Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PERTAMANAN

KONSEP DASAR ARSITEKTUR PERTAMANAN


(PART 1)

Oleh:

Monika Megawati Ferdiana Dara NIM 1513041033

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI
SINAGARAJA
2018
Kata Pengantar

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Es karena atas rahmat dan
petunjuk-Nya penulis dapat menyusun dan menyelesaikan makalah dengan judul “Konsep
Dasar Arsitektur Pertamanan” yang dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada
waktunya. Tujuan pembuatan makalah ini untuk memenuhi syarat tugas yang diberikan pada
mata kuliah Pertamanan, serta untuk manambah wawasan pembaca maupun penulis
mengenai Konsep Dasar Arsitektur Pertamanan.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, perlu
adanya kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun demi kesempurnaan
makalah ini. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih.

Singaraja, 4 September 2018

Penulis

1
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................ 1
1.3 Tujuan ........................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Pertamanan ...................................................................................................... 2
2.2 Pengertian Alam dan Manusia Dalam Arsitektur Pertamanan ..................................... 3
2.3 Pengaruh Iklim dan Mikroklimat ................................................................................. 5

BAB III PENUTUP


3.1 Simpulan ....................................................................................................................... 8
3.2 Saran ............................................................................................................................. 8

i
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pertamanan merupakan kegiatan mengolah dan menata lahan dengan
menumbuhkan berbagai tanaman seraya memperhatikan segi keindahan (estetika).
Dalam pengertian di Indonesia, pertamanan banyak terkait dengan penataan ruang
menggunakan berbagai elemen alami, terutama tanaman. Elemen lainnya adalah
patung, air, kolam, serta hewan. Suatu taman dapat pula dibuat untuk menghasilkan
sesuatu, seperti sayuran, buah, serta sumber pengobatan, atau untuk memelihara
koleksi tanaman. Taman yang demikian dapat disebut pula sebagai kebun.
Kata “Garden” dalam bahasa Ibrani dapat ditelusuri dari dua kata yakni “Gan”
dan Oden atau Eden” Kata Gan mempunyai arti pertahanan atau pagar, sedangkan
kata Eden memiliki makna bersukaria atau bersenang-senang. Kata Garden diartikan
sebagai suatu tempat yang terbatas yang dimanfaatkan sebagai tempat untuk
bersenang-senang. Istilah “Garden” atau “Taman” mengawali dalam pembahasan
sejarah perkembangan Arsitektur Lansekap. Karena istilah tersebut mempunyai
makna yang penting untuk mengingatkan kembali asal usul istilah garden dalam nilai
psikologid dalam peradaban manusia. Konsep tentang pertamanan sangat banyak
sehingga perlu dikaji dari berbagai sudut pandang.oleh karena itulah harus ditemukan
konsep dasar arsitektur pertamanan yang tepat dan sesuai untuk membuat sebuah
taman.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimanakah sejarah pertamanan?
2. Apakah pengertian alam dan manusia dalam arsitektur pertamanan?
3. Bagaimanakah pengaruh iklim dan mikroklimat?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui sejarah pertamanan
2. Mengetahui pengertian alam dan manusia dalam arsitektur pertamanan
3. Mengetahui pengaruh iklim dan mikroklimat

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Pertamanan
1. Periode Primitive
Pola yang digunakan masyarakat primitif tergantung alam, elemen utama yang
digunakan adalah batu dan kayu. Tiap batu memiliki spiritual dan aspek ritual.
Bentuk elemenyang digunakan asli atau dipahat.
2. Periode Antik-Klasik ( Bc-6)
Masyarakat periode ini mulai mengenal petanian menetap. Pola yang
digunakan adalah simetrik, geometris, dan tertutup. Tanaman pada periode ini
digunakan untuk pangan, medicinal, aromatic/parfum, dan masih belum
mengenal tanaman hias. Alat-alat taman yang digunakan sama dengan alat-alat
pertanian pada umumnya. Struktur pertamanan seni bangunan dan pahat. Pada
periode Antik pola yang digunakan kaku, geometrik, dan monumental (piramid).
Sedangkan pada periode Klasik , pola yang digunakan naturalis, dekoratif, dan
ekspresif. Pola geometris berupa garis, lengkung, dan sebagainya yang
dipergunakan dalam pengukuran / ilmu ukur. Pola tertutup pada masa ini di
dalam ruangan/ tertutup dari dunia luar dengan adanya pilar/(lebih terbuka)
dengan dikelilingi oleh benteng. Pada pola lanskap yang digunakan oleh bangsa
maya, astec (mexico), dan Inca di Peru (America-Pre columbian) yakni dengan
menyembah dewa matahari. Ekspresi pola di lembah, pegunungan untuk pertanian
dan di kota (pegunungan andes). Bentuk yang terlihat teras-teras geometris. Pola
ini hancur pada abad ke-15 dikalahkan oleh bangsa pendatang ( bangsa eropah ).
Contoh : borobudur di Indonesia, Maccu piccu (Inca city) di peru, Chichen Itza :
el castilo mexico
3. Periode Medieval (7-15)
Pada peradaban ini, pertamanan masih terkait dengan perkembangan agama
kristen (Monastery/cloister garden). Pola yang digunakan simetrik dan tertutup.
Tanaman yang menjadi ciri khas adalah tanaman pangan, tanaman obat, dan
tanaman untuk ritual.
4. Periode Renaissance (15-18)
Elemen utama yang sangat air, kolam dan tanaman. Pola yang digunakan
kembali ke pola kalsik dengan gaya harmonis sesuai aslinya, simetrik, geometrik
tetapi tidak kaku dan tertutup. Pada periode ini masyarakat memanfaatkan

2
pemandangan di luar tapak. Struktur berupa monumental yang mewah dengan
desain sempurna sampai detail-detailnya. Pada periode ini terdapat taman islam
yang mengadopsi persian paradise garden yakni islamic paradise garden. bentuk
taman ini segi empat, formal/geometris. Taman ini terbagi oleh kanal-kanal
menjadi 4 bagian yg lebih kecil, dengan permainan elemen air. Tanaman berupa
pohon peneduh, buah, berbunga harum dengan satwa unggas: angsa, merak dan
tentunya terdapat elemen-elemen dekoratif yang berfungsi dalam ketenangan,
keindahan, dan rekreasi . Contohnya : alhambra (spanyol), taj mahal (India)
Perkembangan taman islam dari masa klasik sampai abad
pertengahan/renaissance (abad ke 17), ke barat pengaruh spanyol (renaissance); ke
timur : pengaruh India barat.
Periode Renaissance awal perkembangannya mulai dari italy, karena ingin
lepas dari kekuasaan gereja dengan menganggap manusia adalah pusat alam
semesta. Contoh : villa d’este (pirro ligorio), Vaux le licomte & Versailles (Andre
le notre). Adapun perbedaan desain dan kesejarahan taman barat dengan timur
adalah taman barat : architectural, artificial/buatan, formal dengan desain statis
yang berfungsi open air rooms. Dalam perode ini manusia sebagai master dalam
memanfaatkan/menguasai alam (sosial) dan menganggap taman sebagai bagian
dari kehidupan. Taman timur berkonsep natural/ semua benda memiliki spirit
dengan desain dinamis. Konsep yang dipegang masyarakat periode ini adalah
taman bagian dari kehidupan manusia dalam mencari harmony (ekologis).
5. Periode Modern (Natural/Romantic) (18-20)
Desain taman periode ini adalah romantic/natural garden yang bermula di
Inggris krn kesadaran manusia bagian dari alam, harus menyatu dengan alam.
Contohnya: Blenheim palace, istana bogor. Desain Classic dan romantic garden
berkembang pesat di amerika dan Australia.
6. Periode The Garden Of To Day (>20 )
Banyak hal yang mempengaruhi sejarah pertamanan diperiode ini yakni
industri, ekonomi, kolonisasi yang merujuk pada kota untuk industri sehingga
menuju ke arah public garden. Perkembangan daerah sub urban, manusia pindah
ke tepi kota karena terdesak atau degradasi lingkungan. Awal penggunaaan free
form yang lebih condong ke arah kenyamanan, organik, dan tak terduga. Hal yang
menonjol di masa ini adalah kualitas lokal/ domestic.

3
Masa Casualness dikenal juga dengan istilah Humanisasi wild area/hunting
forest dengan penggunaan new form yang nyaman dengan taman yang sederhana.
Kesederhanaan yang dimaksud adalah sensitive terhadap pertumbuhan organic.

2.2 Pengertian Alam dan Manusia Dalam Arsitektur Pertamanan


Alam mencakup segala materi hidup dan materi bukan hidup yang berada
secara alami di bumi. Dalam pengertian yang paling murni, alam adalah lingkungan
yang tanpa kegiatan manusia. Lawannya kata "alam" adalah "lingkungan terpadu".
Untuk sebagian orang, ada kesulitan terhadap istilah "alam" karena kebanyakan
lingkungan alami memiliki pengaruh manusia pada satu waktu atau lainnya, baik
secara langsung atau tidak. Untuk mengatasi masalah ini, sedikit banyak pengaruh
manusia diizin tanpa menyebabkan sesuatu lansekap dikecualikan dari status "alami".
Biasanyan, maksud istilah ini tergantung pada konteksnya lebih dari definisi yang
ditentukan. Banyak lingkungan alam adalah hasil dari interaksi di antara alam dan
manusia. Karena alasan ini, istilah "ekosistem" telah digunakan untuk
menggambarkan lingkungan yang mengandung alam, termasuknya manusia.
Berdasarkan hal ini, masalah lingkungan adalah masalah manusia atau sosial. Ada
beberapa orang menganggap bahwa pemisahan "lingkungan" dari "manusia" sangat
berbahaya. Ini merupakan pemahaman umum yang telah menjadi dasar
environmentalisme, yakni pergerakan politik, sosial dan filsafat yang luas dan yang
mendukung berbagai tindakan dan kebijakan untuk melindungi alam yang ditinggali,
atau mengembalikan dan mengembangkan peran alam di lingkungan ini. Meskipun
tanah gersang semakin jarang, alam liar (misalnya, hutan yang tidak terkendali,
padang rumput yang tidak dikerjakan, flora dan fauna) dapat ditemukan di banyak
tempat yang dahulu dihuni manusia.
Arsitektur Lansekap adalah profesi yang berfungsi sebagai pengendali alam
untuk masa depan kehidupan manusia. Dilihat dari perkembangannya, pada saat awal,
lansekap adalah apa saja yang dapat dilihat oleh manusia di alam ini adalah
merupakan lansekap. Perkembangan selanjutnya mencakup juga peranan dan
keberadaan manusia yang berada dalam alam tersebut. Sehingga Laurie (1976)
menyatakan bahwa lansekap merupakan suatu refleksi dinamika alamiah dan sistim
sosial. Arsitektur Lansekap disini dinyatakan sangat beragam sesuai dengan
karateristik, dampak sejarah dan perilaku manusianya. Ada korelasi antara alam dan
kegiatan manusia untuk mengatur, mengendalikan, dan menciptakan ruang-ruang.

4
2.3 Pengaruh Iklim dan Mikroklimat
Iklim adalah kondisi rata-rata cuaca berdasarkan waktu yang panjang untuk
suatu lokasi di bumi atau planet lain. Studi tentang iklim dipelajari dalam klimatologi.
Iklim di suatu tempat di bumi dipengaruhi oleh letak geografis dan topografi tempat
tersebut. Pengaruh posisi relatif matahari terhadap suatu tempat di bumi menimbulkan
musim, suatu penciri yang membedakan iklim satu dari yang lain. Perbedaan iklim
menghasilkan beberapa sistem klasifikasi iklim.

Cuaca adalah seluruh fenomena yang terjadi di atmosfer Bumi atau sebuah
planet lainnya. Cuaca biasanya merupakan sebuah aktivitas fenomena dalam waktu
beberapa hari. Cuaca rata-rata dengan jangka waktu yang lebih lama dikenal sebagai
iklim. Aspek cuaca ini diteliti lebih lanjut oleh ahli klimatologi, untuk tanda-tanda
perubahan iklim. Cuaca terjadi karena suhu dan kelembaban yang berbeda antara satu
tempat dengan tempat lainnya. Perbedaan ini bisa terjadi karena sudut pemanasan
matahari yang berbeda dari satu tempat ke tempat lainnya karena perbedaan lintang
bumi. Perbedaan yang tinggi antara suhu udara di daerah tropis dan daerah kutub bisa
menimbulkan jet stream. Sumbu bumi yang miring dibanding orbit bumi terhadap
matahari membuat perbedaan cuaca sepanjang tahun untuk daerah sub tropis hingga
kutub. Di permukaan bumi suhu biasanya berkisar ± 40° C. Selama ribuan tahun
perubahan orbit bumi juga memengaruhi jumlah dan distribusi energi matahari yang
diterima oleh bumi dan memengaruhi iklim jangka panjang.

5
Unsur-unsur utama cuaca dan iklim salah satunya adalah intensitas penyinaran
matahari, yang dilihat dari lamanya waktu penyinaran matahari sudut datang sinar
matahari, keadaan awan, dan keadaan permukaan bumi. Suhu udara dipengaruhi oleh
beberapa faktor yakni besar kecilnya sudut datang sinar matahari, ketinggian tempat,
lama penyinaran, kondisi permukaan bumi. Secara fisis bahwa sebagai tingkat
gerakan molekul benda, makin cepat gerakan molekul, makin tinggi suhunya. Akibat
dari perbedaan radiasi, elevasi, letak lintang maka terjadi fluktuasi temperatur baik
harian maupun tahunan, fluktuasi temperatur harian minimum terjadi pada jam 04.00
– 05.00 dan maksimum terjadi pada jam 13.00- 14.00, fluktuasi temperatur tahunan ,
minimum terjadi antara januari-februari dan maksimum terjadi antara agustus-
september.
Angin merupakan gerak udara yang sejajar dengan permukaan bumi. udara
bergerak dari daerah bertekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah. Angin di
indonesia angin muson dan angin local. angin lokal terbagi atas angin darat - angin
laut, angin gunung - angin lembah dan angin fohn / angin jatuh.

Tekanan udara merupakan pergerakan udara yang terjadi dari daerah


bertekanan tinggi (+ atau h) menuju daerah bertekanan rendah (- atau l). Makin tinggi
tempat, tekanan udara menurun, faktor yang berpengaruh adalah letak lintang, sebaran
daratan dan lautan. Kelembaban udara adalah banyaknya uap air di dalam udara,
merupakan indikator kapasitas untuk terjadinya hujan. Uap air bersifat menyerap
radiasi, sehingga mempengaruhi temperature. Kemampuan udara menampung uap air
berbeda-beda. Massa udara memiliki batas maksimum dalam menampung sejumlah
air. Batas maksimum tersebut berkaitan dengan suhu udara. Makin tinggi suhu udara
makin besar kemampuan menampung uap air.

6
Hujan Zenithal Hujan Orografis Hujan Frontal

Terjadinya awan bila uap air di udara yang temperaturnya mengalami


penurunan hingga mencapai titik kondensasi. Awan dibagi menjadi beberapa
golongan, yakni cirrus (> 6.000 meter) atau awan tinggi, alto (2.000-6.000 meter)
atau awan sedang, dan stratus (< 2.000 meter) atau awan rendah. Awan yang banyak
menghasilkan hujan adalah awan nimbostratus dan cumulus nimbus. Awan cumulus
nimbus bertumbuh keatas (> 6 km), titik-titik air dipuncak awan mulai membeku
sehingga terjadi pemisahan muatan , (+) dipuncak awan yang dingin, (- ) didasar
awan. Permukaan bumi bekembang jadi bermuatan (+) atau ionisasi dimana (-)
ditolak).

Kilat dan guntur terjadi bersamaan, tetapi kita mendengar suara guntur
belakangan karena kecepatan suara hanya 330 m per detik, sedangkan cahaya 300.000
km per detik. Kendali iklim yakni radiasi matahari darat dan air, tekanan tinggi dan
rendah, massa udara, pegunungan, arus laut, dan badai siklonik saling berhubungan
dengan unsur iklim seperti suhu, endapan, kelembaban, tekanan udara, dan angin.

7
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
3.1.1 Sejarah pertamanan terdiri dari enam periode, yakni periode primitive, periode
antik-klasik (bc-6), periode medieval (7-15), periode renaissance (15-18),
periode modern (natural/romantic) (18-20) dan periode the garden of to day
(>20 ).
3.1.2 Alam mencakup segala materi hidup dan materi bukan hidup yang berada
secara alami di bumi. Istilah "ekosistem" telah digunakan untuk
menggambarkan lingkungan yang mengandung alam, termasuknya manusia.
Berdasarkan hal ini, masalah lingkungan adalah masalah manusia atau sosial.
Ada korelasi antara alam dan kegiatan manusia untuk mengatur,
mengendalikan, dan menciptakan ruang-ruang.
3.1.3 Iklim adalah kondisi rata-rata cuaca berdasarkan waktu yang panjang untuk
suatu lokasi di bumi atau planet lain. Unsur-unsur utama cuaca dan iklim salah
satunya adalah intensitas penyinaran matahari, yang dilihat dari lamanya
waktu penyinaran matahari sudut datang sinar matahari, keadaan awan, dan
keadaan permukaan bumi. Suhu udara dipengaruhi oleh beberapa faktor yakni
besar kecilnya sudut datang sinar matahari, ketinggian tempat, lama
penyinaran, kondisi permukaan bumi. Angin merupakan gerak udara yang
sejajar dengan permukaan bumi. udara bergerak dari daerah bertekanan tinggi
ke daerah bertekanan rendah. Tekanan udara merupakan pergerakan udara
yang terjadi dari daerah bertekanan tinggi (+ atau h) menuju daerah bertekanan
rendah (- atau l). Terjadinya awan bila uap air di udara yang temperaturnya
mengalami penurunan hingga mencapai titik kondensasi.

3.2 Saran
Adapun saran dari penulis bagi pembaca, arsitektur taman, pengamat
lingkungan agar saling bahu-membahu menjaga kondisi lingkungan yang dalam hal
ini juga termasuk hubungan yang baik antara manusia dan alamnya. Bagi pemerintah
kiranya semkain menggencarkan progam kerja di bidang pengelolaan lingkungan
sehingga masyarakat juga akan dengan sendirinya memehami konsep dasar arsitektur
pertamanan dengan sendirinya.

8
Daftar Pustaka

Hakim, R., 1996. Pedoman Penyajian Visual dan Tahapan Perancangan Arsitektur
Lansekap. Penerbit Universitas Trisakti, Jakarta.

Ingels, J.E., 1994. Ornamental Horticulture : Science, Operation, and Management.


ITP Delmar Pub. Inc.

Laurie, M., 1994. An Introduction to Landscape Architecture. Departement of


Landscape Architecture University of California, Berkeley.

Soeseno, S., 1993. Taman Indah Halaman Rumah. Penerbit PT Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai