KUK (Kriteria Unjuk Kerja).

Proses selanjutnya adalah penganalisisan setiap langkah kerja untuk menentukan


kriteria kinerjanya (performance criteria) yang menjadi tolok ukur penilaian bahwa
perumusan langkah kerja telah dilakukan dengan benar, dan dilakukan pengkajian
persyaratan kompetensinya yang dituangkan dalam persyaratan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk melakukan setiap langkah kerja.

Berdasarkan hasil analisis kompetensi setiap jabatan kerja inilah SKKNI dapat disusun
dengan pola HYBRID yaitu gabungan antara pola MOSS (Model Occupational Skill
Standar) dan RMCS (Regional Model Competency Standard) yang dapat dibakukan
dengan MOCS (Model Occupational Competency Standard) yang bentuknya seperti
SKKNI ini.

Anda mungkin juga menyukai